Changsun POV
Aku terkejut dngan semua yang dijelaskan eunhyuk itu,
akupun tak menyangka dengan penjelasan terakhirnya “jadi.. aku akan membalas
dendam terhadap siapapun yang terlibat dalam pembunuhan leeteuk.. aku tak dapat
menerima ini, leeteuk datang untuk mencari dan menolong dongsaeng kesayangannya
tapi malah ini yang diterimanya..” jelasnya dengan tegas. “a-a.. eunhyuk shi..
aku-aku- aku siap membantumu.. akupun masih mencurigai apa yang telah terjadi
dengan kematian leeteuk itu,, karna hal itu juga yang telah membuat sanghyun,
dongsaengku menjadi seperti ini.. aku curiga jika dia mengetahui sesuatu tentng
kejadian ini..” kataku. Eunhyuk melongo kaget. “neo-neo akan membantuku?
Jeongmal?..” aku mengangguk pasti.
LIGHT POINT..
Changsun POV
Sanghyun tetap terus menunduk dan tak berani menatap
kami semua, aku berniat untuk menemaninya satu kamar. Selama ini aku tak pernah
sepeduli ini terhadap semua anggota keluargaku. Ntah kenapa aku menjadi merasa
sangat bersalah kepada
sanghyun. Aku merasa menjadi salah satu orang yang telah
menghancurkan masa muda sanghyun, masa dimana dia seharusnya bersenang-senang,
tapi tak ada senyuman yang dapat muncul dari bibir kecilnya. Sanghyun hanya
diam saja tak berani menatap dunia di depan matanya. Dia Nampak sangat rapuh
bak daun kering yang berwarna coklat tua. Dia sangat membutuhkan support dan
hanya akulah yang kini mampu mensupportnya. Sanghyun tak pernah keluar dari
kamar. Dia bahkan tak mau makan bersama keluarga. Dia selalu menolak dengan
alasan ini dan itu agar dia tak perlu makan di tempat makan. Akupun tetap
membawakannya makanan.“sanghyun-aaaa... kajja makan?” ajakku. Dia menatapku dan
kemudian mengangguk.. “kham-khamsahamnida” katanya sangat pelan. Tak berapa
lama aku menatap sanghyun makan, handphoneku tiba-tiba berbunyi membuatku dan
sanghyun terlonjak kaget. “ah.. sorry..” aku mengangkat telfon itu dan kudapati
eunhyuk yang mengajak untuk bertemu. “ah.. neh,,”kali ini permintaan eunhyuk
agak berbeda, dia ingin bertemu dan berbincang dengan sanghyun juga. Aku
was-was menatap sanghyun yang sedang makan sampai sanghyun selesai makan.
“sanghyun-aaaa...” dia menatapku takut-takut. “i-iya?” katanya. Dia Nampak
sedikit meremas perutnya. “eum.. perutnya kenapa?” tanyaku mengalihkan
pertanyaan yang seharusnya aku tanyakan. “an-aniya.. gwenchana” jawabnya
menunduk dan menghentikan aksinya meremas perutnya tadi. “ah.. gini sanghyun,
ma-masih ingat dengan eunhyuk?” dia menatapku dengan bingung. “ah.. gini aja..
nanti kamu ikut hyung ya? Ke tempat orang yang bernama eunhyuk. Dia-dia ingin
bertemu dengan kita berdua.. gimana? Mau?” tanyaku dengan hati-hati. Dia hanya
mengangguk. “tapi.. jangan bilang kepada siapapun kalau kita akan bertemu
dengan eunhyuk, oke?” dia terdiam nampak ada ketakutan dimatanya. “tentang
appa? Kamu jangan khawatir, nanti hyung yang akan bertanggung jawab. Hyung
jamin appa dan eomma tidak akan mengetahuinya, tenang aja sanghyun, ada
changsunie hyung disini” jelasku berusaha menghilangkan fear yang ada di wajah
sanghyun. Sanghyun Nampak sedikit relax tapi dia Nampak tetap takut.
Sanghyun POV
Perutku terasa sangat sakit saat
aku makan, aq meremas perutku agar rasa sakit itu berkurang tapi changsun hyung
mengetahui nya akupun terpaksa menghentikan kelakuanku barusan, aku takut kalau
dia marah.. atau jika sampai ketahuan appa dan eomma. “sanghyun-aaaa” panggil
changsun hyung tiba-tiba. Aku menatapnya takut-takut. Dia tiba-tiba saja
mengajakku bertemu dengan orang yang bernama eunhyuk. Aku ingat namja itu,
namja itu, namja itu tapi siapa? Aku tak mengerti. Tapi.. arghh kepalaku jadi
pusing sendiri. “kau kenapa? Ada yang sakit?” Tanya changsun hyung lagi. Aku
hanya menggelengkan kepalaku. Saat siang tiba dan disaat kediaman rumahku sepi,
maksudku semua anggota keluargaku pergi semua. Aku memberanikan diri untuk
keluar kamar dan duduk di depan televisi. Televisi itu mati dan aku tak berani
untuk menghidupkannya jadi ya aku hanya duduk diam melihat sekeliling.
Tiba-tiba saja pintu utama terbuka aku pun reflek hendak meninggalkan tempat
dudukku dan segera masuk ke kamarku lagi tapi, “sanghyun? Chankkaman..” aku
membatu dan menoleh menghadap ke sumber suara, aku menunduk. “hei... kenapa
tiba-tiba lari gtu.. ini aku, changsun hyung.” Akupun mendongak. Aku dapat
merasakan sedikit kelegaan dalam hatiku. Ntah mengapa changsun hyung dapat
menggantikan figur yang selama ini aku harapkan untuk selalu berada disampingku
dan menjagaku. Aku sudah tidak merasa ketakutan jika berhadapan dengan changsun
hyung. Dia berubah menjadi hyung yang sangat baik dan selalu menjagaku.sampai
pada saat aku dan changsun hyung bertemu dengan eunhyuk.
Eunhyuk POV
Akhirnya aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengan dongsaeng harapan
leeteuk kembali. Kitapun bertemu di café leeteuk, yang kini aku kelola untuk
sementara, eomma leeteuk memang sudah menganggapku seperti putra keduanya.
Setelah setengah jam dari jam yang telah kita tentukan akhirnya mereka berdua
sampai. Namja yang lebih kecil Nampak pucat dan agak enggan dengan lokasi yang
aku tentukan. Tentunya dia merasa tidak nyaman, ini tempat dia bekerja dulu.
Akupun melambaikan tanganku agar mereka menatapku. Nampak changsun itu
merangkul erat dongsaengnya seakan takut jika dia terjatuh tiba-tiba. “ah..
kita bertemu kembali,,, senang bertemu dengan mu sanghyunie..” sapaku kepada
namja imut itu. Dia hanya mengangguk pelan sekali. ‘sesuai yang dijelaskan oleh
teukie... dia sangat pemurung, tapi sepertinya ini bukan skedar pemurung, dia
depresi berat’ kamipun memesan minuman dan makanan disini. “wah?! Doong-ah?”
seorang pelayan terkejut menatap sanghyun. Reflek seluruh pelayan disitu
menatap sanghyun. “wah.. apa kabar?” Tanya salah seorang pelayan. Dan dia
mememgang tangan sanghyun, tiba-tiba sanghyun gemetaran dan wajahnya penuh
dengan fear. “sang-sanghyun? Kamu kenapa? Me-mereka kenalan kamu?” Tanya
changsun dengan senyuman lembut.
Sanghyun hanya semakin gemetaran dan dia memeluk hyungnya tiba-tiba
dengan sangat erat. Dia seperti sedang melihat hantu. “cheon-cheondung kenapa?”
Tanya salah seorang pelayan lagi. “ah.. iya saya lupa... changsun.. cheondung,
ah maksudku sanghyun dulu pernah bekerja disini, di sift malam. Iyakan
sanghyun?” dia hanya mengangguk pelan dan tetap menenggelamkan kepalanya di
dada hyungnya. “ah.. kalian.. sepertinya cheondung masih sedikit shock karena
itu.. kalian lebih baik kembali bekerja neh...” “ah.. neh master” “sampai
ketemu cheondung-ah.. kami rasa master sudah sangat tenang disana.. jika kamu
terus seprti ini,, mana bisa leeteuk master tenang?” kata salah seorang pelayan
sebelum meninggalkan meja kami. “mak-maksudmu.. lee-ah.. park jungsoo itu-”
“dia pemilik café ini, dan sekarang ibunya menyerahkan pengelolaan café ini
kepadaku” aku memotong kata-kata changsun. Tiba-tiba saja sanghyun sesenggukan dan
changsun mendekatinya. “sang-sanghyun? Wae-wae geure?” Tanya changsun menatap
dongsaengnya.
Sanghyun POV
Aku memikirkan kata-kata tadi, ‘kami rasa master sudah tenang disana..
jika kamu terus seperti ini,, mana bisa leeteuk master tenang’ “aku-aku tak
ingin membuat leeteuk hyung ti-tidak tenang hyung... aku-aku telah salah
aku..aku-” “ssttt... gwenchana.. makanya jika ingin membuat jungsoo tenang,
kamupun juga harus bisa tenang... meski dia sudah tidak bersama kita lagi.. dia
itu masih ada disini..” changsun hyung menaruh telapak tangannya ke dadaku.
“itu jika kamu membuatnya hidup selalu disini.. caranya? Tinggal kamu yakini
dia selalu disini, maka dia tidak akan kemana-mana..” katanya dengan tersenyum.
‘hangat’ perasaanku terasa sangat hangat. Aku mengangguk dan kini aku terus memikirkan
kata-kata changsun hyung. Changsun hyung, leeteuk hyung, dan sekarang ada
eunhyuk-hyung, semua baik padaku. Memangnya apa salah aku sehingga membuat
leeteuk hyung tidak tenang? “makanya sekarang cerialah sanghyun..” kata
changsun-hyung tiba-tiba. Aku menatapnya dan kudapati eunhyuk-hyung dan changsun-hyung
menatapku dengan senyuman hangat. Aku menunduk lagi dan tak lupa aku mengangguk
tanda menjawab kata-kata hyungku.Eunhyuk
hyung adalah orang yang tak suka berbasa-basi, dia langsung membicarakkan hal
yang ingin dia bicarakan kepada changsun hyung dan kepadaku? “begini
changsun-shi.. aku sbenarnya merasa kalau leeteuk tidak meninggalkan tanda
bukti apa-apa.. dia pasti sudah menyembunyikan tanda bukti itu entah dimana...
mungkin ada sesuatu.. sanghyun-shi?” aku terlonjak dengan dipanggilnya namaku.
“i-iya? Spe-spesial happiness” kataku tanpa pikir panjang, aku ingat kata-kata
leeteuk hyung saat terakhir kalinya.. “special happiness? Maksudnya? Ah.. aku
pernah mendengar itu dari mulut leeteuk..” kata eunhyuk hyung. “mak-maksudnya
special happiness apa ya? Aku belum paham apa yang kalian bicarakan.. apa itu
sanghyun-aa?” changsun hyung menatapku. “a.. itu anu.. itu aku juga tidak
tahu.. tapi leeteuk hyung pernah mengatakan hal itu kepada saya, katanya itu
untukku.. tapi saya tak tahu apa maksudnya.. mianhe..” jawabku menunduk. “cold
prince” aku terlonjak kembali dengan kata-kata eunhyuk hyung tiba-tiba. “itu
panggilan kamu kan sanghyun, jika disini” aku mengangguk. “wahh.. tak kusangka
dongsaengku punya julukan yang keren..” kata changsun hyung tersenyum. Aku
tersipu malu. Eunhyuk hyung hanya manggut-manggut puas akan sesuatu yang aku
dan changsun hyung ketahui. Entah apa yang sebenarnya dia selidiki tapi kurasa
dia adalah orang yag baik. Tidak jahat sama sekali. Sama seperti leeteuk hyung,
mengingatnya aku menjadi sedikit tenang, ternyata leeteuk hyung banyak yang
sayang kepadanya. Tidak hanya diriku saja, tapi semua pekerja disini, semua
sangat menyayangi dan menghormati leeteuk hyung yang memang sangat baik hati.
“ah.. kurasa sudah cukup.. aku mulai mendapat titik terang, sebennarnya selama
ini aku mengetahui ada kota yang selalu disebut-sebut special happiness oleh
teukie hyung, tapi aku tetap tak tahu bagaimana cara membukannya, karna diberi
password olehnya, dan dia pernah berkata kepadaku kalau special happiness itu
hanya untuk seseorang yang tahu tentang kotak itu selain aku, dan kurasa itu
untuk kamu sanghyun-shi... aku yakin.. pasti passwordnya ada sangkut pautnya
dengan kamu.. nanti kalau berhasil aku buka aku berjanji akan aku serahkan
kepadamu,, hehe” jelas eunhyuk hyung kepadaku dan changsun hyung. “benarkah?
Segera hubungi aku ya kalau ada kabar apapun, baik ataupun buruk untukku
ataupun sanghyun,, yang penting jika itu kebenarannya,, tolong segera beri tahu
saya..” kata changsun hyung kepada eunhyuk hyung. Eunhyuk hyung tampak tertegun
tapi diapun tersenyum sambil mengangguk,, “pasti akan aku beri tahu apapun itu
kebenarannya.. yaksokke” kata eunhyuk hyung yakin. “ah.. gomawo.. kamu benar-benar
orang yang sangat baik, aku sudah muak dengan apa yang terjadi dikeuarga kami..
semua penuh dengan kebohongan.. aku membencinya!” kata changsun hyung membuatku
bergidik, aku jadi takut kalau sampai ketahuan aku berbohong dengannya tentang
apapun itu, tiba-tiba saja kurasakan kringat dingin yang mengalir di dahiku dan
tubuhku, tubuhku gemetaran tak terkendali,, aku takut... aku takut sekali...kenapa
hyung seperti itu? “sanghyun? Wae geure yoo?” sang-” pandanganku mulai gelap bersamaan
dengan suara changsun hyung yang menghilang.
Changsun POV
Sanghyun tiba-tiba saja pingsan,, dia seperti ketakutan akan sesuatu
yang aku tak tahu apa itu. Dia takut dengan apa? Aku menatap eunhyuk yang
tertegun menatap sanghyun dipangkuannya, “ah.. ambulan.. panggil ambulan...!”
triaknya tiba-tiba. Tapi dia sedikit menyeringai, apa maksudnya itu? Kenapa dia
memiliki tatapan yang penuh arti yang dalam. “eunhyuk-shi... kau.. apa kau
menemukan sesuatu yang-” “yupzz... aku merasa bersemangat saja, sepertinya
permainan ini akan segera berakhir,, maaf.. permainan keluargamu changsun-shi.”
Katanya dengan serius. Aku hanya mengangguk agak ragu.
“apa kamu siap?”
Tanya eunhyuk-shi di rumah sakit saat dia hendak pulang. “a... aku siap!
Meskipun tidak menutup kemungkinan salah satu anggota keluargaku ataupun
beberapa dari keluargaku harus berurusan dengan pihak hukum" kataku yakin.
Yah.. aku tahu tersangka pembunuhan itu tak menutup kemungkinan adalah salah
satu atau beberapa orang yang termasuk anggota keluargaku. “iyapz.. dan meskipun
mungkin kyu ada hubungannya dengan ini... akupun siap mengetahui kebenarannya!”
lanjutnya, “ah.. oke.. anneyong.. see ya” katanya sambil berlalu. Senyumannya
agak dipaksakan saat dia mengatakan tentang kyu.. iya akupun juga yakin tangan
kanan appa itu pasti ada hubungannya dengan ini.apakah yang akan terjadi di hari esok? atau cukup beberapa jam atau menit kedepan? Nan Mollaseo...
Aiiihhh syukak...
BalasHapusMin ditunggu lanjutannya. Kan sayang lg rame2nya malah stop TT