Myungsoo
POV
“mak-maksudmu?”
tanyanya bingung. Aku menghela nafas. “Lee changsun.. yah.. yang kamu kenal
sebagai Lee joon hyung.. aku tak suka terhadapnya.. aniy.. aku membencinya.”
Jawabku serius. Cheondung terbelalak, “tap-tapi ke kenapa?” “dia menghancurkan
dua impianku yang paling aku impikan.” “ko-kok bisa? Mungkin saja bukan joonie
hyung yang-” “dia mempermalukanku di sebuah acara yang kebetulan kami syuting
bersama.. hal itu membuat PD acara tersebut memutuskan kontrakku, padahal waktu
itu aku belum di infinite, aku masih namja yang sangat biasa.. dan dan dia juga
yang telah menghancurkan hubunganku dengan mantan kekasihku dulu.. dialah
penyebab perginya kekasihku.. kau asal kau tahu karna ditinggal olehnya,, kini
kekasihku menjadi gila dan bun-bunuh diri, mungkin dia tak menyadari kalau aku
yang kekasihnya telah dia rebut, buktinya dia tak menggubris diriku yang kini
di infinite” Aku menunduk aku merasakan panas dimataku.. ‘aish.. aku namja
kuat!!’ aku mengusap air mataku dengan kasar. “kau ingat pertama kali kita bertemu? A-aku
sebenarnya aku sedang mengintainya dan merencanakan balas den-dendam
terhadapnya, tapi saat itu kau tanpa sengaja memergokiku sedang bertingkah aneh
dan sejak-sejak aku bertemu denganmu.. aku-aku lupa akan rencanaku dan lebih-lebih
mementingkan per-persahabatan kita, kau tahu kan kalau kita ini sudah seperti
sau-saudara? Tapi cheondung-a.. sikapnya dan member MBLAQ lain terhadapmu itu
keterlaluan.. karna-karna hal itu aku-aku berniat melanjutkan rencanaku..
aniy.. aku berniat membalaskan dendammu juga..? arasho? Kita-kita lakukan
bersama.. arasho?” ku akhiri penjelasanku dengan senyum penuh kepuasan tapi
cheondung terus memasang wajah shock? nya yang semakin menjadi-jadi.
“cheon-cheondungie?” panggilku ragu. “a-aku tidak ada dendam de-dengan mereka,
amh.. maksudq, mereka tidak jahat terhadapku kok.. myung-myungsoo-aaa.. aku
sangat kaget mendengar joo-joonie hyung telah menghancurkan im-impianmu..
dengan rasa sa-sangat bersalah.. myungsoo-aa.. ma-maafkan joonie hyung yang
telah menyakitimu.. pas-pasti ada alasan dari se-semua ini.. jadi. Aku-aku
mohon ja-jangan ba-balas dendam kepada-kepada MBLAQ. Aku mewakili MBLAQ untuk
me-meminta maaf.. eum,, jeo-jeosangimnida.. je-jeosangimnida..” cheondung
berdiri dan kemudian menundukkan badannya berualang kali, dan dia menangis
kembali. Aku tak bisa jika harus menatapnya menangis lagi. “yah..
cheondung-aa... ka-kamu itu tak bersalah.. mereka yang sa-” “kesalahan MBLAQ
maupun salah satu member MBLAQ merupakan kesalahan kami juga.. termasuk aku
juga.. Myungsoo-ya... jeosang-jeosangimnida” katanya memotong perkataanq.
Cheondung
POV
Aku
benar-benar terkejut mengetahui yang sebenarnya dipendam myungsoo, kenapa bisa
joonie hyung melakukan smua itu? Pasti joonie hyung tidak sengaja, myungsoo
mengetahui semuanya, ottokhe?? MBLAQ image?? OMG, akupun menunduk meminta maaf,
hanya ini yang bisa aku lakukan. Aku tak ingin MBLAQ jelek di mata Myungsoo,
dan dia tak boleh balas dendam,, andweeeee.. teriakku dalam hati, ngeri
membayangkan apa yang akan dilakukan myungsoo nantinya. Air mataku pun tak
dapat ku bendung lagi. Aku benar-benar takut jika myungso melakukan hal yang
smestinya tidak dia lakukan.. aku menyayangi mereka semua.. aku tak ingin
mereka jadi musuh!! Akupun memohon untuk meminta maaf, tiba-tiba myungsoo
menarik lengan kananq dengan keras.. “aww.. ap-appo..” rintihku, dia menarik
lenganku sangat kencang ampe sakit lenganku. Myungsoo tetap diam dan tetap
menarikku dengan kasar ke kasir, dia membayar eskrim kami dan kembali menarikku
dengan keras keluar kedai. Dia tak menghiraukan orang2 yang menatap kami.
Bahkan mungkin sebagian dari mereka merupakan A+ ataupun inspirit terbukti
dengan teriakkan mereka yang menyebut namaku ataupun L, “myung-myungsoo-aaa...
ini-ini sakit..” aku berusaha menarik lenganku tapi myungsoo menarikku lebiih
kuat dan akupun kalah. Kamipun sampai di tempat parkir. Akupun berinisiatif
untuk meminta maaf kembali.. mungkin dia benar-benar kesal dengan MBLAQ..
“jeo-jeosangim-” belum selesai aku mengatakan kata2ku myungsoo menarikku dan
mendekapq erat, aku dapat mendengar suara jantungnya yang berdegup sangat cepat
seiring suara jantungq. “hajima..” “....” “kamu itu tidak bersalah.. jadi
berhenti meminta maaf.. dan kau harus tau cheondungie.. aku ingin membalas
dendam lagi itu karena itu semua hanya untuk kamu.. bagiku kamu sangat tidak
pantas untuk disalahkan oleh mereka.. kamu itu sangat baik dan polos.. kamu
takk pantas dibenci oleh mereka!!” kata myungsoo pelan tepat di telingaku.
Membuatku terhenti dari yang mulanya berusaha melepaskan diri. “tapi-tapi aku
tak ingin balas dendam kepada siapapun, aku sangat menyayangi mereka semua, aku
juga sangat menyayangimu.. jadi-jadi.. jeball hajima.. jangan-jangan membalas
dendam untuk apapun ne-neh?” kataku dengan tenang dan gak kalah pelannya. Aku
tersenyum, aku sangat bersyukur memiliki sahabat yang sangat menyayangi dan
memperhatikanku. Aku semakin terisak.. aku sangat bersyukur sekali ada
myungsoo.
Myungsoo
POV
“.....hajima..
jangan-jangan membalas dendam untuk apapun ne-neh?” katanya sembari terisak.
Aku menghela nafasku berat.. “ne-neh.. tapi ulijima.. aku kan tidak
melakukannya.. cheondungie... mianhe.. aku menakutimu.. huh?” tanyaku sembari
mengelus rambutnya. Cheondung menggelengkan kepalanya. “terus.. kenapa kamu
menangis? Aku kan sudah bilang.. oke.. aku tidak akan membalas dendam apapun..
neh.. sekarang udahan donk nangisnya.. atau mau eskrim lagi?” aku sedikit
bercanda. “an-aniyo.. aku sudah sangat kenyang.. dan dan go-gomawo.. jeongmal
gomawo..” katanya dapat ku bayangkan kalau dia sedang tersenyum. Aku melepaskan
pelukanku.. padahal masih pengen lama.. tapi... aku juga gak enak berpelukan
mulu.. kekekeke. Aku menghapus sisa air matanya dengan ibu jariku. “kalau
begitu sekarng kamu pengen apa donk..?” tanyaku perhatian. Gini kok pngen
dipanggil hyung.. kikikikik. “cheondungie... cheondungie.. my angel baby..”
gumamku tersenyum. “baby? Yah.. aku itu lebih tua darimu.. myungsoo!!!”
protesnya sambil manyun. “ssssssttss.. jangan berisik.. ote?” kataq dengan nada
menggurui. Kami bercanda ria di dekat mobilq.. dan yang tadinya cheondung
ketawa ketiwi.. tiba-tiba mengerang.. “hish.. agrhhh..” “yah cheondungie..
gwenchana? Kamu kenapa huh? Ada yang sakit?” tanyaku mulai panik. Dia hanya
terus mengerang dan menekan dadanya. “kamu sakit? Ato ke rumah sakit saja?”
kataku smakin khawatir. “agrhhhhh..” “cheondungie... cheondungie?” teriakku
sangat panik. Tiba-tiba seseorang datang dan dengan cepat dan sigap dia
memegangi tubuh cheondung yang roboh. “Mireu hyung!!! Ken-kenapa kau bisa ada
disini?!!!” pekikku kaget. “nanti q jelaskan.. sekarang kita bawa cheondung ke
rumah sakit dulu” teriaknya gak kalah paniknya. “a emmh..” aku mengangguk dan
segera menghidupkan mobilku.
Mir
POV
Tiba-tiba
cheondung mengerang kesakitan dan mulai collapse. Sebelum badannya terjatuh aku
berlari mndekati mereka dengan cepat dan dengan sigap aku menangkapnya, kenapa
dengan cheondung? Sebenarnya apa yang telah L dan cheondung bicarakan tadi?
Kenapa bisa sampai membuat cheondung menangis dan pingsan seperti ini? Pikiranku
penuh dengan pertanyaan2 yang tak mungkin ada yang menjawabnya. Sekarang aku
dan L sedang menunggu di luar ruangan UGD. Dokter masih memeriksa cheondung.
“Mireu hyung.. sebenarnya ke-kenapa kamu bisa ada di sana tadi?” tanya L
kembali. ‘sedang engintai kamu dan cheondung’ “eum.. tadi aku sedang di kedai
eskrim dan tanpa sengaja aku melihatmu dan cheondung hyung keluar dari kedai
dengan buru-buru. Bahkan sampai kau dan cheondung tak mendengar panggilanku,
tapi sepertinya kalian sedang berdebat serius.. makanya aku ikuti sampai ke
parkiran dan cheondung men- eum.. cheondung hyung menangis.. aku berinisiatif
mendekati kalian tapi tiba2 kalian ketawa ketiwi.. ya,, aku rasa kalian sudah
baik2 saja,, saat aku berniat meninggalkan kalian aku mendengarmu berteriak..
dan aku rasa kau sudah tau kelanjutannya..” jelasku sedikit berbohong. “o-owh..
begitu” jawabnya ragu-ragu. Apa dia curiga yaa.. aish.. moga aja enggak. “eum,,
sebenarnya apa yang kalian perdebatkan? Karna-karna aku tadi sempat melihatmu
menarik lengan cheondung dengan paksa.” Tanyaku penuh selidik. “eum.. tadi
memang aku marah kepadanya tapi sekarang sudah baik-baik saja.. seperti
dugaanmu tadi hyung.. tapi tiba2 dia mengerang kesakitan.. dan collapse” jelas
L sedikit gugup?
Myungsoo
POV
Kenapa
wajah mir hyung begitu serius? Sampai aku gugup sendiri. Apa aku salah ya? Apa
dia benar2 memperhatikan cheondung? Bukannya dia hanya bersandiwara? Tapi..
kenapa dia mengikuti cheondung jika memang dia tak suka dengan cheondung harusnya
dia pura2 tak melihat kami kan? Aku menjadi ragu sendiri. Biasanya dia kan rame
dan crazy.. nah ini.. dia diam dan tampak serius dengan sikapnya. Akhirnya
dokter keluar dari ruangan cheondung, reflek aku dan mir hyung mendekati sang
eusia. “sangnim.. bagaimana keadaan cheondung?” tanya mir hyung mendahuluiku.
‘eih? Cheondung? Bukannya dia memanggil cheondungie dengan sebutan hyung?’
batinku.. aish.. akuu telah dibodohi dengan sandiwaranya yang nyaris sempurna.
“em.. begini, mr park sangat kelelahan saja, dia baik-baik saja hanya butuh
istirahat total satu hari penuh. Apakah
mr park ada riwayat sakit?” tanya dokter tersebut. “setahu saya tidak ada
sangnim, tapi tidak tahu mungkin L shi mengetahui lebih? Apa cheondung hyung
bertingkah aneh pada saat di dekatmu mungkin?” tanya mir hyung menatapku.
“an-aniyo.. sakitnya paling hanya demam biasa,,” kataku menjelaskan. “mr park
memiliki pertahanan tubuh yang sangat lemah.. jadi tolong keadaaanya selalu di
kontrol jangan sampai membuatnya begitu kelelahan, ara?” saran dokter itu
menatap kami berdua. Aku dan mir hyung hanya menganggukkan kepala. “oh iya..
setelah sadar, mr park sudah bisa pulang, tapi harus istirahat neh?” kata
dokter itu tersenyum. “neh..” kami menjawabnya dnegan serempak. “eum.. hyung..
kamu pulang duluan saja tak papa, biar aku yang mengantar cheondung pulang..”
kataku setelah kami menatap wajah tenang cheondung yang tertidur pulas. “ah..
yee.. aku juga akan memberi tahu ke yang lain tentang cheondung” katanya dengan
sedikit ragu. “ah.. mengenai itu kurasa cheondungie tidak ingin yang lainnya
jadi khawatir, mending jangan dikasih tahu saja.. gimana? Atau cukup manager
saja yang hyung kasih tahu..” kataku menyarankan berusaha mencegah mir hyung
untuk mengatakan kejadian ini ke yang lainnya. Pasti mereka malah seneng nantinya, tidak akan ku biarkan mereka
menertawakan cheondung!! Kalau sampai mereka tahu kondisi cheondung yang lemah,
bisa-bisa ini dijadikan kesempatan yang lainnya untuk menendangnya keluar..
andwe!!! Aduh.. aku panik sendiri memikirkan hal2 yang akan terjadi. “eum.. kau
benar.. mending aku diam saja.. atau akan ku kasih tahu manager nim saja, ya
sudah.. aku pergi duluan yah.. tolong jaga dia baik-baik.. aku titip dia..
anneyong..” kata mir hyung tersenyum yang tampak tulus dari hatinya. ‘bah..
tulus apanya?? Sandiwaranya memang sangat hebat.. mending jangan jadi idol jadi
aktor saja!!’ batinku dongkol sendiri. “yeh.. hyung.. tenang saja,, dia aman di
aku ^^” jawabku dan menatap punggung mir hyung yang hendak keluar dari ruangan.
“hhhhh... kau membuatku takut doongie..” aku menatap wajah tenang doongie yang
tertidur. Belum selesai aku menikmati berduasaja dengan cheondung, ku dengar
suara berisik yang menyeruak masuk ke ruangan. “aish..” tampak IU dan jiyeon
memanggilku dan cheondung dengan suara yang sangat berisik dan khawatir
tentunya. “oppa.. bagaimana keadaan doongie oppa?” tanya jiyeon panik. “iya
sanghyun oppa baik2 saja kan oppa?” kini Iu pun tak kalah paniknya. Aku hanya
tersenyum menatap dua yeoja yang mencintai cheondung huh?? Kekekekek “yah..
myungsoo oppa!! Kenapa malah senyam senyum gtu sih?” bentak jiyeon yang
mengagetkanku. “e.. ne? Yah,, ia baik2 saja, nanti sudah bisa pulang kok kalau
sudah sadar.. cheondungie hanya kelelahan saja” jawabku membuat mereka menghela
nafas lega. “kalian ini berisik sekali sih..?” gumam seseorang yang tadinya
tidur pulas kini pelan-pelan membuka matanya. “wa? Doongie oppa,, jeongmal...
kamu membuatku jantungan tau.. kalau sakit tuh jangan di tahan,, langsung
perikasakan ke dokter, jangan sampai collapse gtu donk.. aku jadi sangat
khawatir!!” cerocos jiyeon dengan mata berkaca-kaca. ‘eh..?’
Jieun
POV
Apa
maksud sikap jiyeon ini? Dia-dia tak mungkin dia—aku langsung menarik lengan
jiyeon keluar ruangan dengan kasar. “yah.. jieun-aa... kamu kenapa sih? Lepasin
tanganku.. sakit tahu.. yah!!” jiyeon bergumam, sampai aku yakin cukup jauh aku
melepaskan lengan jiyeon. “jiyeon! Apa maksud sikapmu terhadap sanghyun oppa
tadi? Kau tahu kan kalau aku mencintai sanghyun oppa? Kamu paham akan hal itu
kan?” tanyaku emosional. “neh.. aku tahu, a-araso..” jiyeon agak gugup. “terus
kenapa kamu begitu perhatian kepadanya?” tanyaku sedikit panik dan sedikit
takut akan jawaban dari jiyeon nantiya. Jangan sampai dia- “eum.. kan kita
sahabatan,,, dan bahkan sudah seperti keluarga.. jadi wajar lah aku
engkhawatirkan salah satu sahabatku yang terbaring lemah??” jawab jiyeon pelan
tapi masih bisa aku dengar. “ah.. eum.. ya iya sih.. tapi sikap mu tadi
seperti-seperti.. ah.. kajja.. kita kesana lagi.. ntar mereka khawatir...”
kataku jadi ngrasa bersalah. Jiyeon hanya menurut saja, apa aku yang terlalu
berlebihan ya? Ah aniy.. ahhh jadi serba salah aku. “jiyeon-aaa. Sorry aku
menarik lenganmu kasar.. hehe” kataku. Dia hanya mengangguk saja.
Jiyeon
POV
Aigo..
jieuniee begitu menakutkan jika sedang marah.. kenapa dia seperti itu? Apa aku
tak boleh memiliki rasa yang sama dengan jieunie terhadap doongie oppa? Ahhh...
ottokhe? Naneun-naneun sangat mencintai cheondung oppa juga.. cheondung
oppa...T^T aku ingin kamu jadi namja chinguku bukan namja chingu jieun..!! ah..
mollaso.. kamipun kembali ke tempat doongie oppa, “oppa? Oppa mau balik
sekarang?” tanya jieun heran menatap doongie oppa yang telah siap2 balik
bersama myungsoo oppa. “um.. yee aku udah baikan kok.. heheh kata sangnimaku
sudah boleh pulang kok.. lagian disini lama2 juga gak enak..” jawab doongie
oppa dengan wajah super cute nya.. tapi meskipun nampak lemah dan pucat,
handsome dan serta cool nya tetap nempel terus di dia. Tiba2 wooyoung oppa
muncul dengan wajah panik.. kekekke “doongie? Katanya kamu sakit? Lah kok
sekarang dah berkemas2? Yah.. deo pucat sekali huh, gwenchana?” tanyanya
bertubi2 dengan wajah paniknya yang tampak lucu.. “gwenchana.. hehe” jawabnya
sambil merangkul myungsoo oppa. Pasti doongie oppa masih sangat lemah.. kapan
aku bisa memilikimu oppa? Sepertinya jieun tak setuju jika aku mendekatimu,
tapi-tapi aku akan berusaha untuk mendapatkanmu.. pasti.. itu pasti... batinq
terus menatap wajah pucat doongie oppa. “eum.. doongie oppa.. aku antar oppa ke
dorm gimana? Coz ni aku juga ada perlu dengan joon oppa..” tanyaku. Aku dapat
melihat wajah jieun yang sudah tampak sebal, tapi aku juga ingin dekat
dengannya juga kaliii.. keke mianh jieun-aaa.. ^^ siapa sigap dia dapat..
hahaaha. “owh.. bgitu,, oke..” jawab doongie oppa singkat. “aku juga mau maen
deh..” tambah myungsoo oppa. ‘aish.. kenapa myungsoo oppa make acara ikut
segala.. :3’. “ahh..! wooyoung hyung.. kamu ngantar jieun balik yakk.. heheh
jiyeon-aa.. myungsoo-aa.. kajja..” doongie hyung tiba2 nampak buru2 dan menarik
lenganq serta lengan myungsoo hyung. ‘eh.. apa2an ini? Ada yang aneh deh..
sesampainya di tempat parkir, doongie oppa mengikuti aku untuk menuju ke
mobilku, sedang myungsoo oppa harus mengurusi mobilnya sendiri, kekkekeke yey..
akhirnya berdua saja bersama doongie hyung.. >.< teriakku dalam hati. Di
mobil doonge oppa nampak diam saja. “doongie oppa benar2 capek ya?” aku memecah
keheningan, “ah.. enggak juga,,, hehe” .” oppa ada yang ini aku tanyakan..”
.”he? tanyakan saja.. kayak baru kenal aja,, haha”. “oppa.. oppa cinta ya sama
jieun?” “ho? Ya aku cinta dengannya seperti aku mencintai kamu, myungsoo
ataupun wooyoung hyung.. kan sudah sperti saudara.. hehehe, oh ya.. aku dan
myungsoo sedang ada misi ni.. kamu mau bantuin g?” tanyanya tiba2. “he? Misi?
Misi apaan?” “kita akan menyatukan jieun dengan wooyoung hyung” reflek aku
terbelalak mendengar kabar itu, saking senangnya.. “he? Jeongmal??? Wahhhh...
aku mau bantu kalau itu.. hahahah” jawabku ceria dan penuh semangat.
‘yey-yey-yey-yey... aku ada kesempatan besar untuk mendekati cheodndung oppa
>.< haraii..’ aku berteriak senang dalam hati. Tanpa sadar wajahku
menjadi terasa relax... mungkin wajahku- “yah jiyeon-a.. kenapa senyum-senyum
gtu sih? Sebegitu sukanya ya jika jieun dekat dengan wooyoung hyung?” tiba2 cheodung
oppa mengagetkanku. “a-eum.. yaaa iyalah.. kan jika mereka jadian.. kita juga
yang senang.. bakal makan gratis haha” kataku berbohong. ‘ya iyalah aku seneng
oppa.. aku jadi mudah untuk mendapatkanmu... >.<’ aku tetap memasang
wajah senangku. Kamipun bercerita ngalor-ngidul kekekke.. “eum...sebentar ya aku
telfon orang2 di dorm dulu.. he” aku hanya mengangguk dan kembali focus ke
jalanan.
Cheondung
POV
Aku
harus memberi kabar ke yang lainnya, aku memiliih contac phone seungho hyung.
“tut....tut....tu.. klek yoboseo? Wae?”
“eum..
hyu-a seungho shi.. aku-aku pulang bersama L dan jiyeon dan mereka berniat main
ke dorm..”
“um..
ok.. kham-gomawo cheondung-a...”
‘He?’
aku melongo mendengar apa yang barusan aku dengar, seungho-seungho hyung
berterimakasih dengan nada yang lembut? “tut-tut-tut...” sambungannyapun terputus.
Aku terus melongo mengingat kejadian tadi, seungho hyung bicara lembut padaku?
Kekekekke^.^ tak tahu mengapa rasanya sangat senang sekali. ‘Aish.. sanghyun!!
Palingjuga kamu itu keGR-an...’ batinq. Lagianjuga setiap harinya kita semua
hanya bersandiwara ria.. kenapa aku bisa ke GR-an gini sih?? Huft... dna yah..
seprti biasanya.. saat kami sampai di dorm pun semua beramah tamah.. terhadapa
myungsoo dan Jiyeon dan terhadapku juga lah.. tapi setelah myungsoo dan jiyeon
pulang keadaan kembali ke semula, semua hanya diam dan acuh tak acuh lagi
terhadapaku. “huft..” “yah cheondung!!” panggil seseorang di belakngku. GO
hyung. “ye hyung-eum.. byunghee shi?” tanyaku dengan gugup. Aihh kenapa aku jdi
takut yah? “akhir-akhir ini kamu sering membawa teman2mu ke dorm ya? Kau tahu
itu sangat menggangguku, tak tahu aku dengan yang lainnya.. kamu g perlu lah
bawa2 temanmu ke dorm..! aku saja kalau ngehangout bersama teman2ku pasti ku
ajak keluar... jadi bisa g kalau tidak usah bawa2 orang2 luar ke sini lagi!
Ara?” tutur GO hyung panjang lebar dan dengan suara yang cukup tinggi dan
kassar. “a-ne-neh.. jeosangimnida.. a-aku tak akan aku ulangi lagi..” aku
membungkuk 90 derajat dan lalu masuk ke kekamarku. ‘jahat sekali sih GO hyung!!
aku dilarang membawa teman2kuuntuk masuk ke dorm, aku terduduk dan menangis,
kenapa pula aku musti menangis? Toh mereka juga jarang bawa tman mereka masuk
dorm.. tapi kan..tapi.. T^T
MIR
POV
Aku
berdiri di depan kamar cheondung dan sesuai dengan dugaanku, dia mnangis.
Padahal dia baru sakit.. gimana ya? Coklat!! Yah coklat!! Aku tersenyum puas
^_^ aku berlari menuju kamarq dan mengambil coklat yang tadi fan kasih ke aku.
Yah.. biasanya kalau ada yang sedih sembuhnya dengan cara makan coklatttt...
haha. Aku kembali ke depan kamar cheondung lagi. ‘eh?? Sudah tenang? Kok gak
kedenger nangis lagi??’ batinku sembari mendekatkan telingaku ke pintu kamar
cheondungie. Tapi “Mireu!!” gumam seseorang membuatku terlonjak dan menjatuhkan
coklat yang tadi ku pegang. “aish.. yah hyung!! kamu ngagetin tahu!!!” aku
menatap joon hyung yang menatapku dengan tatapan ‘what are you doing???’ joon
hyung lalu menatap cklat yang ada dilantai, dengan kecepatan lalat aku
menyambar coklatq kembali. “a-aku gak ngapa-ngapain..” jawabku ketus. “tidak
ngapa2in? Emang kamu kira aku ini joon yang super bodoh seperti yang di tv-tv
huh? Siapa yang tdak tahu coba apayang sedang dilakukan oleh orang yng
mendekatkan telinganya di pintu kamar seseorang dan memegang coklat? Pasti mau
ngasih coklat itu ke orang yang ada di dalam pintu kamar ersebut kan??” cibir
joon hyung dengan tatapan sinis nya. “memangnya kenapa? Gak boleh?” tanyaku
membela diri. ‘emang dosa apa??’ aku manyun. “mireu... kau melupakannya ya..
bahkan bisa aku bilang kau menghianatinya..” kata joon hyung pelan. Seketika
itu aku teringat dengan sangbae. Tanpa sadar aku menjatuhkan air mataku, akupu
kembali ke kamarku dan menatap figura foto kami waktu traine. “sangbae-aaa....
mianhe.. mianheso... aku tidak akan mengulanginya lagi. aku janji..” gumamku
dalam tangis.
Joon
POV
Aish..
apa yang sedang dipikirkan oleh mir.. masa iya dia akan memberi coklat ke
cheondung? Apa dia lupa dengan janjinya yang akan tetap menganggap sangbae lah
yang menjadi anggota MBLAQ itu.. bukan cheondung! Tapi bagus deh sepertinya Mir
sudah sadar. “cklek” aku terlonjak kaget karna tiba2 pintu kamar di sampingku
terbuka. “yah aish... kamu!! Jantungku sampai mau lepas tahu!!! ngagetin orang
aja!! Kalau buka pintu pelan-pelan donk!! Jeongmalyo..!!” gerutuku sebal
menatap cheondung yang hanya melongo. Tapi dengan cepat dia langsung membungkuk
dan meminta maaf berulang kali, aku hanya menggerutu dan meninggalkannya yang
emmbungkuk entah sudah berapa kali.
Kekekke tapi wajahnya lucu sekalai yang melongo tadi.. ‘ah!! Aish...
joon!! Apa yang barusan aku pikirin sih???!!!’ aku mengacak rambutku yang sama
sekali tidak gatal.
Cheondung
POV
“jeosangimnida-jeosangimnida..”
aku membungkuk berulang kali untuk meminta maaf kepada joonie hyung yang tadi terlonjak
karna aksiku. Saat aku menatap ke arah depanku joonie hyung sudah pergi ntah
kemana. ihh ketus amat sih.. lagian juga aku gak sengaja kalii... batinku agak
dongkol. Tapi toh aku sudah terbiasa dengan sikap-sikap mereka semua yang
selalu acuh tak acuh sih.. jadi yaaaa gak masalah.. kekekekk meski tetep aja
ada sedikit sakit di hati. Huft aku haus skali,, aku menuju ke dapur dengan
pikiran kembali ke beberapa jam yang lalu. perkataan dokter itu masih terekam
jelas di pikiranku. Yah.. untungnya sebelum dokter itu keluar dari ruanganku
aku masih bisa menahan obat penenang dari dokter itu, sehingga dokter itu
sempat menjelaskan keadaanku sekarang ini. Untung saja aku masih sadar.. kalau
tidak bisa2 myungsoo jadi tahu. bisa tahu jika aku memiliki semacam daging
parasit di organ dalamku. Parasit itu terus berkembang dan bisa mempengaruhi
dan merusak organ tersebut. Sangnim bilang ada kanker. Iyah.. kanker di organ
liverku. Ahhhghh kenapa musti ada sel kanker segala sih!! Aku menerawang
membayangkan kedepannya aku. Aku memejamkan mataku lekat.. “menakutkan.”
Gerutuku menatap kulkas di depanku. Tapi toh kalau aku hidup juga gak ada
artinya kan? Biarin aja kanker itu hidup menemaniku. Mungkin ini akan sedikit
membantuku untuk melepaskan diri dari kenyataan hidupku ini. ‘Arghhhhh...
tenang sanghyun.. tenangggg okey... aku tahu kamu tak ingin mati sece- aku akan
mati huh??!! Arghhh andwe-andweeee.... aku-aku takut mati.. bagaimana rasanya
jika mat-mati ya... arghhh nan jugo andweyooo... +_+’ pikiranku makin frustasi.
“aish.. tenang sanghyun... semua penyakit pasti ada obatnya.. yah ada obat..”
gerutuku sembari kembali ke kamarku lagi setelah minum. Tak bisa aku pungkiri..
aku begitu takut.. aku takut kalau aku tak dapat melawan kan-kanker itu.. aku
memijat keningku yang tidak pusing. Aku membaringkan badanku dan berusaha
tenang dan menyingkirkan pikiran yang mengerikan itu. Tanpa sadar aku merasa
jantungku berdegup dengan begitu kencang.. aku-aku semakin ketakutan dengan
bayang-bayang kematian yang seakan sangat dekat dengan ku. ‘oh my.. sanghyun!!!
Kamu gak mungkin jatuh dengan semudah itu okey.. kamu itu namja kuat... kuat
sekali.. fighting!! Fighting!!’ teriakku dalam hati. Bukannya ketenangan justru
degup jantungku seakan makin kencang.. “ahhhahhh... appa...T^T ot-ottokhe?
Aku-aku takut dengan kan-kanker itu appa...” gerutuku dan tangisku pecah.
“kanker” kata-kata itu terus terngiyang-ngiyang di otakku, tubuhku terasa
menggigil sekarang, dan aku benar-benar takut sekali, akupun berusaha untuk
tidur, tapi yang terjadi adalah aku terisak dalam tidurku yang tak bisa
nyenyak. Tuhan tolong aku.. T^T.
~TBC~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar