Minggu, 27 Oktober 2013

THE BEST I CAN DO - Chapter 9




Cheondung POV
“kring-kring-kring......” q dengar alarm yang biasa di bunyikan oleh manager-nim tiap kali datang ke dorm MBLAQ dan untuk membangunkan para member MBLAQ. Aq langsung bangun dan berniat untuk mencuci muka dan menggosok gigiq.. “hoam....” aku menguap.. masih ngantuk banget soalna.. *.*, tiba-tiba “BRAKK..” seseorang menabrakq dan membuatq limbung dan terjatuh ke lantai. Mataq masih tertutup saking ngantuknya, aku dapat merasakan sesuatu yang berat menimpaq, ‘huftt.. ikke bo ya??’ tapi mataq benar-benar gak bisa aq buka.. sangat mengantuk, ahh aku g peduli dehh.. kemudian ntahlah, mungkin aku tertidur lagi?? Kekekekekekek

MIR POV

“kring...” alarm itu mengagetkanq sampai-sampai tanganq menyenggol kaki meja dan gelas yang ada di meja itu menjatuhiq, “haish..” ternyata dalam tidurq aku jatuh ke lantai sehingga air dalam gelas tadi meluncur indah ke mukaq, bangun deh aq..!!. dengan malas aku langsung keluar kamar guna mencuci mukaq kembali, tapi karna aku tergesa-gesa aku menabrak sesuatu,, eh tepatnya seseorang dan sukses menjatuhkan badan seseorang tersebut. Tapi aku juga jatuh tahu!! Dan kalian tahu?? Aku menimpanya.. hehehee dan berhadapan langsung
dengannya. Wajahq dan wajahnya menempel, ku rasakan hidungnya yang mancung menekan pipiku dan kurasakan his pouty lips on mine.. aigo.. so soft.. pikirku,saat sadar akan posisiku yang agak gimanaaaa gitu.. aku langsung bangun. Tapi anehnya orang yang q jatuhi tadi gak bangun-bangun, “ya!! Gwenchanayo??” aku menggerak-gerakkan badanya.. tapi q dengar nafasnya yang teratur dan begitu tenang. “bo???” kataku tak percaya dia bisa tertidur lagi setelah bertabrakan denganq yang menurutq cukup keras. “ya.. cheondung.. ireona.. jangan tidur disini...” aku berusaha membangunkannya lagi tapi sepertinya dia benar-benar sleep over... dengan sigap aku tengok kanan, kiri, depan serta belakang.. belum ada yang bangun... perlahan tapi pasti aku mengangkat tubuh berpiyama bintang-bingtang kecil itu dengan bridal style.. ‘aigo... ringan sekali’ batinq, kemudian q bawa dia kembali kekamarnya yang dulunya adalah tempat menyimpan barang-barang tak penting. Ku amati sekeliling ruangan,, waw.. yang dulunya berdebu dan sangat berantakan kini sangat rapi dan bersih dengan bed berwarna biru muda kalem... so warm room. Saat aku menaruhnya di bed, dia mengigau pelan dan gak jelas.
Aku hanya tersenyum menatap wajahnya yang seperti balita yang terusik tidurnya. Neomu yeppuda.. perlahan q elus matanya, pipinya, hidungnya, kemudian... aku terhendi di bibir pinknya yang begitu basah. Aku menjilat bibirq sendiri karna menatap bibir yang begitu beautiful dan begitu menarik perhatianq. Perlahan q dekatkan wajahq ke wajahnya, semakin tampak jelas lekukan wajahnya yang kecil dan halus itu, dan “cup” aku menekan doble lips itu.. “mmmm” aq mendengar sedikit moan dari mulutnya.. ‘its cherry... so sweet’ batinq.. tapi cepat-cepat aku terbangun saat sadar akan apa yang telah aku lakukan dan suara dering handphone cheondung membuatq terlonjak kaget.. “aish” aku langsung bangkit dan lari keluar dari ruangan  tersebut. ‘apa yang barusan telah aku lakukan???’ bibir itu kembali muncul di benakku, masih ingat jelas aku rasa cherry itu... yang begitu hangat.. ‘huhhhh’ apa aku telah terjebak? Terjebak dalam bayang-bayang orang yang begitu aku benci. “arghhhh aigoo” aku frustasi sendiri.
Sejak kejadian tersebut aku menjadi merasa merona kalau tanpa sengaja menatap matanya atau bibirnya.. agrhhhhhh.... kenapa aku ini? Aku menyukainya? Huh? “andwee...” teriakku pelan. Sudah seminggu ini aku tak pernah bisa menghilangkan wajah itu dari benakku. Ugh... bbagaimana ini? Aku harusnya tak boleh menyukainya.. aku harusnya membencinya... dan ahh~~ bagaimana kalau aku sering-sering menjelek2kannya atau mengerjainnya.. pasti lama-kelamaan aku bisa membencinya.. yapz.. begitu... aku harus mengingat sangbae...aku sayang dengannya dan aku tak boleh menghianatinya... tidak boleh. karena karna cheondung sangbae jadi tak segroup dengan kami.. ah sangbae-a.... aku sangat merindukanmu.. mengapa kamu menghilang tanpa jejak gini??? Keluhq dalam hati.

Cheondung POV
Hmmmm... semenjak Jihoon hyung tidak jadi mentor aku jadi tambah bungkam. Yaiyalah.. siapa lagi kalau bukan Jihoon hyng yang mengajakq bicara sampai bercanda bareng dengan member lainnya meskipun hanya sandiwara saja. Sekarang sudah tak ada Jihoon hyung yang biasanya mementor kami.. ah~~ mending aku menelfon Jieun aja...
2 jam kemudian.....
“oppa... sudah 2 jam nieh... aku mengantuk~~ oppa gak ngantuk yah?? Aduh sgitunya kangen ma aku.. kekekekeek”. “hmm... emng jieun-a... bogoshipeo yo... yawdah deh kalau sudah mengantuk... good night jieun-a.... ^^ thanks udh mw nemnein ngobrol... hahaha” kataq sambil menutup telephone. Hmmmm brbohong lagi... aku hidup kok bnyak dosa gini sih.. bo’ong mulu krjaannya... aku mengatakan kepada Jieun kalau aku sedang di dorm sendirian.. padahal kenyataannya everybody in the living room, sedang bermain dan bercanda. Aku hnya diam di dapur bertelephone ria dengan Jieun. Abis tadi seperti orang yang dianggap....

Flashback 4 jam sebelumnya......
Semua member MBLAQ sedang di ruang tamu.. MIR ngegame dengan seungho hyung, dan Joonie hyung beserta GO hyung sedang bermain kartu bersama. Karna aku diam saja gak ada kerjaan... maka ku beranikan diri untuk akrab dengan mereka... “eum... GO hyung..” aku akhirnya membuka mulutq dan memecah keheningan.. dan GO hyung menoleh dengan heran sambil memasang wajah yang nampak terusik ketenangannya “wae..” katanya dingin. “boleh aku ikut maen kartu dengan kalian hyung?” tanyaku sangat hati-hati. Mendadak suasana di ruangan tersebut menjadi sunyi senyap dan..- “KAMU MAU MAEN HUH?? NIH... MAKAN NIH KARTU..HAISH.. GO HYUNG AKU MAU MAKAN AH~~ LAPER...AKU UDAHAN... BIKIN MALES MAEN LAGI...” jelas joon hyung dengan keras dan jengkel.

Dia melempar kartu yang tadinya dipengangnya ke mukaku. Dengan secepat kilat aku langsung menundukkan kepalaq.. aku menatap lantai yang sebenarnya tidak menarik tapi mw bagaimana lagi aku takut. Akupun segera meminta maaf kepada GO hyung.. karna lee joon hyung sudah memasuki kamarnya. “jeo-jeosangimnida.. G-GO hyung..” badanq gemetaran ntah karna aku takut atau karna aku berpenyakit... yang jelas.. smua sistem sarafq tiba2 seperti berhenti bergerak.. dipikiranq hanya blank dan gelap serta hatiq terasa mencelos, pandanganq mulai kabur karna air dimataku mendesak ingin tumpah.. sebelum tumpah aku berlari tepatnya berjalan begitu cepat ke dapur. Badanq semakin gemetaran dengan cepat... what wrong with me... “arghhhh....” dadaku terasa nyeri sekali. Dngan menekannya keras sedikit melegakan tapi tetap saja sakit... dan ide menelfon jieun pun muncul... aku tak mengerti musti melakukan apa, daripada aku terhanyut dalm kesedihan mendingan aku mengobrol dengan jieun.

GO POV
Aku kaget dengan pertanyaan cheondung barusan tapi aku lebih kaget lagi dengan bentakan dari Joon tadi... padahal baru aja aku mau menolak permintaan cheondung tapi keduluan joon dan itu membuat cheondung kaget dan dia menjadi gemetaran gitu. “jeo-jeosangimnida.. G-GO hyung..” wajahnya sudah seperti kepiting rebus.. bukan karna malu.. tapi karna dia ketakutan dan tampak mulai menangis tapi dia langsung berlari ke dapur, tubuhnya yang gemetaran tampak sangat lemah dan shock. Aku merasa miris dan kasihan menatapnya, seperti ada rasa ingin melindungi badan itu. Aku yakin saat ini dia sedang menangis tapi... aish.. GO.. apa yang barusan kau pikirkan hoh?? Aish..forget it... forget it and abaikan.. hmmmm.. tapi bayangan cheondung yang gemetaran ketakutan and sedih terngiyang-ngiyang... aku terdiam dengan pikiranku sendiri..

Seungho POV
Saat asyik maen game dengan si maknae, tiba-tiba terdengar seseorang berbicara dengan nada hati-hati ‘cheondung??’ batinq dan tampak terdengar suaranya yang sedang menanyakan untuk bergabung dengan GO dan Joon?? Ah hahahahah yang enar saja.. aku berani taruhan deh.. pasti penolakanlah yang dia- “KAMU MAU MAEN HUH?? NIH... MAKAN NIH KARTU..HAISH.. GO HYUNG AKU MAU MAKAN AH~~ LAPER...AKU UDAHAN... BIKIN MALES MAEN LAGI..” suara joon yang sangat geram.. membuat aku menatap ke sumber suara. Dan mataq menangkap cheondung yang tampak shock + kaget sehingga membuatnya ‘shivering dan menunduk..’

aigo.. wajahnya pucat dan mulai memerah.. dia akan menangis?? Tapi begitu selesai meminta maaf kepada GO dia langsung menuju ke dapur. ‘pasti dia nangis’ batinq. Dia nampak kasihan... badan sperti tersedot, rasanya aku ingin mengejarnya dan menenangkannya. ‘AISH.. dia satu-satunya yang telah menyingkirkan sangbae... biarin aja lah.. biar tahu rasa.. tapi dia sekarng dalam posisi butuh teman... ahh~~ mollaso..

MIR POV
“joon hyung..!!!” reflek aku memanggil nama orang yang telah berteriak dengan mengeluarkan seluruh kekuatannya itu sehingga membuat anak laki-laki lemah itu memucat dan berlari ke dapur.. ‘mungkin dia sesenggukkan’ batinq. ‘AHHH PEDULI AMAT!!!’. “ah hahahahhah joon hyung terlalu bersemangat deh” kataq dengan memasang wajah tertawa yang LOL beut alias canggung, abis suara joon hyung tadi benar-benar.. huuuuu ngerriii.. tapi mskipun tertawaq lol amat.. toh juga diikutin sama GO hyung dan seungho hyung.setelah selesai tertawa.. akupun melanjutkan maen game dengan seungho hyung lagi seakan kejadian tadi tidak terjadi. Hal ini kan memang sudah sering kita lakukan.. ahahhahaha. Tapi kenapa perasaanq jadi gak enak gini ya.. kasihan doongie... ‘ah udahlah... toh memang sudah sering terjadi bukan???’ aku menasehati diriq sendiri.

Joon POV
Aku memasuki kamarq sambil membanting pintu. Wajahnya yang pucat dan gemetaran membuatq shock sendiri. ‘apa aku terlalu berlebihan ya??’ tanyaku dalam hati. Ah~~ enggak kok.. hal seperti itu kan sudah sering terjadi... seungho hyung juga sering memarahi dia kan?? GO hyung juga,, bahkan terkadang MIR terlalu parah... paling-paling dalam hatinya dia langsung ngumpat. Huh... tapi setelah dipikir-pikir kelakuan kita sebenarnya keterlaluan nggak sih??? Ahh enggak.. dia menendang sangbae dari MBLAQ.. jadi dia pantas mendapatkannya.
Flashback end

Cheondung POV
Huft... sudah 2 jam yah.. ku tutup telfon jieun dan aku mulai beranjak dari tempatq duduk di dapur. Yupz.. aku terduduk di lantai dapur karna tadi aku benar-benar shock ampe seluruh motorikku melemah dan kurasa setelah 2 jam selonjoran di lantai, motorikku mulai bekerja lagi.. dan akupun keluar dari dapur, ku lirik ruang tv mereka sudah tak ada di sana, pasti sudah pada di kamar. Akupun memasuki kamarq.. dan setelah aku memegang pegangan pintu kamarq tiba-tiba nyeri itu datang lagi. Aku mulai terengah-engah... ntah mengapa udara di sini tiba-tiba saja menjadi panas dan menyesakkan.. tapi suara seseorang membuatq terlonjak,, “cheondung?? Gwenchana?” pekik seseorang tersebut dengan nada panik. Aku mendapatinya sebagai joonie hyung, langsung aku tegakkan badanq yang tadi sempat sdikit membungkuk. Akupun tak lupa untuk segera meminta maaf tentang sikapq tadi.. yang membuat dia marah dan membentak. Aku tak berani untuk melihat wajahnya dan nyeri di dadaq begitu semakin menyeruak... dan pandanganku mulai kabur. Dapat q rasakan keringat dinginq mulai mengucur di dahiq, sebelum aku semakin kehilangan kesadaranq aku langsung masuk ke kamarq dan menguncinya. Ah~~~~ nomu appo... batinq. Tangan kananq membungkam mulutq sendiri agar aku tdak mengeluarkan suara, aku takut joonie hyung akan mendengarnya. Nafasq begitu pendek-pendek.. aku berusaha mencari udara segar dengan sedikit membuka mulutq.. karna sepertinya fungsi hidungq mulai tak dapat di andalkan. Dan sepertinya aku----- q rasakan dinginnya lantai di pipi kiriq dan gelap.

Joon POV
“brukk..” saat aku mulai beranjak dari depan kamar cheondung tiba-tiba terdengar suara benda berat yang jatuh ke lantai, aku mulai panik.. itu seperti suara seseorang yang jatuh ke lantai. Reflek aku mengetuk pintu kamar cheondung dan memanggilnya. Kurasa tadi cheondung tampak sangat pucat atau memang kulitnya yang putih itu membuatnya tampak pucat?? Tapi tadi dia berkeringat.. tidak mungkin kan malam-malam begini dia abis jogging??. Tiba-tiba pikiran jelek melintas dipikiranku jangan-jangan terjadi sesuatu dengan dia.. saat aku mulai mengetuk kembali pintu kamar cheondung, tiba-tiba saja seungho hyung sudah berdiri di sampingq menatapq dengan wajah terheran-heran.

Aku sempat berfikir sejenak.. ngapain juga leader menatapq seperti itu??? Batinq. “joon? Ngapain kamu di depan kamar cheondung? Kamu---- huahahahahahaha” seungho tiba-tiba tertawa tanpa sebab. “hyung?? Kamu kenapa sih tiba-tiba tertawa gitu? Apa coba yang lucu? Aku hanya kebetulan lewat aja disini..” jawabq melengos karna aku sudah tahu apa maksud seungho hyung. “halah... ngaku aja kamu niat minta maaf denganya? Iya kan? Huahahahahaha kamu konyol sekali sih joonie... kenapa denganmu? Mulai kecewa atas kelakuan kita tempo hari ke dia huh?? Joonie-joonie... apa yang kamu lakukan tadi tidak salah.. dia memang antas mendapatkannya.. enak saja, udh merampas posisi sangbae... mau merampas teman-temannya juga...” kata seungho hyung dengan nada lumayang keras dan sesukanya, ada sedikit kekhawatiran melintas dipikiranq bagaimana kalau cheondung mendengarnya?? Tapi apa yang dikatakan seungho hyung semua benar. Cheondung telah dengan tega merampas semua milik sangbae.. kemudian akupun berlalu dan tak menghiraukan cheondung lagi. Tapi ada 1 pertanyaan di pikiranku sekarang, tadi suara apa ya? Dan kenapa cheondung tidak merespon ketukan dan panggilanku. Apa dia marah? Ah~~ mollaso.. batinq.

MIR POV
“ah.. yey.. waktunya makan malam.. ^_^” teriakq ceria. “hyung.. GO hyung masak apa? Aku sudah lapar niiii... coba deh hyung dengerin perutq.. udah teriak-teriak.. :3” rengekq. “hmmm... apaan? Aku g dngar apa2 tuh.... perutmu diam aja gitu..?” kata GO hyung mulai deh ngganggu akunya... aish.. “ahahahhaha.. ini hyung yang paling ganteng sendiri sedang masakkkk... bulgogi..^_^” katanya setelah menertawai wajah manyunq. Sambil mengajak rambutq lembut. “yey... bulgogi.. “ teriakq makin girang. Kemudian selang setengah jam kita semua minus cheondung sudah duduk manis siap menyantap bulgogi.. ahahah biasanya cheondung kalau sudah mendengar panggilan GO hyung selesai memasak pasti dia sudah di kursinya trus ngicir tuh dan makannya paling cepet,, nah ini.. dia kok belum turun ya?? Ini tumben loh.. kan dia sangat jaga kesehatan perutnya... “hmmm tumben cheondung gak turun? Masak iya dia tidur? Joon hyung... kamu sih.....hahahahha” aku hanya tertawa. “joon panggil sana gih.. kekeke aku males bangunin dia” kata seungho hyung santai. Heheh kali ini bukan aku yang disuruh.. bagus deh.. “alah.. teriakin aja dari sisni hyung..hyung..” kata joon hyung mbantah. “cheondung.. waktunya makan malam. Kalau masih mau makan cepat turun...!!” teriak GO hyung.. sampai-sampai telingaq terancam pecah gendang telinganya. “ah~~ ayo hyung.. kita makan....”. “ayo kita mulai makannya..” kata GO hyung dengan suara normalnya. Dan sampai kami selesai makannya, cheondung tetap tidak turun untuk makan ‘apa segitu sakit hatinya pa ya? Haha biarin,, ntar juga kalau laper turun sendiri.

Seungho POV
Aku bermain mengotak-atik laptop temanq yang sedang rusak.. saking asyiknya gak nyadar ternyata sudah tengah malam. Huft.. istirahat ah~~~ jadi lapar deh.. akupun beranjak ke dapur. Aku membuka penutup meja makan yang masih di meja.. ‘hum?? Ada makanan.. ahhahahahahay.. kan kalau masih ada penutup di meja itu artinya di dalamnya ada makanan.. hahahaha.. aku membuka penutupnya dan yang q lihat adalah bulgogi yang sudah dingin.. ha? Ini sudah tengah malam, dia tidak menyentuh makanannya?? Aish dasar tukang nagmbek.. tapi tumben dia ngambek.. haish... ini kan bisa basi..... kataq dalam hati.. ah.. masak ramyun aja deh.. kekekeke

Cheondung POV
Aku terbangun...  ku rasakan tubuhq menggigil.. aku berusaha bangkit dan ya ampun.. pusing sekali kepalaq.. ntah sudah berapa jam aku tertidur di lantai yang dingin gini.. aish.. aku kenapa sih? Seingatku tadi aku bertemu dengan joonie hyung dan aku lalu masuk kamar, teruss? Apa aku pingsan ya? Kekekk iya kalii..ya.. huft gpp... sekarang jam berapa ya? Dengan susaah payah aku bangkit.. ya ampun,,, kenapa dinginnya minta ampun gini.. q tatap jam di layar hpq.. “BO??” pekikku kaget. Sudah jam 12 malam?? Lam-lamaa amat aku hanya tiduran di lantai?? Dan melewatkan makan malamku? Hadewh... pasti makananq masih di meja.. seharusnya aku segera membereskannya.. ‘arghhh..’ dingin sekali.. aq mengambil sweaterq dan mengenakannya. Ya ampun suhu berapa sih ni malam.. ampe dinginnya tetap kerasa, nggak ilang-ilang.. gerutuq dalam hati.. ah~~ ndak papa lah yang paling penting sekarang ini adalah membereskan jatah makan malamq. Aku sempoyongan jalan keluar kamarq menuju dapur. “AHH!!” teriakku dengan kaget. Saking kagetnya sampai aku terduduk lemas di lantai dapur, aku menatap seseorang dengan ekspresi sama kagetnya dan dia menjatuhkan pengaduknya. “YAH!! Aish.. menganggetkanku saja kamu ini..” bentak seungho hyung. “jeo-jeosangimnida...hh hh hhh” jawabq menunduk sembari bangkit dari posisi dudukku. ‘kenapa O2 disini begitu sedikit yah?’ batinq.. akupun lebih memilih kembali ke kamarq saja.. tapi.. “eum.. cheondung-a.. bukannya kamu belum makan ya?” tanya seungho hyung dengan nada dan ekspresi wajah yang.... chankaman?? Seung-seungho hyung khawatir?? Jeongmal?? Aku reflek membalikkan badanq dan menatapnya dengan mulut ternganga. “yah..” kini telapak tangan seungho hyung melambai-lambai di depan mukaq. “an-aniyo.. nan.. hhh hhh gwenchana yo.. aku sudah gak lapar kok hyu-hyung..” jawabq dengan gugup dan aish... udara O2 di ruangan ini pada kemanaaaa... aku ampe ngos-ngosan gini..

Seungho POV
Dia kenapa sih? Wajahnya kelewat pucat.. apa karna ini malam hari atau.... tapi dia bernafasnya terlihat sangat ngos-ngosan. Dia demam ya? Dari tadi kuperhatikan dia memakai sweater tebal tapi kenapa masih menggigil begitu?? Reflek aku menempatkan telapak tanganku ke dahinya. “ya ampun.. kamu demam tinggi? Panas sekali???!” aku berbicara agak kencang tapi dia tetap tidak menghiraukan pertanyaanku dan dia langsung berlalu.. “gwen-gwenchana yo.. bes-besok aku pasti akan ijin ke manager untuk pulang. Tap-tapi bisanya pulang besok.. tidak mungkin malam ini.. in-ini sudah te-tengah malam, eumhh.. ja-jangan pedulikan aku.. naneun gwenchana dan bes-bsok aku tidak akan merepotkan kalian semua.. per-permisi aq-aq mau membersihkan ini, jeosangimnida..” jelasnya dengan gugup lalu dia berlalu dengan sempoyongan, dengan sigap aku menahannya agar tidak terjatuh tapi dia dengan cepat melepaskan diri serta menghindar. “maaf.. aku telah merepotkan, ti-tidak akan aku ulangi lagi..” katanya sambil menunduk. Tiba-tiba saja hatiq mencelos dan aku hnya bisa terpaku di tempatq berdiri. Dan secepat kilat dia membereskan sisa makan malamnya yang tidak disentuhnya sama sekali dan dalam sekejap aku sudah sendirian kembali di dapur. ‘apa kami begitu kejam? Kenapa dia sampai ketakutan seperti itu?’ tanyaq dalam hati. Ada sedikit kekecewaan dalam hatiq, kenapa dia takut? Kenapa dia bersikap sperti tadi? Ken-kenapa aku ini huh?? Ah~~ aku lapar. Makan aja lah...
Dan yang bener saja, saat aku terbangun jam 8 pagi aku keluar kamar dan sudah q dapati cheondung yang berdiri di depan pintu kamarq... ‘wajah pucatnya bagaikan hantu,, dan aku bisa berjanji kalau dia semakin memucat..’. “a..se-seungho hyu- eum.. leader nim, na ka-ka yo? Dan-dan sekalian min-minta ijin kar-karna kondisiq sdikit tidak fit, dan karna satu minggu ini say-saya tidak ada scheedul, saya mungkin akan kembali satu pekan kemudian... dan sa- hhhh” dia memutus kalimat pnjangnya sambil mengambil nafas, eih kenapa nafasnya pndek2 begitu?. “saya- kon- hhh- kondisi saya pasti akan sudah baik—hhh—hh—hhh” dia-dia tersengal-sengal, dan aku hanya speechless. “a yee ara..” jawabq singkat.. aish... tdi cheondung kan berkata sangat panajang kenapa jawabanq.. ah~~~ lupakan.. batinq frustasi sendiri. “eum.. a-anneyonghasemnika..” ktanya menunduk kmudian mnuju k pintu dorm kami. Seseorang mnepuk pundakku “yah,, seungho-a.... mau kemana dia pagi2 begini sudah keluar?” tanya GO yang mungkit sempat melihat cheondung keluar rumah. “dia ijin balik,,, katanya dia sakit begitu..” jawabq datar dan setelah kata2q selesai terlontar, muncul suara berisik memasuki kamarq... “siapa yang sakit?” tanya Joon dan MIR berbarengan. “aigo.... kompak amat kalian berdua... cheondung yang sakit..” jawabq lagi. Aneh...  ekspresi yang mereka munculkan. ‘bo?? Mereka khawatir??’ batinq dan q mengalihkan pandanganq ke arah GO berada, dan ekspresi wajahnyapun tak jauh beda dengan yang dimiliki oleh joon dan MIR. “ke-kenapa dia?” kini joon pun menanyakan hal yang seharusnya tidak dia tanyakan. “ntahlah.. dia ijin begitu aja kok.. trus kenapa dengan wajah kalian?” tanyaq kesal. “wajah? Kami? Eng-enggak kenapa-kenapa tuh... biasa aja.. memang ada yang aneh dengan wajah kami?” bantah MIR. “wajah kalian? Wajah kalian terbaca sedang mengkhawatirkan orang yang barusan ijin..” jawabq ketus dan aq rasa kepalaq mulai terbakar karena emosi. “an-aniyo..” joon dan MIR mulai membela diri serempak lagi.. “lagian tak ada gunanya mengkhawatirkan orang seperti itu... dia juga yang telah menyingkirkan sangbae... dan gak penting juga..!!!” geram MIR mantap. “bruk” berbarengan dengan selesainya kata2 MIR terdengar suara barang terjatuh, reflek mata kami semua menatap ke sumber suara. Dan cheondung sudah berdiri disana dengan wajah pucat dan-dan sedih. Oh my... batinq sedikit menyesal, ‘dia mendengarnya tidak ya?’ tanyaq dalam hati. “a.. jeo-jeosangimnida.. aku-aku meninggalkan handphoneq makanya aku kembali, kar-karna aku ingin mengambilnya.. se-sekali lagi maaf mengganggu kegiatan ka-kalian..” cheondung menunduk lalu berlalu. Sekelebat aku melihat tanga kananya sedang meremas dadanya. ‘arghhhhh... kami menyakitinya lagi’ teriakq dalam hati.

Cheondung POV
‘arghhhhh... dadaq sakit sekali...’ batinq.. aku terus menekan keras dadaq. ‘me-mereka seperti itu kar-karna sangbae q singkirkan huh?? Mereka-kenapa mereka masih berfikiran seperti itu?? Aku tak dpat menahan air mataq lagi... ku akui aku memang orang cengeng, padahal appa dulu sering berpesan untuk tidak menangis karna aku ini lelaki.. tapi-tapi inilah aku yang tak pernah bisa menahan tangis... lagian appa juga tak pernah di sampingq lagi,,, jadi ya wajarkan aku menangis?? Orang yang menyuruhq untuk tidak menangis telah pergi.. T_T appa bogoshipeoseo... setelah q temukan handphoneq, aku langsung keluar dorm tanpa pamit lagi.. lagian mereka juga tak mau menatapq buka.. aku tak penting. Tapi.. sanghyun-a.... fighting-fighting... ini demi MBLAQ... jangan pikirkan msalah seprti ini.. yah.. jangan sampai hal sperti ini mengganggu konsentrasiq terhadap MBLAQ. Eum.. tapi ya ampun.... kenapa pagi ini sangat dingin ya?? Badanq menggigil hebat, cepat-cepat aku mencari taksi.. tapi.. aish.. taksi-taksi pada mogok kerja pa? Kenapa gak ada satupun taksi yang lewat sini sih?? Kakiq sudah mulai mati rasa.... aku menggigil sendirian di pinggir apartement kecil samping apartement tempat dorm kami berada.. akupun terduduk lemas... sambil merangkul lututq yang terlipat. Aku mendengar seseorang memanggilq.. “cheondungshi??” akupun mendongak dan menatap seluet seseorang yang--- “eum..” tapi dunia mendadak menjadi gelap dan terdengar suara dengungan panjang tapi.. nafasq semakin tidak teratur dan q rasakan kepalaq membentur lantai yang sangat lentur?? Bukannnya lantai itu keras ya??? Nah ini?? Ah~~~ mollaso...


---tbc---

hehehehehe apakah yang terjadi pada cheondung? dan siapakah yang bertemu dengannya? seungho? joon? MIR-eu? or GO or... others?? hahahahpengen ngerti?? nantikan.. bab selanjutnyaaaa ceileee kayak pelajaran aja,, make bab.. ukay.. udh dari saya.. saya ucapkan terima kasih.. ^_^

<<Preview        Next>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar