Rabu, 14 Mei 2014

Little White Angel - Chapter Five


Little Smile, little Shine Heart

Author POV
sanghyun membuka matanya pelan-pelan, sambil menyesuaikan cahaya lampu di atasnya dia memikirkan dimana tempat dia terbaring sekarang ini dan “ini-ini rumah sakit?” celetuk namja itu dengan wajah semakin memucat. Reflek sanghyun langsung terduduk, “saghyun!! Kau sudah sadar?? Syukurlah.. ada yang sakit? Atau apa yang kamu rasakan sekarang um? Aku panggil saengnim dulu neh.. kamu berbaring aja..” sahut leeteuk tiba-tiba dengan wajah sangat khawatir beranjak keluar ruangan dan dengan hati lega bercampur was-was dia berlari mencari dokter yang sebelumnya menangani sanghyun. sanghyun menekan dadanya erat, dia merasakan jantungnya berdegup dengan kencang.. dia mengkhawatirkan sesuatu yang sangat dia takutkan.
Sekembalinya leeteuk, sanghyun tak menghiraukan pertanyaan dokter yang menanganinya dia langsung menatap leeteuk, “jungsoo shi... ini-eum.. appa.. bukan... keluargaku--” “tenang.. aku sudah menghubungi tuan besar dan nyonya besar... mungkin mereka perjalanan.. ah.. aniy.. mungkin sebentar lagi sudah sampai kok.. kamu tenang neh??” leeteuk mencoba menenangkan sanghyun yang tampak panik, tapi leeteuk salah... sanghyun semakin ketakutan mendengarkan penjelasannya barusan. “b-bo? Me-mereka ke-kemari?” leeteuk mengangguk pelan. “ANDWE!!” kata sanghyun panik. Dia tampak berusaha melepas selang infus.. tapi dicegah oleh leeteuk serta dokternya. “yah sanghyun!! kau apa-apaan huh? Hati2.. kau bisa melepaskan selang infusmu!!” kata leeteuk sambil menahan tangan sanghyun yang hendak melepas selang infusnya. “je-jebal... bi-biarkan aku per-pergi... nan-naneun...” sanghyun tercekat dan terdiam saat pintu ruanganya terbuka dan.. wajah sanghyun semakin pucat. “sonsaengnim.. bagaimana dengan anak saya?” tanya Mr. Park. “ah.. eum.. kita bicara di ruangan saya saja...” jawab dokter. Mr. Park dan Mrs. Park tampak menatap sanghyun sejenak dan kemudian mengikuti dokter itu. Tak berapa lama orang tua sanghyun keluar beserta dokter, saudara2 sanghyun pun masuk bersamaan.. “hoh? Park jungsoo kan? Kenapa bisa disini? Kenapa bisa bersama dia?” tanya Byunghee sambil menunjuk dongsaengnya yang terbaring di bangsal. “a.. yee tuan muda... kebetulan saya yang menemukan tuan muda sanghyun yang pingsan” jelas leeteuk dengan sopan. “owh.. hei... kamu.. mau cari perhatian ya?” tanya cheolyong sinis menatap dongsaengnya. “a-aniyo.. aku-aku nan gwenchana.. jeo-jeongmal” jawab sanghyun mulai ketakutan. “aish.. pembohong. Aku tahu kamu hanya ingin diperhatikan.. iya kan? Dasar... suka menyusahkan!!!” kata cheolyong dengan tatapan sinis yang masih terpampang di wjahnya. Sanghyun hanya menunduk dan diam saja. “a.. eum.. tuan muda cheolyong, sebenarnya sanghyun sedang sakit, jadi.. saya rasa dia tidak bermaksud cari perhatian...” leeteuk menjelaskan. “ck... kamu diam saja.. kalau tak mau aku tendang dari keluarga kami..” . “a.. yee jeosangimnida..”. Leeteuk yang menatap keadaan ini berusaha menolong sanghyun agar yang lain tidak salah paham, tapi namanya juga keluarga Park yang memang tak pernah menganggap sanghyun. yang lain hanya menatap sanghyun sinis dan tampak tak menghiraukannya yang sedang sakit. “ah.. aku keluar dulu.. gerah disini..” kata Byunghee dan diikuti dengan saudara2 yang lain. Kini sanghyun hanya sendiri bersama leeteuk. Keadaan menjadi hening dan tampak canggung. “doong-aaa....” leeteuk memecah kesunyian. Sanghyun hanya mendongak dengan tatapan sedih yang ditutup-tutupinya. “doong-aaa... kau—kau betah?” sanghyun hanya mengerutkan kening tampak kaget. “bet-betah? Maksudnya.. ah eummm.. gak jadi.. jeosangimnida....” sanghyun mengurungkan niatnya yang tampak ingin  bertanya. Sanghyun merasa takut jika harus berinteraksi dengan orang lain. Dia tak berani melanjutkan obrolan bersama leeteuk, padahal dalam hatinya sangat ingin berbincang-bincang dengan hyung barunya itu.
‘hyung.. leeteuk hyung.. mianhe... aku ingin bicara tapi aku tak tahu apa yang harus aku katakan.. aku takut dengan appa, aku takut dengan eomma..dan aku takut dengan semua hyungku... aku takut ditendang dari keluargaku.. aku terlalu menyayangi mereka.. merekalah pemenuh hidupku... aku takut jika aku berbincang denganmu dan mereka akan tahu.. pasti mereka akan semakin marah... leeteuk hyung.. jeongmal mianhe...’sanghyun hanya membatin. Sanghyun mengalihkan pikirannnya kepada keluarganya yang mungkin akan memarahinya abis-abisan. Dan waktu berjalan sangat cepat. Sanghyun akhirnya bisa dirawat dirumah. Leeteuk yang sangat mengkhawatirkan sanghyun mengantarnya kembali ke rumah. Mr dan Mrs Park beserta putra2nya enggan untuk mengantar sanghyun kembali ke rumah. “ah.. jungsoo.. kamu urus dia ya.. saya akan ke kantor dan sanghyun... sepulang aku dari kantor.. temui aku..”kata Mr Park. Leeteuk dan sanghyun mengangguk. Leeteuk menuntun sanghyun ke mobilnya dan sanghyun hanya terpaku di depan salah satu mobil mewah keluarganya. Dia menatap leeteuk.. “emm... kenapa doong-aa? Masuk lah.. akan aku antarkan pulang.. neh..” sanghyun hanya menatap leeteuk lekat.. dan masuk ke dalam mobil. Leeteuk tampak bingung dengan sikap sanghyun yang tampak aneh. “eum... doong-aaa.. wae geure?” sanghyun lagi2 hanya menatap leeteuk lekat dan kini menggelengkan kepalanya pelan. ‘doong-aaa...? kekekek tampak lucu..’ batin sanghyun, sanghyun tampak ingin tersenyum tapi dia enggan mengeluarkannya. Tapi pikirannya yang sedikit senang menghilang saat mereka sampai di halaman rumahnya yang besar. Dia mengingat kata2 appanya tadi.. sanghyun kembali murung dan ketakutan. ‘ottokhe? Appa.. mianhe.. aku jadi sakit.. seharusnya aku jangan sampai jatuh sakit... tapi... ahh.. ottokhe?’ batin sanghyun lagi. sanghyun di dalam kamarnya hanya duduk bersandar di tembok.. “appa mau apa ya?” celetuk sanghyun. tiba2 pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Sanghyun dengan ragu membukakkan pintu dan leeteuk tersenyum dengan hangat menatapnya sambil membawa senampan biscuit. Sanghyun menatap leeteuk bingung. “a-apa yang kamu lakukan..?”. “setidaknya biarkan aku masuk donk...” jawab leeteuk dengan senyuman. Sanghyun membukakan pintu kamarnya dan kini leeteuk melongo? ‘ini kamar sanghyun? yang benar saja??? Mana kasurnya? Dan.. kecil sekali?? Ini sih gudang!!’ “eum.. doong-aaa... ini ruang apa?” tanya leeteuk. “ka-kamarku” jawab sanghyun singkat. “ha? Tapi..tapi.. mana tempat tidurnya?”tanya leeteuk dengan tatapan tak percaya. “ji-jika tak ada urusan aku-aku permisi..”sanghyun mempersilahkan leeteuk untuk keluar. “e.. yee.. ye gak.. gak jadi tanya deh... ini aku bawakan biscuit.. biar kamu cepat pulih..”. “sa-say tak-”. “ngapain kamu disini jungsoo?” tanya seseorang dari belakang leeteuk tiba2. Sanghyun dan leeteuk menatap cheolyong yang sudah ada di pintu kamar sanghyun. “ini tuan muda... mau memberi tuan muda sanghyun biscuit..” jawab leeteuk dengan jujur. “siapa suruh kamu ngasih dia makanan? Dia tak usah di kasih apa2 dari dapur keluarga Park... ingat2 itu jungsoo!” bentak cheolyong keras. “a.. tapi..tapi kenapa? Bu-bukankah tuan muda sanghyun sama dengan tuan muda cheolyong?” tanya leeteuk hati2. “BEDA!! Kami berbeda dengan anak itu!! Dia itu parasit! Yang hanya bisa menyusahkan eomma dan appa saja...” jawab byunghee dibelakang cheolyong. Disana pun tampak seungho dan changsun yang hanya menatap ke arah kamar sanghyun. “jeo-jeosangimnida... ini-ini salah a-aku.. aku-biscuit itu-aku-aku yang min-minta” jawab sanghyun sebelum leeteuk membuka mulutnya kembali. Dengan jawaban itu.. byunghee mendekati sanghyun dan menampar sanghyun dengan keras. “kamu sudah mulai berani hoh? Mentang2 kamu sakit sehingga seenaknya saja main suruh jungsoo ini itu? Jungsoo bukan pelayanmu!!!” teriak byunghee ke telinga sanghyun. sanghyun menunduk dan ketakutan.. “jeo-jeosangimnida..” sanghyun terus meminta maaf. Byunghee tak peduli ucapan sanghyun yang meminta maaf, dia hanya terus menampar pipi sanghyun kembali sampai memerah, Leeteuk hendak mengeluarkan suaranya tapi dicegah seunghoo dengan tangan kanannya. “kau tidak perlu ikut campur.. jungsoo shi... perlu kamu ingat.. kamu pelayan disini tapi tidak untuk sanghyun... dia...dia bukanlah tuan kamu.. selain eomma, appa, aku, Byunghee, Changsun dan cheolyong... permintaannya tak perlu kamu turuti..ara?” jelas seunghoo dengan tenang. “tapi-”. “tak usah komplain jika kau tak ingin dikeluarkan!”leeteuk berusaha membantah tapi dipotong kembali oleh changsun. Leeteukpun terdiam. “neh.. a-araso”jawabnya pasrah. Leeteuk tak ingin jauh dari sanghyun.. dia sangat ingin mengawasinya dengan benar2 jika sampai dia keluar dari keluarga park.. bisa2 dia tak dapat kesempatan untuk menyelamatkan sanghyun. ‘sanghyun.. kenapa kamu musti berbohong? Jadi dia tidur di ruangan kecil ini? Bahkan jika dibandingkan dengan kamarku.. masih lebih besar kamarku disini... itupun kamar tamu.. kenapa? Kenapa keluarga park memperlakukan sanghyun seperti ini? Apa salah salah sanghyun? bahkan sanghyun itu keluarga kandung mereka kan? Sanghyun bukanlah anak tiri, tapi kenapa dianak tirikan seperti ini? Bagaimna jika aku langsung mengadopsinya? Arghh... mianhe sanghyun..’leeteuk membatin iba dan sedih. “jungsoo... keluar dari sini... kamu pergi dan bawa mobilku.. ini kuncinya.. tolong bawa ke tempat service neh?” kata Byunghee dengan melempar kunci mobilnya kepada leeteuk. Leeteukpun dengan terpaksa meninggalkan sanghyun bersama saudara2nya. ‘Toh mereka bersaudara tak mungkin mereka melakukan hal yang kelewatan kan?’ Batin leeteuk sembari keluar dari kediaman park.
Setelah leeteuk keluar, byunghee dan cheolyongpun mengganggu sanghyun dengan segala macam hal, dari membersihkan kamar mandi pribadi byunghee, kemudian kamar mandi pribadi cheolyong dll.. “hyung.. changsun hyung.. seunghoo hyung.. kamar mandi kalian ingin dibersihkan g?” teriak cheolyong. “NEH...” teriak seungho dan changsun berbarengan. “hei! Kau dengar kan.. Kka! Sana bersihkan kamar mandi seunghoo hyung dan changsun hyung!! ppali!!” teriak cheolyong di muka sanghyun. sanghyun hanya mengangguk dan menuju ke kamar seunghoo terlebih dahulu. Sanghyun memasuki kamar seungho dengan ragu.. dia mendapati seunghoo yang mengotak-atik komputer... tak menghiraukan kedatangan sanghyun. “hyu-hyung... aku--”. “sudah sana bersihkan! Aku keburu mau mandi ini!!” kata seunghoo dingin. “ye-yeee..” sanghyun pun langsung masuk ke kamar mandi seunghoo dan membersihkannya. Setelah selesai diapun langsung menuju ke kamar changsun. Saat sanghyun masuk... changsun sedang tertidur di depan macbooknya. Sanghyun terhenti.. diapun mendekati hyung yang dikaguminya itu. “chang-changsun hyung... changsun hyung? hyung... hyung... bogoshipeo.. saranghae yo... anneyong.. joonie hyung..” sanghyun hanya berkomat-kamit di depan changsun yang terlelap.. dan langsung memasuki kamar mandi dna membersihkannya. Tanpa sanghyun sadari changsun tidaklah tidur... dia sebenarnya hanya berpura-pura tidur saja. Changsun membuka matanya dan hanya menatap macbooknya dengan tatapan blank.
Sanghyun merasa badany sedikit tak enak tapi dia tak menghiraukannya karna baginya yang penting adalah nasib hari itu. mungkin hari itu adalah hari keberuntungan sanghyun, karna Mr Park menemui tamunya yang dari luar negeri, sehingga diapun tidak jadi pulang ke rumah. Dengan kata lain sanghyun bebas dari bentakan appanya di hari itu. Sanghyun dengan rutinitasnya diapun keluar di jam 10 malam, ke cafe tempat dia bekerja. Sesampainya disana, sanghyun mendapati minuman hangat di mejanya dengan secarik catatan. “diminum sampai habis neh...^_^”sanghyun mengarahkan pandanganya ke kanan dan kiri, dan tak ada siapa2 disana, “nugu?” celetuk sanghyun pelan. Sanghyun hanya meminumnya sampai habis dan dia merasakan hangat menggandrungi badannya yang tadi sempat kedinginan terkena angin malam. Dan diapun keluar dan siap untuk bekerja. Saat cafe berasa sepi sanghyun dan yang lainnya pun hanya bercanda riang, meski sanghyun satu-satunya yang tak mengeluarkan sepatah katapun, dia tetap mendnegarkan celoteh2an teman2nya di cafe.“wah... sekarang bos sering kemari ya..” celetuk teman kerjanya. Sanghyun hanya mendengarkan dengan tenang. ‘wa.. leeteuk hyung ada disini? Apa tadi dari leeteuk hyung ya? Kalau bukan dia siapa lagi coba?’batin sanghyun tampak senang. “wah... cheondung-aaaa?? Kau-kau tampak seperti tersenyum?? Jeongmal??” tiba2 rekan kerja nya itu menatap sanghyun dengan takjub. Karna teriakannnya rekan yang lainnyapun menfocuskan tatapannya ke arah sanghyun. sanghyun merasa tak nyaman.. diapun hanya menunduk. “yah... jangan malu.. ahhhh.. kyopta..” kata salah satu rekan kerjanya yang memancing rekan yang lainnya untuk menggoda sanghyun. “yeeeeeeeeee...” yang lainpun bersorak.. sanghyun merona karna malu. “ya-yah!! Ka-kalian bekerjalah..” bentak sanghyun pelan. “ye.. cold prince..” sorak yang lainnya. Leeteuk tampak mengintip dari ruangannya, “sanghyun... kau tersenyum huh?... aku berjanji aku akan membuatmu bisa tertawa..” kata leeteuk sambil tersenyum ringan.
and... to be continued.. hehehehehehehe

<<Preview    Next>>

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar