NO
CRY and NO SICK
.............................
Dengan geram Mr. Park menarik lengan sanghyun keras masuk ke dalam rumah dan
dilemparnya sanghyun sampai terjatuh dilantai. “ap-appa.. wae-wae geure?” tanya
sanghyun takut-takut. Appa sanghyun dengan sangat tajam menatap sanghyun. “kamu
senang huh? Mengerjai appa? Kau membuat aku dinasehati ini itu dengan dokter
bodoh itu huh? Biar aku memanjakanmu begitu? Iya?” bentak Mr. Park dilemparnya obat
yang di belinya tadi di apotek ke wajah sanghyun. Obat2 yang sudah tertata rapi
sesuai resep menjadi berhamburan kemana-mana. “ahh.. app-appo” Mr. Park meraih
rambut sanghyun dengan kasar membuat
sanghyun meringis kesakitan. “yah...jangan harap aku akan mendengar kata2 dokter itu!!! Dan jika kamu sampai sakit lagi.. aku akan membuangmu!! Dasar tak berguna..” Mr. Park melepaskan genggamannya terhadap sanghyun. Sanghyun mulai menangis. “mau menangis huh?” seteleh Mr. Park mengatakan kata2 itu sanghyun langsung mengurungkan niatnya untuk menjatuhkan air matanya. Dia menahan dan mencoba membendung air matanya. “INGAT... Jangan sampai kamu sakit... !!!” kata Mr. Park dengan penuh penekanan. Sanghyun menganggukkan kepalanya dengan pelan. Bdanny kembali gemetaran. Dia sangat ketakutan dengan appanya yang kini seperti monster. Setelah Mr. Park meninggalkannya ke kamarnya, sanghyun memungut obat yang berhamburan tadi dan langsung masuk ke kamarnya yang tanpa kasur. Dia menatap obat2 itu, terdapat 3 macam obat.. sanghyun cukup cerdas dia meminum satu-satu 3 butir itu.. dan dia menyimpan yang lainnya dalam rak yang sudah rusak tapi dibersihkannya sampai bersih.
sanghyun meringis kesakitan. “yah...jangan harap aku akan mendengar kata2 dokter itu!!! Dan jika kamu sampai sakit lagi.. aku akan membuangmu!! Dasar tak berguna..” Mr. Park melepaskan genggamannya terhadap sanghyun. Sanghyun mulai menangis. “mau menangis huh?” seteleh Mr. Park mengatakan kata2 itu sanghyun langsung mengurungkan niatnya untuk menjatuhkan air matanya. Dia menahan dan mencoba membendung air matanya. “INGAT... Jangan sampai kamu sakit... !!!” kata Mr. Park dengan penuh penekanan. Sanghyun menganggukkan kepalanya dengan pelan. Bdanny kembali gemetaran. Dia sangat ketakutan dengan appanya yang kini seperti monster. Setelah Mr. Park meninggalkannya ke kamarnya, sanghyun memungut obat yang berhamburan tadi dan langsung masuk ke kamarnya yang tanpa kasur. Dia menatap obat2 itu, terdapat 3 macam obat.. sanghyun cukup cerdas dia meminum satu-satu 3 butir itu.. dan dia menyimpan yang lainnya dalam rak yang sudah rusak tapi dibersihkannya sampai bersih.
Beberapa
hari setelah dia dibawa ke rumah sakit, sanghyun tetap mengerjakan pekerjaan di
rumahnya dan setelah selesai maka dia akan langsung masuk ke kamarnya dan diam
tak melakukan apa-apa, hanya menunggu keluarganya kembali dari acara
masing-masing. Dia mengambil buku2nya dan membacanya. Sanghyun sangatlah rajin
dan cerdas. Tanpa ada guru yang mengajarinya dia dapat menyelesaikan soal
matematika hanya dengan memahami kata2nya. Cukup dengan membaca sanghyun sudah
sangat paham dengan soal2 meluas dari suatu topik. Terkadang saat dia
membersihkan kamar dari hyung-hyung nya dia akan membaca buku2 milik hyungnya
tentunya dengan diam-diam. Bahkan sanghyun mengerjakan soal-soal yang tertera
dalam buku hyungnya. Sebenarnya guru sanghyun menanyakan kemana sanghyun pergi
dan mengapa sanghyun keluar dari sekolahnya. Bahkan kunjungan ke wali muridpun
telah dilakukan guru sanghyun tapi Mr. Dan Mrs. Park tak mengenankan guru itu
masuk ataupun bertemu dengan sanghyun. Sanghyun selalu dipaksa masuk ke dalam
kamarnya dan disuruh diam tak bersuara di dalam kamarnya yang dikunci oleh Mr.
Park saat ada guru sanghyun berkunjung. Sanghyun adalah siswa teladan di
sekolahannya. Meski msih di grade pertama dia selalu dapat memecahkan masalah
yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran apapun. Bahkan dia dapat membantu
peserta olimpiade yang kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan
olimpiadenya. Sanghyun sering disebut-sebut sebagai anak emas bagi sekolahannya,
oleh karena itu pihak sekolahannya selalu mengharapkan sanghyun kembali ke
sekolahannya. Tapi sepertinya Mr. Dan Mrs. Park memang sangat sulit untuk
ditemui.
Saat
sedang asik membersihkan ruangan tamu yang memang luasnya seperti ruangan tamu kerajaan
sanghyun mendengar bel pintu rumahnya berdering dengan kerasnya. “yah!!!
Sanghyun!!! Palii ada tamu itu!” teriak eommanya yang sepertinya berada dalam
kamar mandi. “neh eomma..” balas sanghyun sambil berlari dari sudut ruangan ke
pintu.. dia membuka pintu rumahnya dan.. yag berdiri disana adalah.. saengnimnya.
“a.. saeng-saengnim?” . “sanghyun!!!” dipeluknya diri sanghyun oleh saengnimnya
itu. “sanghyun.. selama ini kamu itu ngapain saja jika kamu tidak sekolah hum?”
. “....” sanghyun benar-benar takut jika mengeluarkan sepatah atau dua patah
kata, eommanya pasti akan langsung memarahinya dan yang benar saja.. belum juga
sanghyun membatin “YAH... SANGHYUN.. MASUK KE KAMAR” teriak eommanya dari
belakang. Sanghyun langsung melepaskan diri dari pelukan saengnimnya dan
berlari masuk ke kamar bekas gudangnya. Badan sanghyun kini gemetaran hebat. Sanghyun
tak tau apa yang telah terjadi pada dirinya ‘Kenapa setiap mendengar suara
eomma dan appa aku langsung sperti ini.?’ Batin sanghyun. “ouch..” tiba2 merasa
perutnya sangat sakit sekali.. dia teringat obat yang dilempar oleh appanya
kemarin, dia pun langsung memasukkan obat itu ke mulutnya dan tak peduli pahit
atau apapun rasa obat itu merasuk ke lidahnya. Dia meminum obatnya tanpa air
ataupun makanan apapun. Karna sanghyun tak memiliki apa-apa untuk saat ini. Dia
bisa makan dan minum hanya saat malam saja tepatnya tengah malam nanti.
“ah..kenapa masih sakit gini? Aku tak boleh kelihatan sakit di mata mereka!!!
Nanti mereka marah lagi..” gerutu sanghyun sambil meremas keras perutnya.
“abojhi.. mani appo >.<....” . “sanghyun!!!” teriak eommanya tiba-tiba.
Sanghyun langsung mengusap air matanya yang sempat sedikit keluar dan dia
berlari mendekati eommanya yang sudah berada diluar kamarnya. “neh eomma?” .
“kenapa tak kamu lanjutkan lagi aktivitasmu huh?” . “ne-neh...” sanghyun menuju
ke tempat dia berada sebelum saengnimnya datang tadi. “yah!!!” tiba2 eommanya
berteriak. Sanghyun langsung menoleh ke arah eommanya dan didapatkannya
tamparan keras dari eommanya sampai sanghyun terjatuh. “kenapa dengan matamu
huh??!! Kamu menangis? Berani menangis huh???!!!” ditarikknya rambut sanghyun,
sanghyun menutup mata dan menahan tangisnya karna dia sangat takut eommanya
akan memukulnya lagi. “JAWAB!!!” . “an-aniyoo eomma.. ak-aku tidak menangis
ko-kok..” jawab sanghyun sambil meringis kesakitan. Sanghyun menggigit bibirnya
bagian dalam sampai dia rasakan asin di dalam mulutnya dia menahan tangis
dengan begitu. Saat Mrs. Park akan beretriak lagi tiba2 bel pintu rumahnya
berdering kembali. Dilepaskannya rambut sanghyun dan dia langsung menuju ke
pintu. “Ah... yeobo.. pulangnya cepat sekali? Di kantor tak ada masalah kan?
Mana berkas yang tdi aku bilang.. ketemu gak?” Mr. Park menatap sanghyun yang
tersungkur menutup mulutnya. “membuat ulah apa lagi dia?”. “ah.. molaso!!” Mr
Park mengerutkan keningnya dan mendekati sanghyun,, “KAU BIKIN ULAH APALAGI
HUH?!!!!” ditendangnya sanghyun dipunggungnya.. sanghyun hanya mengerang
kesakitan tapi dia tak berani meneteskan air matanya. Dia hanya terus menggigit
bibirnya. Sanghyun menggelengkan kepalanya tanda dia tak melakukan apa2. “terus
kenapa dia sampai sebal begitu?” ditendang lagi badan kecil sanghyun. Lagi
sanghyun mengerang kesakitan. “An-aniya.. mo-molaso” saat sanghyun mengeluarkan
kata2nya darah dari mulutnya keluar dan menetes.. Mr Park membelalakkan matanya
di genggamnya kepala sanghyun.. “SUDAH AKU BILANG KAN?? JANGAN SAMPAI KAMU
SAKIT!!!!! KALAU SAMPAI KAMU SAKIT AKAN AKU BUANG KAMU..!!” teriak Mr Park di
telinga sanghyun. Sanghyun menganggukkan kepalanya. “na-naneun gwenchana.. ini
hanya karna tergigit saja..” jawab sanghyun pelan. Dijatuhkannya lagi sanghyun
ke lantai. “Aish... menyusahkan!!!” gerutu Mr Park dan dia meninggalkan
sanghyun begitu saja.. sanghyun berusaha berdiri kembali dan langsung melakukan
kegiatannya lagi meski dengan perasaan yang sangat sakit.. dia ingin menangis
tapi kalau sampai ketahuan dia sangat takut. Tubuh kecil sanghyun menggigil
sakit tak hanya fisik, psikisnyapun terasa sakit.. hanya karna dia masih sangat
belia dia hanya diam saja dan menahan semuanya.
Sanghyun
POV
Aku
mengendap-endap menuju pintu belakang rumahku... jam di dinding rumah tadi
menunjukkan pukul 11.30 KST. Pasti mereka sudah pada tidur, karna perutku sudah
sangat keroncongan aku bergegas keluar dari rumah kemana lagi kalau bukan ke...
resto langgananku.. heheh.. bukan artinya aku membeli disitu, mana punya uang
aku nya.. aku kesana mencari makanan sisa, orang-orang yang makan di resto itu
memang sangat memubadzirkan makanan, makanan masih sisa banyak ditinggal begitu
saja.. dan nantinya akan masuk ke tong sampah,, kan sayang.. makanya aku
menunggui tong sampah.. agar makanan2 itu bisa aku ambil dan aku makan.. hehe.
“kwukkk~~~~” . “yah... tummy-aaaa... sabar.. bentar lagi pasti mereka akan
melempar makanannya.. makanya kamu tenang dulu.. jangan bunyi-bunyiiii~~~”
bisikku menatap perut kempesku. Dan akhirnya mereka membuang makanannya.. “ah..
tuan.. chakka.. hehe itu buat saya saja..” . “.....” tuan itu hanya diam dan menyerahkan plastik sisa
makanan itu kepadaku. Dengan cepat aku merenggut kantong plastik itu dan duduk
di bwah dan mulai memilah-milah kira2 mana yang akan aku makan.. “yah!! Itu
sampah.. kamu sedang ngapain?” teriak seseorang tiba2. Aku terlonjak dan
berlari sembunyi dibalik pohon.. jantungku berdegup sangat kencang.. aku sangat
takut. Siapa dia itu? Dia terus menatap ke pohon tempat aku bersembunyi.
“kwuukkkk kwukkk~~” si tummy ku terus berbunyi.. “aish.. diam.. kita sedang
sembunyi tummy pabo..” aku memukul pelan perutku. “kamu itu lapar!! Jangan
salahkan perutmu donk..” kata seseorang tiba2 orang tadi sudah berdiri di
sampingku. Aku berniat akan berlari tapi lenganku dicengkramnya keras.
“le-lepaskan..!! jeb-jeball... salah-salah aku apa?” kataku pelan berusaha
melepaskan diri. “hei... tenang dulu donk.. aku hanya ingin bicara saja..”
katanya. Mataku terbelalak.. aku semakin takut.. dan semakin meronta..
“lep-lepaskan! Lepaskan!!!” jantungku berdegupnya sangat kencang sampai terasa
sakit dan tiba2 saja badanku melemas aku berhenti meronta karna pandangan ku
kabur dan gelap.
Some
one POV
Anak
itu terus meronta sampai tiba2 dia melemas dan jatuh pingsan. Aku menahan
badannya yang sangat kecil dan lemah. “yah.. gwenchana? Yah kid..” aku
memanggil managerku dan memanggil ambulance. Aku membawa anak itu ke rumah
sakit. “tuan muda.. siapa anak ini?” . “ntahlah..” . “jika tidak kenal mengapa
kita harus mengurusinya?”. “yah.. kamu tak bisa lihat wajah pucat dan polos itu
huh? Dia sangat lemah dan sepertinya dia butuh bantuan..” jelasku kesal.
“jeo-jeosangimnida..” kata managerku. Tadi saat akan pulang dari makan malamku
bersama teman2ku aku tak sengaja menatap seorang anak yang sedang mengutak atik
sampah dan hendak memakannya!! Karna aku pikir itu tindakan yang tidak boleh
dilakukan karna bisa membahayakan dia sendiri, lagian makanan sisa dan kotor
kok dimakan ya jadi sumber penyakit lah.. makanya aku menegurnya, tapi dia
malah lari ketakutan. Kemana orang tuanya sih?? Kasian kan dibiarkan cari makan
dari sampah..!!! batinku.”tuan muda.. dia sudah sadar” kata managerku tiba2.
“ho? Jeongmal..” aku beranjak dan memasuki bangsal VIP no 5 yang tadi aku pesan
untuk anak itu. Anak itu nampak bingung menatap sekeliling.. matanya menatapku.
Dan dia tercekat dan wajah yang tadinya hanya bingung tiba2 berubah menjadi
wjah ketakutan. “ka-ka-kau siapa? Aku aku dimana?” tanyanya ketakutan. Tiba2
dia melepas selang infus dan hendak melarikan diri, aku dengan sigap menangkap
pinggangnya yang sangat ramping. “hei.. kau musti istirahat dulu.!!!” Teriakku.
Dia mulai meronta minta melepaskan diri. “lep-lepaskan! Kumohon..” kini
badannya gemetaran hebat. Karna bingung musti apa aku mengelus punggungnya dan
menenangkan anak itu. Perlahan diapun tenang. “hei anak kecil, siapa namamu?” .
dia menatapku ragu, “sang- eum cheondung” . “oh hai cheondungshi.. eung kenapa
tadi kamu makan makanan yang ada di sampah huh?” . “aku lapar.. dan dan tak ada
uang..” jawabnya singkat. Aku tersenyum menatapnya. “bagaimana kalau kamu
kerja.. agar dapat uang..” dia menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan,
antara tatapan bingung, sedih, dan takut. “yah... aku bisa memberimu
pekerjaan.. bagaimana?” tmbahku lagi. dia hanya menatapku melongo, ‘aigooo
kyopta... >.< jika dia tak punya keluarga, akan aku paksa eomma untuk
adopsi dia!!!’ cheondung hanya terus melongo tampak bingung...---TBC---
<<Preview Next>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar