Minggu, 16 Maret 2014

The Best I Can Do - Chapter 13

Myungsoo POV
“mak-maksudmu?” tanyanya bingung. Aku menghela nafas. “Lee changsun.. yah.. yang kamu kenal sebagai Lee joon hyung.. aku tak suka terhadapnya.. aniy.. aku membencinya.” Jawabku serius. Cheondung terbelalak, “tap-tapi ke kenapa?” “dia menghancurkan dua impianku yang paling aku impikan.” “ko-kok bisa? Mungkin saja bukan joonie hyung yang-” “dia mempermalukanku di sebuah acara yang kebetulan kami syuting bersama.. hal itu membuat PD acara tersebut memutuskan kontrakku, padahal waktu itu aku belum di infinite, aku masih namja yang sangat biasa.. dan dan dia juga yang telah menghancurkan hubunganku dengan mantan kekasihku dulu.. dialah penyebab perginya kekasihku.. kau asal kau tahu karna ditinggal olehnya,, kini kekasihku menjadi gila dan bun-bunuh diri, mungkin dia tak menyadari kalau aku yang kekasihnya telah dia rebut, buktinya dia tak menggubris diriku yang kini di infinite” Aku menunduk aku merasakan panas dimataku.. ‘aish.. aku namja kuat!!’ aku mengusap air mataku dengan kasar.  “kau ingat pertama kali kita bertemu? A-aku sebenarnya aku sedang mengintainya dan merencanakan balas den-dendam terhadapnya, tapi saat itu kau tanpa sengaja memergokiku sedang bertingkah aneh dan sejak-sejak aku bertemu denganmu.. aku-aku lupa akan rencanaku dan lebih-lebih mementingkan per-persahabatan kita, kau tahu kan kalau kita ini sudah seperti sau-saudara? Tapi cheondung-a.. sikapnya dan member MBLAQ lain terhadapmu itu keterlaluan.. karna-karna hal itu aku-aku berniat melanjutkan rencanaku.. aniy.. aku berniat membalaskan dendammu juga..? arasho? Kita-kita lakukan bersama.. arasho?” ku akhiri penjelasanku dengan senyum penuh kepuasan tapi cheondung terus memasang wajah shock? nya yang semakin menjadi-jadi. “cheon-cheondungie?” panggilku ragu. “a-aku tidak ada dendam de-dengan mereka, amh.. maksudq, mereka tidak jahat terhadapku kok.. myung-myungsoo-aaa.. aku sangat kaget mendengar joo-joonie hyung telah menghancurkan im-impianmu.. dengan rasa sa-sangat bersalah.. myungsoo-aa.. ma-maafkan joonie hyung yang telah menyakitimu.. pas-pasti ada alasan dari se-semua ini.. jadi. Aku-aku mohon ja-jangan ba-balas dendam kepada-kepada MBLAQ. Aku mewakili MBLAQ untuk me-meminta maaf.. eum,, jeo-jeosangimnida.. je-jeosangimnida..” cheondung berdiri dan kemudian menundukkan badannya berualang kali, dan dia menangis kembali. Aku tak bisa jika harus menatapnya menangis lagi. “yah.. cheondung-aa... ka-kamu itu tak bersalah.. mereka yang sa-” “kesalahan MBLAQ maupun salah satu member MBLAQ merupakan kesalahan kami juga.. termasuk aku juga.. Myungsoo-ya... jeosang-jeosangimnida” katanya memotong perkataanq.


Cheondung POV
Aku benar-benar terkejut mengetahui yang sebenarnya dipendam myungsoo, kenapa bisa joonie hyung melakukan smua itu? Pasti joonie hyung tidak sengaja, myungsoo mengetahui semuanya, ottokhe?? MBLAQ image?? OMG, akupun menunduk meminta maaf, hanya ini yang bisa aku lakukan. Aku tak ingin MBLAQ jelek di mata Myungsoo, dan dia tak boleh balas dendam,, andweeeee.. teriakku dalam hati, ngeri membayangkan apa yang akan dilakukan myungsoo nantinya. Air mataku pun tak dapat ku bendung lagi. Aku benar-benar takut jika myungso melakukan hal yang smestinya tidak dia lakukan.. aku menyayangi mereka semua.. aku tak ingin mereka jadi musuh!! Akupun memohon untuk meminta maaf, tiba-tiba myungsoo menarik lengan kananq dengan keras.. “aww.. ap-appo..” rintihku, dia menarik lenganku sangat kencang ampe sakit lenganku. Myungsoo tetap diam dan tetap menarikku dengan kasar ke kasir, dia membayar eskrim kami dan kembali menarikku dengan keras keluar kedai. Dia tak menghiraukan orang2 yang menatap kami. Bahkan mungkin sebagian dari mereka merupakan A+ ataupun inspirit terbukti dengan teriakkan mereka yang menyebut namaku ataupun L, “myung-myungsoo-aaa... ini-ini sakit..” aku berusaha menarik lenganku tapi myungsoo menarikku lebiih kuat dan akupun kalah. Kamipun sampai di tempat parkir. Akupun berinisiatif untuk meminta maaf kembali.. mungkin dia benar-benar kesal dengan MBLAQ.. “jeo-jeosangim-” belum selesai aku mengatakan kata2ku myungsoo menarikku dan mendekapq erat, aku dapat mendengar suara jantungnya yang berdegup sangat cepat seiring suara jantungq. “hajima..” “....” “kamu itu tidak bersalah.. jadi berhenti meminta maaf.. dan kau harus tau cheondungie.. aku ingin membalas dendam lagi itu karena itu semua hanya untuk kamu.. bagiku kamu sangat tidak pantas untuk disalahkan oleh mereka.. kamu itu sangat baik dan polos.. kamu takk pantas dibenci oleh mereka!!” kata myungsoo pelan tepat di telingaku. Membuatku terhenti dari yang mulanya berusaha melepaskan diri. “tapi-tapi aku tak ingin balas dendam kepada siapapun, aku sangat menyayangi mereka semua, aku juga sangat menyayangimu.. jadi-jadi.. jeball hajima.. jangan-jangan membalas dendam untuk apapun ne-neh?” kataku dengan tenang dan gak kalah pelannya. Aku tersenyum, aku sangat bersyukur memiliki sahabat yang sangat menyayangi dan memperhatikanku. Aku semakin terisak.. aku sangat bersyukur sekali ada myungsoo.

Myungsoo POV
“.....hajima.. jangan-jangan membalas dendam untuk apapun ne-neh?” katanya sembari terisak. Aku menghela nafasku berat.. “ne-neh.. tapi ulijima.. aku kan tidak melakukannya.. cheondungie... mianhe.. aku menakutimu.. huh?” tanyaku sembari mengelus rambutnya. Cheondung menggelengkan kepalanya. “terus.. kenapa kamu menangis? Aku kan sudah bilang.. oke.. aku tidak akan membalas dendam apapun.. neh.. sekarang udahan donk nangisnya.. atau mau eskrim lagi?” aku sedikit bercanda. “an-aniyo.. aku sudah sangat kenyang.. dan dan go-gomawo.. jeongmal gomawo..” katanya dapat ku bayangkan kalau dia sedang tersenyum. Aku melepaskan pelukanku.. padahal masih pengen lama.. tapi... aku juga gak enak berpelukan mulu.. kekekeke. Aku menghapus sisa air matanya dengan ibu jariku. “kalau begitu sekarng kamu pengen apa donk..?” tanyaku perhatian. Gini kok pngen dipanggil hyung.. kikikikik. “cheondungie... cheondungie.. my angel baby..” gumamku tersenyum. “baby? Yah.. aku itu lebih tua darimu.. myungsoo!!!” protesnya sambil manyun. “ssssssttss.. jangan berisik.. ote?” kataq dengan nada menggurui. Kami bercanda ria di dekat mobilq.. dan yang tadinya cheondung ketawa ketiwi.. tiba-tiba mengerang.. “hish.. agrhhh..” “yah cheondungie.. gwenchana? Kamu kenapa huh? Ada yang sakit?” tanyaku mulai panik. Dia hanya terus mengerang dan menekan dadanya. “kamu sakit? Ato ke rumah sakit saja?” kataku smakin khawatir. “agrhhhhh..” “cheondungie... cheondungie?” teriakku sangat panik. Tiba-tiba seseorang datang dan dengan cepat dan sigap dia memegangi tubuh cheondung yang roboh. “Mireu hyung!!! Ken-kenapa kau bisa ada disini?!!!” pekikku kaget. “nanti q jelaskan.. sekarang kita bawa cheondung ke rumah sakit dulu” teriaknya gak kalah paniknya. “a emmh..” aku mengangguk dan segera menghidupkan mobilku.

Mir POV
Tiba-tiba cheondung mengerang kesakitan dan mulai collapse. Sebelum badannya terjatuh aku berlari mndekati mereka dengan cepat dan dengan sigap aku menangkapnya, kenapa dengan cheondung? Sebenarnya apa yang telah L dan cheondung bicarakan tadi? Kenapa bisa sampai membuat cheondung menangis dan pingsan seperti ini? Pikiranku penuh dengan pertanyaan2 yang tak mungkin ada yang menjawabnya. Sekarang aku dan L sedang menunggu di luar ruangan UGD. Dokter masih memeriksa cheondung. “Mireu hyung.. sebenarnya ke-kenapa kamu bisa ada di sana tadi?” tanya L kembali. ‘sedang engintai kamu dan cheondung’ “eum.. tadi aku sedang di kedai eskrim dan tanpa sengaja aku melihatmu dan cheondung hyung keluar dari kedai dengan buru-buru. Bahkan sampai kau dan cheondung tak mendengar panggilanku, tapi sepertinya kalian sedang berdebat serius.. makanya aku ikuti sampai ke parkiran dan cheondung men- eum.. cheondung hyung menangis.. aku berinisiatif mendekati kalian tapi tiba2 kalian ketawa ketiwi.. ya,, aku rasa kalian sudah baik2 saja,, saat aku berniat meninggalkan kalian aku mendengarmu berteriak.. dan aku rasa kau sudah tau kelanjutannya..” jelasku sedikit berbohong. “o-owh.. begitu” jawabnya ragu-ragu. Apa dia curiga yaa.. aish.. moga aja enggak. “eum,, sebenarnya apa yang kalian perdebatkan? Karna-karna aku tadi sempat melihatmu menarik lengan cheondung dengan paksa.” Tanyaku penuh selidik. “eum.. tadi memang aku marah kepadanya tapi sekarang sudah baik-baik saja.. seperti dugaanmu tadi hyung.. tapi tiba2 dia mengerang kesakitan.. dan collapse” jelas L sedikit gugup?

Myungsoo POV
Kenapa wajah mir hyung begitu serius? Sampai aku gugup sendiri. Apa aku salah ya? Apa dia benar2 memperhatikan cheondung? Bukannya dia hanya bersandiwara? Tapi.. kenapa dia mengikuti cheondung jika memang dia tak suka dengan cheondung harusnya dia pura2 tak melihat kami kan? Aku menjadi ragu sendiri. Biasanya dia kan rame dan crazy.. nah ini.. dia diam dan tampak serius dengan sikapnya. Akhirnya dokter keluar dari ruangan cheondung, reflek aku dan mir hyung mendekati sang eusia. “sangnim.. bagaimana keadaan cheondung?” tanya mir hyung mendahuluiku. ‘eih? Cheondung? Bukannya dia memanggil cheondungie dengan sebutan hyung?’ batinku.. aish.. akuu telah dibodohi dengan sandiwaranya yang nyaris sempurna. “em.. begini, mr park sangat kelelahan saja, dia baik-baik saja hanya butuh istirahat total satu hari penuh.  Apakah mr park ada riwayat sakit?” tanya dokter tersebut. “setahu saya tidak ada sangnim, tapi tidak tahu mungkin L shi mengetahui lebih? Apa cheondung hyung bertingkah aneh pada saat di dekatmu mungkin?” tanya mir hyung menatapku. “an-aniyo.. sakitnya paling hanya demam biasa,,” kataku menjelaskan. “mr park memiliki pertahanan tubuh yang sangat lemah.. jadi tolong keadaaanya selalu di kontrol jangan sampai membuatnya begitu kelelahan, ara?” saran dokter itu menatap kami berdua. Aku dan mir hyung hanya menganggukkan kepala. “oh iya.. setelah sadar, mr park sudah bisa pulang, tapi harus istirahat neh?” kata dokter itu tersenyum. “neh..” kami menjawabnya dnegan serempak. “eum.. hyung.. kamu pulang duluan saja tak papa, biar aku yang mengantar cheondung pulang..” kataku setelah kami menatap wajah tenang cheondung yang tertidur pulas. “ah.. yee.. aku juga akan memberi tahu ke yang lain tentang cheondung” katanya dengan sedikit ragu. “ah.. mengenai itu kurasa cheondungie tidak ingin yang lainnya jadi khawatir, mending jangan dikasih tahu saja.. gimana? Atau cukup manager saja yang hyung kasih tahu..” kataku menyarankan berusaha mencegah mir hyung untuk mengatakan kejadian ini ke yang lainnya. Pasti mereka malah  seneng nantinya, tidak akan ku biarkan mereka menertawakan cheondung!! Kalau sampai mereka tahu kondisi cheondung yang lemah, bisa-bisa ini dijadikan kesempatan yang lainnya untuk menendangnya keluar.. andwe!!! Aduh.. aku panik sendiri memikirkan hal2 yang akan terjadi. “eum.. kau benar.. mending aku diam saja.. atau akan ku kasih tahu manager nim saja, ya sudah.. aku pergi duluan yah.. tolong jaga dia baik-baik.. aku titip dia.. anneyong..” kata mir hyung tersenyum yang tampak tulus dari hatinya. ‘bah.. tulus apanya?? Sandiwaranya memang sangat hebat.. mending jangan jadi idol jadi aktor saja!!’ batinku dongkol sendiri. “yeh.. hyung.. tenang saja,, dia aman di aku ^^” jawabku dan menatap punggung mir hyung yang hendak keluar dari ruangan. “hhhhh... kau membuatku takut doongie..” aku menatap wajah tenang doongie yang tertidur. Belum selesai aku menikmati berduasaja dengan cheondung, ku dengar suara berisik yang menyeruak masuk ke ruangan. “aish..” tampak IU dan jiyeon memanggilku dan cheondung dengan suara yang sangat berisik dan khawatir tentunya. “oppa.. bagaimana keadaan doongie oppa?” tanya jiyeon panik. “iya sanghyun oppa baik2 saja kan oppa?” kini Iu pun tak kalah paniknya. Aku hanya tersenyum menatap dua yeoja yang mencintai cheondung huh?? Kekekekek “yah.. myungsoo oppa!! Kenapa malah senyam senyum gtu sih?” bentak jiyeon yang mengagetkanku. “e.. ne? Yah,, ia baik2 saja, nanti sudah bisa pulang kok kalau sudah sadar.. cheondungie hanya kelelahan saja” jawabku membuat mereka menghela nafas lega. “kalian ini berisik sekali sih..?” gumam seseorang yang tadinya tidur pulas kini pelan-pelan membuka matanya. “wa? Doongie oppa,, jeongmal... kamu membuatku jantungan tau.. kalau sakit tuh jangan di tahan,, langsung perikasakan ke dokter, jangan sampai collapse gtu donk.. aku jadi sangat khawatir!!” cerocos jiyeon dengan mata berkaca-kaca. ‘eh..?’

Jieun POV
Apa maksud sikap jiyeon ini? Dia-dia tak mungkin dia—aku langsung menarik lengan jiyeon keluar ruangan dengan kasar. “yah.. jieun-aa... kamu kenapa sih? Lepasin tanganku.. sakit tahu.. yah!!” jiyeon bergumam, sampai aku yakin cukup jauh aku melepaskan lengan jiyeon. “jiyeon! Apa maksud sikapmu terhadap sanghyun oppa tadi? Kau tahu kan kalau aku mencintai sanghyun oppa? Kamu paham akan hal itu kan?” tanyaku emosional. “neh.. aku tahu, a-araso..” jiyeon agak gugup. “terus kenapa kamu begitu perhatian kepadanya?” tanyaku sedikit panik dan sedikit takut akan jawaban dari jiyeon nantiya. Jangan sampai dia- “eum.. kan kita sahabatan,,, dan bahkan sudah seperti keluarga.. jadi wajar lah aku engkhawatirkan salah satu sahabatku yang terbaring lemah??” jawab jiyeon pelan tapi masih bisa aku dengar. “ah.. eum.. ya iya sih.. tapi sikap mu tadi seperti-seperti.. ah.. kajja.. kita kesana lagi.. ntar mereka khawatir...” kataku jadi ngrasa bersalah. Jiyeon hanya menurut saja, apa aku yang terlalu berlebihan ya? Ah aniy.. ahhh jadi serba salah aku. “jiyeon-aaa. Sorry aku menarik lenganmu kasar.. hehe” kataku. Dia hanya mengangguk saja.

Jiyeon POV
Aigo.. jieuniee begitu menakutkan jika sedang marah.. kenapa dia seperti itu? Apa aku tak boleh memiliki rasa yang sama dengan jieunie terhadap doongie oppa? Ahhh... ottokhe? Naneun-naneun sangat mencintai cheondung oppa juga.. cheondung oppa...T^T aku ingin kamu jadi namja chinguku bukan namja chingu jieun..!! ah.. mollaso.. kamipun kembali ke tempat doongie oppa, “oppa? Oppa mau balik sekarang?” tanya jieun heran menatap doongie oppa yang telah siap2 balik bersama myungsoo oppa. “um.. yee aku udah baikan kok.. heheh kata sangnimaku sudah boleh pulang kok.. lagian disini lama2 juga gak enak..” jawab doongie oppa dengan wajah super cute nya.. tapi meskipun nampak lemah dan pucat, handsome dan serta cool nya tetap nempel terus di dia. Tiba2 wooyoung oppa muncul dengan wajah panik.. kekekke “doongie? Katanya kamu sakit? Lah kok sekarang dah berkemas2? Yah.. deo pucat sekali huh, gwenchana?” tanyanya bertubi2 dengan wajah paniknya yang tampak lucu.. “gwenchana.. hehe” jawabnya sambil merangkul myungsoo oppa. Pasti doongie oppa masih sangat lemah.. kapan aku bisa memilikimu oppa? Sepertinya jieun tak setuju jika aku mendekatimu, tapi-tapi aku akan berusaha untuk mendapatkanmu.. pasti.. itu pasti... batinq terus menatap wajah pucat doongie oppa. “eum.. doongie oppa.. aku antar oppa ke dorm gimana? Coz ni aku juga ada perlu dengan joon oppa..” tanyaku. Aku dapat melihat wajah jieun yang sudah tampak sebal, tapi aku juga ingin dekat dengannya juga kaliii.. keke mianh jieun-aaa.. ^^ siapa sigap dia dapat.. hahaaha. “owh.. bgitu,, oke..” jawab doongie oppa singkat. “aku juga mau maen deh..” tambah myungsoo oppa. ‘aish.. kenapa myungsoo oppa make acara ikut segala.. :3’. “ahh..! wooyoung hyung.. kamu ngantar jieun balik yakk.. heheh jiyeon-aa.. myungsoo-aa.. kajja..” doongie hyung tiba2 nampak buru2 dan menarik lenganq serta lengan myungsoo hyung. ‘eh.. apa2an ini? Ada yang aneh deh.. sesampainya di tempat parkir, doongie oppa mengikuti aku untuk menuju ke mobilku, sedang myungsoo oppa harus mengurusi mobilnya sendiri, kekkekeke yey.. akhirnya berdua saja bersama doongie hyung.. >.< teriakku dalam hati. Di mobil doonge oppa nampak diam saja. “doongie oppa benar2 capek ya?” aku memecah keheningan, “ah.. enggak juga,,, hehe” .” oppa ada yang ini aku tanyakan..” .”he? tanyakan saja.. kayak baru kenal aja,, haha”. “oppa.. oppa cinta ya sama jieun?” “ho? Ya aku cinta dengannya seperti aku mencintai kamu, myungsoo ataupun wooyoung hyung.. kan sudah sperti saudara.. hehehe, oh ya.. aku dan myungsoo sedang ada misi ni.. kamu mau bantuin g?” tanyanya tiba2. “he? Misi? Misi apaan?” “kita akan menyatukan jieun dengan wooyoung hyung” reflek aku terbelalak mendengar kabar itu, saking senangnya.. “he? Jeongmal??? Wahhhh... aku mau bantu kalau itu.. hahahah” jawabku ceria dan penuh semangat. ‘yey-yey-yey-yey... aku ada kesempatan besar untuk mendekati cheodndung oppa >.< haraii..’ aku berteriak senang dalam hati. Tanpa sadar wajahku menjadi terasa relax... mungkin wajahku- “yah jiyeon-a.. kenapa senyum-senyum gtu sih? Sebegitu sukanya ya jika jieun dekat dengan wooyoung hyung?” tiba2 cheodung oppa mengagetkanku. “a-eum.. yaaa iyalah.. kan jika mereka jadian.. kita juga yang senang.. bakal makan gratis haha” kataku berbohong. ‘ya iyalah aku seneng oppa.. aku jadi mudah untuk mendapatkanmu... >.<’ aku tetap memasang wajah senangku. Kamipun bercerita ngalor-ngidul kekekke.. “eum...sebentar ya aku telfon orang2 di dorm dulu.. he” aku hanya mengangguk dan kembali focus ke jalanan.

Cheondung POV
Aku harus memberi kabar ke yang lainnya, aku memiliih contac phone seungho hyung. “tut....tut....tu.. klek yoboseo? Wae?”
“eum.. hyu-a seungho shi.. aku-aku pulang bersama L dan jiyeon dan mereka berniat main ke dorm..”
“um.. ok.. kham-gomawo cheondung-a...”
‘He?’ aku melongo mendengar apa yang barusan aku dengar, seungho-seungho hyung berterimakasih dengan nada yang lembut? “tut-tut-tut...” sambungannyapun terputus. Aku terus melongo mengingat kejadian tadi, seungho hyung bicara lembut padaku? Kekekekke^.^ tak tahu mengapa rasanya sangat senang sekali. ‘Aish.. sanghyun!! Palingjuga kamu itu keGR-an...’ batinq. Lagianjuga setiap harinya kita semua hanya bersandiwara ria.. kenapa aku bisa ke GR-an gini sih?? Huft... dna yah.. seprti biasanya.. saat kami sampai di dorm pun semua beramah tamah.. terhadapa myungsoo dan Jiyeon dan terhadapku juga lah.. tapi setelah myungsoo dan jiyeon pulang keadaan kembali ke semula, semua hanya diam dan acuh tak acuh lagi terhadapaku. “huft..” “yah cheondung!!” panggil seseorang di belakngku. GO hyung. “ye hyung-eum.. byunghee shi?” tanyaku dengan gugup. Aihh kenapa aku jdi takut yah? “akhir-akhir ini kamu sering membawa teman2mu ke dorm ya? Kau tahu itu sangat menggangguku, tak tahu aku dengan yang lainnya.. kamu g perlu lah bawa2 temanmu ke dorm..! aku saja kalau ngehangout bersama teman2ku pasti ku ajak keluar... jadi bisa g kalau tidak usah bawa2 orang2 luar ke sini lagi! Ara?” tutur GO hyung panjang lebar dan dengan suara yang cukup tinggi dan kassar. “a-ne-neh.. jeosangimnida.. a-aku tak akan aku ulangi lagi..” aku membungkuk 90 derajat dan lalu masuk ke kekamarku. ‘jahat sekali sih GO hyung!! aku dilarang membawa teman2kuuntuk masuk ke dorm, aku terduduk dan menangis, kenapa pula aku musti menangis? Toh mereka juga jarang bawa tman mereka masuk dorm.. tapi kan..tapi.. T^T

MIR POV
Aku berdiri di depan kamar cheondung dan sesuai dengan dugaanku, dia mnangis. Padahal dia baru sakit.. gimana ya? Coklat!! Yah coklat!! Aku tersenyum puas ^_^ aku berlari menuju kamarq dan mengambil coklat yang tadi fan kasih ke aku. Yah.. biasanya kalau ada yang sedih sembuhnya dengan cara makan coklatttt... haha. Aku kembali ke depan kamar cheondung lagi. ‘eh?? Sudah tenang? Kok gak kedenger nangis lagi??’ batinku sembari mendekatkan telingaku ke pintu kamar cheondungie. Tapi “Mireu!!” gumam seseorang membuatku terlonjak dan menjatuhkan coklat yang tadi ku pegang. “aish.. yah hyung!! kamu ngagetin tahu!!!” aku menatap joon hyung yang menatapku dengan tatapan ‘what are you doing???’ joon hyung lalu menatap cklat yang ada dilantai, dengan kecepatan lalat aku menyambar coklatq kembali. “a-aku gak ngapa-ngapain..” jawabku ketus. “tidak ngapa2in? Emang kamu kira aku ini joon yang super bodoh seperti yang di tv-tv huh? Siapa yang tdak tahu coba apayang sedang dilakukan oleh orang yng mendekatkan telinganya di pintu kamar seseorang dan memegang coklat? Pasti mau ngasih coklat itu ke orang yang ada di dalam pintu kamar ersebut kan??” cibir joon hyung dengan tatapan sinis nya. “memangnya kenapa? Gak boleh?” tanyaku membela diri. ‘emang dosa apa??’ aku manyun. “mireu... kau melupakannya ya.. bahkan bisa aku bilang kau menghianatinya..” kata joon hyung pelan. Seketika itu aku teringat dengan sangbae. Tanpa sadar aku menjatuhkan air mataku, akupu kembali ke kamarku dan menatap figura foto kami waktu traine. “sangbae-aaa.... mianhe.. mianheso... aku tidak akan mengulanginya lagi. aku janji..” gumamku dalam tangis.

Joon POV
Aish.. apa yang sedang dipikirkan oleh mir.. masa iya dia akan memberi coklat ke cheondung? Apa dia lupa dengan janjinya yang akan tetap menganggap sangbae lah yang menjadi anggota MBLAQ itu.. bukan cheondung! Tapi bagus deh sepertinya Mir sudah sadar. “cklek” aku terlonjak kaget karna tiba2 pintu kamar di sampingku terbuka. “yah aish... kamu!! Jantungku sampai mau lepas tahu!!! ngagetin orang aja!! Kalau buka pintu pelan-pelan donk!! Jeongmalyo..!!” gerutuku sebal menatap cheondung yang hanya melongo. Tapi dengan cepat dia langsung membungkuk dan meminta maaf berulang kali, aku hanya menggerutu dan meninggalkannya yang emmbungkuk entah sudah berapa kali.  Kekekke tapi wajahnya lucu sekalai yang melongo tadi.. ‘ah!! Aish... joon!! Apa yang barusan aku pikirin sih???!!!’ aku mengacak rambutku yang sama sekali tidak gatal.

Cheondung POV
“jeosangimnida-jeosangimnida..” aku membungkuk berulang kali untuk meminta maaf kepada joonie hyung yang tadi terlonjak karna aksiku. Saat aku menatap ke arah depanku joonie hyung sudah pergi ntah kemana. ihh ketus amat sih.. lagian juga aku gak sengaja kalii... batinku agak dongkol. Tapi toh aku sudah terbiasa dengan sikap-sikap mereka semua yang selalu acuh tak acuh sih.. jadi yaaaa gak masalah.. kekekekk meski tetep aja ada sedikit sakit di hati. Huft aku haus skali,, aku menuju ke dapur dengan pikiran kembali ke beberapa jam yang lalu. perkataan dokter itu masih terekam jelas di pikiranku. Yah.. untungnya sebelum dokter itu keluar dari ruanganku aku masih bisa menahan obat penenang dari dokter itu, sehingga dokter itu sempat menjelaskan keadaanku sekarang ini. Untung saja aku masih sadar.. kalau tidak bisa2 myungsoo jadi tahu. bisa tahu jika aku memiliki semacam daging parasit di organ dalamku. Parasit itu terus berkembang dan bisa mempengaruhi dan merusak organ tersebut. Sangnim bilang ada kanker. Iyah.. kanker di organ liverku. Ahhhghh kenapa musti ada sel kanker segala sih!! Aku menerawang membayangkan kedepannya aku. Aku memejamkan mataku lekat.. “menakutkan.” Gerutuku menatap kulkas di depanku. Tapi toh kalau aku hidup juga gak ada artinya kan? Biarin aja kanker itu hidup menemaniku. Mungkin ini akan sedikit membantuku untuk melepaskan diri dari kenyataan hidupku ini. ‘Arghhhhh... tenang sanghyun.. tenangggg okey... aku tahu kamu tak ingin mati sece- aku akan mati huh??!! Arghhh andwe-andweeee.... aku-aku takut mati.. bagaimana rasanya jika mat-mati ya... arghhh nan jugo andweyooo... +_+’ pikiranku makin frustasi. “aish.. tenang sanghyun... semua penyakit pasti ada obatnya.. yah ada obat..” gerutuku sembari kembali ke kamarku lagi setelah minum. Tak bisa aku pungkiri.. aku begitu takut.. aku takut kalau aku tak dapat melawan kan-kanker itu.. aku memijat keningku yang tidak pusing. Aku membaringkan badanku dan berusaha tenang dan menyingkirkan pikiran yang mengerikan itu. Tanpa sadar aku merasa jantungku berdegup dengan begitu kencang.. aku-aku semakin ketakutan dengan bayang-bayang kematian yang seakan sangat dekat dengan ku. ‘oh my.. sanghyun!!! Kamu gak mungkin jatuh dengan semudah itu okey.. kamu itu namja kuat... kuat sekali.. fighting!! Fighting!!’ teriakku dalam hati. Bukannya ketenangan justru degup jantungku seakan makin kencang.. “ahhhahhh... appa...T^T ot-ottokhe? Aku-aku takut dengan kan-kanker itu appa...” gerutuku dan tangisku pecah. “kanker” kata-kata itu terus terngiyang-ngiyang di otakku, tubuhku terasa menggigil sekarang, dan aku benar-benar takut sekali, akupun berusaha untuk tidur, tapi yang terjadi adalah aku terisak dalam tidurku yang tak bisa nyenyak. Tuhan tolong aku.. T^T.

~TBC~

<<Preview   Next>>
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar