Senin, 05 Mei 2014

Little White Angel - Chapter Four


Always for my Family

Seungho POV
“yah.. jangan pergi!!! Kurang- OUCH...!!!” seseorang telah memukul perutku keras dan kedua lenganku dipegangi gerombolan mereka. Aish aku dijebak. Dalam sekejab akupun ambruk.. tapi aku masih sadar, dengan sempoyongan aku berjalan menuju rumahku. Sesampainya disana aku menabrak namja jangkung yang tiba2 aja muncul di depan pintu dengan membawa.. sapu? Aku terjatuh dan dia pun terjatuh. “YAH AISH!!! Kalau jalan lihat2 donk!” bntakku. Karna aku sangat kesal dan benci dengan namja ini. Semenjak dia lahir..nasib sial seakan terus mengikuti. Dulunya aku ketua geng yang tak terkalahkan dan benar apa kata eomma dan appa.. namja ini pembuat sial, buktinya saat dia pertama kali masuk ke sekolahanku!! Dan urghhhh kenapa dia sesekolahan sama aku huh? Kenapa dia tidak sesekolahan dengan cheolyong, byunghee atau changsun!!! Karna sekolahanku memang sulit untuk dimasuki.. yap.. sekolahan berstandar internasional ini adalah satu2nya sekolahan dengan banyak bea siswa dan memberikan fasilitas sekolahan terbuka.. pasti karna itu dia bisa terdampar sampai sini. Meski dia hanya sekolah 3 jam doank!!!! Tetap aja keberadaan dia membuatku tambah sial!!! Aku hanya menatapnya tajam.. “jeosangimnida hyung..HYUNG!!! kamu terluka” teriaknya dan dia mulai mendekatiku, aku melepaskan tangannya dari tubuhku dengan perasaan jijik. Dia benar2 kurang ajar!!! Beraninya dia sok perhatian.. pasti dia hanya ingin menertawakanku!!! Aku tetap menutup mulutku dan menatapnya dingin. Aku beranjak berdiri, “minggir!!” aku mendorongnya agar dia menyingkir dan dia terjatuh kembali ke lantai. “ck..” akupun meninggalkannya di ruang tamu.

Sanghyun POV
Seungho hyung terluka.. begitu banyak darah yang keluar dari dahinya.. aku musti mengobatinya!! Tapi dia bahkan tak mau aku sentuh.. gimana ya?? Ah!!! Aku beranjak menuju kotak p3k dan mencari obat untuk seungho hyung.. aku segera menuju ke depan kamarnya tak lupa aku membawakan air dan makanan untuknya. Aku mengetuk pelan kamar kakak sulungku. Beberapa menit kemudian pintu terbuka dan seungho hyung dengan membawa kompress di dahi menatapku dingin. “a.. eumm seungho hyung.. ini.. biar lukanya sem-” “PRANGG!!” semua yang aku pegang berserakan di lantai. Seungho hyung mendorong nampan yang berisi air, makanan dan P3K sampai berserakan di lantai. “hyu-hyung~~~” “Kka..” katanya dingin. Aku menahan air mataku yang menumpuk di pelupuk mataku. ‘no cry..’ batinku. “eomma!!!! Lihat apa yang dilakukan sanghyun!!” teriak namja di belakangku dan saat aku menoleh Byunghee hyung lah yang berteriak. Badanku mulai terasa gemetaran. “byung-he hyung.. jeball.. aku-aku akan membereskan ini--” “eomma!!!! Appa!! Palli kesini..!!!” teriak byunghee hyung lagi. dalam sekejap semuanya di depan kamar seungho hyung. “seungho!!! Kau kenapa??” teriak eomma dan mendatangi seungho hyung dan membelai lembut dahi seungho hyung. seungho hyung hanya diam dan menatapku dingin kembali. “kau!!!” bentak appa menatapku tajam. “a.. auw... appa.. app-appoyoo..” appa menarik rambutku dengan kasar begitu sakit. Tapi aku tak boleh menangis.!!! “apa yang telah kamu lakukan?!! Kenapa seungho sampai terluka seperti ini huh?!!!!” kata appaku dengan geram, seluruh bulu kudukku berdiri mendengar suara appa yang begitu menakutkan. “bu-bukan sa-saya app-” “gara2 dia aku jadi begini!! Tadi di sekolahan dia memancing amarah salah satu kakak kelas dan malah aku yang dihajar!!” kata seungho hyung. aku membelalakkan mataku, seungho hyung berbohong! Batinku tapi aku tak bisa mengelak atau membela diriku, aku hanya bisa diam saja menunggu..... “PLAKK” aku tersungkur. Appa memukulku kepalaq dengan keras dengan tangannya. ‘appo... mani appo.. tapi aku tak boleh menangis ataupun mengeluh!’ batinku menyemangati diriku sendiri. “dug.” “enghhh” aku mengerang tertahan saat appa menendangku. Appa terus menendangku dan memarahiku. ‘sakit sekali’ “ap-appa.. mani appo.. am-ampun...” “ampun huh? Kamu pikir dengan meminta ampun bisa menyembuhkan seungho huh??? Dan kau memberantakan semua ini!!! Bersihkan!!! Jangan sampai ada serpihan gelas yang tertinggal!!” bentak appa di telingaku, aku hanya mengangguk pasrah. Dan dalam sekejab mereka semua menghilang dari hadapanku. Aku tersungkur sendirian. Perutku mulai terasa mual2 kembali, aku selalu seakan ingin muntah tapi hanya mual saja yang kurasa..dengan terpaksa aku harus menahan rasa sakit yang mulai terasa di perutku. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku dan membersihkan serpihan gelas yang pecah di depan kamar seungho hyung. tapi tiba2 seseorang melesat di hadapanku dan.. “a-a AUUUWWW!!!” aku terbelalak kaget changsun hyung ternyata asal melesat di depanku begitu saja dan akibatnya kini dy terduduk dan menatap telapak kakinya yang berdarah. “A.... changsunie hyung!!! gwwenchana?” aku mendekati hyungku yang hampir tak pernah membuka mulutnya ini. Saat aku meendekat dy langsung mendorongku keras sampai aku terjatuh. “kka!!! Dasar orang tak diuntung!!” bentakknya. Eomma langsung datang dan sudah bisa kalian tebak apa yang dilakukannya sekarang.. yapz.. menjambak rambutku sampai aku merasa pusing dan sakit tapi aku hanya bisa diam tak bisa menangis. Badanku kini menggigil kesakitan. Eomma dan changsun hyung meninggalkanku. Aku dengan bdan dan nafas pendek2ku membersihkan serpihan gelas tadi sampai bersih dan kembali mngerjakan pekerjaan rumahku. Aku merasa ada yang salah dengan bdanku sekarang ini. Aku merasa sangat kedinginan dan-dan kepalaku begitu sakit.. setelah selesai memasak, tugasku adalah memanggil mereka dan memberitahu mereka kalau makanan sudah siap, tapi jam masih menunjukkan jam 8 kurang 10 menit. “sep-sepuluh menit lagi..” gerutuku pelan. Aku harus bertahan sampai mereka selesai makan.tpi kenapa waktu 10 menit ini terasa begitu lama? Aku sudah berdiri di smping meja dan kursi makan, dan aku merasakan badanku yang terasa sangat berat-berat dan semakin berat. ‘ha-harabeoji.. to-tolong kuatkan aku’ batinku. Bajuku terasa basah kuyup oleh keringatku sendiri. Dan “tong teng tong teng.. teng tong teng tong..” akhirnya pukul delapan!!! Batinku semangat,tak berapa lama mereka sudah berkumpul dan mulai menyantap makanan pesanan mereka untuk hari ini. Yah.. mereka selalu minta yang aneh2. Aku harus menyiapkan makanan yang mereka inginkan.. karna agar mereka dapat makan dengan baik.. aku sangat menyanyangi mereka. Pandanganku mulai buram... dan nafasku tersengal-sengal. ‘aku harus kuat!!!!’

Changsun POV
Aku memakan makan malam yang merupakan pesanan eomma, dan waw... enak sekalai... aku menatap yang memasakan ini semua, dan ‘eh.. kenapa sanghyun begitu pucat? Dan-dan dia gemetaran hebat begitu? Ahhh biarin ajalah.. emang cetakan dia itu pucat.. hmmmmmm. Ck.. gara2 dy kakiku jadi cedera!! Aish.. kenapa bisa sih ada manusia yang hanya bisa bikin orang sial!!! Tapi saat aku perhatikan kenapa dia sampai... “srekk!!” aku menatap sanghyun yang tanpa sengaja mendorong kursi appa dan mangkuk appa jadi sedikit tumpah! Kekekekeke sanghyun-aaa bersiaplah.. “YAH!! AISH.. KAU APA2AN HUH!!” appa menarik rambut sanghyun keras, sanghyun tampak meringis kesakitan.. “syukurin” gerutuku. Appapun tak segan menampar pipi sanghyun seperti biasanya sampai tampak merah dan dia tersungkur di lantai. “kau ini tidak punya sopan santun apa? Bersihkan! Cepat! Aish.. kenapa sie setiap hari selalu hanya ada kesialan dari kamu huh???!!” appa menarik sanghyun agar berdiri dan menyuruh sanghyun membereskan kekacauan barusan. “oops... sorry... sausnya tumpah!” kata Cheolyong, padahal dia sengaja menumpahkan saus itu di wajah sanghyun pula.. kekekekke dasar anak nakal. Sanghyun reflek mengusap-usap matanya yang terasa pedih mungkin. “sini biar gak panas” dan byunghee hyung menuangkan segelas air putih ke kepala sanghyun. Aku berdiri dan yang lainnya menatapku bertanya-tanya. “aku selesai makan.. aku ke kamar dulu” kataku menjawab tatapan mereka. Dan yang lainpun mengikuti aksiku kecuali sanghyun yang meski dengan wajah kacau dia musti membereskan semuanya. Dan tentu saja sanghyun tak mungkin menangis atau mengeluh, saat keluar aku tak sengaja melihat pekerja baru appaku. “hei kau.. namamu siapa?” tanyaku sedikit penasaran. Aku menatap namja di depanku yang seperti bukan seorang pelayan. “a.. choneun Park jungsoo imnida” diapun membungkuk memberi hormat. “owh.. pekerja baru?”. “neh”. “kalau begitu tolong belikan aku antibiotik..”. “neh tuan muda” dia pergi keluar dan belum juga aku menikmati tiduran di depan tv dalam sekejab dia sudah memasuki rumah besar kami kembali. “tuan muda,,, dimana yang sakit, tadi nyonya besar menyuruh saya mengecek lukanya” kata pekerja baru itu tiba2 sudah berdiri di sampingku berbaring. “ho? Ikke” aku hanya menunjukkan kakiku yang terluka tadi, tapi park jungsoo kini malah menatap ke arah lain, dia terus menatap sanghyun yang masih sibuk membersihkan meja makan penuh lemak itu. “yah!!1 ikke!!”bentakku mengagetkan park jungsoo. “a ye-yeh jeosangimnida..” diapun merawat luka di kakiku.

Leeteuk POV
Tampak sanghyun membersihkan meja....meja makan? Kenapa tidak pelayan saja? Ja-jadi benar apa yang dikatakan manager Kim manager terpercayaku. Sanghyun diperlakukan tidak pantas di sini. Sanghyun tampak lemah dan pucat dan tetap terus membersihkan meja makan? “eum.. tuan muda... dia itu pelayan?” tanyaku penasaran dan aku menatap Park changsun yang juga menatap ke arah sanghyun dengan tatapan jijik. “hm? Dia? Dia dongsaeng bungsu kami, yaaa bisa dibilang pelayan sih... yah.. hati2 jangan dekat2 dengan dia... dia pembawa sial. Aku sangat benci dengannya” jelas Changsun. Tapi-tapi kenapa changsun membenci sanghyun? Jadi apa yang dikatakan manager Kim tidak salah. Sanghyun dibenci di sini. Kasihan sanghyun... batinku iba dan sedih. Pasti akan lebih baik jika dia itu menjadi dongsaeng aku, aku bakalan menyayangi dan memperhatikannya.. hmmmm,,,
“karna dulu aku gagal membuatmu bekerja untukku dan gagal membuat eommaku untuk mengadopsimu.. dan kini aku menemukanmu lagi dan kamu bukanlah anak orng miskin... melainkan anak dari keluarga terpandang... keluarga dengan bisnis internasional terbesar di Busan.. keluarga Park... tapi.. kenapa kamu tetap mencari pekerjaan? Kamu itu penuh misteri.... Park Sanghyun..” aku bicara sendiri menatap cermin di depanku. Aku memang sedang menyelidiki tentang sanghyun, namja kecil lucu yang dulu pernah mengambil makanan dari sampah dan sangatlah polos, naneun Park jungsoo dari keluarga Park yang.. tak seterpandang keluarga sanghyun.. aku anak tunggal dari keluargaku dan memang sangat mengharapkan seorang nadongsaeng... karna appaku yang buru2 meninggalkanku di dunia ini.. dan kini aku tinggal bersama eommaku dan seorang paman yang bisa dibilang appa keduaq sayang appa keduaq mandul jadi aku tak mungkin memiliki dongsaeng kecuali dengan mengadopsi.. dan saat menatap sanghyun yng mengambil makanan dari sampah... aku sangat ingin dia jadi nadongsaengku... tapi.. jangankan jadi nadongsaeng... saat sanghyun aku tawari bekerja ditempatku saja dia malah lari ketakutan dan aku kehilangan jejaknya selama 10 tahun dan kini aku menemukannya lagi... di Cafeku sendiri. Aku tak menyangka bahkan ternyata dia adalah anak bungsu dari keluraga tempat aku bekerja!!!! Yah-yah-yah meski aku anak orang yang mampu... aku memang hanya iseng2 saja ingin bekerja.. dan aku menilai menjadi seorang pelayan di keluarga yang terpandang mungkin akan menarik.. dan tak kusangka aku malah menemukan nadongsaeng impianku di sini juga. Apa ini takdir? Apa memang seharusnya aku mengadopsi anak ini? “ahhhhhh” aku menghela nafas dan menjatuhkan tubuhku di kasur kamarku. Aku tergolong ringan kerjanya. Aku hanya cukup datang ke kediaman Park jam 9 pagi dan sudah cukup di rumah itu aja kalau ada yang memanggil dan minta bantuan barulah aku melaksanakan tugas,,, ringan bukan.. kekekekeek dan aku pulang jam 10 malam. Jadi aku musti standbye disana dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam.. beruntungnya aku jadi aku bisa sambil mengawas-ngawasi sanghyun. tapi sanghyun tampak dingin terhadapku,, ck.. mau tidak ya jika dia benar2 akan aku jadikan nadongsaeng aku? Aku menatap langit2 kamarku dan hanya berdiam memikirkan rencana kedepan. Tapi apa rencananya??? Arghhhhh...pusing sayaaaaa... batinku.

Di cafe Park jungsoo
Sanghyun POV
“oh dear... please give me a glass of wine.. okay?” tanya seorang tamu yang menanyai pelayan di sampingku. “a.. jeosangimnida ahjushi.. tapi.. maksudnya ap-apa ya?” pelayan itu tampak kebingungan, dan dia menatapku dengan tatapan ‘cheondung-aaa tolong bantu akuuuu.. jeballl’ “eum... a glass of wine sir? Oke.. please wait a minutes” aku menuju ke dalam dan mengambil sebotol wine dan gelasnya, akupun menuangkan wine tersebut ke  gelas seorang pelanggan yang berbahasa inggris itu. Saat aku beranjak akan masuk lagi tiba2 pelanggan itu memegang lenganku. “kajima... disini saja temani saya..” katanya. Akupun kembali dan menghadapinya, “choneun kevin imnida.. kau tahu.. appaku membuatku bangkrut..!! dia-dia benar2 kurang ajar!! Dia-dia benar2 tak pernah menganggapku anak!! Aish.. kau tau.. aku susah payah membangun bisnis kecil2anku dan di-disaat aku sukses.. orang itu menghancurkannya... dia kurang ajar bukan? Menurutmu aku boleh membunuh appaku huh???” aq hanya diam menatapnya. “dan juga... dialah yang membunuh eommaku!!! Akan lebih baik bukan jika aq membunuhnya???” lanjutnya. Aq hanya diam saja.. aq tak bisa menjawab pertanyaannya,, aq-aq tak peduli dengan siapapun kecuali keluargaku. “ahhhh.. pasti kamu adalah the cold prince.. iya kan??” katanya lagi. dia pasti mabuk..aku hanya diam saja tak menanggapinya, aku terus menatapnya datar. “yah!!! Aku mengajakmu bicara!!!! Kau tahu itu kan? Hoh?” dia memegang daguku aku menghindar. “ck...” tiba2 dia menarik lenganku kasar sampai botol wine yang masih aku pegang jatuh dan pecah... tak tahu apa yang telah terjadi, namja tadi menggenggam wajahku kasar dan paksa, dia berusaha mendekatkan wajahku ke dia. Aku sangat takut, ditambah lagi perutku mulai tak karuan sakit rasanya.. aku berusaha menghindarinya.. “aish!!! Dasar sok jual mahal!!!” dia akhirnya memukul perutku keras.. dan aku tersungkur.. “arghhh...” samar2 aku menatap sekelilingku yang kian gelap.. “jangan buat keributan disini tuan!!.....” samar2 aku mednengar suara teriakkan dan gelap.




-tbc-

menurut kalian.. mau g ya,, sanghyun yang menderita depresi berat itu untuk jadi nadongsaeng leeteuk? ahahahhahaha... enaknya mau berapa chapter ya? mollaso.. heheheheh yang penting tetap capcus deh... okeh anneyong all.. >.< terima kasih yang sudah bersedia untuk baca neh.... pay-pay..


<<<Preview      Next>>>

         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar