“kring-kring-kring......” q dengar alarm yang
biasa di bunyikan oleh manager-nim tiap kali datang ke dorm MBLAQ dan untuk
membangunkan para member MBLAQ. Aq langsung bangun dan berniat untuk mencuci
muka dan menggosok gigiq.. “hoam....” aku menguap.. masih ngantuk banget
soalna.. *.*, tiba-tiba “BRAKK..” seseorang menabrakq dan membuatq limbung dan
terjatuh ke lantai. Mataq masih tertutup saking ngantuknya, aku dapat merasakan
sesuatu yang berat menimpaq, ‘huftt.. ikke bo ya??’ tapi mataq benar-benar gak
bisa aq buka.. sangat mengantuk, ahh aku g peduli dehh.. kemudian ntahlah,
mungkin aku tertidur lagi?? Kekekekekekek
MIR POV
“kring...” alarm itu
mengagetkanq sampai-sampai tanganq menyenggol kaki meja dan gelas yang ada di
meja itu menjatuhiq, “haish..” ternyata dalam tidurq aku jatuh ke lantai
sehingga air dalam gelas tadi meluncur indah ke mukaq, bangun deh aq..!!.
dengan malas aku langsung keluar kamar guna mencuci mukaq kembali, tapi karna
aku tergesa-gesa aku menabrak sesuatu,, eh tepatnya seseorang dan sukses
menjatuhkan badan seseorang tersebut. Tapi aku juga jatuh tahu!! Dan kalian
tahu?? Aku menimpanya.. hehehee dan berhadapan langsung
dengannya. Wajahq dan
wajahnya menempel, ku rasakan hidungnya yang mancung menekan pipiku dan kurasakan
his pouty lips on mine.. aigo.. so soft.. pikirku,saat sadar akan posisiku yang
agak gimanaaaa gitu.. aku langsung bangun. Tapi anehnya orang yang q jatuhi
tadi gak bangun-bangun, “ya!! Gwenchanayo??” aku menggerak-gerakkan badanya..
tapi q dengar nafasnya yang teratur dan begitu tenang. “bo???” kataku tak
percaya dia bisa tertidur lagi setelah bertabrakan denganq yang menurutq cukup
keras. “ya.. cheondung.. ireona.. jangan tidur disini...” aku berusaha
membangunkannya lagi tapi sepertinya dia benar-benar sleep over... dengan sigap
aku tengok kanan, kiri, depan serta belakang.. belum ada yang bangun...
perlahan tapi pasti aku mengangkat tubuh berpiyama bintang-bingtang kecil itu
dengan bridal style.. ‘aigo... ringan sekali’ batinq, kemudian q bawa dia kembali
kekamarnya yang dulunya adalah tempat menyimpan barang-barang tak penting. Ku
amati sekeliling ruangan,, waw.. yang dulunya berdebu dan sangat berantakan
kini sangat rapi dan bersih dengan bed berwarna biru muda kalem... so warm
room. Saat aku menaruhnya di bed, dia mengigau pelan dan gak jelas.
Aku hanya tersenyum menatap wajahnya yang seperti
balita yang terusik tidurnya. Neomu yeppuda.. perlahan q elus matanya, pipinya,
hidungnya, kemudian... aku terhendi di bibir pinknya yang begitu basah. Aku menjilat
bibirq sendiri karna menatap bibir yang begitu beautiful dan begitu menarik
perhatianq. Perlahan q dekatkan wajahq ke wajahnya, semakin tampak jelas
lekukan wajahnya yang kecil dan halus itu, dan “cup” aku menekan doble lips
itu.. “mmmm” aq mendengar sedikit moan dari mulutnya.. ‘its cherry... so sweet’
batinq.. tapi cepat-cepat aku terbangun saat sadar akan apa yang telah aku
lakukan dan suara dering handphone cheondung membuatq terlonjak kaget.. “aish”
aku langsung bangkit dan lari keluar dari ruangan tersebut. ‘apa yang barusan telah aku
lakukan???’ bibir itu kembali muncul di benakku, masih ingat jelas aku rasa
cherry itu... yang begitu hangat.. ‘huhhhh’ apa aku telah terjebak? Terjebak
dalam bayang-bayang orang yang begitu aku benci. “arghhhh aigoo” aku frustasi
sendiri.
Sejak kejadian tersebut aku menjadi merasa merona
kalau tanpa sengaja menatap matanya atau bibirnya.. agrhhhhhh.... kenapa aku
ini? Aku menyukainya? Huh? “andwee...” teriakku pelan. Sudah seminggu ini aku
tak pernah bisa menghilangkan wajah itu dari benakku. Ugh... bbagaimana ini?
Aku harusnya tak boleh menyukainya.. aku harusnya membencinya... dan ahh~~
bagaimana kalau aku sering-sering menjelek2kannya atau mengerjainnya.. pasti
lama-kelamaan aku bisa membencinya.. yapz.. begitu... aku harus mengingat
sangbae...aku sayang dengannya dan aku tak boleh menghianatinya... tidak boleh.
karena karna cheondung sangbae jadi tak segroup dengan kami.. ah sangbae-a....
aku sangat merindukanmu.. mengapa kamu menghilang tanpa jejak gini??? Keluhq
dalam hati.
Cheondung POV
Hmmmm... semenjak Jihoon hyung tidak jadi mentor
aku jadi tambah bungkam. Yaiyalah.. siapa lagi kalau bukan Jihoon hyng yang
mengajakq bicara sampai bercanda bareng dengan member lainnya meskipun hanya
sandiwara saja. Sekarang sudah tak ada Jihoon hyung yang biasanya mementor
kami.. ah~~ mending aku menelfon Jieun aja...
2 jam kemudian.....
“oppa... sudah 2 jam nieh... aku mengantuk~~ oppa
gak ngantuk yah?? Aduh sgitunya kangen ma aku.. kekekekeek”. “hmm... emng
jieun-a... bogoshipeo yo... yawdah deh kalau sudah mengantuk... good night
jieun-a.... ^^ thanks udh mw nemnein ngobrol... hahaha” kataq sambil menutup
telephone. Hmmmm brbohong lagi... aku hidup kok bnyak dosa gini sih.. bo’ong
mulu krjaannya... aku mengatakan kepada Jieun kalau aku sedang di dorm
sendirian.. padahal kenyataannya everybody in the living room, sedang bermain
dan bercanda. Aku hnya diam di dapur bertelephone ria dengan Jieun. Abis tadi
seperti orang yang dianggap....
Flashback 4 jam sebelumnya......
Semua member MBLAQ
sedang di ruang tamu.. MIR ngegame dengan seungho hyung, dan Joonie hyung
beserta GO hyung sedang bermain kartu bersama. Karna aku diam saja gak ada
kerjaan... maka ku beranikan diri untuk akrab dengan mereka... “eum... GO
hyung..” aku akhirnya membuka mulutq dan memecah keheningan.. dan GO hyung
menoleh dengan heran sambil memasang wajah yang nampak terusik ketenangannya
“wae..” katanya dingin. “boleh aku ikut maen kartu dengan kalian hyung?”
tanyaku sangat hati-hati. Mendadak suasana di ruangan tersebut menjadi sunyi
senyap dan..- “KAMU MAU MAEN HUH?? NIH... MAKAN NIH KARTU..HAISH.. GO HYUNG AKU
MAU MAKAN AH~~ LAPER...AKU UDAHAN... BIKIN MALES MAEN LAGI...” jelas joon hyung
dengan keras dan jengkel.
Dia melempar kartu yang tadinya dipengangnya ke
mukaku. Dengan secepat kilat aku langsung menundukkan kepalaq.. aku menatap
lantai yang sebenarnya tidak menarik tapi mw bagaimana lagi aku takut. Akupun
segera meminta maaf kepada GO hyung.. karna lee joon hyung sudah memasuki
kamarnya. “jeo-jeosangimnida.. G-GO hyung..” badanq gemetaran ntah karna aku
takut atau karna aku berpenyakit... yang jelas.. smua sistem sarafq tiba2
seperti berhenti bergerak.. dipikiranq hanya blank dan gelap serta hatiq terasa
mencelos, pandanganq mulai kabur karna air dimataku mendesak ingin tumpah..
sebelum tumpah aku berlari tepatnya berjalan begitu cepat ke dapur. Badanq
semakin gemetaran dengan cepat... what wrong with me... “arghhhh....” dadaku
terasa nyeri sekali. Dngan menekannya keras sedikit melegakan tapi tetap saja
sakit... dan ide menelfon jieun pun muncul... aku tak mengerti musti melakukan
apa, daripada aku terhanyut dalm kesedihan mendingan aku mengobrol dengan
jieun.
GO POV
Aku kaget dengan pertanyaan cheondung barusan
tapi aku lebih kaget lagi dengan bentakan dari Joon tadi... padahal baru aja
aku mau menolak permintaan cheondung tapi keduluan joon dan itu membuat
cheondung kaget dan dia menjadi gemetaran gitu. “jeo-jeosangimnida.. G-GO
hyung..” wajahnya sudah seperti kepiting rebus.. bukan karna malu.. tapi karna
dia ketakutan dan tampak mulai menangis tapi dia langsung berlari ke dapur,
tubuhnya yang gemetaran tampak sangat lemah dan shock. Aku merasa miris dan
kasihan menatapnya, seperti ada rasa ingin melindungi badan itu. Aku yakin saat
ini dia sedang menangis tapi... aish.. GO.. apa yang barusan kau pikirkan hoh??
Aish..forget it... forget it and abaikan.. hmmmm.. tapi bayangan cheondung yang
gemetaran ketakutan and sedih terngiyang-ngiyang... aku terdiam dengan
pikiranku sendiri..
Seungho POV
Saat asyik maen game
dengan si maknae, tiba-tiba terdengar seseorang berbicara dengan nada hati-hati
‘cheondung??’ batinq dan tampak terdengar suaranya yang sedang menanyakan untuk
bergabung dengan GO dan Joon?? Ah hahahahah yang enar saja.. aku berani taruhan
deh.. pasti penolakanlah yang dia- “KAMU MAU MAEN HUH?? NIH... MAKAN NIH
KARTU..HAISH.. GO HYUNG AKU MAU MAKAN AH~~ LAPER...AKU UDAHAN... BIKIN MALES
MAEN LAGI..” suara joon yang sangat geram.. membuat aku menatap ke sumber
suara. Dan mataq menangkap cheondung yang tampak shock + kaget sehingga
membuatnya ‘shivering dan menunduk..’
aigo.. wajahnya pucat dan mulai memerah.. dia
akan menangis?? Tapi begitu selesai meminta maaf kepada GO dia langsung menuju
ke dapur. ‘pasti dia nangis’ batinq. Dia nampak kasihan... badan sperti
tersedot, rasanya aku ingin mengejarnya dan menenangkannya. ‘AISH.. dia
satu-satunya yang telah menyingkirkan sangbae... biarin aja lah.. biar tahu
rasa.. tapi dia sekarng dalam posisi butuh teman... ahh~~ mollaso..
MIR POV
“joon hyung..!!!” reflek aku memanggil nama orang
yang telah berteriak dengan mengeluarkan seluruh kekuatannya itu sehingga
membuat anak laki-laki lemah itu memucat dan berlari ke dapur.. ‘mungkin dia
sesenggukkan’ batinq. ‘AHHH PEDULI AMAT!!!’. “ah hahahahhah joon hyung terlalu
bersemangat deh” kataq dengan memasang wajah tertawa yang LOL beut alias
canggung, abis suara joon hyung tadi benar-benar.. huuuuu ngerriii.. tapi
mskipun tertawaq lol amat.. toh juga diikutin sama GO hyung dan seungho
hyung.setelah selesai tertawa.. akupun melanjutkan maen game dengan seungho
hyung lagi seakan kejadian tadi tidak terjadi. Hal ini kan memang sudah sering
kita lakukan.. ahahhahaha. Tapi kenapa perasaanq jadi gak enak gini ya..
kasihan doongie... ‘ah udahlah... toh memang sudah sering terjadi bukan???’ aku
menasehati diriq sendiri.
Joon POV
Aku memasuki kamarq sambil membanting pintu.
Wajahnya yang pucat dan gemetaran membuatq shock sendiri. ‘apa aku terlalu
berlebihan ya??’ tanyaku dalam hati. Ah~~ enggak kok.. hal seperti itu kan
sudah sering terjadi... seungho hyung juga sering memarahi dia kan?? GO hyung
juga,, bahkan terkadang MIR terlalu parah... paling-paling dalam hatinya dia
langsung ngumpat. Huh... tapi setelah dipikir-pikir kelakuan kita sebenarnya
keterlaluan nggak sih??? Ahh enggak.. dia menendang sangbae dari MBLAQ.. jadi
dia pantas mendapatkannya.
Flashback end
Cheondung POV
Huft... sudah 2 jam yah.. ku tutup telfon jieun
dan aku mulai beranjak dari tempatq duduk di dapur. Yupz.. aku terduduk di
lantai dapur karna tadi aku benar-benar shock ampe seluruh motorikku melemah
dan kurasa setelah 2 jam selonjoran di lantai, motorikku mulai bekerja lagi..
dan akupun keluar dari dapur, ku lirik ruang tv mereka sudah tak ada di sana,
pasti sudah pada di kamar. Akupun memasuki kamarq.. dan setelah aku memegang
pegangan pintu kamarq tiba-tiba nyeri itu datang lagi. Aku mulai
terengah-engah... ntah mengapa udara di sini tiba-tiba saja menjadi panas dan
menyesakkan.. tapi suara seseorang membuatq terlonjak,, “cheondung?? Gwenchana?”
pekik seseorang tersebut dengan nada panik. Aku mendapatinya sebagai joonie
hyung, langsung aku tegakkan badanq yang tadi sempat sdikit membungkuk. Akupun
tak lupa untuk segera meminta maaf tentang sikapq tadi.. yang membuat dia marah
dan membentak. Aku tak berani untuk melihat wajahnya dan nyeri di dadaq begitu
semakin menyeruak... dan pandanganku mulai kabur. Dapat q rasakan keringat
dinginq mulai mengucur di dahiq, sebelum aku semakin kehilangan kesadaranq aku
langsung masuk ke kamarq dan menguncinya. Ah~~~~ nomu appo... batinq. Tangan
kananq membungkam mulutq sendiri agar aku tdak mengeluarkan suara, aku takut
joonie hyung akan mendengarnya. Nafasq begitu pendek-pendek.. aku berusaha
mencari udara segar dengan sedikit membuka mulutq.. karna sepertinya fungsi
hidungq mulai tak dapat di andalkan. Dan sepertinya aku----- q rasakan
dinginnya lantai di pipi kiriq dan gelap.
Joon POV
“brukk..” saat aku mulai
beranjak dari depan kamar cheondung tiba-tiba terdengar suara benda berat yang
jatuh ke lantai, aku mulai panik.. itu seperti suara seseorang yang jatuh ke
lantai. Reflek aku mengetuk pintu kamar cheondung dan memanggilnya. Kurasa tadi
cheondung tampak sangat pucat atau memang kulitnya yang putih itu membuatnya
tampak pucat?? Tapi tadi dia berkeringat.. tidak mungkin kan malam-malam begini
dia abis jogging??. Tiba-tiba pikiran jelek melintas dipikiranku jangan-jangan
terjadi sesuatu dengan dia.. saat aku mulai mengetuk kembali pintu kamar
cheondung, tiba-tiba saja seungho hyung sudah berdiri di sampingq menatapq
dengan wajah terheran-heran.
Aku sempat berfikir sejenak.. ngapain juga leader
menatapq seperti itu??? Batinq. “joon? Ngapain kamu di depan kamar cheondung?
Kamu---- huahahahahahaha” seungho tiba-tiba tertawa tanpa sebab. “hyung?? Kamu
kenapa sih tiba-tiba tertawa gitu? Apa coba yang lucu? Aku hanya kebetulan
lewat aja disini..” jawabq melengos karna aku sudah tahu apa maksud seungho
hyung. “halah... ngaku aja kamu niat minta maaf denganya? Iya kan?
Huahahahahaha kamu konyol sekali sih joonie... kenapa denganmu? Mulai kecewa
atas kelakuan kita tempo hari ke dia huh?? Joonie-joonie... apa yang kamu
lakukan tadi tidak salah.. dia memang antas mendapatkannya.. enak saja, udh
merampas posisi sangbae... mau merampas teman-temannya juga...” kata seungho hyung
dengan nada lumayang keras dan sesukanya, ada sedikit kekhawatiran melintas
dipikiranq bagaimana kalau cheondung mendengarnya?? Tapi apa yang dikatakan
seungho hyung semua benar. Cheondung telah dengan tega merampas semua milik
sangbae.. kemudian akupun berlalu dan tak menghiraukan cheondung lagi. Tapi ada
1 pertanyaan di pikiranku sekarang, tadi suara apa ya? Dan kenapa cheondung
tidak merespon ketukan dan panggilanku. Apa dia marah? Ah~~ mollaso.. batinq.
MIR POV
“ah.. yey.. waktunya makan malam.. ^_^” teriakq
ceria. “hyung.. GO hyung masak apa? Aku sudah lapar niiii... coba deh hyung
dengerin perutq.. udah teriak-teriak.. :3” rengekq. “hmmm... apaan? Aku g dngar
apa2 tuh.... perutmu diam aja gitu..?” kata GO hyung mulai deh ngganggu
akunya... aish.. “ahahahhaha.. ini hyung yang paling ganteng sendiri sedang
masakkkk... bulgogi..^_^” katanya setelah menertawai wajah manyunq. Sambil
mengajak rambutq lembut. “yey... bulgogi.. “ teriakq makin girang. Kemudian
selang setengah jam kita semua minus cheondung sudah duduk manis siap menyantap
bulgogi.. ahahah biasanya cheondung kalau sudah mendengar panggilan GO hyung
selesai memasak pasti dia sudah di kursinya trus ngicir tuh dan makannya paling
cepet,, nah ini.. dia kok belum turun ya?? Ini tumben loh.. kan dia sangat jaga
kesehatan perutnya... “hmmm tumben cheondung gak turun? Masak iya dia tidur?
Joon hyung... kamu sih.....hahahahha” aku hanya tertawa. “joon panggil sana
gih.. kekeke aku males bangunin dia” kata seungho hyung santai. Heheh kali ini
bukan aku yang disuruh.. bagus deh.. “alah.. teriakin aja dari sisni
hyung..hyung..” kata joon hyung mbantah. “cheondung.. waktunya makan malam.
Kalau masih mau makan cepat turun...!!” teriak GO hyung.. sampai-sampai
telingaq terancam pecah gendang telinganya. “ah~~ ayo hyung.. kita makan....”.
“ayo kita mulai makannya..” kata GO hyung dengan suara normalnya. Dan sampai
kami selesai makannya, cheondung tetap tidak turun untuk makan ‘apa segitu
sakit hatinya pa ya? Haha biarin,, ntar juga kalau laper turun sendiri.
Seungho POV
Aku bermain mengotak-atik laptop temanq yang
sedang rusak.. saking asyiknya gak nyadar ternyata sudah tengah malam. Huft..
istirahat ah~~~ jadi lapar deh.. akupun beranjak ke dapur. Aku membuka penutup
meja makan yang masih di meja.. ‘hum?? Ada makanan.. ahhahahahahay.. kan kalau
masih ada penutup di meja itu artinya di dalamnya ada makanan.. hahahaha.. aku
membuka penutupnya dan yang q lihat adalah bulgogi yang sudah dingin.. ha? Ini
sudah tengah malam, dia tidak menyentuh makanannya?? Aish dasar tukang
nagmbek.. tapi tumben dia ngambek.. haish... ini kan bisa basi..... kataq dalam
hati.. ah.. masak ramyun aja deh.. kekekeke
Cheondung POV
Aku terbangun...
ku rasakan tubuhq menggigil.. aku berusaha bangkit dan ya ampun.. pusing
sekali kepalaq.. ntah sudah berapa jam aku tertidur di lantai yang dingin
gini.. aish.. aku kenapa sih? Seingatku tadi aku bertemu dengan joonie hyung
dan aku lalu masuk kamar, teruss? Apa aku pingsan ya? Kekekk iya kalii..ya..
huft gpp... sekarang jam berapa ya? Dengan susaah payah aku bangkit.. ya
ampun,,, kenapa dinginnya minta ampun gini.. q tatap jam di layar hpq.. “BO??”
pekikku kaget. Sudah jam 12 malam?? Lam-lamaa amat aku hanya tiduran di
lantai?? Dan melewatkan makan malamku? Hadewh... pasti makananq masih di meja..
seharusnya aku segera membereskannya.. ‘arghhh..’ dingin sekali.. aq mengambil
sweaterq dan mengenakannya. Ya ampun suhu berapa sih ni malam.. ampe dinginnya
tetap kerasa, nggak ilang-ilang.. gerutuq dalam hati.. ah~~ ndak papa lah yang
paling penting sekarang ini adalah membereskan jatah makan malamq. Aku
sempoyongan jalan keluar kamarq menuju dapur. “AHH!!” teriakku dengan kaget.
Saking kagetnya sampai aku terduduk lemas di lantai dapur, aku menatap
seseorang dengan ekspresi sama kagetnya dan dia menjatuhkan pengaduknya. “YAH!!
Aish.. menganggetkanku saja kamu ini..” bentak seungho hyung.
“jeo-jeosangimnida...hh hh hhh” jawabq menunduk sembari bangkit dari posisi
dudukku. ‘kenapa O2 disini begitu sedikit yah?’ batinq.. akupun lebih memilih
kembali ke kamarq saja.. tapi.. “eum.. cheondung-a.. bukannya kamu belum makan
ya?” tanya seungho hyung dengan nada dan ekspresi wajah yang.... chankaman??
Seung-seungho hyung khawatir?? Jeongmal?? Aku reflek membalikkan badanq dan
menatapnya dengan mulut ternganga. “yah..” kini telapak tangan seungho hyung
melambai-lambai di depan mukaq. “an-aniyo.. nan.. hhh hhh gwenchana yo.. aku
sudah gak lapar kok hyu-hyung..” jawabq dengan gugup dan aish... udara O2 di
ruangan ini pada kemanaaaa... aku ampe ngos-ngosan gini..
Seungho POV
Dia kenapa sih? Wajahnya kelewat pucat.. apa
karna ini malam hari atau.... tapi dia bernafasnya terlihat sangat ngos-ngosan.
Dia demam ya? Dari tadi kuperhatikan dia memakai sweater tebal tapi kenapa
masih menggigil begitu?? Reflek aku menempatkan telapak tanganku ke dahinya.
“ya ampun.. kamu demam tinggi? Panas sekali???!” aku berbicara agak kencang
tapi dia tetap tidak menghiraukan pertanyaanku dan dia langsung berlalu..
“gwen-gwenchana yo.. bes-besok aku pasti akan ijin ke manager untuk pulang. Tap-tapi
bisanya pulang besok.. tidak mungkin malam ini.. in-ini sudah te-tengah malam,
eumhh.. ja-jangan pedulikan aku.. naneun gwenchana dan bes-bsok aku tidak akan
merepotkan kalian semua.. per-permisi aq-aq mau membersihkan ini,
jeosangimnida..” jelasnya dengan gugup lalu dia berlalu dengan sempoyongan,
dengan sigap aku menahannya agar tidak terjatuh tapi dia dengan cepat
melepaskan diri serta menghindar. “maaf.. aku telah merepotkan, ti-tidak akan
aku ulangi lagi..” katanya sambil menunduk. Tiba-tiba saja hatiq mencelos dan
aku hnya bisa terpaku di tempatq berdiri. Dan secepat kilat dia membereskan
sisa makan malamnya yang tidak disentuhnya sama sekali dan dalam sekejap aku
sudah sendirian kembali di dapur. ‘apa kami begitu kejam? Kenapa dia sampai ketakutan
seperti itu?’ tanyaq dalam hati. Ada sedikit kekecewaan dalam hatiq, kenapa dia
takut? Kenapa dia bersikap sperti tadi? Ken-kenapa aku ini huh?? Ah~~ aku
lapar. Makan aja lah...
Dan yang bener saja, saat aku terbangun jam 8
pagi aku keluar kamar dan sudah q dapati cheondung yang berdiri di depan pintu
kamarq... ‘wajah pucatnya bagaikan hantu,, dan aku bisa berjanji kalau dia
semakin memucat..’. “a..se-seungho hyu- eum.. leader nim, na ka-ka yo? Dan-dan
sekalian min-minta ijin kar-karna kondisiq sdikit tidak fit, dan karna satu
minggu ini say-saya tidak ada scheedul, saya mungkin akan kembali satu pekan
kemudian... dan sa- hhhh” dia memutus kalimat pnjangnya sambil mengambil nafas,
eih kenapa nafasnya pndek2 begitu?. “saya- kon- hhh- kondisi saya pasti akan
sudah baik—hhh—hh—hhh” dia-dia tersengal-sengal, dan aku hanya speechless. “a
yee ara..” jawabq singkat.. aish... tdi cheondung kan berkata sangat panajang
kenapa jawabanq.. ah~~~ lupakan.. batinq frustasi sendiri. “eum..
a-anneyonghasemnika..” ktanya menunduk kmudian mnuju k pintu dorm kami.
Seseorang mnepuk pundakku “yah,, seungho-a.... mau kemana dia pagi2 begini
sudah keluar?” tanya GO yang mungkit sempat melihat cheondung keluar rumah.
“dia ijin balik,,, katanya dia sakit begitu..” jawabq datar dan setelah kata2q
selesai terlontar, muncul suara berisik memasuki kamarq... “siapa yang sakit?”
tanya Joon dan MIR berbarengan. “aigo.... kompak amat kalian berdua...
cheondung yang sakit..” jawabq lagi. Aneh...
ekspresi yang mereka munculkan. ‘bo?? Mereka khawatir??’ batinq dan q
mengalihkan pandanganq ke arah GO berada, dan ekspresi wajahnyapun tak jauh
beda dengan yang dimiliki oleh joon dan MIR. “ke-kenapa dia?” kini joon pun
menanyakan hal yang seharusnya tidak dia tanyakan. “ntahlah.. dia ijin begitu
aja kok.. trus kenapa dengan wajah kalian?” tanyaq kesal. “wajah? Kami?
Eng-enggak kenapa-kenapa tuh... biasa aja.. memang ada yang aneh dengan wajah
kami?” bantah MIR. “wajah kalian? Wajah kalian terbaca sedang mengkhawatirkan
orang yang barusan ijin..” jawabq ketus dan aq rasa kepalaq mulai terbakar karena
emosi. “an-aniyo..” joon dan MIR mulai membela diri serempak lagi.. “lagian tak
ada gunanya mengkhawatirkan orang seperti itu... dia juga yang telah
menyingkirkan sangbae... dan gak penting juga..!!!” geram MIR mantap. “bruk”
berbarengan dengan selesainya kata2 MIR terdengar suara barang terjatuh, reflek
mata kami semua menatap ke sumber suara. Dan cheondung sudah berdiri disana
dengan wajah pucat dan-dan sedih. Oh my... batinq sedikit menyesal, ‘dia
mendengarnya tidak ya?’ tanyaq dalam hati. “a.. jeo-jeosangimnida.. aku-aku
meninggalkan handphoneq makanya aku kembali, kar-karna aku ingin mengambilnya..
se-sekali lagi maaf mengganggu kegiatan ka-kalian..” cheondung menunduk lalu
berlalu. Sekelebat aku melihat tanga kananya sedang meremas dadanya.
‘arghhhhh... kami menyakitinya lagi’ teriakq dalam hati.
Cheondung POV
‘arghhhhh... dadaq sakit
sekali...’ batinq.. aku terus menekan keras dadaq. ‘me-mereka seperti itu
kar-karna sangbae q singkirkan huh?? Mereka-kenapa mereka masih berfikiran
seperti itu?? Aku tak dpat menahan air mataq lagi... ku akui aku memang orang
cengeng, padahal appa dulu sering berpesan untuk tidak menangis karna aku ini
lelaki.. tapi-tapi inilah aku yang tak pernah bisa menahan tangis... lagian
appa juga tak pernah di sampingq lagi,,, jadi ya wajarkan aku menangis?? Orang
yang menyuruhq untuk tidak menangis telah pergi.. T_T appa bogoshipeoseo...
setelah q temukan handphoneq, aku langsung keluar dorm tanpa pamit lagi..
lagian mereka juga tak mau menatapq buka.. aku tak penting. Tapi..
sanghyun-a.... fighting-fighting... ini demi MBLAQ... jangan pikirkan msalah
seprti ini.. yah.. jangan sampai hal sperti ini mengganggu konsentrasiq
terhadap MBLAQ. Eum.. tapi ya ampun.... kenapa pagi ini sangat dingin ya??
Badanq menggigil hebat, cepat-cepat aku mencari taksi.. tapi.. aish..
taksi-taksi pada mogok kerja pa? Kenapa gak ada satupun taksi yang lewat sini
sih?? Kakiq sudah mulai mati rasa.... aku menggigil sendirian di pinggir
apartement kecil samping apartement tempat dorm kami berada.. akupun terduduk
lemas... sambil merangkul lututq yang terlipat. Aku mendengar seseorang
memanggilq.. “cheondungshi??” akupun mendongak dan menatap seluet seseorang
yang--- “eum..” tapi dunia mendadak menjadi gelap dan terdengar suara dengungan
panjang tapi.. nafasq semakin tidak teratur dan q rasakan kepalaq membentur
lantai yang sangat lentur?? Bukannnya lantai itu keras ya??? Nah ini?? Ah~~~
mollaso...
---tbc---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar