Lee
joon POV
“hoammm..”
aku menguap sepuasnya, ahh masih ngantuk.. tapi udah jam 6. Aku bersiap-siap
untuk lari-lari pagi sperti biasa, karna memang salah satu rutinitasku di pagi
hari adalah jogging hehe. Tapi ada yang beda skarang, yang dulunya aku selalu
lari pagi sendirian, akhir-akhir ini cheondung juga melakukannya.. huft..
sedikit menyebalkan deh.. ngapain juga dia pake acara lari-lari pagi padahal
dulu tak seorangpun kecuali aku yang melakukan hal itu. Jadi aku siasati deh
bangun lebih pagi, agar tidak barengan ma dia. Dan sialnya kali ini aku
kesiangan, bahkan sering kesiangan.. aku pengen bangun setengah 6 tapi malah
tetep aja bangunku jam 6.. jadi barengan kan ma dia.. huh :3. Kulihat dia hanya
beberap meter di depanku, huft.. mana larinya pelan pula, tapi tiba-tiba dia
terhenti, nafasnya tampak sangat pendek-pendek, dia tersengal-sengal, dia
menekan kencang dadanya.. dia kenapa ya? “cheo---” aku menghentikan niatku
untuk memanggilnya, aish... apa peduliku coba?? Tapi sepertinya dia benar-benar
kesakitan sekarang, pelan-pelan aku mendekatinya.. tapi tetap jaga jarak.
Cheondung
POV
“arghhh—arghhh
hahhhh” dadaku sakit sekali dan sangat sesak, ottokhaji? Aku pn menepi ke
bangku taman yang kebetulan kosong. ‘kan udah aku obati??!!! Kenapa malah makin
sakit sih??’ gerutuku dalam hati. “arghhhh” sakit sekali!!!!! Hiks-hiks aku
menangis, selain ketakutan.. rasa sakitnya benar-benar sangat sakit.. aku tak
tahan.. >,< tiba-tiba bayang-bayang kematian menghantui kembali.. aku
semakin takut, ot-ottokhe? Apa aku akan mati sekarang ini huh?
“eo-eomma..hks-hks.. noo-noonaa..hks hks hks arghhhhh... hahhh hahhh aku
ta-takut” gerutuku dalam tangis. Dan bdanku serasa lemas, aku bersandar.. aku
rasakan dunia mendadak menjadi semakin gelap dan gelap... “ap-appa..” gelap-gelap
sekali..
Lee
joon POV
What?!!!!!
Kenapa dengan dia.. aku langsung mendekatinya..”cheondung! chondung-aaa!!” aku
memanggil-manggilnya tapi dia sudah pingsan tak sadarkan diri. Ot-ottokhe??!!
Batinku panik. Aku menyambar kepalanya dan menaruhnya di pangkuanku.. sambil
menepuk pipinya keras,. Aku terus membangunkannya tapi tak ada tanda-tanda dia
akan membuka mata. “yah! Cheondung? Bangun.. kau kenapa?” dia tetap tak bangun,
aku pun mengangkat badannya yang terasa sangat panas dan karna dia ringan aku
dengan mudah mengangkatnya dan membawanya kembali ke dorm. “hyung!! GO hyung!!
seungho hyung!! Mireu..!!! bantuin aku..!!” aku berteriak sesampainya di dorm,
tapi tak ada respon sama sekali.,, dorm tetap sunyi. Aish..mereka belum pada
bangun huh??? Sial!!! Aku langsung membawanya ke kamarnya dan menaruhnya di
tempat tidurnya. Cheondung sangat pucat, berkeringat dan mengigil tapi badannya
sangatlah panas..! dia demam huh?? “eumhh..” aku menatapnya khawatir, dia
nampak akan sadar.. “cheondung, gwenchana?” tanyaku pelan. Saat matanya
menatapku dia langsung terbelalak dan terduduk dengan cepat sampai dia akan
rubuh kembali,, aku langsung menangkapnya kembali.. “yah!! Kau itu masih
lemah!!” gerutuku. “joonie hyung?? ah maksudq lee-lee joon shi.. aku- kenapa aku
bisa ada di---- ha? Jeosanginida-jeosangimnida.. aku-aku tadi kan ada di taman
kota?? Maaf-maaf aku telah merepotkanmu..” katanya meski lemah tapi tampak jika
dirinya kini sedang panik. “yah.. tadi aku melihatmu di bangku dan terhuyung pingsan...dan aku membawamu pulang
makanya sekarang kamu bisa di dorm” jelasku sedikit ketus. “bo?? Lee-lee joon
shi.. jeo-jeosangimnida.. aku ben-benar-benar merepotkanmu.. jeosangimnida..”
dia terus meminta maaf. Aku menghela nafas dan keluar dari kamarnya. Aku merasa
kecewa, apa aku ini seperti monster huh? Sampai dia keatakutan begitu.. tapi..
apa aku salah dengar? Dia memanggilku dengan-dengan.. ‘joonie hyung------’ aku mengingat kembali saat dia menyebut
namaku.. “joonie hyung huh? Cute juga panggilannya.. hehehehe” gerutuku dan aku
menuju ke ruang tv.
Cheondung
POV
Ya
Tuhan.. tadi aku pingsan di taman huh? Dan joonie hyung melihatnya.. dia-dia
menolongku? Aku tersenyum sendiri, ntah mengapa perasaaanku jadi sangat
senang.. begitu senang.. joonie hyung menolongku dan heh???? Dia menggendongku
sampai dorm? Kenapa aku tak berterima kasih tadi?? Aish.. sanghyun pabo! Aku
memukul kepalaku senidir dengan kepalan tanganku. Aku langsung bergegas keluar
kamarku untuk mengejarnya.. mumpung masih sepi.. batinku. Dan joonie hyung skarang
di depan tv.. menatapku heran. “joonie hyung.. eum.. Lee-lee joon shi...
kham-khamsahamnida” aku membungkuk 90 derajat di depannya. Jantungku berdegup
kencang.. aku takut kalau kena semprot lagi.. mataku terpejam erat. Tanpa
menatapnya aku langsung menaruh kopi yang emang sengaja aku buat untuknya tadi.
Dan dengan seecepat kilat aku kembali ke kamarku lagi serta menutup pintu
kamarku. Aku bersandar di pintu kamarku. ‘semoga saja joonie hyung senang’
batinku. “eh? Apaan tadi?” aku mendengar suara GO hyung di sana. “dia
membuatkanmu kopi? Waw.. ada hubungan apa inih?” kini suara melengking maknae
terdengar juga. Jantungku berdegup semakin kencang. “yah!! Apaan sie!!? Aku gak
bakalan sudi minum ini kopi.. jangan-jangan ntar aku di racun lagi???!!” kini suara
joonie hyung yang-yang.. aish.. sanghyun pabo!!! Mana mungkin mereka mau
meminum kopi buatanmu huh?? Kata-kata joonie hyung membuat hatiku sakit..
>,< “wah.. padahal kopinya tampak lezat lo. Benaran joon,, kamu gak
mau??” tambah seungho hyung dengan nada ejekan. “gak bakalan aku minum.. apa
seungho hyung mau? Kalau mau minum saja..” kata joonie hyung. aku menjatuhkan
air mataku. “aish.. kalau aku yang tadi dikasih.. pasti sudah aku tendang tuh
gelasnya di depan matanya.. kekekekekke” jawaban seungho hyung membuatku
semakin terisak. Tiba-tiba nyeri itu dtaang lagi.. ‘arghhh.. ap-appo... mani
appo...’ aku bergegas mencari obatku agar nyerinya mereda.
No
one POV
Cheondung
dengan susah payah mencari obatnya dan segera meminumnya. Dia memasukkan 2
butir obat tersebut ke dalam mulutnya dan setelah minum dia bergegas ke
kasurnya dan berusaha memejamkan matanya. Hatinya sangat sakit mendengar
celotehan semua anggota MBLAQ itu. Dalam tidurnya cheondung terus
menyebut-nyebut ayahnya. “appa... appa... kamu dimana? Ak-aku merindukanmu..
app-appa” gerutu cheondung dalam tidurnya.
Cheondung
POV
Sudah
beberapa minggu aku tidak nge hangout bareng myungsoo dan yang lain. Karna
MBLAQ sangat sibuk, begitu juga dengan yang lainnya. Yah.. MBLAQ sedang
mencapai popularitas. Aku musti jaga kesehatan fisikku, dan pekerjaan MBLAQ
begitu banyak dan padat. Hari ini kami sudah berada di panggung SBS Inkigayo,
untuk rehersal. Dan kali ini kami bisa nge hangout.. karna Infinite, T-ara, 2PM
dan IU pun turut mengikuti pesta kpop tahunan ini.. tiba-tiba seseorang menepuk
pundakku “hyung ^_^” mir tersenyum palsu dan menatapku. Dia bersama dengan
doongwon tersenyum bersama. “he?” “lihat.. 2ne1 disana hyung..^^” mir menunjuk
ke arah 4 wanita yang baru memasuki SBS inkigayo, salah satu dari mereka
menatapku dan tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya. Akupun harus
memasang wajah senyumku terhdapnya, “gaeddong-aaaaa..” teriak dara noona dengan
ceria, dia menghampiriku, dan memelukku erat.. akupun membalas pelukannya
dengan tulus. Hatiku terasa sakit mengetahui kenyataannya.. semua hanyalah
palsu. “aigo gaeddong-aaa, aku merindukanmu..>.<” rengeknya dengan gaya
cute nya. “iya noona.. aku merindukanmu juga..” ‘aku benar-benar sangat
merindukanmu noona’ batinku. Dan paparazi tak mau kehilangan moment hangat kami
seperti biasanya. Hatiku terasa teriris.. sakit, aku pengen menangis.. tapi
bukan sekarang.. aku tak boleh menangis disini. Dan acara kami berlanjut dengan
rehersal, dapat ku lihat di depan panggung dara noona mengawasiku sangat antusias.
‘Mengapa semua ini hanyalah sandiwara saja?’ batinku. “cheondung-aaa!!!” ku
dengar teriakan GO hyung yang mengagetkanku. Q tatap di depan kakiku sudah
sangat di tepi panggung, jika aku maju lagi aku pasti jatuh. Reflek aku mundur
lagi.. kenapa aku jadi gak konsen gini sie?? “jeosangimnida..” teriakku panik
menatap member lain, aku benar2 takut kali ini. “gwenchana yo.. sekarang kamu
istirahat dulu, kamu kecapekan ya?” kata joonie hyung lembut, membuat A+
berteriak histeris. ‘pembohong!!’ batinku sedih.
Setelah
malam tiba, acarapun dimulai, untngnya selama perform tidak ada masalah dan
lancar :D. Tiba di backstage kami melimpahkan rasa lelah kami, aku terduduk
lemas di sofa..astaga.. aku benar-benar lelah. Aku duduk diam dan mengatur
nafasku, belum juga kelar rasa lelahku, mereka sudah---- “doongie oppa :D”
teriak jiyeon di ambang pintu backstage mblaq. Semua menatap jiyeonn, “yee-yeee
jiyeon-aaa..” jawabku gugup tapi tak lupa untuk tersenyum kepada jiyeon. Aku
menatap member MBLAQ lain, mereka menatapku dingin apalagi GO hyung, “a eum..
jeosangimnida, jiyeon.. kajja” kataku sambil menarik lengan jiyeon keluar dari
backstage kami. “oppa.. kita mau kemana?” tanya jiyeon.. “di sini saja” jawabku
singkat setelah sampai di tower dari gedung ini. “eum.. mereka baru tidak mood
jika ada tamu..” tambahku kalem. “oppa.. bukannya kamu takut ketinggian yah..
kekekek di sini sepi yah. Tapi liat deh pemandangan di sana indah sekali.. ^.^”
kata jiyeon kalem dan menatap ke arah perkotaan. Yupz.. di sana terpampang
lautan bintang dari lampu2 kota. “yeppudaaa..” takjubku menatap ke lautan itu.
Tiba-tiba sesuatu yang lembut menekan pipiku. Aku melirik ke samping dan ku
dapati jiyeon tersenyum cantik. Aku melongo.. dan menyentuh bagian pipiku
tadi.. ‘jiyeon menciumku?’ batinku kaget. “ji-jiyeon-aaa.. ap-apa yang kamu--”
“doongie oppa.. saranghae yo.. sudah sangat lama aku memiliki perasaan yang
beda terhadapmu oppa, kamu adalah lampuku, bungaku, berlianku yang selalu
membuatku tersenyum nyaman. Doongie oppa, mau-maukah kamu menjadi
nam-namjachinguku?” jiyeon menyatakan cinta? Padaku? Namjachingunya? Aku
semakin membelalakkan mataku, tak percaya dan kaget.
Myungsoo
POV
“WHAT????”
gumamku kaget. Jiyeon menyatakan perasaannya terhadap cheondungie? Yupz.. aku
tadi tanmpa sengaja melihat cheondung yang menarik lengan jiyeon menuju tower.
Dan sekarang aku berdiri disamping IU dan wooyoung hyung tapi kurasa iU sudah
tak disampingku lagi.. buktinya kini IU sudah berada di belakang cheondung dan
jiyeon. Tampak wooyong hyung yang ingin mengikuti IU tapi aku menahannya. Jadi
aku dan wooyoung hanya melihat mereka dari balik tembok.
Cheondung
POV
“oppa----”
“jiyeon-aaa!!!” suara jiyeon dipotong oleh jieun yang sudah berdiri di belakang
kami berdua. Aku membelalakkan mataku kaget, sejak kapan jieun di situ?
Jiyeonpun tidak kalah kagetnya, dia juga membelalakkan matanya yang memang
bulat dan lucu. “Jiyeon-aaa.. apa-apaan kamu??! Katanya kamu-kamu..” jieun
tiba-tiba mulai menangis?? Tapi kenapa? “wae? Memang aku mencintai doongie
oppa, terserah kamu mencintainya ataupun mengenalnya terlebih dahulu, doongie
oppa sanghae yo..” kini jiyeon menatapku lembut. Aku hanya melongo, bingung
sendiri. ‘jadi jieun juga men-mencintaiku huh?’ batinku berusaha mencerna
keadaan sekarang ini. “sanghyun oppa.. nan-naneun nadoo sanghae..” kini jieun
menatapku lekat. Akupun hanya menambah ukuran mataku.. aku semakin terkaget..
ken-kenapa dengan mereka?? “oppa.. maukah kamu menjadi namjachinguku? Aku
mencintaimu sejak lama... sejak kita masih traine.. aku tak pernah melepas
pandanganku terhadapmu karna aku sangat mencintaimu..” tambah jieun dia
terisak. “jieun-aa.. ulijima...” kataku bingung mau mengatakan apa. “doongie
oppa? Deo memilihnya? Kamu harus memilih salah satu dari kita oppa..” kini
jiyeon nampak khawatir. “eum.. jiyeon-aaa... jieun-aaaa... aku-aku menyanyangi
kalian berdua, kalian sudah seperti saudariku sendiri.. aku-aku tak pernah
menyanyangi kalian lebih dari saudara.. hhhh.. jadi-jadi... aku tak ingin menjadi
namjachingu jiyeon maupun jieun, karena kalian sudah seperti adik kandungku
sendiri. Aha-ahahaha” “Plakk.!!” Pipi kananku terasa panas karena tamparan
jieun, ‘appo’ “KAU-KAU HARUS MEMILIH SALAH SATU DARI KAMI OPPA!! KALAU TIDAK..
SAMA SAJA OPPA TAK BISA MEMILIH KAMI BERDUA!!” teriak jieun kencang. “an-aniyo..
aku benar-benar tak punya perasaan lebih terhadap kalian berdua, aku benar2
menganggap kalian sperti adikku” jawabku semakin gugup. “Oppa jahat!! Sama saja
oppa membuat kami bingung!! Dan menggantung!! Aku-aku hanya ingin jadi
namjachingumu bukan adikmu!!” kini jiyeon terisak juga. Dadaku mulai ikut
campur, rasa nyeri itu kini menyeruak mendesak seluruh dadaku..’arghhh.. kenapa
pada saat seperti ini??’ batinku. Aku harus tetap tenang.. jangan sampai aku
terjatuh..!! “aku benci kamu oppa!!” teriak jiyeon dan dia berlari meninggalkan
kami. Aku berusaha mengejarnya juga.. ini semua salah paham.. “owh jadi oppa
lebih memilih jiyeon yah? Aku-aku kecewa padamu sanghyun oppa!!” aku terhenti
oleh perkataan jieun. Aku menjadi bingung.. aku menyayangi mereka berdua
seperti adikku sendiri tapi mereka salah paham ottokhe..? batinku. Jieunpun
meninggalkanku.. “jieun-aa hhh hhh” aku terduduk lemas.. dadaku benar-benar
sangat sakit aku tak kuat memanggilnya dengan keras. Apa-apaan mereka itu?
Memang kenyataan mereka aku anggapa adikku sendiri, aku tak menyanyangi mereka
lebih dari saudara. “aku tak berbohong” gerutuku sambil mulai menangis.
Tiba-tiba terdapat seseorang yang berdiri di depanku.. aku mendongak
dankudapati wooyoung hyung dengan wajah penuh amarah. “hyu-hyung.. yang kamu
lihat itu tidak seperti yang kamu pikirkan hyu---” wooyoung hyung menarik
kerahku naik dengan kasar, akupun berdiri mengikuti tangannya. “maksud semua
ini apa huh? Kau-kau berlagak mendekatkan aku dengan jieun tapi-tapi kau..!!
kau hanyalah orang yang bisa menusuk temanmu dari belakang huh?? You
bastard!!!” kini kepalan wooyoung hyung menekan perutku keras membuatku
terjatuh tersungkur. “ap-appo... hyu-hyunghh.. ka-kamu salah paham hyungh..!!
kumohon dengarkan aku dulu hhh” kataku sambil menahan rasa sakit yang sangat di
perut dan dadaku. “KAU!!! AKU TAK BISA MEMAAFKANMU!!” bentak wooyoung hyung dan
menendangku lalu pergi. “Hyu-hyung..” panggilku pelan. ‘kenapa semua pergi?’
aku menangisi diriku sendiri.. ‘kenapa bisa kacau begini?’ aku terus menangis.
“me-mereka salah..” gumamku ditengah tangisku. Tiba-tiba seseorang memelukku
dari belakang. Saat ku liat ternyata myungsoo yang memelukku dengan wajah,
sedih?? “ulijima” bisik myungsoo datar. “cheondung-aaa.. benar apa kata jiyeon
dan jieun, kau harusnya tdai memilih salah satu dari mereka,,,” jelas myungsoo.
“ta-tapi.. aku sudah menganggap mereka seperti adikku semua, aku-aku tak ingin
menjadi namjachingu dari mereka, aku –aku tak berbohong..T^T” kataku
menjelaskan. “tapi mereka butuh penjelasan lebih dari itu cheondung-aaa” kata
myungsoo. “aku kan sudah menjelaskannya!!!” kataku sedikit kesal. Aku bingung
dengan apa yang dikatakan myungsoo, dia spertinya tak percaya dengan kata-kata
ku huh?? “deo-deo seprti yang mereka katakan” kata myungsoo datar.
“mak-maksudmu?” “kamu itu sebenarnya menyukai mereka berdua, hanya saja kau
sepertinya tak mau kehilangan mereka berdua sehingga mereka jadi bingung,
sebenarnya siapakah yang lebih kamu cintai.” Jelas myungsoo tetap datar. Aku
menatap myungsoo dengan tatapan tak percaya.. “aku tidak berbohong!!!” teriakku
kesal kepada myungsoo.. kenapa semua jadi tak percaya padaku huh?? Aku kecewa
terhadap myungsoo. “deo...” aku pergi meninggalkan myungsoo sendiri.. tangisku
semakin pecah.. aku benar-benar sial hari ini.. kenapa mereka semua jadi tak
mempercayaiku huh? Memangnya aku pernah berdusta apa?? Batinku. Di dalam lift
aku semakin merasakan sakit di dadaku dan pukulan wooyoung hyung sangat keras..
“Arghhh” aku mengerang di dalam lift. Dapat kurasakan keringat dinginku mulai
keluar, aku harus kuat sampai di backstage dan langsung istirahat. ‘cheondung
kuat!!!’ teriakku dalam hati. Dan akhirnya aku sampai di backstage dengan
lancar.. aku menghela nafas lega. Saat aku membuka pintu backstage dan kudapati
member MBLAQ dan manager sepertinya mereka sedang pesta? Aku bersandar di
pintu.. ku dengar samar-samar ada yang menyapaku? Aku hanya menatap ke sumber
suara ‘tak jelas’ badanku terasa begitu ringan dan suara melengking itu ahh..
gelap.
Lee
Joon POV
Kami
semua menatap cheondung heran. “Cheondung-aaaa,, akhirnya kamu kembali, sini
kita sedang berpesta soda...^^” sapa byeongki hyung tapi cheondung hanya
menatap kami dengan tatapan kosong, pucat, dan tubuhnya yang seperti sudah tak
mampu menopang tubuhnya, dia bersandar pada pintu dengan nafas pendek.
“cheondung-aa gwenchana?” tanya byeongki hyung dengan hati-hati, tapi kali ini
cheondung justru makin merosot dan akhirnya terjatuh collapse. Dengan sangat
cepat aku berlari dan menangkap tubuh lunglai cheondung. Tapi sepertinya
cheondung dalam keadaan setengah sadar, dia menolak ku untuk membantunya dia
tampak berusaha melepaskan diri tapi dia begitu lemah.. “jeosang-jeosang –
imnida,, nan... hhh gwen-gwenchana yohh” gerutunya tak jelas dia terus meronta
lemah, “ssssstttss” aku berusaha menenangkannya dan akhirnya tubuhnya lemas
total, tak sadar. “cheondung-aa – cheondung-aaah” aku berusaha menggoyangkan
bdan lemahnya tapi dia tak sadar juga. Kulihat yang lain tampak
memanggil-manggil dan panik termasuk seungho hyung, GO hyung dan MIR. Kamipun
langsung membawa cheondung kembali ke dorm dan memanggil dokter pribadi. Dan
dokter bilang cheondung kelelahan berat sehingga terjatuh lemas. “atau mungkin
cheondung shi punya riwayat sakit? Pertahanan tubuhnya begitu lemah.. sepertinya
terdapat gangguan lambung berat atau depresi berat.. saya akan membuatkan
rujukan untuk check-up ya.. jangan lupa semua keluhan harus dijelaskan semuanya
nantinya..” jelas dokter itu. “aniyo...” tiba-tiba suara lemas mengalihkan
prhatian kita semua, cheondung telah sadar. “nan gwenchanayo.. aku hanya
seidkit kelelahan saja.. karna aku berjalan naik ke tower jadi aku lemas..
sudah itu aja.. aku tak memilki riwayat sakit apapun kok... sa-saya sudah
check-up akhir-akhir ini.. dan semua baik-baik saja kok..” jelas cheondung
lemah.
Cheondung
POV
Ahhh..
aku benar-benar lelah dengan semua ini!!!!! Aku lelah bersandiwara. Aishh!!
Sekarang wooyoung hyung, jieun dan jiyeon membenciku huh?? Aku harus bagaimana
coba? Minta maaf? aku sudah berusaha menghubungi mereka tapi tak satupun dari
mereka yang mau mengangkat telp ku ataupun membalas smsku. Ot-ottokhe? Dan
akubakal meenghadapi semua ini sendiri huh? Apa aku memang harus terima
keadaanku ini? Memangnya kesalahanku di dunia ini apaan si? Kenapa aku dibenci
begitu banyak orang huh? Aku bahkan tak pernah membenci siapapun.. bahkan aku
sangat menyanyangi mereka semua,,,, apa sikapku kurang ya dalam menunjukkan
rasa sayangku? dan kanker itu... Seb-sebenarnya apa salahku? Aku menjatuhkan
beberapa tetes air mataku. “nan paboya..”
~~TBC~~
double updated.. heheheheheh... karna lama.. jadi aku kasih double publish untuk hari nie... hehe terima kasih yang telah mau membacanya.. smoga aja tidak bosen buat lanjutin crita saiya.. hahahahay... anneyong---- #Bow 90degrees
Tidak ada komentar:
Posting Komentar