Kamis, 12 November 2015

Little White Angel - Chapter Ten

Changsun POV
Aku terkejut dngan semua yang dijelaskan eunhyuk itu, akupun tak menyangka dengan penjelasan terakhirnya “jadi.. aku akan membalas dendam terhadap siapapun yang terlibat dalam pembunuhan leeteuk.. aku tak dapat menerima ini, leeteuk datang untuk mencari dan menolong dongsaeng kesayangannya tapi malah ini yang diterimanya..” jelasnya dengan tegas. “a-a.. eunhyuk shi.. aku-aku- aku siap membantumu.. akupun masih mencurigai apa yang telah terjadi dengan kematian leeteuk itu,, karna hal itu juga yang telah membuat sanghyun, dongsaengku menjadi seperti ini.. aku curiga jika dia mengetahui sesuatu tentng kejadian ini..” kataku. Eunhyuk melongo kaget. “neo-neo akan membantuku? Jeongmal?..” aku mengangguk pasti.


LIGHT POINT..

Changsun POV
Sanghyun tetap terus menunduk dan tak berani menatap kami semua, aku berniat untuk menemaninya satu kamar. Selama ini aku tak pernah sepeduli ini terhadap semua anggota keluargaku. Ntah kenapa aku menjadi merasa sangat bersalah kepada
sanghyun. Aku merasa menjadi salah satu orang yang telah menghancurkan masa muda sanghyun, masa dimana dia seharusnya bersenang-senang, tapi tak ada senyuman yang dapat muncul dari bibir kecilnya. Sanghyun hanya diam saja tak berani menatap dunia di depan matanya. Dia Nampak sangat rapuh bak daun kering yang berwarna coklat tua. Dia sangat membutuhkan support dan hanya akulah yang kini mampu mensupportnya. Sanghyun tak pernah keluar dari kamar. Dia bahkan tak mau makan bersama keluarga. Dia selalu menolak dengan alasan ini dan itu agar dia tak perlu makan di tempat makan. Akupun tetap membawakannya makanan.“sanghyun-aaaa... kajja makan?” ajakku. Dia menatapku dan kemudian mengangguk.. “kham-khamsahamnida” katanya sangat pelan. Tak berapa lama aku menatap sanghyun makan, handphoneku tiba-tiba berbunyi membuatku dan sanghyun terlonjak kaget. “ah.. sorry..” aku mengangkat telfon itu dan kudapati eunhyuk yang mengajak untuk bertemu. “ah.. neh,,”kali ini permintaan eunhyuk agak berbeda, dia ingin bertemu dan berbincang dengan sanghyun juga. Aku was-was menatap sanghyun yang sedang makan sampai sanghyun selesai makan. “sanghyun-aaaa...” dia menatapku takut-takut. “i-iya?” katanya. Dia Nampak sedikit meremas perutnya. “eum.. perutnya kenapa?” tanyaku mengalihkan pertanyaan yang seharusnya aku tanyakan. “an-aniya.. gwenchana” jawabnya menunduk dan menghentikan aksinya meremas perutnya tadi. “ah.. gini sanghyun, ma-masih ingat dengan eunhyuk?” dia menatapku dengan bingung. “ah.. gini aja.. nanti kamu ikut hyung ya? Ke tempat orang yang bernama eunhyuk. Dia-dia ingin bertemu dengan kita berdua.. gimana? Mau?” tanyaku dengan hati-hati. Dia hanya mengangguk. “tapi.. jangan bilang kepada siapapun kalau kita akan bertemu dengan eunhyuk, oke?” dia terdiam nampak ada ketakutan dimatanya. “tentang appa? Kamu jangan khawatir, nanti hyung yang akan bertanggung jawab. Hyung jamin appa dan eomma tidak akan mengetahuinya, tenang aja sanghyun, ada changsunie hyung disini” jelasku berusaha menghilangkan fear yang ada di wajah sanghyun. Sanghyun Nampak sedikit relax tapi dia Nampak tetap takut.

Sanghyun POV
Perutku terasa sangat sakit saat aku makan, aq meremas perutku agar rasa sakit itu berkurang tapi changsun hyung mengetahui nya akupun terpaksa menghentikan kelakuanku barusan, aku takut kalau dia marah.. atau jika sampai ketahuan appa dan eomma. “sanghyun-aaaa” panggil changsun hyung tiba-tiba. Aku menatapnya takut-takut. Dia tiba-tiba saja mengajakku bertemu dengan orang yang bernama eunhyuk. Aku ingat namja itu, namja itu, namja itu tapi siapa? Aku tak mengerti. Tapi.. arghh kepalaku jadi pusing sendiri. “kau kenapa? Ada yang sakit?” Tanya changsun hyung lagi. Aku hanya menggelengkan kepalaku. Saat siang tiba dan disaat kediaman rumahku sepi, maksudku semua anggota keluargaku pergi semua. Aku memberanikan diri untuk keluar kamar dan duduk di depan televisi. Televisi itu mati dan aku tak berani untuk menghidupkannya jadi ya aku hanya duduk diam melihat sekeliling. Tiba-tiba saja pintu utama terbuka aku pun reflek hendak meninggalkan tempat dudukku dan segera masuk ke kamarku lagi tapi, “sanghyun? Chankkaman..” aku membatu dan menoleh menghadap ke sumber suara, aku menunduk. “hei... kenapa tiba-tiba lari gtu.. ini aku, changsun hyung.” Akupun mendongak. Aku dapat merasakan sedikit kelegaan dalam hatiku. Ntah mengapa changsun hyung dapat menggantikan figur yang selama ini aku harapkan untuk selalu berada disampingku dan menjagaku. Aku sudah tidak merasa ketakutan jika berhadapan dengan changsun hyung. Dia berubah menjadi hyung yang sangat baik dan selalu menjagaku.sampai pada saat aku dan changsun hyung bertemu dengan eunhyuk.
Eunhyuk POV
Akhirnya aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengan dongsaeng harapan leeteuk kembali. Kitapun bertemu di café leeteuk, yang kini aku kelola untuk sementara, eomma leeteuk memang sudah menganggapku seperti putra keduanya. Setelah setengah jam dari jam yang telah kita tentukan akhirnya mereka berdua sampai. Namja yang lebih kecil Nampak pucat dan agak enggan dengan lokasi yang aku tentukan. Tentunya dia merasa tidak nyaman, ini tempat dia bekerja dulu. Akupun melambaikan tanganku agar mereka menatapku. Nampak changsun itu merangkul erat dongsaengnya seakan takut jika dia terjatuh tiba-tiba. “ah.. kita bertemu kembali,,, senang bertemu dengan mu sanghyunie..” sapaku kepada namja imut itu. Dia hanya mengangguk pelan sekali. ‘sesuai yang dijelaskan oleh teukie... dia sangat pemurung, tapi sepertinya ini bukan skedar pemurung, dia depresi berat’ kamipun memesan minuman dan makanan disini. “wah?! Doong-ah?” seorang pelayan terkejut menatap sanghyun. Reflek seluruh pelayan disitu menatap sanghyun. “wah.. apa kabar?” Tanya salah seorang pelayan. Dan dia mememgang tangan sanghyun, tiba-tiba sanghyun gemetaran dan wajahnya penuh dengan fear. “sang-sanghyun? Kamu kenapa? Me-mereka kenalan kamu?” Tanya changsun dengan senyuman lembut.  Sanghyun hanya semakin gemetaran dan dia memeluk hyungnya tiba-tiba dengan sangat erat. Dia seperti sedang melihat hantu. “cheon-cheondung kenapa?” Tanya salah seorang pelayan lagi. “ah.. iya saya lupa... changsun.. cheondung, ah maksudku sanghyun dulu pernah bekerja disini, di sift malam. Iyakan sanghyun?” dia hanya mengangguk pelan dan tetap menenggelamkan kepalanya di dada hyungnya. “ah.. kalian.. sepertinya cheondung masih sedikit shock karena itu.. kalian lebih baik kembali bekerja neh...” “ah.. neh master” “sampai ketemu cheondung-ah.. kami rasa master sudah sangat tenang disana.. jika kamu terus seprti ini,, mana bisa leeteuk master tenang?” kata salah seorang pelayan sebelum meninggalkan meja kami. “mak-maksudmu.. lee-ah.. park jungsoo itu-” “dia pemilik café ini, dan sekarang ibunya menyerahkan pengelolaan café ini kepadaku” aku memotong kata-kata changsun. Tiba-tiba saja sanghyun sesenggukan dan changsun mendekatinya. “sang-sanghyun? Wae-wae geure?” Tanya changsun menatap dongsaengnya.

Sanghyun POV
Aku memikirkan kata-kata tadi, ‘kami rasa master sudah tenang disana.. jika kamu terus seperti ini,, mana bisa leeteuk master tenang’ “aku-aku tak ingin membuat leeteuk hyung ti-tidak tenang hyung... aku-aku telah salah aku..aku-” “ssttt... gwenchana.. makanya jika ingin membuat jungsoo tenang, kamupun juga harus bisa tenang... meski dia sudah tidak bersama kita lagi.. dia itu masih ada disini..” changsun hyung menaruh telapak tangannya ke dadaku. “itu jika kamu membuatnya hidup selalu disini.. caranya? Tinggal kamu yakini dia selalu disini, maka dia tidak akan kemana-mana..” katanya dengan tersenyum. ‘hangat’ perasaanku terasa sangat hangat. Aku mengangguk dan kini aku terus memikirkan kata-kata changsun hyung. Changsun hyung, leeteuk hyung, dan sekarang ada eunhyuk-hyung, semua baik padaku. Memangnya apa salah aku sehingga membuat leeteuk hyung tidak tenang? “makanya sekarang cerialah sanghyun..” kata changsun-hyung tiba-tiba. Aku menatapnya dan kudapati eunhyuk-hyung dan changsun-hyung menatapku dengan senyuman hangat. Aku menunduk lagi dan tak lupa aku mengangguk tanda menjawab  kata-kata hyungku.Eunhyuk hyung adalah orang yang tak suka berbasa-basi, dia langsung membicarakkan hal yang ingin dia bicarakan kepada changsun hyung dan kepadaku? “begini changsun-shi.. aku sbenarnya merasa kalau leeteuk tidak meninggalkan tanda bukti apa-apa.. dia pasti sudah menyembunyikan tanda bukti itu entah dimana... mungkin ada sesuatu.. sanghyun-shi?” aku terlonjak dengan dipanggilnya namaku. “i-iya? Spe-spesial happiness” kataku tanpa pikir panjang, aku ingat kata-kata leeteuk hyung saat terakhir kalinya.. “special happiness? Maksudnya? Ah.. aku pernah mendengar itu dari mulut leeteuk..” kata eunhyuk hyung. “mak-maksudnya special happiness apa ya? Aku belum paham apa yang kalian bicarakan.. apa itu sanghyun-aa?” changsun hyung menatapku. “a.. itu anu.. itu aku juga tidak tahu.. tapi leeteuk hyung pernah mengatakan hal itu kepada saya, katanya itu untukku.. tapi saya tak tahu apa maksudnya.. mianhe..” jawabku menunduk. “cold prince” aku terlonjak kembali dengan kata-kata eunhyuk hyung tiba-tiba. “itu panggilan kamu kan sanghyun, jika disini” aku mengangguk. “wahh.. tak kusangka dongsaengku punya julukan yang keren..” kata changsun hyung tersenyum. Aku tersipu malu. Eunhyuk hyung hanya manggut-manggut puas akan sesuatu yang aku dan changsun hyung ketahui. Entah apa yang sebenarnya dia selidiki tapi kurasa dia adalah orang yag baik. Tidak jahat sama sekali. Sama seperti leeteuk hyung, mengingatnya aku menjadi sedikit tenang, ternyata leeteuk hyung banyak yang sayang kepadanya. Tidak hanya diriku saja, tapi semua pekerja disini, semua sangat menyayangi dan menghormati leeteuk hyung yang memang sangat baik hati. “ah.. kurasa sudah cukup.. aku mulai mendapat titik terang, sebennarnya selama ini aku mengetahui ada kota yang selalu disebut-sebut special happiness oleh teukie hyung, tapi aku tetap tak tahu bagaimana cara membukannya, karna diberi password olehnya, dan dia pernah berkata kepadaku kalau special happiness itu hanya untuk seseorang yang tahu tentang kotak itu selain aku, dan kurasa itu untuk kamu sanghyun-shi... aku yakin.. pasti passwordnya ada sangkut pautnya dengan kamu.. nanti kalau berhasil aku buka aku berjanji akan aku serahkan kepadamu,, hehe” jelas eunhyuk hyung kepadaku dan changsun hyung. “benarkah? Segera hubungi aku ya kalau ada kabar apapun, baik ataupun buruk untukku ataupun sanghyun,, yang penting jika itu kebenarannya,, tolong segera beri tahu saya..” kata changsun hyung kepada eunhyuk hyung. Eunhyuk hyung tampak tertegun tapi diapun tersenyum sambil mengangguk,, “pasti akan aku beri tahu apapun itu kebenarannya.. yaksokke” kata eunhyuk hyung yakin. “ah.. gomawo.. kamu benar-benar orang yang sangat baik, aku sudah muak dengan apa yang terjadi dikeuarga kami.. semua penuh dengan kebohongan.. aku membencinya!” kata changsun hyung membuatku bergidik, aku jadi takut kalau sampai ketahuan aku berbohong dengannya tentang apapun itu, tiba-tiba saja kurasakan kringat dingin yang mengalir di dahiku dan tubuhku, tubuhku gemetaran tak terkendali,, aku takut... aku takut sekali...kenapa hyung seperti itu? “sanghyun? Wae geure yoo?” sang-” pandanganku mulai gelap bersamaan dengan suara changsun hyung yang menghilang.

Changsun POV
Sanghyun tiba-tiba saja pingsan,, dia seperti ketakutan akan sesuatu yang aku tak tahu apa itu. Dia takut dengan apa? Aku menatap eunhyuk yang tertegun menatap sanghyun dipangkuannya, “ah.. ambulan.. panggil ambulan...!” triaknya tiba-tiba. Tapi dia sedikit menyeringai, apa maksudnya itu? Kenapa dia memiliki tatapan yang penuh arti yang dalam. “eunhyuk-shi... kau.. apa kau menemukan sesuatu yang-” “yupzz... aku merasa bersemangat saja, sepertinya permainan ini akan segera berakhir,, maaf.. permainan keluargamu changsun-shi.” Katanya dengan serius. Aku hanya mengangguk agak ragu.
“apa kamu siap?” Tanya eunhyuk-shi di rumah sakit saat dia hendak pulang. “a... aku siap! Meskipun tidak menutup kemungkinan salah satu anggota keluargaku ataupun beberapa dari keluargaku harus berurusan dengan pihak hukum" kataku yakin. Yah.. aku tahu tersangka pembunuhan itu tak menutup kemungkinan adalah salah satu atau beberapa orang yang termasuk anggota keluargaku. “iyapz.. dan meskipun mungkin kyu ada hubungannya dengan ini... akupun siap mengetahui kebenarannya!” lanjutnya, “ah.. oke.. anneyong.. see ya” katanya sambil berlalu. Senyumannya agak dipaksakan saat dia mengatakan tentang kyu.. iya akupun juga yakin tangan kanan appa itu pasti ada hubungannya dengan ini.apakah yang akan terjadi di hari esok? atau cukup beberapa jam atau menit kedepan? Nan Mollaseo...




         <<Preview    n    he

1 komentar:

  1. Aiiihhh syukak...
    Min ditunggu lanjutannya. Kan sayang lg rame2nya malah stop TT

    BalasHapus