Selasa, 19 November 2013

The Best I Can Do - Chapter 10



Myungso POV
Bukannya itu Cheondung ya?? Ahahhahaha aq panggil aja deh.. lagian ngapain dia jongkok dipinggir jalan kayak gitu,,, 

“cheondung shi?” tanyaq hati-hati, dia mendongak. Ya ampun wajah imut dan handsome itu ternyata masih disana, yaiyalah.. tapi.. bibir pinknya sudah berganti dengan bibir yang membiru pucat, dan tiba-tiba dia terhuyung hampir collapse dan untungnya aku lumayan sigap. Q tangkap tubuh lemah itu dan badan itu kini menggigil hebat tapi yang q rasakan badannya
begitu panas. Sepontan aku memegang dahinya, dia demam. Aq segera mengangkatnya dan membawanya ke mobilq, tak lupa ranselnya q bawa juga. Oh my... orang yang aku dambakan kini berada dalam mobilq.. MOBIL Q.. Hallowww... beruntung amat aku ini huh??? >.< teriakq dalam hati. Tapi kondisinya.. kurasa dia demam sangat tinggi, karna selama aku menangani demam dari anak2 infinite.. belum ada yang sepanas ini.. paling-paling hangat aja.. lah ini panasnya make banget pula.. huft. Apa dibawa ke rumah sakit saja? Ahh aku bawa ke apartementq saja deh... aku rawat sendiri biar romantis gitu... kekekekke. Dan tanpa ragu aku segera menghubungi seseorang yang sangat bisa aku andalkan untuk masalah seperti ini. “yoboseyo?.. seungjong-a..... bantu aku, cepat ke partementq sekarang neh saeng-a..... ^_^” kataq lembut + dengan nada rengek-anq yang sangat manjur meluluhkan hati dongsaengq itu.. kekekekeke.
Yang benar saja, sesampainya sungjong di apartementq, dia langsung kaget dan seprti biasa segudang pertanyaan pasti bakal dijatuhkan ke aku sekarang ini, yups setelah menatap dan mengetahui siapa yang sedang berbaring di bedq yang menurutq dan menurutnya seseorang yang tidak mungkin berkeliaran di sekitar kita, dia langsung meledak... “ya.. hyung?? Itu cheondung hyung? Ken-kenapa bisa ada disini? Dia shirteless? Kenapa bisa tidur di sana? Masa kalian sudah? Dan-dan... hei.. whats going on hah??” tanyanya seperti senapan berpeluru banyak yang ditembakkan. “aigo seungjong-a... pelankan suaramu, cheondung sedang istirahat, dan-dan badannya sangat panas sekali.. tadi tuh tidak sengaja aku ketemu dengannya sedang menunggu sesuatu dan aku tak tau apa itu kemudian aku memanggilnya, dia hanya menatapq kemudian collapse.. ya.. aku bawa ke apartementq deh, tadi aku cek suhu badannya mencapai 39 derajat lebih kayaknya... dan aku sekarang bingung mw di gimanain biar panasnya itu turun.. menurutq itu panas sekali.. aku mau merawatnya seungjong-a..bantuin aku ya? Hehehehehe” seungjong hnya melongo di sana. Menatap cheondung kemudian menatapq lalu menatap cheondung kembali dan menatapq lagi 

dan saat dia menatapq aq menampilkan puppy eyes andalanq. “seungjong-a.... jebal..?” kataq. “ha? Ne-ne-ne.. nehhh.. wah hyung kamu beruntung sekali sih.. apa yng hyung inginkan datang sendiri, kekeke, oke-oke aku bantuin tapi apa dong yang bakal aku dapatkan untuk hal ini?” katanya sambil melipat kedua tangannya di dadanya. “aish... ote-ote... kapan-kapan bakalan aku traktir bulgogi, gimana?” kataq tersenyum bangga. “humm bulgogi? Oke deal.. ^^” jawabnya lalu beranjak ke tempat cheondung berbaring dan mulai berceloteh nyuruh aku ini dan itu serta mengambil ini dan itu, aku turutin apa yang dia katakan yaiyalah,, kan pengen cheondungie bisa sembuh. Kami juga memanggil dokter pribadi seungjong untuk memeriksa keadaan cheondung, aneh.. Hpnya sama sekali tidak berdering, apa dia tidak ada yang mencari ya? Batinq. Baruuu aja aku bicarain tuh hp udah maen dering-dering aja... ampe sungjoong terlonjak kaget, kekekkeke. Ku liat layar hpnya tertulis nama “jiyeon” dan sebuah foto cewek charm menjadi backgroundnya. 
Sangat familiar.. huh? Bukannya itu T-ara Jiyeon ya?? Q angkat telp tersebut. “yoboseo..” . “doongie oppa.. kamu sekarang dimana? Kok di MBC radio kamu tak ikut? Kan broadcast kita barengan oppa?”. “em.. yoboseo.. jeosangimnida..-”. “eh.. nugu nde? Bukannya ini nomor doongie oppa ya?”. “emm benar.. tapi ,, um... say-saya myungso imnida.. cheondung sedang tidur nyenyak dan tak bisa diganggu karna kecapekan, maka dia tidak ikut ke mbc radio nya..” jelasq bohong. “chankkaman?? Myung-myungso nugu? Setahu aku doongie oppa hanya berteman dengan wooyoung oppa dan member MBLAQ saja.. deo.. manager nya ya?” tanyanya dengan suara imut. “emm ye.. hehehe mungkin ada yang ingin ditanyakan atau disampaikan kepada cheondung?” kataq sok peduli. “ummm.. bilang deh,, nanti kalau sudah bangun suruh telfon balik aku eh.. jiyeon begitu ya? Nan bogoshipeo yoooo..” jawab orang disana. Arghhhh gerah sendiri mendengar nada bicaranya. ‘sok imut’ batinq gregetan. Hmmm tapi cheondung dkat dengan jiyeon t-ara..? “eng... neh..” kataq lalu memutus telfonnya. Saat selesai menaruh handphone cheondung di meja, aku menoleh ke arah kiri q dan q dapati seungjong dengan wajah... “bo?” tanyaq. “hyung... gimana ini?” tnya seungjoong tiba-tiba. “ho? Apanya yang bagaimna?” aku balik tanya kepadanya. “cheondung hyung masih belum sadar dan saat aku bangunin dia gak bangun-bangun. Nih... padahal dia harus minum obat ini? Kalau enggak minum ni nanti gak sembuh-sembuh donk....” katanya sambil mengerucutkan mulutnya dan bingung. Aku hanya tersenyum licik.. “yah hyung.. kenapa malah senyam-senyum gak jelas begitu sih?? Dia sudah q bangunin tapi gak bangun-bangun ini...” rengeknya padaq. “gak bangun-bangun? Mungkin dia masih sangat lemah.. sini obatnya..” kataq sembari meminta obat yang dipegangi oleh sungjoong. Sungjoong hanya menyerahkan obatnya dengan pasrah dan nampak mengerutkan alisnya. Tanpa ragu aku memasukkan obat tersebut ke mulutq dengan air putih yang juga q masukkan ke dalam mulutq... seketika itu sungjoong langsung membulatkan matanya.. “yah.. hyung.. kenapa malah hyung minum sih???” dengan tetap tidak menghiraukan teriakan sungjoong, aku mendekatkan wajahq ke wajah pucat cheondung, aku sedikit menekan kedua pipi cheondung yang dekat dengan mulutnya dengan menggunakan tangan kananq jadi posisinya aku menggenggam wajahnya ke dalam tangan kananq sehingga mulutnya menjadi sedikit terbuka kemudian aku tutup mulutnya dengan milikku dan ku masukkan obat yang tadinya ada dalm mulutq ke dalamnya serta aku sedikit menahannya agar obat tadi masuk ke dalam tenggorokannya, “mmnhmmm..” ‘cherry... sweet.. and hot’ batinq. Dan terakhir aku tegakkan badannya sedikit untuk memudahkan air tadi masuk ke dalam semuanya, haha berhasil deh.. obatnya masuk ^_^. Sungjoong hanya melongo shock?? Heheeehe. “udah bereskan??” kataq senyam-senyum aneh, kekekekek. 
“hyung.. deo.. deo.. memasukkan obatnya dnegan mouth to mouth?? Aishhh.. dasar hyung!! Kamu pervert..!!” sungjoong memukulq pelan. “ya!! Dari pada obatnya tidak terminum?? Heheh... sungjoong-a... his taste so... sweet.. cherry.. ummmnn” aku membayangkan rasa yang tadi q rasakan saat membantu cheondung untuk minum obat. “yah!! Hyung jangan pervert.. ><” teriak sungjoong. “sssttttt siapa yang mesum sih!!” aku balik ngomel sama sungjoong, ahahahah aku dapat merasakan panas di wajahq. “hyunggg-hyungggg kamu ini benar-benar, smabil meyelam minum air.. huft...! aish...” gerutu sungjoong sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. “mmmmnhhh” aku dan sungjoong langsung membatu dan menatap orang yang dari kemarin tidak membuka matanya akhirnya perlahan membuka matanya.

Cheondung POV
Sedikit demi sedikit aku membuka mataq. “mmmhh” aku meyesuaikan mataku dengan lampu di ruangan ini. Perlahan ku lihat sekeliling.. kepalaq masih sangat pusing, tiba-tiba mataku terhenti pada dua namja yang berdiri saling berhadapan di samping tempat tidurq dan menatapku dengan ragu.. 

‘L-shi?’ batinku. “mmmm... L-L shi??” tanyaku heran kenapa dia bisa ada di tempatq tidur.. chankkaman.. aku-aku “nan odiga?” tanyaku lagi dan bingung kepala masih pusing untuk menatap seluruh ruangan ini. L dan nugu?? Mereka tersenyum hangat menatapq. “kamu di apartementq cheondung-a... dan pannggil aku myungso saja.. L adalah nama panggungq. Tampak aneh jika dipanggil L di apartementq sendiri heheheheh...” jelas L tersenyum.  ‘tampan’. “ken-kenappa aku bisa ada di sini?” aku makin bingung sendiri. “kemarin kami pingsan di depanku yang kebetulan lewat, karna kamu demam tinggi maka q putuskan untuk membawamu kesini, lagian aku tak tahu dimana rumahmu ataupun dorm kamu.. kalau aku bawa ke rumah sakit ntar jadi booming.. kan kamu terkenal.. ^_^” jelasnya tetap dengan senyuman cool itu. “dan-dan dokter pribadiq sudah memeriksamu.. tenang saja.. kamu aman sekarang hyung... ^_^” tambah namja satunya.. ahh aku lupa namanya. “a-kham-khamsahamnida..” aku menunduk pelan dan aku berniat untuk pulang tapi saat aku mulai beranjak kepalaku menjadi sangat pusing dan kurasakan sekelilingku berputar. Saat aku agak roboh L dengan sigap memegangiq. “yah..! kamu masih lemah.. sudah istirahat saja dulu...” katanya sedikit mengernyitkan dahinya.. ‘eh... dia manyun sedikit marah gtu,,, cute..’ batinq. “ta-tapi ini kan apartementmu.. aku harus pulang...” kataku lagi. “sudahlah... lagian aku tinggal sendiri di apartementq ini... gwenchana.. kamu tinggal di sini dulu, karna kamu masih begitu lemah.. suhu badanmu kemarin mencapai 39 derajat dan hari ini baru bisa turun.. lebih baik kamu istirahat saja.. sekarang kamu adalah temanku.. jadi tinggal dulu aja sampai kamu pulih kembali” katanya tersenyum. “iya myungso hyung benar... tinggal dulu aja hyung... oh iya... anneyonghaseyo... >.<” kini namja satunya menambahi sembari tersenyum lebar, aku jadi ingat MIR... hehehe. “eum.. anneyonghaseyo.. eum.. eummm??” aku mengingat-ngingat nama namja yang satu itu.. tapi.. aku benar-benar lupa. “anneyong haseyo cheondung hyung,,, naneun Infinite sungjoong imnida...” seakan bisa membaca pikiranku namja itu memperkenalkan dirinya sembari membungkuk 90 derajat padaku. “aku juga pngen jadi temanmu hyung.. karna kamu termasuk teman myungso hyung.. hahah, teman dari temanku adalah temanku.. kekekeke” teriaknya menambahi... dia semakin mirip mir.. aku merasakan darahq naik ke wajahku. Ahahaha ternyata masih ada orang yang pengen jadi temanq.. andaikna yang mengatakan semua itu adalah MBLAQ atau keluargaku.. tanpa sadar aku meneteskan air mataq,, aish.. apa-apaan aku ni.. kenapa malah nangis gini?? Batinq. “hyu-hyung..? apa perkataanq ada yang salah..?? mianhe... jeongmal mianhe,,,” sungjoong tampak panik dan kecewa. Akupun sesegera mungkin mengusap air mataku tadi dan menatap sungjoong sambil tersenyum. “ahahaha.. gwe-gwenchana... aku hanya merasa pedas di mataku saja.. tidak-tidak ada kata-kata yang salah dari perkataanmu kok sungjoong-a.. ^_^” kataq menjelaskan. “cheondungie.. butuh istirahat sungjoong-a... kajja kita keluar dulu..” myungso menarik lengan sungjoong untuk keluar kamar dan sebelum keluar dia menatapku dengan senyuman hangat serta mengucapkan kata-kata selamat tidur?? “cheondungie.. good sleep neh... sweet dream...” aku jadi blushing sendiri.. aigo tatapan matanya yang begitu tajam,,, dia aneh sekali. Sepertinya dia menyadari kalu wajahq sudah seperti kepiting rebus karna dia memutuskan untuk menutup pintu kamar ini sambil tersenyum geli. “hhhhhhh..” akupun menghela nafas lega... dan memang aku merasa sangat lemah.. q pejam mataq dan mulai tak merasakan apa-apa.. I’am fall to sleep?

Myungso POV
“......sweet dream...” kataq dan dia blushing too hard.. aigooo neomu kyopta.. sebelum dia tambah malu maka akupun menutup pintu kamarq. Dan melanjutkan aksi menarik tangan sungjoong ke ruang tv. “yah hyung.. kan cheondung hyung tadi baru bangun... masa sudah kamu suruh tidur lagi sih...??!” sungjoong protes karna aku menriknya keluar ruangan kamarq. “yah,,, sungjoong-a...sepertinya aq bisa merawatnya sendiri deh... kamu balik aja gpp.. hehhehe J” q dorong sungjoong menuju pintu keluar apartementq. “yah-yah-yah... hyung aish... hyung aku masih bersedia membantu kok...hyung...~~~” rengek ssungjoong memprotes keputusanq barusan. “udah.. nanti kalau aku butuh apa-apa pasti aku akan menelfon kamu lagi.. ote??” q dorong lagi sungjoong. “yah hyung.. jangan-jangan kamu... merasa aku bakal ngganggu kalian gtu?? Hyung sengaja nyuruh aku pulang kan? Biar hyung bisa berduaan ma cheondung hyung..” kata-katanya membuatq sedikit malu.. akupun merasa seperti kepiting rebus. “aish.. gtu aja sudah malu.. Ok-Ok.. aku akan pulang... hyung apapun yang terjadi bsok aku di kasih tahu..!!” katanya dengan nada yang serius. “aish.. ara-ara.. jigeum.. kka.. kka yo.. heheheh anneyong saeng-ah....” dan sungjoong sukses sampai depan pintu kamar apartementq kemudian ku tutup pintuq tak lupa juga aku kunci pintunya. Tampak sungjoong memencet bel pintuq.. dan saat q tatap layar telecome.. disana dia berbisik.. “hyung-hyung.. selamat bersenang-senang.. you are lucky guy... jeongmal...” sambil mengacungkan jempol besarnya memenuhi layar telecome apartementq. Huft.. aku hanya tersenyum menatap maknae infinite yang satu ini. Benar apa kata sungjoong... naenun namja yang sangat beruntung.. jeongmal soyoooo... hahahahah :D.

Masih Myungso POV
“cuit-cuit-cuit-cuit” aish.. suara burung itu... menyuruhku untuk segera bangun.. “hoamm” akupun menguap, aku turun dari tempat tidurku.. chankkaman.. tempat tidurq? Trus... bukannya yang kemarin tidur di sini itu.. aku langsung membuka mataq lebar-lebar dan menyecan kamar tempat aku bangun,, doongie kemanaaaa?? Aku mulai panik, aku langsung lompat dari tempat tidurku dan berlari keluar dan “BRAKK” aku menabrak sesuatu, dan sesuatu tersebut jatuh ke lantai, ‘kyaaaaaaaa’ teriakku dalam hati, apa itu? Malaikat? Kulitnya begitu putih.. dan tampak menyilaukan.. malaikat itu berdiri lagi dan dengan-dengan-dengan... waw.. fantastic.. dia-dia tak menggunakan sehelai benangpun pada badannya. Aku terpaku melongo menyecan dari atas sampai bawah dan ke wajahnya.. cheondung???!!! Dia langsung mengambil kembali handuknya yang tadi sempat terjatuh ke lantai, wajahnya satu-satunya yang berwarna merah.. dia merona malu. “jeo-jeosangimnida..” katanya menunduk sangat gugup. Aku pun jadi salah tingkah juga, wajahku pun tak kalah merahnya dengan punyanya. Dia so beautiful like angel.. “a-a-aniya.. aku yang harusnya minta maaf, maafkan aku.. kau tak apa-apa? Ada yang sakit? Tadi kamu kan terjatuh..” kataq gugup. “eum.. myungso shi.. e,, maaf aku seenaknya memakai kamar mandimu dan handukmu juga-juga aku pakai.. tanpa ijin.. maaf aku sembarangan memakai punyamu.. je-jeosangimnida.." dia menunduk kembali. “ah.. gwenchana.. haha-hahahaha.. kamu sudah baikan?” kataku ketegangan yang tadi ada mulai melumer kembali. “eng.. iya.. syukurlah sudah mendingan, tadi aku merasa sangat gerah sekali,, makanya aku mandi.. kamu-kamu tampak lelah.. maka ku putuskan untuk tidak membangunkanmu tadi..” jelasnya tersenyum kaku. Dia masih malu.. tampak rona merah di wajahnya itu masih ada. “eum.. cheondung-a... kamu lapar ga? Aku lapar nie.. aku mau pesen makan.. kamu pengen apa? Eum.. maksudq kamu mau sarapan apa?” tanyaq. “err...  aku-aku ngikut kamu aja deh.. hehe-hehe” katanya. “bagaimana kalo daging?” . “i-iya.. daging.. daging aja..” aish.. wajahnya begitu kyopta.. sperti anak kecil.. >.< “emm. Oke aku mau pesan dulu.. kamu ganti baju aja dulu bisa-bisa nanti kamu demam lagi...hehe...aku di ruang tv yaa..” kataq tersenyum hangat. Dia kembali merona.. kekekeke ‘cute’ akupun menuju pintu dan menutup pintu kamarq. Aish... he is so adorable.. his face, his skin, his leg, his sleeve, his nipples, his-his... and his.. his... aish.. I want him.. >,<.. aku mengingat kejadian yang tadi terjadi... dia-dia-dia... naked.. >.< in front of me... kyaaaaaahhh... aku teriak-teriak dalam hati... bayang-bayang itu tak bisa menghilang dari benakku.. but... myungsoo-aaaaa.. ingat dia straight namja... hhhhhhuft.. aku menghela nafasku saat mengingat kenyataan itu.. ah.. mending aku pesan makanan dulu deh...

Cheondung POV
Aish... cheondung pabo... ah~~ dia-dia telah melihatq naked.. no clothes??? Aish.. aku benar-benar malu.. ini sungguh memalukan.. aku juga,, make acara lupa membawa baju gantiq ke kamar mandi pula.. arghhhhhh... pasti dia.. ahhh... ini benar-benar memalukan.. aish.. kita kan sama-sama namja, apa yang musti dipermalukan loh.. heheheheh tapi tetep aja.. dia tadi aja melihatq dari atas ke bawah dan ke atas lagi... maluuuuu.. :3. Aish.. sudahlah.. lupakan-lupakan..hadewh.. laper.. mending segera ke depan... ada daging... >.< kekekekek. Akupun segera keluar dan langsung menuju tempat myungso duduk, di depan tv. “hai.. gimana? Udah pesan?” tanyaku memasang muka PD dan melupakan kejadian bersejarah tadi hehehehhe. “eum.. iya.. sudah.. eum.. cheondungie.. deo... T-ara Jiyeon itu yeojachingu mu ya?” tanyanya ragu-ragu. “ha? Jiyeon? Jiyeon itu teman dari sahabatq.. yaa dia dan aku cuma chingu tidak lebih.. eh darimana kamu tau aku kenal dengan jiyeon??” tanyaku agak heran. “ahh.. itu kemarin dia..” dan sterusnya dia menjelaskan kalau jiyeon menelfon dan bla bla bla.. kamipun asyik ngobrol kesana dan kemari, membuat kita semakin tahu satu sama lainnya sampai obrolan kita terpotong oleh pesanan kita yang sudah datang, kitapun melanjutkan cerita sambil sarapan. Dan ternyata lagi myungso itu dongsaeng aku, tapi kenapa dia memanggilq... “yah... myungsa-a...” dia menatapku sambil menggigit potongan terakhir daging yang kami pesan. “ye? wae yo?” tanyanya sambil tetap mengunyah pelan-pelan daging itu, aku menelan ludahku dan melanjutkan niatanku untuk menanyakan ketidak sopanannya kepadaku :3 “bukannya kamu itu 93line sih??” tanyaku sudahmulai manyun. “uh? Aniyo... itu sungjoong, aku 92line.. wae?” jelasnya singkat di sela-sela makannya. “wae huh? Kamu tahu gak sih kalau aku ini 90line.. aku ini hyung kamu, panggil aku hyung!!” jelasku dan sudah spenuhnya manyun.

Myungso POV
“...... panggil aku hyung!!” katanya sambil manyun.. aigoooo.. nomu kyopta. Benar-benar seprti anak kecil, “Bo?? Aku musti manggil hyung? Ih... gak ah.. kamu kan lebih lucu dan cute daripada aku... aku lebih pantas jadi hyung kmu.. :p, kamu imut kayak anak kecil,, aku gemas... aku lebih suka manggil kamu cheondoongie... cheondoongiee~~~” jelasku santai dan lebih tenang. “yah!! Aku ini kan hyung~~~mu~~~” katanya lagi, sekarang tambah dengan ekspresi merengek.. dengan gentle aku mencubit pelan pipinya yang chubby itu.. “a-a-aww appo~~ yah appo..!” rintihnya sambil mrings dan mengelus-ngelus bagian yang tadi aku cubit, aku hanya tersenyum simpuldan aq beranjak dari sofa kerna ada yang memencet bel pintu apartementq, ‘pasti sungjoong’ batinq. Dengan tetap berjalan berbicara. “aniy cheondungie.. sikapmu benar2 seperti anak kecil, aku lebih suka kamu yang imut dan lucu cheondungie...” kataq. Meski dari jauh masih nampak kalau wajahnya kini memerah lagi.. kikikikikik. “ah.. terserah kamu lah..” katanya manyun. “terserah apanya hyung?” kini sungjoong sudah memasuki apartementq dengan gaduhnya melepas sepatunya. “a-aa.. aniyo sungjong-a... tak tau itu myungso.. seenaknya saja..  :3” adunya kepada sungjoong yang kini sudah duduk di sampingnya sambil merangkulnya. Aish... nih anak ngajak perang apa? Beraninya dia maen rangkul2 aja... huft. Dan kamipun hanyut dalam pebicaraan dan permainnan game yang seru.
Semenjak hari dia ku temukan pingsan, kami menjadi teman yang lumayan akrab, kekekekeke emang aku sengaja akrab ma dia. Setiap ada acara yang kebetulan kami se-stage, dia selalu dateng ke backstage infinite untuk mencariq atau mengajakq ke tempat stage 2pm.. yah.. akupun menjadi akrab dengan wooyoung hyung dia lucu.tapi ada sdikit keganjalan, dia tak pernah membaur dengan member MBLAQ apa? Kenapa selalu mencariq dan mengajakq main. Dan setiap aku pengen ke backstage MBLAQ dia selalu mencari berbagai macam alasan. Tapi.. paling aku aja kali yang sok tahu.. wkwkwkwkwk. Aku mulai mengenalnya lebih dekat dan dekat, dia jarang menanyakan segala sesuatu tentangq dia itu deaktif person I think.. hehehehe tapi dia suka menjawab semua yang aku tanyakan kepadanya. Senyumannya yang lebih sering tampak dipaksakan itu.. sebenarnya aku penasaran kenapa dia memunculkan senyum yang seperti itu, atau hanya perasaanku saja.. kulitnya semakin hari semakin nampak cerah atau pucat? Mungkin itu saking putihnya. Kekekeke yang penting dia tetap beautifull di mataq. Aghahahahah akupun jadi sering ngehang-out bareng wooyung hyung, jiyeon T-ara dan IU. Mereka benar2 asyik untuk diajak ngehang-out bareng. Lebih tepatnya mereka itu sangat baik kepada cheondungie... dan aku juga.
Jadwal cheondung semakin padat sehingga dia sering ikut nghang-out bareng kami (aku, wooyoung, jiyeon dan IU). Dengan sering absennya cheondung, atmosfernya menunjukkan kalau kedua gadis yang sering bareng kami menyukai cheondung, yupz.. jiyeon dan IU menyukai cheondung lebihdari sebagai teman. Beruntungnya mereka adalah seorang perempuan yang bisa saja dicintai oleh cheondung yang seorang straight. Huft.... dan wooyoung hyung.. dia.. dia itu straight atau enggak sih? Kenapa spertinya dia straight tapi terkadang terlihat seperti seorang yang sama dengan aku. So mysterious. Sampai suatu saat kami ngehang-out dan tak ada yang absen. Tampak wooyoung hyung yang seperti ingin bicara serius dengan cheondung. “doongi-aaaa” akupun meskipun tidak dipanggil olehnya ikut menoleh kepadanya.



-tbc-



<<Preview         Next>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar