Kamis, 27 Maret 2014

LITTLE WHITE ANGEL - Chapter one

Little White Angel... tadaaaaa ini FF requets dari seorang chingu da eonnie yang baik.. he, FF ini menceritakan tentang seorang anak yang mana semestinya mendapatkan kasih sayang dari orang tuannya dan saudara2nya tapi dia hidup bak parasit, selalu dianggap mengganggu. Dia tak pernah mengerti mengapa keluarganya tak mau menganggapnya. Sampai dia tak menyadari telah mendapati traumatik tinggi karena stress yang di dapatinya sejak usia dini. Dia adalah Park Sanghyun. oiya... hehehehe ini sadistic jangan membaca jika belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang ssalah.. OKEYYYYY... 
Cast : 
Park Sanghyun
Sebenarnya sanghyun adalah anak periang, hanya karna harabeojhi nya sudah tiada dan dia mendapatkan perlakuan yang tak seharusnya didapatkannya dia menjadi anak yang pendiam, penakut, penyendiri, dan memiliki depresi berat


Park Changsun 

Park Changsun.. marga nama semuanya aku jadiin Park.. hehehehhe.. Park changsun memiliki sifat yang acuh tak acuh terhadap sanghyun ataupun smua kluarganya, tapi karna selalu mendengar celotehan eommanya yang mengatakan sanghyun adalah pembawa sial.. dia lelbih memilih menghindari sanghyun.. meskipun diam sebnarnya changsun sedang memikirkan hal2 kecil yang mungkin terlintas dibenaknya

Park Seungho
Dia adalah anak sulung dari park siblings, dia memiliki banyak teman yang mana hampir semuanya adalah preman. Seungho sangat kuat, dia merupakan seorang bos di gangnya. Dan dia selalu memikir masa depan yang baik. Sama dnegan changsun, seungho pun sangat membenci  sanghyun karna dia dianggap pembawa sial, ntah kebetulan atau tidak dia selalu kalah melawan musuhnya jika sebelum berangkat dia mengajak bicara sanghyun

Park Byunghe
Dia paling pandai daripada yang lainnyya, berprestasi, bersama cheolyong selalu mengganggu sanghyun dengan cara yang bermacam-macam

Pak Cheolyong
Hyung termuda sanghyun, dia selalu mengikuti byunghe kemanapun kecuali ke kamar mandi.. heheheh dan bersama hyungnya yng itu dia selalu menyusahkan sanghyun serta menyakitinya

Mr Park 
Mr Park merupakan figur ayah muda yang sangat kaya raya, sebenarnya dia penyayang, hanya karna hasyutan dari mulut orang2 yang mengatakan bahwa ank terakhirnya pembawa sial, dia menjadi sangat kasar terhadap anak termudanya.entah kebetulan ataupun tidak, memang semenjak sanghyun lahir bisnisnya menjadi kacau, tapi karna istrinyapun pebisnis kaya.. dia tak memiliki masalah keuangan. Dan dia tetap menganggap sanghyun adalah anak yang pembawa sial serta sangat membencinya 

Mrs Park
Wanita ini mendapatkan kekayaan yang melimpah dari kedua orang tuanya. Ayahnya yang selalu membela anak bungsunya membuatnya jengkel terhadap anak tersebut. Bahkan ayahnya pernah mengatakan akan mewariskan semua kekayaannya kepada cucu termudanya. Hal itu membuat dia geram dan termakan omongan orang bahwa anak termudanya itu pembawa sial bagi kehidupan keluarganya.

~~~0~~~
Author POV
“yah aish...!!! ngapain kamu di situ? Bukannya menyapu halaman..!!” teriak Byunghee. “hyung? tapi aku ada PR..” gerutu dongsaeng terkecilnya. “bo? Kamu menolak? Eomma... appa... sanghyun tak mau mmbersihkan halaman ini!!” teriaknya. “tapi hyungg~~” yang muda terus merengek.. dia berfikir jika biaasanya ada kakek yang akan membela maknae. Tapi pemakaman harabeoji mereka telah berlansung seminggu yang lalu.. sang maknae berfikir jika pasti eomma dan appanya akan membantu tapi dia salah. “PR huh? Kamu tidak akan sekolah mulai besok!” bentak Mrs Park. Mata sanghyun  terbelalak.. “bo? Tapi eomma.. aku-aku.. kan ingin sekolah..” kata sanghyun dan dia mulai menangis. “ULIJIMA!!” bentak Mr Park yang kali ini membuka suara kencangnya. Sanghyun semakin menangis dan Mr. Park tak segan-segan mendaratkan telapak tangannya ke mulut sanghyun dengan keras.. “PLAKK” “ap-appo...” “MAKANYA DIAM!!” sanghyun langsung terdiam. Mulutnya tampak memerah karna terasa sakit di sana. ‘Kenapa eomma dan appa jadi begini? Dulu ada harabeoji yang akan membelaku kini harabeoji sudah di alam yang beda dan tak mungkin membelaku lagi’ batin sanghyun lalu dia beranjak berlari ke kamarnya tapi lengannya di tarik seungho si sulung dengan keras.. “akhh.. app-appo hyung..” seungho hanya diam dengan tatapan dinginnya dan menariknya kepada appa mereka.. badan sanghyun kini gemetaran hebat.. jantungnya berdegup dengan kencang.. dia benar-benar ketakutan. Sanghyun terus menunduk..dan tak berani menangis. “Kka!!” sanghyun mendongak menatap appanya.. “sana bersihkan halaman!! Dan mulai besok kamu harus menurut kepada eomma, appa serta semua hyung mu!!! ARA?” bentak appanya.. sanghyun hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan. Diapun keluar dan mulai mencari sapu lidi dan mulai menyapu halaman rumah keluarga Park yang sangat luas..

Sanghyun POV
naneun.. park sanghyun imnida.. aku maknae dari keluarga ku. Keluarga Park. Umurku sekarang 7 tahun. Aku masih sekolah di tingkat dasar kelas pertama, aku memiliki 4 hyung. yaps.. aku 5 bersaudara. Hyung pertamaku seungho hyung.. dia tak pernah sekalipun berbicara terhadapku, dia hanya tiba-tiba berlaku kasar terhadapku tapi saat ada haraboji,, seungho hyung sering dimarahi oleh harabeoji karna sering memperlakukanku dengan kasar. Hyung keduaku Byunghee hyung.. dia paling sering marah-marah terhadapku bersama dengan hyung ke empatku, Cheolyong hyung. dia sebenarnya masih di kelas yang sama dengan ku yaitu sekolah dasar tingkat pertama.. tapi dia lebih tua satu tahun denganku. Dia sering menggangguku bersama Byunghee hyung. dulu juga dia sering dimarahin oleh harabeoji.. tapi kini harabeoji sudah tiada. Aku tak tahu siapa lagi yang akan membelaku. Hyung ketigaku, Changsun hyung.. dia sangat populer di kalangan sosial.. eomma sering membawanya kemanapun dan pasti bakal di puji oleh teman2 eomma. Changsun hyung acuh tak acuh terhadapku. Dia jarang dimarahin harabeoji,, karna dia tak pernah berlaku kasar terhadapku, tapi dia mengacuhkanku... dia tak pernah menganggapku ada, mungkin. Dia sama sekali tak perduli terhadapku. Oh iya.. seungho hyung sekarang berumur 11 tahun, begitu juga dengan Byunghee hyung. Changsun hyung sekarang umurnya 10 tahun, jika Cheolyong hyung sekarang 8 tahun. Aku masih ingat dengan kata2 appaku tadi.. masak iya aku tidak boleh sekolah?? Aku kan malu dengan teman-temanku jika aku tidak sekolah.. T^T.
Yang benar saja.. aku dilarang sekolah oleh appa, bahkan appa melarangku makan??? Saat aku menatap sarapan yang sudah terhidang di meja makan, aku duduk di tempat aku biasa duduk.. tapi “JANGAN DUDUK!!!” teriak appaku. Karna aku mendengar suara appaku yang menggelegar itu aku langsung berdiri lagi dan bingung. Apa salahku coba? “kamu mau ngapain?” tanya eommaku tiba2 sambil menempatkan diri. “Sa-sarapan eomma..” jawabku kalem. “sarapan? Ini sarapan eomma, appa dan mereka..” eomma menunjuk empat namja yang kini sedang menuju ke meja makan. “eum.. aku? Aku juga kan eomma?” tanyaku hati-hati. “untukmu cari sendiri.. dan eomma tidak akan memberi apapun.. tak ada yang gratis disini sanghyun. Semua harus membayar..” “mem-membayar? Tapi aku tak punya uang..” kataku pelan mulai panik. “bukan urusanku... sekarang urus dirimu sendiri!!” jelas eommaku menatapku santai. “tapi eomma.. aku kan anakmu..” teriakku gak terima. Eomma kini berdiri dan menghadapku. Tatapannya yang begitu dingin menatapku tajam. “kamu hanya keluar lewat rahimku saja.. dan tak lebih!! Kau pembawa sial!! Aku tak mau menerima anak yang selalu membawa kesialan. Mereka tak ada yang membawa kesialan kecuali kamu... masih bagus kamu boleh tinggal disini.. owh atau,, kamu memilih pergi?” tanya eommaku dengan senyuman sinisnya. “an-aniyo... aku-rumah aku juga di sini.. aku-aku tak punya tempat lain..” gerutuku pelan. “terserah.. sekarang pindahkan semua barang yang ada di kamarmu ke sana..” eomma menunjuk ke ruangan pojok.. dekat kamar mandi tamu. “ha? Tapi.. itu kan gudang eomma...” “atau kamu aku lempar keluar saja..?” appaku tiba-tiba mmotong kata-kataku. “andwe.. neh.. aku akan pindahkan semuanya kesana..” jawabku pasrah.
‘aku harus punya uang’ pikirku mantap. Tapi bagaimana caranya? Dengan uang aku bisa sekolah, bisa makan dan bisa apa saja.. “mungkin aku juga bisa bermain^^” celetukku saat aku membereskan gudang rumahku yang mungkin akan jdi kamarku nantinya. “bermain? Kamu tak akan bermain apapun dan kapanpun.. kamu harus membersihkan seluruh rumah dan memasakkan kami semua..” kata cheolyong hyung. yang kini berdiri di ambang pintu gudang. “ha? Aku harus masak?” tanyaku polos. “iya.. dan membersihkan rumah sampai bersih.. ara? Jadi kamu tak ada waktu untuk sekolah ataupun bermain..” jelasnya. Aku mengangguk, karna aku harus menurut kepada semua hyungku, eomma dan appa. Jika tidak nanti aku tak boleh tinggal disini batinku. Karena aku terlalu lelah membersihkan gudang rumahku akupun tertidur.
“harab-beojhi?” aku menatap harabeojhiq berdiri di ambang pintu gudang yang sekarang jadi kamarku. harabeojhi hanya terus tersenyum lembut meski dapat aku lihat kerutan di dahi dan alisnya menunjukkan suatu kekhawatiran. “harabeojhi.. appa dan eomma sangat menakutkan harabeojhi.. bahkan hyungs semuanya jadi mengerikan..!!” aku cerita menggebu-gebu terhadap harabeojhiku yang tetap di posisinya dan tak bergerak seinchipun. “harabeojhi? Kenapa diam disitu? Kesini harabeojhi.. aku sangat merindukanmu..  harabeojhiku mendekatiku tapi tiba-tiba harabeojhi di tarik oleh seseorang dan terlempar jauh keluar kamarku. “HARABEOJHI!!!!” teriakku khawatir.. dan appa, eomma, dan semua hyung berdiri di depan kamarku dengan wajah yang-yang-yang begitu gelap.. aku menggigil karna merasakan ketakutan yang sangat mengerikan. Mereka dengan gigi taring dan senyuman menakutkan.. “harab-abeojhi..” gerutuku sangat pelan. Tapi harabojhiku sekarang entah dimana aku tak tahu.. dia menghilang!!! Tinggal mereka yang bertaring dan mendekatiku bersamaan.. “and-and-andweyo~~” aku menangis karena ketukan. “andweyo~~ andweyo~~ ANDWEEEE...!!!” teriakku dan aku mendapati aku terduduk di lantai gudang yang kini sudah bersih. Badanku penuh keringat dan gemetaran. Kudapati akupun menangis. “wae geure?” tanya suara dari sampingku sampai membuatku terlonjak saking  kagetnya. Aku menatap Byunghe hyung dan cheolyong hyung berdiri di sampingku dengan wajah heran. “hyu-hyung? ka-kalian mengagetkanku..” kataku pelan. “tak penting kau kaget ataupun tidak.. sekarang sudah jam 8 malam.. kita semua lapar.. cepat masak!! Untuk kami berempat!! Eomma dan appa pulang malam.” Kata byunghe hyung dengan poker face nya. Mau tak mau aku harus mangangguk. Entah mengapa wajah bertaring itu terus membayangiku di wajah mereka. Setiiap mereka menatap aku menjadi gemetaran hebat.. arghhh ikke bo ya? “eum.. ma-masak apa hyung? aku-aku tak bisa ma- masak” “bruk” seungho hyung tiba-tiba melempar buku tentang.. aku membaca judul buku tersebut yang berjudulkan “The Recipes”. Dan dari situlah aku dapat menjalankan kegiatan memasakku, meski aku tak yakin dengan rasanya. Tapi aku yakin pasti mereka suka.. aku tersenyum saat menghidangkan semua yang ku masak di meja makan. “hyungs... makanan su---” aku terdiam saat joonie hyung menatapku dingin. “si-siap..” lanjutku pelan. “berdiri di sini saja kamu!” kata cheolyong hyung dan dia menempatkan posisi dudukku menghadapa meja makan. Sedang mereka asyik makan aku hanya berdiri di depan meja makan dan diam saja. Me-mereka menghabiskan makannannya??? “hyu--” “wae?” potong byunghe hyung. “a-aku belum makan juga,,” kataku sangat pelan tapi aku yakin mereka mendengarnya. “ini semua hanya untuk kami dan eomma appa. Kamu!!! Kamu cari sendiri dengan uangmu sendiri!!! Eomma dan appa sudah bilang kan? Tidak ada yang gratis!!!!” kata changsun hyung yang tumben sekali dia menganggapku ada? Tapi.. tak ada yang gratis dia bilang begitu sambil memakan bagian terakhir yang mestinya untukku. Aku menunduk dan sekarang ini sudah jam 10 malam.. tak mungkin kalau aku mencari makan diluar. Bahkan aku dilarang menyentuh yang ada di dappur selain saat disuruh mereka. Ah ottokhe? Aku sangat lapar sekali.. batinku.
Aku berusaha memejamkan mataku di lantai yang sangat dingin di gudang tak ada bed dan selimut, bahkan tak ada bantal juga? Ahhh badanku sakit semua... batinku tapi mungkin dengan aku tidur pasti lapar dan hausku akan hilang.

Author POV
Sudah setengah tahun sejak malam sanghyun bermimpi tentang keluarganya yang bertaring itu.. sanghyun tidak sekolah saat ini karna memang pekerjaan dirumahnya menuntutnya untuk terus di dalam rumah.. dia diam2 akan mencuri kabur keluar rumah saat tengah malam, saat semua hyung dan eomma appanya terlelap. Sanghyun akan mendatangi restoran2 besar yang ada di pinggiran taman kota. Dia akan berdiam di dekat pembuangan utama dari restoran itu. Sanghyun yang masih 7 tahun tak tahu harus bagaimana untuk mendapatkan uang sendiri. Dia tak pernah diberi sepeserpun dari eomma dan appa nya. Jadi dia hanya bisa menanti sisa makanan yang akan dibuang oleh rastoran berbintang itu. Saat sang OB mau membuang sisa makanan sanghyun akan menghentikan aksi OB tersebut dan meminta semua yang akan dibuangnya. Sang OB hanya prihatin menatap sanghyun yang memilah-milah dengan asyik sisa makan itu di dekat tempat sampah dan sesekali dia memakannya dan tersenyum lega. Meski sang OB prihatin tapi inilah kota Busan yang tak kalah besarnya dengan Kota Seoul. Banyak orang2 yang tak berjiwa sosial. Meski menatap anak yang kurus berumur 7 tahun memakan sisa2 sampah dari restoran, tetap tidak ada niatan untuk memberikan separo jatah makannya dari pekerjaannya. Sanghyun dengan hati gembira memakan sisa makanan dari restoran itu. “Ahhhh.. amashita” celetuknya pelan. Sesudah makan diapun pulang dengan mengendap-ngendap dan kembali tidur di lantai dingin kamarnya. Meskipun dia merasakan perutnya yang mulai tak nyaman. Sudah beberapa kali dia merasakan setiap dia habis makan perutnya akan terasa sangat sakit. Sanghyun hanya mengerang pelan dan menidurkan matanya berharap malam akan membantu menghilangkan rasa sakit itu..
Keesokannya sanghyun tetap membersihkan rumahnya dengan pelan, karna dia mulai merasa berat badannya. “Yah aish!!! Mana sarapannya!!” teriak appanya yang terburu-buru berangkat ke kantor. Sanghyun yang mendengar teriakan ayahnya langsung masuk ke dalam rumah dan mendekati appanya.. “mi-mianh app--- AHHH.. Appoo” tiba-tiba Mr Park langsung menarik rambut sanghyun dan mendekatkan telinga sanghyun ke mulutnya. “Cepat.. siapkan sarapan!!” sanghyun mengangguk dengan pelan dan mulai menangis. Saat menyadari sanghyun yang menangis telapak Mr Park mendarat di mulut sanghyun dengan keras. “ULIJIMA!!! Berani sekali saja kamu menangis.. aWAS..” geram Mr Park. Sanghyun langsung menghentikan tangisnya dia gemetaran hebat. Badannya terasa lemas.. tapi kalau dia tidak membuatkan sarapan dia akan dipukul kembali.. sanghyun sangat ketakutan. Saat semuanya sudah berangkat ke tujuan masing-masing, sanghyun hanya sendiri di rumah bersama eommanya. Sanghyun merasakan perutnya kembali terasa sangat melilit. “ap-appo..” keluhnya pelan sembari membersihkan dedaunan kering di halaman rumahnya. Karna perutnya yang sakitnya gak ketulungan.. sanghyun perlahan menjatuhkan sapunya, dia terduduk.. dia meremas keras perutnya tapi tidak mengurangi rasa sakitnya.. akhirnya perlahan dia merasakan goyah dan ambruklah dia ke tanah, tak sadarkan diri. Beberapa menit kemudian Mrs park mencari-cari sanghyun yang ingin disuruhnya mencuci, karna kesal dipanggil-panggil tidak nyahut, sambil mengambil kemoceng dia berjalan keluar rumah dengan kesal, dia menuju halaman rumahnya yang luas dan dia mendapati sanghyun yang trgeletak di tanah dengan posisi meringkuk. Dia memukul-mukul anaknya dengan kemoceng itu tapi tidak bergeming sedikitpun. Diapun mulai panik dan mengarahkan wajah pucat pasi sanghyun menghadapnya dan ternyata pingsan. Akhirnya dibawalah sanghyun ke rumah sakit, dengan suaminya dan semua anak2nya yang kebetulan sudah pulang dari sekolahnya. Dokter bilang sanghyun sakit magh. Mengetahui sakitnya yang ternyata hanya magh,,, Mr Park geram dalam hatinya. Setelah sadar sanghyun boleh dibawa pulang.. Mr dan Mrs Park mendapat begitu banyak nasehat dari dokter yang menangani sanghyun. Dengan geram Mr. Park menarik lengan sanghyun keras masuk ke dalam rumah dan dilemparnya sanghyun sampai terjatuh dilantai. “ap-appa.. wae-wae geure?” tanya sanghyun takut-takut. Appa sanghyun dengan sangat tajam menatap sanghyun...

TBC

   

apakah yang akan dilakukan Mr Park? kenapa dia menjadi geram?? bagaimanakah nasib angel yang satu ini? aka sanghyun.. hehehehe nantikan kelanjutannya... and gomawo sudah mau menyempatkan waktu untuk membaca sekilas FF ini.. gomapta.. ^_^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar