Kimbum
POV
Yang
benar saja.. sudah tiga hari sejak aku mengantarkannya pulang, dan rami belum
sekalipun melihatnya keluar dari kamarnya? Kenapa mereka tak mengecek sanghyun
sih??? Batinku aku mulai khawatir. “sanghyun? Sanghyun-aaaa buka pintunya
dong.. ini hyung..” tak ada respon sama sekali. Aku semakin panik dan akupun
mulai menggedor-gedor pintu kamr sanghyun dengan keras.. tapi tetap saja tak
ada respon. “yah sanghyun-aaa... jebal jawab dong.. gwenchana? Sanghyun?
SANGHYUN!!!” aku mulai meninggikan suaraku dengan panik.
Mulanya aku hanya mengetuk pintunya tapi tak ada respon sampai aku menggedor-gedor pintu kamarnya dengan keras dan tetap.. kamar sanghyun seperti tak berpenghuni. Saat aku mulai menggedor lagi tiba2 bel pintu rumah berdering membuatku terlonjak. “yah aish!!! Mengagetkan!!” gerutuku kesal. “bi-biar aku bukakan pintunya oppa..” kata rami sembari meninggalkanku. Akupun kembali menggedor dan memanggil-manggil sanghyun.. tapi tak ada respon, hatiku semakin mencelos.. pikiran2 burukpun terlintas.. ‘oh God.. jeball.. jaga sanghyun.. aku mohon..’ batinku berdo’a. “an-anneyonghaseyo.. choneun MBLAQ leader seungho imnida.. dan dia lee joon..” aku enoleh ke arah pintu depan yang memang tampak dari depan kamar sanghyun. Dan 2 namja yang dipersilahkan rami masuk, kini menatapku dengan tatapan heran. “A.. emm.. jeosangimnida.. say-saya kesini.. emm.. cheondung ada?---” . “ada urusan apa dengan sanghyun?” tanyaku memotong kata2 leader itu. “ah.. ini sebenarnya MBLAQ hari ini ada jadwal ke Seoul, sudah dari kemarin kami mencoba menghubungi cheondung tapi belum ada respon.. sms tak di balas dan telepon pun tak diangkat-angat.. padahal sudah tersambung...” jelas seungho kalem. Mataku terbelalak.. “bo?? Dia bahkan belum keluar sejak-sejak.. ntahlah.. Sanghyun!!! Sanghyun-aaaa.. buka pintunya!!” aku kini menggedor pintunya dnegan sangat keras tapi tetap saja tak ada respon dari dalam. “ba-bagaimna kalau sa-saya telepon?” namja yang bernama lee joon menawarkan hal yang seharusnya aku lakukan dari tadi!! “ah..yahh.. palli” kataku.
Mulanya aku hanya mengetuk pintunya tapi tak ada respon sampai aku menggedor-gedor pintu kamarnya dengan keras dan tetap.. kamar sanghyun seperti tak berpenghuni. Saat aku mulai menggedor lagi tiba2 bel pintu rumah berdering membuatku terlonjak. “yah aish!!! Mengagetkan!!” gerutuku kesal. “bi-biar aku bukakan pintunya oppa..” kata rami sembari meninggalkanku. Akupun kembali menggedor dan memanggil-manggil sanghyun.. tapi tak ada respon, hatiku semakin mencelos.. pikiran2 burukpun terlintas.. ‘oh God.. jeball.. jaga sanghyun.. aku mohon..’ batinku berdo’a. “an-anneyonghaseyo.. choneun MBLAQ leader seungho imnida.. dan dia lee joon..” aku enoleh ke arah pintu depan yang memang tampak dari depan kamar sanghyun. Dan 2 namja yang dipersilahkan rami masuk, kini menatapku dengan tatapan heran. “A.. emm.. jeosangimnida.. say-saya kesini.. emm.. cheondung ada?---” . “ada urusan apa dengan sanghyun?” tanyaku memotong kata2 leader itu. “ah.. ini sebenarnya MBLAQ hari ini ada jadwal ke Seoul, sudah dari kemarin kami mencoba menghubungi cheondung tapi belum ada respon.. sms tak di balas dan telepon pun tak diangkat-angat.. padahal sudah tersambung...” jelas seungho kalem. Mataku terbelalak.. “bo?? Dia bahkan belum keluar sejak-sejak.. ntahlah.. Sanghyun!!! Sanghyun-aaaa.. buka pintunya!!” aku kini menggedor pintunya dnegan sangat keras tapi tetap saja tak ada respon dari dalam. “ba-bagaimna kalau sa-saya telepon?” namja yang bernama lee joon menawarkan hal yang seharusnya aku lakukan dari tadi!! “ah..yahh.. palli” kataku.
Lee
joon POV
Dengan
gugup dan panik aku mencoba menghubungi ke nmor cheondung. Dan teleponpun
tersambung, tapi.. kami semua dapat mendengar bunyi dering handphone cheondung
dari dalam kamarnya tapi tak ada gerakan sedikitpun. Jantungku berdegup begitu
kencang.. aku merasa sangat takut jika terjadi apa-apa pada cheondung,
pikiranku sudah sangat kacau, tanpa pikir panjang aku langsung
menggedor-nggedor pintu kamar cheondung dan meneriakinya.. “cheondung!!! Yah!!
Buka pintunya.. ini aku bukan??” aku terus menggedor pintu kamar itu sampai aku
merasakan sakit di kepalan tanganku. “ada kunci cadangan?” tanya seungho hyung
kepda noonanya cheondung yang tampak kebingungan bersama eommanya cheondung.
“a.. eum.. tak ada.. kunci cadangannya sudah hilang..” jelas noona cheondung
dengan gugup. “ba-bagaimana jika pintunya didobrak saja?” usulkupun langsung
ditrima anggukan dari masing-masing. Aku, kimbumshi dan seungho hyung berusaha
keras mendobrak pintu kamar cheondung yang sangat kuat. Setelah 3x mencoba
akhirnya pintu kamarnyapun terbuka. Kami berhamburan masuk ke dalam, dan kini
aku menatap yang empunya kamar sedang tertidur pulas dengan wajah yang nampak
pucat pasi.
Kimbum
POV
Ku
tatap sanghyun tertidur lelap, aku dengan lembut berusaha membangunkannya tapi tak ada
tanda-tanda dia bergerak, aku semakin panik maka akupun menggerakkan badannya
dengan keras dan tetap sanghyun tidak membuka matanya, “ya Tuhan, bahkan
sanghyun masih mengenakan pakaian yang sama saat aku terakhir melihatnnya” celetukku
kaget. Orang2 yang tadinya berkerumun masuk kini mulai panik. “sanghyun!
Sanghyun!!” aku menepuk-nepuk pipinya keras, dia tetap tak bangun, badannya
begitu dingin, aku mengecek denyut nadinya dengan tangan gemetar, aku begitu
panik dan saat aku masih mendengar denyut nadinya yang sangat lemah, aku
menghela nafas sangat-sangat lega. “lemah..” celetukku. “oppa! Dia kenapa?”
tanya rami dengan raut yang ku tak dapat mengartikannya. “dia pingsan, eumm
rami tolong ambilkan tasku tadi di ruang tamu neh.. eomma ada air hangat? Agar
sanghyun meminumnya dan juga.. kompres eomma.. tolong..” rami dan eomma pun
langsung beranjak sedang dua namja yang terpaku dengan wajah sangat khawatir
itu tetap berdiri di sampingku tanpa bergerak se inchipun menatapku dan sanghyun.
“eum.. kalian berdua bantu eomma neh?” keduanya mengangguk dan langsung
mengikuti eomma. Ramipun datang dengan membawa tasku. Aku segera mengeluarkan
injeksi yang memang khusus untuk sanghyun, ‘sanghyun-aaaa.. kau kenapa??!’
batinku sambil menyuntikkan injeksi ke lengan kanannya. Tampak tak ada
tanda-tanda dia bangun, akupun kembali memberikan injeksinya sampai takaran 3x
sapai akhirnya sanghyun sedikit bergeming dan perlahan membuka matanya.
“sanghyun?” panggilku tenang. “hyu-hyung? hyung beh belum pulang?” tanya
sanghyun pelan dan sangat tak bertenaga. Pasti dia telah pingsan selama tiga
hari itu, ‘ya Tuhan sanghyun kau membuatku sangat khawatir!’ batinku. “sstsst..
kamu masih lemah..” kataku lembut.
Cheondung
POV
Saat
perlahan q buka mata, aku merasa begitu letih dan badanku seperti tak dapat
digerakkan, kenapa kimbum hyung masih disini dan menatapku dengan wajag pucat
dan khawatir. Dan tiba2 mataku menangkap dua namja yang tak seharusnya dan tak
mungkin bisa berada di dalam rumahku!!! Apa aku mimpi??? Aku reflek terduduk
dengan cepat, “seung-leader nim? Joon- lee joon shi!!” kataku tercekat tapi
tiba2 sekitarku menjadi gelap dan aku terhuyung begitu memusingkan. “sanghyun!”
“cheondung!” aku mendengar dua namaku dipanggil bersamaan dengan suara khawatir?
Aku sedikit tersenyum lemah mengetahui mereka mengkhawatirkanku huh? “sanghyun!
Kamu masih lemah! Kamu sudah beberapa harii pingsan, makanya kamu itu masih
lemah, tiduran dulu..” jelas kimbum hyung. “ping-pingsan? Nan-naneun
gwenchana,,, hanya merasa sangat lelah saja kok,, dan le-leadernim..
kenapa----” . “aku sudah mencoba menelfonmu sampai beberapa kali sejak kemarin
sampai sekarang sudah waktunya kerja bagi kita makanya kami datang kesini..”
jelas seungho hyung memotong pertanyaanku.
Aku mencoba untuk duduk tapi badanku seperti lumpuh semua. “sejak
kemarin? Iini hari apa?” tanyaku lemah nafasku terasa sangat berat. “ini
rabu..” mataku terbelalak dengan jawaban joonie hyung yang singkat. “boh?
MBLAQ-MBLAQkan ada scheedul!! Aku musti siap2..!” saat aku mencoba bangun lagi
benar2 badanku sangat lemah sampai aku terhuyung kembali. “yah.. kamu masih
sangat lemah, sudahlah.. aku sudah menghubungi kevin hyung.. kamu sementara
istirahat saja dulu sampai pulih..” jelas seungho hyung. “aniy.. nan
gwenchana,,naneun jeongmal gwenchana...” aku merasa sangat bersalah, aku memang
selalu menjadi lubang hitam bagi MBLAQ!! Batinku getir. “tidak!! Kamu harus
istirahat dulu.. kalau sudah sehat baru bisa ikut kegiatan lagi..” jelas
seungho hyung. “ta-tapi secheedulnya?” tanyaku pelan. “gwen-gwencana.. aku
sudah menghubungi managernim tentang kondisimu.. jadi tak papa tdk ikut dulu..”
kata seungho hyung lagi. aku menatap heran terhadap orang2 yang kini berada di
ruang kamarku. eomma, noona, seungho hyung, joonie hyung.. mereka tampak panik?
Kenapa? Karna akukah? Mereka mengkhawatirkan aku? Batinky senang. Tapi aku
benar2 merasa sangat lemah untuk saat ini, aku memejamkan mataku lagi, aku
tidak mengantuk hanya saja.. badanku terasa tak bertenaga. “sanghyun-aaa..
makan duu neh?” kurasakan seseorang memegang pundakku lembut, aku menatap
kimbum hyung dengan senyum manisnya. Aku hanya mengangguk lemah. Sampai
akhirnya seungho hyung dan joonie hyung pamit kembali, dengan terpaksa aku
meninggalkan schedule MBLAQ aku sudah memaksa untuk ikut tapi mereka semua
melarangku keras.. perasaanku campur aduk, aku senang krna mereka begitu
memperdulikan kesehatanku dan juga sedih karna aku telah mengecewakan A+ dan
MBLAQ tentunya dengan absennya aku di jadwal tersebut. Mereka memaksaku
istirahat, apa mereka sedang berakting ya? Tapi,, ini tampak sungguhan.. J
Durami
POV
Sanghyun
tiduran lemas, selama ini aku tak pernah menatap dongsaeng satu2nya yang aku
miliki terbaring lemah seperti itu, baru aku sadari saeng aku begitu kurus dan
pucat. Kulit putihnya yang terlampau putihnya membuatnya nampak seperti hantu
tapi kulit itu lembut seperti bayi. Aku membersihkan lengan dan kakinya dengan
air hangat, dia tampak tak terusik dengan tanganku yang membersihkan lengan
hangatnya. Dia tidur dengan wajah polosnya yang lemah. Yah memang dia saengku
tapi.. kenapa aku tak pernah dapat menyukainya? Setiap melihatnya aku teringat
orang jahanam itu. “eumh... appa.. nan nan bogoship--- mmmnhhh” Tiba2 sanghyun
mengigaukan orang yang seharusnya tak perlu dianggap ada di dunia ini. Moodku
yang tdinya fine2 saja tiba2 menjadi jengkel. Aku melempar handuk bsah yang aku
pegang ke arahnya yang tentunya tak mengganggu tidurnya. “ish.. bisa2nya kau
menyebut-nyebut orang gila itu!!!” gerutuku sambil pergi keluar dari kamarnya dan
“bruk” aku menabrak eonnieku yang kini terjatuh bersamaan denganku. “aish..
rami-aa.. kalau keluar ruangan pelan2 donk.. jadi kaget aku nya..” gerutu
eonnieku sambil branjak berdiri. “mianhe eonnie.. aku sebal sama sanghyun!”
kataku sambil berjalan ke arah depan Tv, eonnikupun ngikutin aku tanpa aku
suruh. “memangnya dia kenapa?” . “aish.. bisa2nya dia tidur sambil sebut2
appa!!” kataku kesal. Eonnieku memang paling benci jika ada yang ngungkit2
masalah appa. “BO? WHAT THE HELL HE SAY THAT!!!” teriak eonnieku. Sedikit
menyesal sih aku mengadu ke dia tentang appa, jadinya dara eonnie jadi kesal
berlipat2 ganda ketimbang aku. Eonnieq memang paling menakutkan jika dia telah
tersenggol masalah appa kami, yah.. appa kami telah melakukan kesalahan yang
fatal terhadap keluarga kami. Eonni jika marah sangat enakutkan. Aku jadi ngeri
sendiri. “i-iya eonnie.. tak tahu tuh.. menyebalkan!! Namja sendiri disini
malah bikin kesal kita..” tambahku. “AISH.. miasal dia tak sakit pasti sudah
bakal aku marahin dia!! Tak pernah bisa belajar dari lingkungan keluarga kita
apa????!!!!” kata eoonieku kencang. “maksud noona apa?” tiba2 seorang namja
menyahut pembicaraan kami. Sanghyun tiba2 saja sudah berdiri di depan kamarnya.
“yah!! Mengagetkan saja kamu!!” kataku kesal. “maksudku huh? Kau tanya apa
maksudku? Sanghyun kamu itu selain mengganggu ketenangan, masih saja menambahi
hal2 buruk yang telah kamu lakukan disini tahu!!! aish jeongmal!!!” bentak dara
eonnie dengan keras. Yang biasanya sanghyun langsung pergi atau mengalah, tapi
ini dia malah tampak mengerutkan kening tanda dia marah dan manatap eonnie
dengan tatapan kesalnya. Ini tidak seperti biasanya, biasanya dia akan menunduk
dan mendengarkan kami tapi kali iini, “hal2 buruk apa maksud noona! Sudah aku
bilang aku tak pernah mabuk2an seprti yang dikatakan oleh mereka!!! Dan
sebenarnya noona itu kenapa sih tak pernah tidak memarahi dan memojokanku?!!
Memang kesalahanku sebenarnya apa?” kata sanghyun yang membuatku membelalakkan
mata, tak biasanya dia membantah siapapun disini, nah ini dia bahkan telah
membantah dara eonni??!! “salahmu huh? Kenapa kau masih saja menyebut2 appa?
What the heel you say it!!!!” teriak dara eonnie. “appa? Appa adalah appaku,
appa noona juga! Kenapa memang jika aku masih memanggil appa? Aq memang sangat
merindukan appa! Aku lebih mengharapkan kedatangan Appa!! Kenapa sih noona
selalu membenci appa?” teriak sanghyun tak kalah emosinya mesti dia masih
tampak lemah tapi wajah emosinya tetap menunjukkan kegarangannya. “sanghyun!
Jaga mulut mu!!” kini eommapun ikut menatap ketus ke arah sanghyun. “sanghyun..
seharusnya kau tidak berkata seperti itu!” kataku lebih kalem daripada yang
lain tapi tetap saja geram. “eomma dan noona tuh kenapa sih?? Apa sih salah
appa!? Kenapa kalian membenci appa!!?” . “karna appa memang salah!!” teriak
dara eonnie. “arghhh.. aish.. setiap bertanya selalu itu jawabannya!! Kalian
aneh.. eomma dan noona aneh!!!” teriak sanghyun kini dengan nafas
terengah-engah. “BO??? MEMANG APPA SUMBER KEHANCURAN!” kini eonnie menangis.
Sanghyun menatap dara eonnie dengan tatapan bersalah. “tapi-tapi aku merindukan
appa.. aku sang-” . “PLAKK” dara eonnie mendaratkan telapaknya ke pipi
sanghyun. Kini sanghyun memerah dan terpaku. Aku kasian sih tapi... lebih
kasian eonnie!!!! “sanghyun!!! Kamu benar-benar sukses membuat kami sakit hati
huh???!!!!” kataku sambil mengikuti dara eonnie dan eomma yang menuju ke kamar
eonnie.
Cheondung
POV
Aku
membatu, dara noona menangis, eomma dan rami noona pun ikut sedih. Aku ini
apa-apaan!!! Aku telah membuat mereka menangis?? Noona menamparku, perih...
tapi kenapa perih ini menyebar ke hatiku? Hatiku paling dalam. Kenapa mereka
membenci appa? “appa... bogoshipeoso..” aku menjatuhkan air mataku. “aish!!!
Mending aku kembali ke dorm saja!!! Gerutuku dalam hati. Tapi.. semua ini
slahku.. aku harus meminta maaf.. yah.. aku musti yang meminta maaf kepada
noona dan eomma. Belum juga aku sampai di kamar dara noona, dadaku sudah sangat
sakit. “arghhh..” ya Tuhan... sa-sakit sekali!! Tiba2 terlintas dipikiranku
untuk tahu alasan mereka membenci appa.. yah.. aku musti tahu kenapa!!! Tapi..
“arghhhh..” nafasku tersengal-sengal.
Dengan susah payah akupun memutuskan kembali ke kamarku dulu. Mending
aku tanyakan bsok dan minta maaf juga. Aku memejamkan mataku stelah meminum
obatku.
Suara
kicauan burung dari endela kamarku terus memanggil-manggil bak alarm, akupun
membuka mataku dengan malas. Badanku tak berubah, tetap letih seperti kemarin.
Mungkin karna memang sekarang ini waktunya makan, huft. “yorobun.. sarapan
sudah siap..” teriak rami noona. Ah... aku harus dapat jawabannya saat sarapan
ini!!! Akupun segera membangunkan badanku dan cuci muka. Akupun turun, semua
tampak tenang dan tak memperdulikan kedatanganku.. seperti biasanya. Baru juga
aku memasukkan 3 kali suapan di mulutku, nyeri di ulu hati itu muncul,, kenapa
muncul disaat yang penting gini sih??? Batinku kesal. Aku merasakan oksigen
seakan berjumlah sangat sedikit. Aish... “appa.. ~_~” keluhku pelan. Aku memang
suka reflek menyebut appaku hehehehe- “YAH!!!!” belum juga kelar aku ketawa
dlam hati dara noona sudah menatapku dengan penuh kebencian? Sampai aku
terlonjak. “KAU..!! DASAR PENGUSIK!!!!” teriaknya. “noon-noona kenapa?” .
“KENAPA? INGAT2 SENDIRI!!! AISSH,, NAFSU MAKANKU JADI HILANG!!” bentak dara
noona. Eomma dan rami noona pun menjadi menatapku dengan kesal. “ke-kenapasih
noona dan eomma benci terhadap appa?” . “kamu mau memancing emosiku huh?”
teriak noona emosi. Meski sebenarnya aku takut menghadapi dara noona yang
emosi,, tapi aku musti tahu alasannya!!! “sanghyun.. sudah kubilangkan.. jangan
ungkit2 masalah itu!!!” kini eomma ikut2an emosi. Sebenarnya tak tega melihat
mereka marah2 seperti ini, tapi aku harus tahu alasannya!!! >.<. “TAPI
APPA LAH YANG MEMBUAT KELUARGA KITA ADA!! APPA YANG SELALU MEMBUAT KITA BAHA---”
“PLAK” sebelum aku selesai dengan kata2ku, aku merasakan pipiku panas,
seseorang menamparku dengan sangat keras, aku terhuyung, melongo, dan shock.
kini-kini bukan noona.. melainkan.... “eom-eomma? Ken-kenapa?” tanyaku, suaraku
mulai gemetaran. “jeo-jeosangimnida.. cho-choneun,, mem-membuat keributan
ini..” akupun membungkuk dan mataku mulai memanas, hatiku sakit.. tak hanya
fisik tapi.. ‘mani appo..T^T’ akupun beranjak akan meninggalkan mereka. Aku
benar2 begitu shock.
Durami
POV
Kutatap
kini eomma menampar pipi sanghyun keras, sanghyun tampak sangat shock dan
sedih. Kasian sih dengannya tapi salah dia sendiri. Dara eonnie dan eomma sudah
pergi ke kamar dara eonnie. Kini hanya aku dan sanghyun disini.. tapi sanghyun
mulai beranjak keluar dari ruang makan dengan tatapan shock. “yah.. sanghyun..”
dia terhenti. “kau tahu.. appa telah mencampakkan eomma dna meninggalkan kita
tanpa uang sepeserpun, kau mungkin tak menyadari itu karna kau masih kecil..
bahkan semua jerih payah eonnie dirampas semua olehnya, appa tidak selamanya
appa yang selalu menyanyangi keluarganya sanghyun. Paham sekarang huh?” kataku
datar. Sanghyun kini ternganga dan tampak kekecewaan di wajahnya. “ti-tidak
mungkin..” gerutu sanghyun pelan tapi aku masih mendengarnya. Aku berdiri dan mendekati
sanghyun. “terseerah mau percaya atau tidak.. toh tak ada gunanya juga aku
untuk brbohong terhadapmu... sanghyun.. bisakah kamu berhenti membuat ulah?”
aku meninggalkan sanghyun dan mengikuti eomma ke kamar dara eonnie.
Cheondung
POV
“bisakah
kau berhenti membuat ulah” kata2 rami noona terus berputar di otakku. Aku
perjalanan menuju ke dorm, yah,,, karna memang ada scheedul. Sesampainya di
dorm.. bukannya ketenangan yang kudapatkan melainkan kejutan yang sedikit pahit
dirasa. Q tatap semua member + seseorang yang tampak asing tapi saat ku lihat dengan jarak dekat barulah
aku tahu siapa dia. “a.. anneyonghaseyo.. ^_^ pasti iini cheondung hyung!!!
owaaaa... kita baru bertemu kali ini yah hyung.. naneun.. sangbae imnida.. ^_^”
kata orang asing itu dengan senyuman ringannya. Aku terpaku sesaat..
“a-ye-yee... anneyonghaseyo..” jawabku gugup dan aku segera masuk ke kamarku
sendiri. Mer-mereka akan menggantiku huh??? Aish.. apa yang sedang aku
pikirkan??? Calm down.. sanghyun... pasti kim sangbae hanya maen.. iya.. hanya
berkunjung saja.. tapi-tapi, tanpa sadar aku terisak.. “hk-hk-hk..appa.. odiga?
Aku takut appa.. jika aku tersing-kir..” aku menattap frame kecil yang selalu
terpajang dimeja samping kasurku. Tiba2 handphoneku berdering membuatku terlonjak.
“yah aish...” aku mengangkat hpku.
“yob-yoboseyo?”
“yoboseyo,
doongie...?? gim- doongie-aa? Kau menangis?”
“hk..
an-aniyo.. aku-aku baru flu dan batuk saja.. mak-maknya begini suaranya..”
“doongie-aa...
ulijima.. aku masih di philipina.. akupun steelah ini akan ke thailand..
masih-masih satu sampai dua mingguan.. kamu.. kamu kenapa menangis hum?
Critakan saja.. kan ada aku.. mianhe..aku belum bisa menemanimu disana..”
“gwe-gwenchanayo..
myungso-yaa.. jangan lupa oleh2 buatku yang paling baguss ya^^”
“oke..
asal doongie janji berhenti untuk menangis..”
“aku
tidak menangis..! myungsoo tenang saja.. aku baik2 saja kok..”
“atau
aku akan ijin ke manager untuk ke korea sebentar?”
“andweee...!
kamu focus dengan tour kmu saja... aku tidak apa-apa.. yang pnting oleh2nya..yang
terbaik buat aku neh..”
“eum..
neh my baby.. ^_^”
“yah!!
Aku lebih tua darimu myungsoyaaa!! Aku nie hyung mu.. bukan bayi!!”
“Ahahahaha..
forever you are my cutie baby.. kkekekekek anneyong baby boo..”
“yahh!!
A---” “tut-tut-tut”
Aish..
dia memutus sambungannya, tapi meski dia ditempat yang jauh tetap saja aku
merasa wajahku terasa panas.. karna kata2 myungsoo aku selalu memerah.. aku
hanya senyam-senyum sendiri membayangkan bagaimana wajah myungsoo sekarang
nie.. hehehehheehe
“tok-tok-tok..”
tiba2 saja pintu kamarku ada yang mengetuk, aku terhenti tersenyum, “nu-nugu?”
“cheondung.. waktunya berangkat rehersal.. kamu sudah bai- ah.. maksudku 30
menit lagi harus sudah siap!!” teriak seungho hyung, chakka.. tadi dia bilang
apakah aku sudah baikan gtu kah? Tanpa sadar aku memasang senyumanku kembali.
“aku tahu hyung.. kamu gengsi kan jika akan mengkhawatirkanku?” atau pelan.
‘aish... jangan ke Gran sanghyun!!!’ batinku. “ne-Neh hyu-leadernim..” teriakku
membalasnya.
Kamipun
melaksanakan rehersal kami, dan siapa sangka sangbae terus mengikuti kami,
termasuk ke tempat rehersal kami. Hal ini mengundang tanya para A+, tak sedikit
pula yang berteriak menyebut namanya dengan histeris. Apa mereka itu haters aku
yah? Aish.. sanghyun!!! What the hell are you thinking huh!!??? Mendadak aku
menjadi panik dan sedikit takut, ntah rasa takut apa akupun tak paham yang
jelas bagaimana jika sangbae-jika sangbae mengambil kembali posisinya?
Bagaimana jika..Arghhhhh sanghyun calm down neh,,, calm down.. aku panik sendiri
dipikiranku. Tiba2 saja rasa nyeri itu mulai menyeruak dari dalam dadaku, dan
seperti gerakan reflek aku langsung mengeluarkan obatku tanpa disadari oleh
orang2 dan meminumnya dalam diam. Selang ebberapa menit rasa lega pundatang,
perlahan nyeri itu mulai memudar, tapi perasaanku yang was-was tetap terus
terasa.
Karna
aku terus mengkhawatirkan hal-hal yang seharusnya tak aku pikirkan, aku menjadi
tidak konsen. Saat rehersal aku terus kena semprot. Pikiranku penuh dengan
kata2 noona, eomma, dan kini muncul sesosok sangbae yang membuatku merasa
terganggu, iya sih dia tak mengganggu tapi ntah mengapa dengan munculnya dia
aku menjadi takut jika sewaktu-waktu dia akan menggeser posisiku. Aku-aku tak
mau itu terjadi!!! Batinku. “YAH!!! AISH... kamu itu serius atau tidak sih!!??
Qta sedang rehersal cheondung...... apa perlu sangbae masuk ke panggung dan
menggantikanmu!! Hum?” kata joon hyung dengan teriakkan yang ertahan. Mungkin
dia memang benar-benar kesal terhadapaku, tapi kata-kata terakhir joonie hyung
membuatku tercengang. “ne-jeosangimnida.. aku-aku akan konsen kembali” kataku
menahan tangis. Dadaku kembali nyeri.. aku mulai merasa berkunang-kunang.. aku
harus menahannya!!! Batinku. Kamipun melanjutkan rehersal kami dan lagi-lagi
aku tak dapat konsen, tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan botol air
mineral yang setengah isi tepat mengenai dadaku. “arghh..” aku mengerang dan
menekan dadaku pelan. ‘seseorang melempariku botol??? What-whats going on?’
batinku kaget. “HEII.. LEBIH BAIK ANDA TURUN DARI PANGGUNG CHEONDUNGSHI!!! DAN
BIARKAN SANGBAE DEAR YANG MENGGANTIKAN ANDA!!! DIA LEBIH BAIK DARIMU!!!” teriak
salah-satu fan yang ntah dari mana asal suaranya, dan dengan cepat beberapa
laki-laki berbaju hitam dan berbadan tegap menyeret fan tersebut keluar dari acara,
dengan cepat para fans kini saling berteriak... pro dan kntra dengan teriakkan
oarang tadi. Mereka jadi adu mulut, sebagian membelaku dan sebagian lain juga
membela sangbae? Aku hanya mematung termasuk member MBLAQ yang lainnya. Aku
abaikan rasa nyeri di dadaku yang mulai menyeruak kembali dan air mataku yang
sedari tadi tertahan kini pun tumpah. Aku terisak di depan audience yang
berseteru. “oppa?? Wae geure? Uijima.. we always love yu oppa!!” teriak salah
satu A+ yang menyadari aku menangis. Membuat yang lain menatapku.. aku hanya
terus terisak. “aku-aku tahu akulah yang salah.. aku telah meng-mengambil
posisi sangbae-shi, aku tahu benar itu,,, jeo-jeosangimnida.. tapi waktu itu
aku tak tahu jika sebenarnya posisi ini adalah posisi sangbae shi.. nan-naneun..
jeosangimnida...” kataku lemas ditengah tangisanku. Tiba2 seseorang mendekapku
dari belakang, begitu erat dan A+
bungkam dan suasana hening.
“ulijima...
tanpa kamu MBLAQ pun tidak akan pernah sampai seperti sekarang ini...” katanya,
aku hanya terus menangis, selain dadaku terasa begitu sakit aku merasakan semua
menjadi kian buram dan gelap.. samar-samar aku dapat mendengar seseorang
memanggil namaku?? “oppaaaa!!!” akupun tak dapat mengingat apa yang telah
terjadi.
heheheehhe bersambung dulu yach... hahaha.. mata aku agak error karnanya.. g bisa liat lapy lama2... huft... nantikan kelanjutannya aja dah... khamsahamnida...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar