-Review-
“telah ditemukan sebuah
mayat dalam keadaan terikat di dekat......” breaking news itu mengalihkan
pandanganku dari sanghyun, dan juga mengalihkan perhatian smua keluargaku.
“jasad tersebut diketahui sebagai Park Jungsoo 26 tahun” aku dan keluargaku
tercekat dan “PRANG” kami semua menatap ke arah sanghyun yang menjatuhkan salah
satu keramik. Sanghyun terkejut dan dia terpaku melihat ke arah tv..
“lee-leeteuk hyung..?” gerutunya pelan. “matikan tvnya!!!” teriak appa
mengagetkan semuanya. Aku yang memegang remote takk menghiraukan perintah
appa.. malah aku tambah volumenya. “diduga dia merupakan korban pembunuhan dan
jasadnya dibuang di---" “appa,, bukannya dia pelayan baru keluarga kita
kan?” tanyaku dengan serius. Appa malah Nampak gugup. “appa tidak membunuhnya
kan?”tanyaku lagi dengan sangat serius. “ya! Kau kau menuduh appa mem-membunuh?
Hhuh?” “BRUKK” suara benda berat mengalihkan perhatian semuanya dan semua
mengarah kepada sanghyun yang sudah tak sadarkan diri di lantai. “SANGHYUN!!”
teriakku dan aku segera mendekatinya tapi lenganku ditahan oleh appa. “KYU..
urusi dia” teriak appa kepada pesuruhnya. “appa.. lepaskan!! Aku ingin melihat
keadaan sanghyun!! Lepaskan” appa tetap memegangi tanganku sampai kyuhyun
membawa sanghyun ke mobil dan membawanya pergi. “appa!! Apa-apaan ini??? Kenapa
sanghyun dibawa pergi? Mau kau apa kan dia?” teriakku kesal kepada appa. “yay a
dibawa ke rumah sakit lah..” kata appa. “kenapa appa menahanku?? Aku juga ingin
menemaninya ke rumah sakit!!!” teriakku lagi. Tapi appa malah diam.. aku curiga
dengan tingkah appa.. apa jangan-jangan sanghyun tahu tentang kematian park
jungsoo? Batinku. “sebenarnya apa yang telah terjadi appa?” tanyaku dengan nada
rendah dan serius.
-next-
What is this?? Reverenge?
Kyuhyun
POV
“saeng-ah….
Kamu bekerja di keluarga Park kan? Kamu tahu mengenai kematian sahabatq?
Leeteuk..” Tanya hyungq konsern. “ha? Mollaseo” jawabku datar. “benarkah? Kamu
tak tahu? Leeteuk kan bekerja di kediaman Park juga, kamu tidak sedang
berbohong kan? Kyuhyun-aaaa” . “aniya.. aku sedang tidak berbohong, lagian aku
tak kenal yang namanya Leeteuk,, stahu saya tak ada pekerja Park yang bernama
Leeteuk..” jawabku panjang lebar dan santai. “Park Jungsoo” aku terbelalak
mendengar nama yang disebutkan hyungq itu.. “kenapa? Kau kenal nama ini kan?”
Tanya hyungku ketus dan sinis. “an-aniya.. aku tak kenal” jawabku gugup.
“kenapa? Kenapa jadi gugup? Park jungsoo itu leeteuk, sahabat terdekat hyung..
dan dia meninggal karna dibunuh!! Tolong jawab dengan jujur kyuhyun-aaa.. pasti
kematiannya ada sangkut pautnya dengan tempat bekerjanya.. itu!!” hyungku mulai
memohon. “a-aku berangkat dulu.. aku bisa telat nanti..” aku langsung pergi
meninggalkan hyungku yang sepertinya memanggil-manggilku dari jauh. “ah..
ottokhe? Kenapa orang itu harus sahabat dari hyungku??” celetukku mulai
frustasi. Seumur hidup baru kali ini aku berbohong terhadap hyungku itu.
Changsun
POV
Sudah 2
minggu berlalu sejak sanghyun pingsan. “appa.. sbenarnya dimana sanghyun huh?”
teriakku sudah tak sabar lagi dengan alasan2 yang dibuat oleh appaq.
"Sayang sanghyun itu sedang ada less priv-" "alahhh.. eomma
jangan bohong dong! tak mungkin sanghyun baik2 saja kalau eomma dan appa sampai
menyembunyikan sanghyun dariku!!!" Potongku kesal. "Apa perlu aku melaporkan
kedua orangtuaku ke polisi?" Lnjutku saking kesalnya. "Changsun!
Oke.. sanghyun itu sedang dirawat di RS dan dia tdak boleh sampai kecapekan..
dy diharuskan untuk istirahat! Puas kamu!" Teriak appaku kesal juga kali… sama
aku. "Ck.." aqpun meninggalkan tuang tamu. Aku harus mencari kyuhyun.
Pelayan setia appaq. Dia pasti tahu dimana sanghyun, saat aku hendak menyalakan
mobilku aku melihat kyuhyun yang telah datang ke kediaman rumahku. Akupun
mengurungkan niatku untuk pergi dan aku turun kembali dari mobilku. “kyuhyun
shi..” panggilku. Dia tampak menyadari panggilanku tapi dy hendak langsung
masuk ke dalam tapi aku sempat menyahut lengannya. “chankkaman..” “ne-neh tuan
muda? Ada-ada apa?” tanyanya dengan gugup? “dimana sanghyun sekarang?” tanyaku
to the point. “eum,, tuan muda sanghyun ada di rumah sakit” jawabnya makin
gugup? “antarkan aku sekarang kesana..” kataku sembari melempar kunci mobilku
kepadanya. “tap-”. “antarkan saja.. tidak apa-apa” potong appaku tiba2. Aku
menatapnya dengan tatapan puas. “appa.. khamsahamnida”
Kyuhyun
POV
Aku
mengantar changsun deoryonim ke tempat dongsaengnya dirawat, sebenarnya
sanghyun benar2 sedang drop, selain karna magh akutnya juga karna kejiwaannya
yang agak terganggu. Keluarga Park memang merupakan keluarga paling terpandang
di Busan. Tapi hubungan mereka terhadap putra bungsu mereka sangat berbeda. Aq
sebenarnya sangat iba kepada sanghyun doeryonim tapi aku merupakan orang yang
bekerja secara professional, aku adalah pelayan kepercayaan Park sajangnim.
Tuan besar lah yang menggajiku dan aku patuh serta tunduk terhadap tuan besar
saja. Beda dengan pelayan yang lainnya, aku merupakan tangan kanan tuan besar.
Aku tak prnah menyangka pekerjaanku akan jadi serumit ini. Aku memiliki
keluarga yang musti aku cukupi. Aku memiliki kakak tapi kurasa dia
pengangguran, bukan karna dia tidak mendapatkan pekerjaan, tapi dia itu malas
untuk mengerjakan sesuatu. Tak pernah aku fikirkan kakakku akan berurusan
dengan orang yang menjadi musuh tuan besar. Park jungso telah dibunuh oleh Park
sajangnim dan aku ikut terlibat di dalamnya. Akulah yang membuang jasad Park
jungsoo. Akupun tak habis pikir kalau kakak kandungku akan bersahabat dekat
dengan Park jungsoo. Aku bingung harus menjawab pertanyaan-pertanyaan kakakku
tadi. Aku tak pernah sekalipun berbohong kepada kakakku karna dia satu2nya
keluarga yang aku miliki. Tapi masalah ini begitu rumit kurasa ini kali pertama
aku berbohong kepada kakakku itu.. naega... “dimana ruangnya kyuhyun shi?
Kenapa kamu melamun gtu sih disini? Di tengah jalan!!” kata2 changsun deoryonim
mengembalikanku dari pikiran2ku. “a-ahh.. le-lewat sini deoryonim..” kataku
sembari melanjutkan jalan dan menunjukkan kamar sanghyun deoryonim.
Changsun
POV
Kyuhyun
menunjukkan dimana sanghyun dirawat, sampai di ruangan VVIP no. 07 kami
memasukinya dan aku melihat sanghyun yang terjaga menatap kearah jendela.
“sanghyun-aa” panggilku. Dia menoleh dan terdiam. “mi-mianhae.. aku baru
menjengukmu, kamu baik2 saja?” tanyaku. Dia hanya mengangguk. “kyuhyun-shi,
sanghyun masih belum boleh pulang ya?” tanyaku kepada pelayan kepercayaan
appaku itu. “eum… dokter bilang besok pagi sudah boleh pulang” jawabnya dengan
sangat sopan seprti bisaa. “jeongmal? Kalau begitu biar aku yang menemani
sanghyun sampai pulang, kyuhyun shi kamu boleh kembali dan bilang kepada appa,,
aku akan menemani sanghyun sampai pulang.. pastikan hanya appa yang
mendengarkan pesanku ini, jangan sampai saudara2ku mengetahuinya kecuali appa
yang mengatakannya,, ara?” “neh deoryonim,, kalau begitu saya pamit kembali”
katanya sambil membungkuk. “yeee” aku menatap punggung kyuhyun yang menghilang
dibalik pintu, dan kembali aku menatap sanghyun yang hanya diam menunduk.
Sudah
hampir setengah jam kami berdua saling diam, aku sendiri bingung mau mengatakan
hal apa, “eum..sanghyun kamu tak lapar?” aku mencoba memecah keheningan disini.
Dia hanya menggeleng. “kamu sudah sarapan?” dia menggeleng, tepat aku selesai
bertanya aku melihat plate makanan sarapan dari rumah sakit yang masih utuh.
“oke,, aku belikan sesuatu yang kamu suka neh?” dia menggeleng, hmmm aku
menghela nafas. “kenapa? Jangan gtu donk,, kamu harus tetap makan biar cpat
pulih kesehatanmu. Tiba2 saja dia mendongak dan tampak ketakutan. “sanghyun?
Gwen-gwenchana?” “jeo-jeosangimnida... jeosangimnida.. aq-aq baik-baik saja
kok.. ti-tidak sakit.. aq baik-baik saja.. maaf telah merepotkan jika aku
seperti ini” dia menunduk dan gemetaran. Aku hanya melongo tercengang.
Ke-kenapa sanghyun malah jadi merasa bersalah begini? Kenapa malah jadi
ketakutan? Se-sebenarnya apa yang terjadi? “eh.. sanghyun-aa.. kenapa kamu
harus meminta maaf? Kan-kamu tidak punya salah apa-apa? Te-” tanganku
dihempaskan olehnya. Aku terkejut dengan sikap sanghyun yang sangat ketakutan
begini, memang sie dia dari dulu takut kepadaku tapi kan waktu itu aku kasar
padanya, nah sekarang aku kan enggak kasar kepadanya... “naega,, tidak marah
kok,, jadi jangan khawatir,, jangan takut.. arra? Sekarang kamu pengen apa?
Biar hyung yang beliin untukmu,, lagian kita ini saudara kan?” dia hanya
menatapku saja tapi setidaknya dia sudah tidak ketakutan seperti tadi. “neo
kenapa? Apa yang telah terjadi?” “cheo-cheoneun gwen-gwenchanayo...” dia
menjawab dengan menunduk. Tiba-tiba sja perawat masuk, “ah.. maaf mengganggu
neh.. aku harus memeriksa tekanan darah sanghyun-shi,,” kata perawat itu dengan
senyum.“hmm... oke selesai.. sanghyun mikirin apa sekarang? Kok tekanan
darahnya tinggi?” Tanya perawat itu lembut, kemudian dia menoleh kepadaku.
“anda?” “ah.. anneyong haseyo.. cheoneun Park changsun imnida” perawat itu
langsung membelalakkan mata tampak sedikit kaget. “ah.. anda pasti park
deoryonim, baiklah saya hanya memberi tahu jika perasaan sanghyun-shi harus
dijaga, karena depresi yang dialaminya telah mengganggu kejiwaannya selain itu
magh akut yang diderita sanghyun-shi sudah sangat parah. Usahakan sanghyun-shi
agar selalu merasa tenang, jangan membuatnya merasa takut atau tidak tenang
karna bisa mengakibatkan sesuatu yang mungkin sedikit fatal. Jangan lupa juga
untuk menjaga pola makannya neh?” jelas perawat itu setelah kami berdua sudah
berada diluar kamar sanghyun. “a... sebenarnya apa yang menyebabkan sanghyun
seperti ini?” tanyaku. “yah.. sama sperti yang saya jelaskan tadi, sanghyun-shi
mengalami depresi hebat yang membuat gangguan pada jiwanya. Gangguan ini bisa
terjadi karena sanghyun-shi mungkin tak kuat dengan sesuatu yang telah
menimpanya, dan dia hanya memendam perasaan streesnya.. jadi jika strees itu terus
menumpuk maka terjadi depresi,, dan magh itupun ada sangkut paut dengan
fikirannya, depresi apabila tidak segera ditangani maka kejiwaannya terganggu,,
gangguan kejiwaan memiliki akibat yang beda2, bisa seperti pasien hanya diam
saja, atau yang paling parah akan menjadi suatu kegilaan. Tapi saya rasa
sanghyun-shi belum sampai ketahap yang paling fatal yakni kegilaan. Jadi
usahakan sanghyun-shi agar terbuka sehingga beban pada perasaan dan pikirannya
tidak dia rasakan kembali dan agar magh nya bisa sembuh serta fisiknya kembali
kuat” jelasnya lagi. Aku sempat melongo tak dapat mempercayai ini.. tapi memang
semua itu kesalahan kami kepadanya. “ah..iya besok sanghyun-shi sudah boleh
pulang kok,, administrasi lebih baik diselesaikan sekarang, nanti akan
dibuatkan resep oleh dokter, tapi dokter akan datang nanti siang neh..” “ah..
neh.. khamsahamnida..” ‘depresi..magh yang akut? sanghyun-aa.. mianhe..
keluarga yang harusnya menjadi tempatmu mendapatkan kasih sayang malah menjadi
neraka bagimu huh?’ aku menatap sanghyun yang tertidur. Waktu tidur maupun terjaga wajahnya yang polos itu
memang seperti baik-baik saja.. tapi nyatanya kau sangat rapuh.. aku yang
selama ini selalu berfikir cuek, karna aku fikir kau sama dengan ku yang tak
menghiraukan apapun yang terjadi di sekitarku..
Sanghyun-aa,
kau tidaklah anak yang menyusahkan kami, tapi kenapa sikap kami terhadapmu
seperti dirimu itu seorang kriminal? Sikap kami telah keterlaluan..
“sanghyun-aa.. mianhe” kataku sambil menatapnya. Tiba2 saja setelah aku
mengucapkan kata2ku tadi dia membuka matanya dan menatapku.
Sanghyun
POV
“sanghyun-aa
mianhe” kata changsun hyung jelas, akupun membuka mataku dan aku menatap mata
changsun hyung lekat. Kembali terputar sikap semua hyungku dan kedua orang
tuaku. Tiba-tiba perasaan gelap yang sangat menakutkan menyeruak dalam dadaku.
Aku sangat takut jika samapai aku melakukan sedikit kesalahan dalam
melaksanakan tugas di rumahku, tiba-tiba saja sesuatu yang merah lekat
mencampuri kegelapan dlam hatiku. Begitu lekat dan aku tak pernah ingin
menerima kenyataan asal mula dari merah yang lekat itu.. darah segar dan
leeteuk hyung yang –yang-.. “dia-dia sudah meninggal?” kataku sendiri. Aku
merasakan badanku yang tadi mati rasa menjadi terasa menyakitkan, aku tak dapat
mengontrol diriku sendiri. Begitu menakutkan. Air mataku mengalir deras tanpa
aku sadari. “DIA MENINGGAL!!! LEETEUK HYUNG DIBUNUH!!! ANDWEEEE....” aku
mendengar teriakkan yang Nampak keluar dari mulutku sendiri.
Changsun
POV
“DIA
MENINGGAL!!! LEETEUK HYUNG DIBUNUH!!! ANDWEEEE....”tiba-tiba saja sanghyun
berteriak dan kejang-kejang. Aku berusaha menenangkannya tapi gagal. Dia terus
berteriak, segera perawat memasuki ruangan dan mereka memberi sanghyun injeksi
penenang sehingga membuat sanghyun tertidur lagi. Aku tercengang, apa maksud
perkataan sanghyun? Apa sanghyun mengetahui pembunuhnya? “suster..” .“neh?”
.“apa sanghyun baik-baik saja?”. “iya dia baik-baik saja,, sanghyun shi mungkin
masih teringat akan sesuatu yang membuatnya sangat takut sehingga dia jadi
begini.. tapi tenang saja..jika dia istirahat dengan cukup dan meminum obatnya
dia pasti akan semakin membaik, dan jangan lupa pola makan untuknya yang
teratur serta dukungan keluarga juga neh..” saran perawat itu dan tak lupa dia
tersenyum lembut.
Akupun
akhirnya mengajak sanghyun pulang dengan mengendarai mobilku, sanghyun selalu
menunduk, dia hanya terus menatap kakinya. “kita sampai, kajja..” ajakku dia
hanya menurut mengikutiku. Belum sampai di dalam rumah aku melihat seseorang
yang sedang berbicara dengan security, tampak asing dimataku sih.. nugu? “maaf?
Anda siapa? Dan mau cari siapa?” tanyaku ditengah2 security dan namja itu. Dia
Nampak seperti namja yang lebih tua dariku, mungkin seumuran seungho hyung.. ha
apa teman seungho hyung ya? “ah.. saya- kau cheondung bukan? Ah.. maksudq
sanghyun-shi” sanghyun langsung mendongak dengan wajah terkejut sekali. “sanghyun
kau kenal dengannya?” tanyaku. “nu-nugu?” celetuk sanghyun pelan. “ah... pasti
kau belum mengenaliku.. aku--” “eunyuk hyung? Apa yang kamu lakukan di sini?”
seorang tangan kanan appaku mendekat. “ah... kyu-ya... aku-aku hanya ingin
mencari kebenaran” “hyung!! Lebih baik hyung pulang” kata kyuhyun cepat-cepat.
“tunggu... eunyuk-shi.. anda bilang mau mencari kebenaran? Kebenaran apa?”
“ah.. deoryonim.. ini bukan apa2--” “diam!!” aku memotong kata2 kyuhyun yang
mau mengajak orang bernama eunhyuk itu
keluar dari gerbang. “eunhyuk-shi? Aku tak perlu mengulangi kata2ku
bukan?” orang itu mnghela nafas. “kebenaran akan siapa yang telah membunuh
sahabatku! LEETEUK!” dia Nampak memperkeras suaranya saat menyebut nama? Egh?
Bukannya? “leeteuk itu??” “park jungsoo” dia memotong perkataanku. Sebelum aku
membuka mulutku, sesuatu jatuh ke lantai,, kami semua menatap sanghyun yang tiba2
saja pingsan. “sanghyun!!!!” kyuhyun segera membopong sanghyun memasuki kamar
sanghyun. Namja yang tadi hendak mencari kebenaran itu akhirnya ikut masuk ke
kamar sanghyun dengan waajah sangat khawatir, sebenarnya siapakah dia? “hyung?
Kamu harus pulang!! Jigeum kka! Please hyung?” kata kyuhyun-shi dan namja
itupun keluar.. aku meraih lengannya. “ah.. eun-eunhyuk-shi? Kapan2 kita bisa
bicara kan?” tanyaku. Dia mengangguk dan lalu pergi begitu saja. Karna
banyaknya pelayan dirumahku, sampai-sampai appa dan eomma tak menyadari dengan
keadaan orang asing itu. Tapi sepertinya kyuhyun mengetahui siapa eunhyuk itu..
aq menatap sanghyun kembali yang tadi tiba2 saja collapse dan berteriak
histeris lagi-lagi dia menyebut leeteuk, dan orang yang bernama eunhyuk tadi
menyebut leeteuk itu adalah park jungsoo. Jadi pasti sanghyun mengetahui
sesuatu tentang kematian itu. Apa appa yang?? Ah.. kenapa jadi menakutkan
seperti ini? Aku terus menatap wajah pucat sanghyun yang kini tertidur di bawah
pengaruh penenang. Aku berkutat di fikiranku sendiri memikirkan hal yang
menyebabkan sanghyun seperti ini. Semua Nampak menemukan titik terang. Pasti
sanghyun melihat hal ini dan dia menjadi selalu ketakutan karna seseorang
mengancamnya, dan siapa lagi kalau bukan? Aku menatap orang yang paling
berkuasa di rumah ini. “kenapa changsun? Kenapa menatap appa seperti itu?”Tanya
appa. “aniy” akupun kembali menatap sanghyun.
Mr.
Park POV
Aneh,
apa yang dia lihat dariku barusan? Seperti mencurigaiku.hmm aku hanya bisa
menghela nafas. “appa..--” aku menatap changsun kembali. “wae?” dia nampak ragu
mau mengatakan sesuatu. “eum...appa, tadi.. ada orang yang mencari
ke-kebenaran—ah.. gak jadi appa.. mianh mengusik. Hehe” kata changsun. Diapun
menjauhiku. Sesorang yang mencari kebenaran? Seseorang siapa? Apa ada sangkut
pautny dengan..” changsun menatapku tajam.. “appa itu aneh, kenapa sanghyun
jadi seperti ini? Kalau bukan karna appa karna siapa?”Tanya putra kesayangan
istriku. Aku membelalakkan mataku. “changsun kau-” “kurang ajar? Itu kenyataan
bukan? Tidak ada yang salah dengan semua perkataanku kan?”putraku semakin
melunjak karna aku jengkel aku menampar pipinya. Baru kali ini aku memukul
putraku selain sanghyun. Changsun terdiam dan kaget. Dan pada akhirnya aku
ditinggal sendiri dengan putra bungsuku yang terbaring di tempat tidurnya. Aku terus
menatapnya, aku merasa ada yang salah dengan diriku. Entah mimpi ataupun bukan
aku spertinya telah menjatuhkan air mataku? Tiba2 saja sanghyun membuka matanya
dan lekat menatapku. Dan dia reflek langsung terduduk dan menunduk. “ap-appa..?
mi-mianhe.. aku-aku” “DIAM” dia semakin menunduk. Akupun keluar dari kamarnya. Entah
perasaan apa yang telah aku rasakan sekarang ini. Aku merasa bersalah menatap
sanghyun yang sekarang menjadi seperti ini. Apa memang benar semua ini karna
aku? “ARGHHHHH” bukan! Bukan karna aku.. tapi karna dia anak pembawa sial! “yeobo?” aku terlonjak karna panggilan
istriku. “ah.. kau mengagetkanku! Kenapa kamu tiba2 saja memanggilku huh? Bikin
orang kaget saja!” “yah? Aku Cuma menanyaimu dan kamu jadi seperti ini? Dasar pemarah!”
kini malah istriku ikutan marah padaku, tadi changsun kini istriku! Arghhh sebal!
Akupun naik darah, aku mengambil vas yang berada disampingku dan membantinnya
sampai pecah, membuat pelayan dan seisi rumah pada muncul dan menatapku heran. “appa?
Wae yo?” Tanya Cheolyong. “eomma? Kenapa? Kalian bertengkar?” Tanya putra
sulungku kini. “SIAPA YANG BERTENGKAR?” teriakku kesal. “kalau bukan bertengkar
ini namanya apa dunk?” Tanya seungho lagi. Akupun makin kesal dan beranjak
keluar rumah. Tapi “BRAKK” aku menabrak seseorang. “AISH... siapa yang
berani-beraninya menabrak- neo nugu?”aku menatap seseorang yang tengah
menatapku dengan canggung di depan pintu. “ah!! Cheon-cheoneun..eunhyuk
imnida.. naega” “hyung?! Tadi sudah aku bilangkan? Hyung pulang saja!!” teriak
kyuhyun si tangan kananku. “dia siapamu hum?” tanyaku menatap pelayan paling
setiaku itu. “ah.. jeosangimnida.. dia-dia kakakku. Tolong maafkan kakak saya..
saya akan mengantarkannya pulang.. “sebentar kyuhyun-aaa aku mau bertanya,
disini siapakah disini yang merupakan Park sajangnim?” orang itu menatapku
dengan penuh penekanan. Apa-apaan ini? Dia seperti bertanya tentang sesuatu
yang telah dia ketahui. “kau nampaknya sudah mengetahui jawaban dari
pertanyaanmu itu kan? Ada urusan apa denganku” tanyaku menatapnya. Semakin dilihat
dia semakin menyebalkan. “owh.. maaf Park sajangnim.. saya telah lancang
memasuki rumah anda dan tak sopan menanyai anda, saya.. ingin mengetahui apa
yang telah terjadi terhadap Park jungsoo” aku terbelalak karna kaget dengan
pertanyaannya. “BO?” aku harus menahan emosiku kalau sampai tidak, dia bisa
mengetahui yang sebenarnya telah terjadi. “kyuhyun.. usir kakakmu itu! Kurang ajar
dia telah mengganggu ketenangan di rumahku” “neh sajangnim..” kyuhyunpun
berusaha menarik laki-laki itu dengan terburu2 tapi sepertinya kakaknya itu
merupakan orang yang sangat keras kepala. “AISH.. diam kau kyuhyun... biarkan
aku mengetahui apa yang telah terjadi.. aku curiga dialah yang telah membunuh
sahabatku!” teriaknya. Aku menjadi agak gugup karnanya. “bu-bukan..” tiba2
suatu suara yang pelan memotong perkataannya. Sanghyun. Dia berdiri di ambang
pintu kamarnya. “buk-bukan appa yang membunuhnya! Appa tak-tak pernah melakukan
apa2.. lee-leeteuk-leeteuk hyung.. lee-leeteuk hyung yang-yang menghilang
sen-sendiri! Ap-appa tak-” sanghyun menghentikan perkataannya dia tiba2 saja
semakin ambruk dan dia menjadi pingsan.. pelayan dan changsun langsung
mendekati sanghyun. Seseorang yang bernama eunhyukpun berusaha mendekatinya
tapi kyuhyun menariknya untuk keluar dari rumahku ini. “hmmm.. kerja bagus..”
gerutuku yang kutujukan kepada kyuhyun.
Eunhyuk
POV
“apa-apaan
kau ini kyu-ya? Aku kan ingin melihat keadaan cheondung!” teriakku kesal kepada
dongsaengku yang kurang ajar. “hyung! Lebih baik hyung pulang dulu.. sanghyun
doryeonim pasti akan baik2 saja.. nanti aku kabari” katanya dan hendak memasuki
gerbang rumah besar itu. “kyu-ya!” panggilku tapi dia tak menoleh dan
meninggalkanku sndiri. ‘hhhhhhh..’ saat aku membalikkan badan dan mulai
beranjak pulang seseorang memanggilku.
“eunhyuk-shi..” aku
menoleh dan kudapati seseorang yang tadi hendak ingin berbicara kepadaku. “ah..
anda..?” “Park changsun imnida.. sepertinya anda sedang tidak ada urusan,
bagaimana kalau anda ikut saya ke tempat yang santai untuk bicara mungkin?”
kata namja tadi. “baiklah.. itu ide yang bagus” aku tersenyum simpul kepadanya
dan mengurungkan niatku yang tadi akan pulang. Changsun mengajakku kembali
memasuki halaman kediaman Park yang sangat luas, setelah berjalan kurang lebih 5
menit sampailah kami di tempat yang bisa dibilang sebagai taman mungkin..
tempatnya sangat sejut dan banyak aneka macam Bunga yang tertanam disana.
Di antara
bunga2 itu terdapat kursi dan meja serta dilengkapi dengan pelindung dari sinar
matahari. Memang kekayaan keluarga Park itu tak tertandingi di Busan. Aku sedikit
tercengang.. “eunhyuk-shi? Kajja..” changsun memecah ketertakjupanku. “ah..
iya..” “jadi sebenarnya apa yang membuatmu datang ke rumah ini eunhyuk shi? Critakan
semuanya saja.. tak akan marah atau mengusirmu karna alasannya nanti” tanyanya
to the point. “em.. park jungsoo adalah sahabat terdekatku bahkan dia sudah aku
anggap saudara, tapi kini anda tau kan apa yang telah terjadi padanya? Asal anda
tahu saja.. sebelum leeteuk menghilang dia memiliki niat untuk mengambil disk
cctv kediaman rumah ini, dia sudah memberi tahuku lewat sms kalau dia telah
berhasil mengambilnya dan kami belum sempat bertemu kembali sampai tiba2 dia menghilang
dan ditemukan telah tewas. Dan saya ingin mengetahui apa yang telah terjadi
padanya, siapa yang telah membunuhnya. Aku-aku sudah mendengar kabar tentang
hubungan keluarga Park khususnya anak bungsu dari keluarga Park.. kami berdua
hanya merasa aneh saja,, kenapa cheondung diperlakukan berbeda dengan saudara2
yang lainnya” “emm.. maaf, cheondung? Nugu?” potong changsun bingung. “maksud
saya sanghyun doryeonim.. di café dia menyebut dirinya sebagai cheondung,”
lanjutku. “café?” “yah.. café tempat sanghyung bekerja setiap malam, café itu
milik leeteuk” jelasku. Changsun terkejut dengan perkataanku. “ha? Jadi sanghyun
itu bekerja di tempatnya park jungsoo? Pa-padahal park jungsoo kan bekerja
kepada appa?” tanyanya bingung. Akupun menjelaskan tentang ambisi leeteuk yang
ingin menjadikan sanghyun sebagi dongsaengnya, akupun menceritakan masalah
leeteuk yang selalu menceritakan bagaimana sanghyun jika berada di rumah ini...
changsun hanya ternganga terkejut.
Changsun
POV
Aku terkejut dngan
semua yang dijelaskan eunhyuk itu, akupun kaget penjelasan terakhirnya “jadi..
aku akan membalas dendam terhadap siapapun yang terlibat dalam pembunuhan
leeteuk.. aku tak dapat menerima ini, leeteuk datang untuk mencari dan menolong
dongsaeng kesayangannya tapi malah ini yang diterimanya..” jelasnya dengan
tegas. “a-a.. eunhyuk shi.. aku-aku- aku siap membantumu.. akupun masih
mencurigai apa yang telah terjadi dengan kematian leeteuk itu,, karna hal itu
juga yang telah membuat sanghyun, dongsaengku menjadi seperti ini.. aku curiga
jika dia mengehui sesuatau tentng kejadian ini..” kataku. Eunhyuk melongo
kaget. “neo-neo akan membantuku? Jeongmal?..” aku mengangguk pasti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar