Minggu, 16 Maret 2014

The Best I Can Do - Chapter 14

Lee joon POV
“hoammm..” aku menguap sepuasnya, ahh masih ngantuk.. tapi udah jam 6. Aku bersiap-siap untuk lari-lari pagi sperti biasa, karna memang salah satu rutinitasku di pagi hari adalah jogging hehe. Tapi ada yang beda skarang, yang dulunya aku selalu lari pagi sendirian, akhir-akhir ini cheondung juga melakukannya.. huft.. sedikit menyebalkan deh.. ngapain juga dia pake acara lari-lari pagi padahal dulu tak seorangpun kecuali aku yang melakukan hal itu. Jadi aku siasati deh bangun lebih pagi, agar tidak barengan ma dia. Dan sialnya kali ini aku kesiangan, bahkan sering kesiangan.. aku pengen bangun setengah 6 tapi malah tetep aja bangunku jam 6.. jadi barengan kan ma dia.. huh :3. Kulihat dia hanya beberap meter di depanku, huft.. mana larinya pelan pula, tapi tiba-tiba dia terhenti, nafasnya tampak sangat pendek-pendek, dia tersengal-sengal, dia menekan kencang dadanya.. dia kenapa ya? “cheo---” aku menghentikan niatku untuk memanggilnya, aish... apa peduliku coba?? Tapi sepertinya dia benar-benar kesakitan sekarang, pelan-pelan aku mendekatinya.. tapi tetap jaga jarak.


Cheondung POV
“arghhh—arghhh hahhhh” dadaku sakit sekali dan sangat sesak, ottokhaji? Aku pn menepi ke bangku taman yang kebetulan kosong. ‘kan udah aku obati??!!! Kenapa malah makin sakit sih??’ gerutuku dalam hati. “arghhhh” sakit sekali!!!!! Hiks-hiks aku menangis, selain ketakutan.. rasa sakitnya benar-benar sangat sakit.. aku tak tahan.. >,< tiba-tiba bayang-bayang kematian menghantui kembali.. aku semakin takut, ot-ottokhe? Apa aku akan mati sekarang ini huh? “eo-eomma..hks-hks.. noo-noonaa..hks hks hks arghhhhh... hahhh hahhh aku ta-takut” gerutuku dalam tangis. Dan bdanku serasa lemas, aku bersandar.. aku rasakan dunia mendadak menjadi semakin gelap dan gelap... “ap-appa..” gelap-gelap sekali..

Lee joon POV
What?!!!!! Kenapa dengan dia.. aku langsung mendekatinya..”cheondung! chondung-aaa!!” aku memanggil-manggilnya tapi dia sudah pingsan tak sadarkan diri. Ot-ottokhe??!! Batinku panik. Aku menyambar kepalanya dan menaruhnya di pangkuanku.. sambil menepuk pipinya keras,. Aku terus membangunkannya tapi tak ada tanda-tanda dia akan membuka mata. “yah! Cheondung? Bangun.. kau kenapa?” dia tetap tak bangun, aku pun mengangkat badannya yang terasa sangat panas dan karna dia ringan aku dengan mudah mengangkatnya dan membawanya kembali ke dorm. “hyung!! GO hyung!! seungho hyung!! Mireu..!!! bantuin aku..!!” aku berteriak sesampainya di dorm, tapi tak ada respon sama sekali.,, dorm tetap sunyi. Aish..mereka belum pada bangun huh??? Sial!!! Aku langsung membawanya ke kamarnya dan menaruhnya di tempat tidurnya. Cheondung sangat pucat, berkeringat dan mengigil tapi badannya sangatlah panas..! dia demam huh?? “eumhh..” aku menatapnya khawatir, dia nampak akan sadar.. “cheondung, gwenchana?” tanyaku pelan. Saat matanya menatapku dia langsung terbelalak dan terduduk dengan cepat sampai dia akan rubuh kembali,, aku langsung menangkapnya kembali.. “yah!! Kau itu masih lemah!!” gerutuku. “joonie hyung?? ah maksudq lee-lee joon shi.. aku- kenapa aku bisa ada di---- ha? Jeosanginida-jeosangimnida.. aku-aku tadi kan ada di taman kota?? Maaf-maaf aku telah merepotkanmu..” katanya meski lemah tapi tampak jika dirinya kini sedang panik. “yah.. tadi aku melihatmu di bangku dan  terhuyung pingsan...dan aku membawamu pulang makanya sekarang kamu bisa di dorm” jelasku sedikit ketus. “bo?? Lee-lee joon shi.. jeo-jeosangimnida.. aku ben-benar-benar merepotkanmu.. jeosangimnida..” dia terus meminta maaf. Aku menghela nafas dan keluar dari kamarnya. Aku merasa kecewa, apa aku ini seperti monster huh? Sampai dia keatakutan begitu.. tapi.. apa aku salah dengar? Dia memanggilku dengan-dengan.. ‘joonie hyung------’ aku mengingat kembali saat dia menyebut namaku.. “joonie hyung huh? Cute juga panggilannya.. hehehehe” gerutuku dan aku menuju ke ruang tv.

Cheondung POV
Ya Tuhan.. tadi aku pingsan di taman huh? Dan joonie hyung melihatnya.. dia-dia menolongku? Aku tersenyum sendiri, ntah mengapa perasaaanku jadi sangat senang.. begitu senang.. joonie hyung menolongku dan heh???? Dia menggendongku sampai dorm? Kenapa aku tak berterima kasih tadi?? Aish.. sanghyun pabo! Aku memukul kepalaku senidir dengan kepalan tanganku. Aku langsung bergegas keluar kamarku untuk mengejarnya.. mumpung masih sepi.. batinku. Dan joonie hyung skarang di depan tv.. menatapku heran. “joonie hyung.. eum.. Lee-lee joon shi... kham-khamsahamnida” aku membungkuk 90 derajat di depannya. Jantungku berdegup kencang.. aku takut kalau kena semprot lagi.. mataku terpejam erat. Tanpa menatapnya aku langsung menaruh kopi yang emang sengaja aku buat untuknya tadi. Dan dengan seecepat kilat aku kembali ke kamarku lagi serta menutup pintu kamarku. Aku bersandar di pintu kamarku. ‘semoga saja joonie hyung senang’ batinku. “eh? Apaan tadi?” aku mendengar suara GO hyung di sana. “dia membuatkanmu kopi? Waw.. ada hubungan apa inih?” kini suara melengking maknae terdengar juga. Jantungku berdegup semakin kencang. “yah!! Apaan sie!!? Aku gak bakalan sudi minum ini kopi.. jangan-jangan ntar aku di racun lagi???!!” kini suara joonie hyung yang-yang.. aish.. sanghyun pabo!!! Mana mungkin mereka mau meminum kopi buatanmu huh?? Kata-kata joonie hyung membuat hatiku sakit.. >,< “wah.. padahal kopinya tampak lezat lo. Benaran joon,, kamu gak mau??” tambah seungho hyung dengan nada ejekan. “gak bakalan aku minum.. apa seungho hyung mau? Kalau mau minum saja..” kata joonie hyung. aku menjatuhkan air mataku. “aish.. kalau aku yang tadi dikasih.. pasti sudah aku tendang tuh gelasnya di depan matanya.. kekekekekke” jawaban seungho hyung membuatku semakin terisak. Tiba-tiba nyeri itu dtaang lagi.. ‘arghhh.. ap-appo... mani appo...’ aku bergegas mencari obatku agar nyerinya mereda.

No one POV
Cheondung dengan susah payah mencari obatnya dan segera meminumnya. Dia memasukkan 2 butir obat tersebut ke dalam mulutnya dan setelah minum dia bergegas ke kasurnya dan berusaha memejamkan matanya. Hatinya sangat sakit mendengar celotehan semua anggota MBLAQ itu. Dalam tidurnya cheondung terus menyebut-nyebut ayahnya. “appa... appa... kamu dimana? Ak-aku merindukanmu.. app-appa” gerutu cheondung dalam tidurnya.

Cheondung POV
Sudah beberapa minggu aku tidak nge hangout bareng myungsoo dan yang lain. Karna MBLAQ sangat sibuk, begitu juga dengan yang lainnya. Yah.. MBLAQ sedang mencapai popularitas. Aku musti jaga kesehatan fisikku, dan pekerjaan MBLAQ begitu banyak dan padat. Hari ini kami sudah berada di panggung SBS Inkigayo, untuk rehersal. Dan kali ini kami bisa nge hangout.. karna Infinite, T-ara, 2PM dan IU pun turut mengikuti pesta kpop tahunan ini.. tiba-tiba seseorang menepuk pundakku “hyung ^_^” mir tersenyum palsu dan menatapku. Dia bersama dengan doongwon tersenyum bersama. “he?” “lihat.. 2ne1 disana hyung..^^” mir menunjuk ke arah 4 wanita yang baru memasuki SBS inkigayo, salah satu dari mereka menatapku dan tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya. Akupun harus memasang wajah senyumku terhdapnya, “gaeddong-aaaaa..” teriak dara noona dengan ceria, dia menghampiriku, dan memelukku erat.. akupun membalas pelukannya dengan tulus. Hatiku terasa sakit mengetahui kenyataannya.. semua hanyalah palsu. “aigo gaeddong-aaa, aku merindukanmu..>.<” rengeknya dengan gaya cute nya. “iya noona.. aku merindukanmu juga..” ‘aku benar-benar sangat merindukanmu noona’ batinku. Dan paparazi tak mau kehilangan moment hangat kami seperti biasanya. Hatiku terasa teriris.. sakit, aku pengen menangis.. tapi bukan sekarang.. aku tak boleh menangis disini. Dan acara kami berlanjut dengan rehersal, dapat ku lihat di depan panggung dara noona mengawasiku sangat antusias. ‘Mengapa semua ini hanyalah sandiwara saja?’ batinku. “cheondung-aaa!!!” ku dengar teriakan GO hyung yang mengagetkanku. Q tatap di depan kakiku sudah sangat di tepi panggung, jika aku maju lagi aku pasti jatuh. Reflek aku mundur lagi.. kenapa aku jadi gak konsen gini sie?? “jeosangimnida..” teriakku panik menatap member lain, aku benar2 takut kali ini. “gwenchana yo.. sekarang kamu istirahat dulu, kamu kecapekan ya?” kata joonie hyung lembut, membuat A+ berteriak histeris. ‘pembohong!!’ batinku sedih.
Setelah malam tiba, acarapun dimulai, untngnya selama perform tidak ada masalah dan lancar :D. Tiba di backstage kami melimpahkan rasa lelah kami, aku terduduk lemas di sofa..astaga.. aku benar-benar lelah. Aku duduk diam dan mengatur nafasku, belum juga kelar rasa lelahku, mereka sudah---- “doongie oppa :D” teriak jiyeon di ambang pintu backstage mblaq. Semua menatap jiyeonn, “yee-yeee jiyeon-aaa..” jawabku gugup tapi tak lupa untuk tersenyum kepada jiyeon. Aku menatap member MBLAQ lain, mereka menatapku dingin apalagi GO hyung, “a eum.. jeosangimnida, jiyeon.. kajja” kataku sambil menarik lengan jiyeon keluar dari backstage kami. “oppa.. kita mau kemana?” tanya jiyeon.. “di sini saja” jawabku singkat setelah sampai di tower dari gedung ini. “eum.. mereka baru tidak mood jika ada tamu..” tambahku kalem. “oppa.. bukannya kamu takut ketinggian yah.. kekekek di sini sepi yah. Tapi liat deh pemandangan di sana indah sekali.. ^.^” kata jiyeon kalem dan menatap ke arah perkotaan. Yupz.. di sana terpampang lautan bintang dari lampu2 kota. “yeppudaaa..” takjubku menatap ke lautan itu. Tiba-tiba sesuatu yang lembut menekan pipiku. Aku melirik ke samping dan ku dapati jiyeon tersenyum cantik. Aku melongo.. dan menyentuh bagian pipiku tadi.. ‘jiyeon menciumku?’ batinku kaget. “ji-jiyeon-aaa.. ap-apa yang kamu--” “doongie oppa.. saranghae yo.. sudah sangat lama aku memiliki perasaan yang beda terhadapmu oppa, kamu adalah lampuku, bungaku, berlianku yang selalu membuatku tersenyum nyaman. Doongie oppa, mau-maukah kamu menjadi nam-namjachinguku?” jiyeon menyatakan cinta? Padaku? Namjachingunya? Aku semakin membelalakkan mataku, tak percaya dan kaget.

Myungsoo POV
“WHAT????” gumamku kaget. Jiyeon menyatakan perasaannya terhadap cheondungie? Yupz.. aku tadi tanmpa sengaja melihat cheondung yang menarik lengan jiyeon menuju tower. Dan sekarang aku berdiri disamping IU dan wooyoung hyung tapi kurasa iU sudah tak disampingku lagi.. buktinya kini IU sudah berada di belakang cheondung dan jiyeon. Tampak wooyong hyung yang ingin mengikuti IU tapi aku menahannya. Jadi aku dan wooyoung hanya melihat mereka dari balik tembok.

Cheondung POV
“oppa----” “jiyeon-aaa!!!” suara jiyeon dipotong oleh jieun yang sudah berdiri di belakang kami berdua. Aku membelalakkan mataku kaget, sejak kapan jieun di situ? Jiyeonpun tidak kalah kagetnya, dia juga membelalakkan matanya yang memang bulat dan lucu. “Jiyeon-aaa.. apa-apaan kamu??! Katanya kamu-kamu..” jieun tiba-tiba mulai menangis?? Tapi kenapa? “wae? Memang aku mencintai doongie oppa, terserah kamu mencintainya ataupun mengenalnya terlebih dahulu, doongie oppa sanghae yo..” kini jiyeon menatapku lembut. Aku hanya melongo, bingung sendiri. ‘jadi jieun juga men-mencintaiku huh?’ batinku berusaha mencerna keadaan sekarang ini. “sanghyun oppa.. nan-naneun nadoo sanghae..” kini jieun menatapku lekat. Akupun hanya menambah ukuran mataku.. aku semakin terkaget.. ken-kenapa dengan mereka?? “oppa.. maukah kamu menjadi namjachinguku? Aku mencintaimu sejak lama... sejak kita masih traine.. aku tak pernah melepas pandanganku terhadapmu karna aku sangat mencintaimu..” tambah jieun dia terisak. “jieun-aa.. ulijima...” kataku bingung mau mengatakan apa. “doongie oppa? Deo memilihnya? Kamu harus memilih salah satu dari kita oppa..” kini jiyeon nampak khawatir. “eum.. jiyeon-aaa... jieun-aaaa... aku-aku menyanyangi kalian berdua, kalian sudah seperti saudariku sendiri.. aku-aku tak pernah menyanyangi kalian lebih dari saudara.. hhhh.. jadi-jadi... aku tak ingin menjadi namjachingu jiyeon maupun jieun, karena kalian sudah seperti adik kandungku sendiri. Aha-ahahaha” “Plakk.!!” Pipi kananku terasa panas karena tamparan jieun, ‘appo’ “KAU-KAU HARUS MEMILIH SALAH SATU DARI KAMI OPPA!! KALAU TIDAK.. SAMA SAJA OPPA TAK BISA MEMILIH KAMI BERDUA!!” teriak jieun kencang. “an-aniyo.. aku benar-benar tak punya perasaan lebih terhadap kalian berdua, aku benar2 menganggap kalian sperti adikku” jawabku semakin gugup. “Oppa jahat!! Sama saja oppa membuat kami bingung!! Dan menggantung!! Aku-aku hanya ingin jadi namjachingumu bukan adikmu!!” kini jiyeon terisak juga. Dadaku mulai ikut campur, rasa nyeri itu kini menyeruak mendesak seluruh dadaku..’arghhh.. kenapa pada saat seperti ini??’ batinku. Aku harus tetap tenang.. jangan sampai aku terjatuh..!! “aku benci kamu oppa!!” teriak jiyeon dan dia berlari meninggalkan kami. Aku berusaha mengejarnya juga.. ini semua salah paham.. “owh jadi oppa lebih memilih jiyeon yah? Aku-aku kecewa padamu sanghyun oppa!!” aku terhenti oleh perkataan jieun. Aku menjadi bingung.. aku menyayangi mereka berdua seperti adikku sendiri tapi mereka salah paham ottokhe..? batinku. Jieunpun meninggalkanku.. “jieun-aa hhh hhh” aku terduduk lemas.. dadaku benar-benar sangat sakit aku tak kuat memanggilnya dengan keras. Apa-apaan mereka itu? Memang kenyataan mereka aku anggapa adikku sendiri, aku tak menyanyangi mereka lebih dari saudara. “aku tak berbohong” gerutuku sambil mulai menangis. Tiba-tiba terdapat seseorang yang berdiri di depanku.. aku mendongak dankudapati wooyoung hyung dengan wajah penuh amarah. “hyu-hyung.. yang kamu lihat itu tidak seperti yang kamu pikirkan hyu---” wooyoung hyung menarik kerahku naik dengan kasar, akupun berdiri mengikuti tangannya. “maksud semua ini apa huh? Kau-kau berlagak mendekatkan aku dengan jieun tapi-tapi kau..!! kau hanyalah orang yang bisa menusuk temanmu dari belakang huh?? You bastard!!!” kini kepalan wooyoung hyung menekan perutku keras membuatku terjatuh tersungkur. “ap-appo... hyu-hyunghh.. ka-kamu salah paham hyungh..!! kumohon dengarkan aku dulu hhh” kataku sambil menahan rasa sakit yang sangat di perut dan dadaku. “KAU!!! AKU TAK BISA MEMAAFKANMU!!” bentak wooyoung hyung dan menendangku lalu pergi. “Hyu-hyung..” panggilku pelan. ‘kenapa semua pergi?’ aku menangisi diriku sendiri.. ‘kenapa bisa kacau begini?’ aku terus menangis. “me-mereka salah..” gumamku ditengah tangisku. Tiba-tiba seseorang memelukku dari belakang. Saat ku liat ternyata myungsoo yang memelukku dengan wajah, sedih?? “ulijima” bisik myungsoo datar. “cheondung-aaa.. benar apa kata jiyeon dan jieun, kau harusnya tdai memilih salah satu dari mereka,,,” jelas myungsoo. “ta-tapi.. aku sudah menganggap mereka seperti adikku semua, aku-aku tak ingin menjadi namjachingu dari mereka, aku –aku tak berbohong..T^T” kataku menjelaskan. “tapi mereka butuh penjelasan lebih dari itu cheondung-aaa” kata myungsoo. “aku kan sudah menjelaskannya!!!” kataku sedikit kesal. Aku bingung dengan apa yang dikatakan myungsoo, dia spertinya tak percaya dengan kata-kata ku huh?? “deo-deo seprti yang mereka katakan” kata myungsoo datar. “mak-maksudmu?” “kamu itu sebenarnya menyukai mereka berdua, hanya saja kau sepertinya tak mau kehilangan mereka berdua sehingga mereka jadi bingung, sebenarnya siapakah yang lebih kamu cintai.” Jelas myungsoo tetap datar. Aku menatap myungsoo dengan tatapan tak percaya.. “aku tidak berbohong!!!” teriakku kesal kepada myungsoo.. kenapa semua jadi tak percaya padaku huh?? Aku kecewa terhadap myungsoo. “deo...” aku pergi meninggalkan myungsoo sendiri.. tangisku semakin pecah.. aku benar-benar sial hari ini.. kenapa mereka semua jadi tak mempercayaiku huh? Memangnya aku pernah berdusta apa?? Batinku. Di dalam lift aku semakin merasakan sakit di dadaku dan pukulan wooyoung hyung sangat keras.. “Arghhh” aku mengerang di dalam lift. Dapat kurasakan keringat dinginku mulai keluar, aku harus kuat sampai di backstage dan langsung istirahat. ‘cheondung kuat!!!’ teriakku dalam hati. Dan akhirnya aku sampai di backstage dengan lancar.. aku menghela nafas lega. Saat aku membuka pintu backstage dan kudapati member MBLAQ dan manager sepertinya mereka sedang pesta? Aku bersandar di pintu.. ku dengar samar-samar ada yang menyapaku? Aku hanya menatap ke sumber suara ‘tak jelas’ badanku terasa begitu ringan dan suara melengking itu ahh.. gelap.

Lee Joon POV
Kami semua menatap cheondung heran. “Cheondung-aaaa,, akhirnya kamu kembali, sini kita sedang berpesta soda...^^” sapa byeongki hyung tapi cheondung hanya menatap kami dengan tatapan kosong, pucat, dan tubuhnya yang seperti sudah tak mampu menopang tubuhnya, dia bersandar pada pintu dengan nafas pendek. “cheondung-aa gwenchana?” tanya byeongki hyung dengan hati-hati, tapi kali ini cheondung justru makin merosot dan akhirnya terjatuh collapse. Dengan sangat cepat aku berlari dan menangkap tubuh lunglai cheondung. Tapi sepertinya cheondung dalam keadaan setengah sadar, dia menolak ku untuk membantunya dia tampak berusaha melepaskan diri tapi dia begitu lemah.. “jeosang-jeosang – imnida,, nan... hhh gwen-gwenchana yohh” gerutunya tak jelas dia terus meronta lemah, “ssssstttss” aku berusaha menenangkannya dan akhirnya tubuhnya lemas total, tak sadar. “cheondung-aa – cheondung-aaah” aku berusaha menggoyangkan bdan lemahnya tapi dia tak sadar juga. Kulihat yang lain tampak memanggil-manggil dan panik termasuk seungho hyung, GO hyung dan MIR. Kamipun langsung membawa cheondung kembali ke dorm dan memanggil dokter pribadi. Dan dokter bilang cheondung kelelahan berat sehingga terjatuh lemas. “atau mungkin cheondung shi punya riwayat sakit? Pertahanan tubuhnya begitu lemah.. sepertinya terdapat gangguan lambung berat atau depresi berat.. saya akan membuatkan rujukan untuk check-up ya.. jangan lupa semua keluhan harus dijelaskan semuanya nantinya..” jelas dokter itu. “aniyo...” tiba-tiba suara lemas mengalihkan prhatian kita semua, cheondung telah sadar. “nan gwenchanayo.. aku hanya seidkit kelelahan saja.. karna aku berjalan naik ke tower jadi aku lemas.. sudah itu aja.. aku tak memilki riwayat sakit apapun kok... sa-saya sudah check-up akhir-akhir ini.. dan semua baik-baik saja kok..” jelas cheondung lemah.

Cheondung POV
Ahhh.. aku benar-benar lelah dengan semua ini!!!!! Aku lelah bersandiwara. Aishh!! Sekarang wooyoung hyung, jieun dan jiyeon membenciku huh?? Aku harus bagaimana coba? Minta maaf? aku sudah berusaha menghubungi mereka tapi tak satupun dari mereka yang mau mengangkat telp ku ataupun membalas smsku. Ot-ottokhe? Dan akubakal meenghadapi semua ini sendiri huh? Apa aku memang harus terima keadaanku ini? Memangnya kesalahanku di dunia ini apaan si? Kenapa aku dibenci begitu banyak orang huh? Aku bahkan tak pernah membenci siapapun.. bahkan aku sangat menyanyangi mereka semua,,,, apa sikapku kurang ya dalam menunjukkan rasa sayangku? dan kanker itu... Seb-sebenarnya apa salahku? Aku menjatuhkan beberapa tetes air mataku. “nan paboya..”



 ~~TBC~~


double updated.. heheheheheh... karna lama.. jadi aku kasih double publish untuk hari nie... hehe terima kasih yang telah mau membacanya.. smoga aja tidak bosen buat lanjutin crita saiya.. hahahahay... anneyong---- #Bow 90degrees 


<<Preview  Next>>

        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar