Kamis, 24 April 2014

The Best I Can Do - Chapter 17

Kimbum POV
Yang benar saja.. sudah tiga hari sejak aku mengantarkannya pulang, dan rami belum sekalipun melihatnya keluar dari kamarnya? Kenapa mereka tak mengecek sanghyun sih??? Batinku aku mulai khawatir. “sanghyun? Sanghyun-aaaa buka pintunya dong.. ini hyung..” tak ada respon sama sekali. Aku semakin panik dan akupun mulai menggedor-gedor pintu kamr sanghyun dengan keras.. tapi tetap saja tak ada respon. “yah sanghyun-aaa... jebal jawab dong.. gwenchana? Sanghyun? SANGHYUN!!!” aku mulai meninggikan suaraku dengan panik.
Mulanya aku hanya mengetuk pintunya tapi tak ada respon sampai aku menggedor-gedor pintu kamarnya dengan keras dan tetap.. kamar sanghyun seperti tak berpenghuni. Saat aku mulai menggedor lagi tiba2 bel pintu rumah berdering membuatku terlonjak. “yah aish!!! Mengagetkan!!” gerutuku kesal. “bi-biar aku bukakan pintunya oppa..” kata rami sembari meninggalkanku. Akupun kembali menggedor dan memanggil-manggil sanghyun.. tapi tak ada respon, hatiku semakin mencelos.. pikiran2 burukpun terlintas.. ‘oh God.. jeball.. jaga sanghyun.. aku mohon..’ batinku berdo’a.  “an-anneyonghaseyo.. choneun MBLAQ leader seungho imnida.. dan dia lee joon..” aku enoleh ke arah pintu depan yang memang tampak dari depan kamar sanghyun. Dan 2 namja yang dipersilahkan rami masuk, kini menatapku dengan tatapan heran. “A.. emm.. jeosangimnida.. say-saya kesini.. emm.. cheondung ada?---” . “ada urusan apa dengan sanghyun?” tanyaku memotong kata2 leader itu. “ah.. ini sebenarnya MBLAQ hari ini ada jadwal ke Seoul, sudah dari kemarin kami mencoba menghubungi cheondung tapi belum ada respon.. sms tak di balas dan telepon pun tak diangkat-angat.. padahal sudah tersambung...” jelas seungho kalem. Mataku terbelalak.. “bo?? Dia bahkan belum keluar sejak-sejak.. ntahlah.. Sanghyun!!! Sanghyun-aaaa.. buka pintunya!!” aku kini menggedor pintunya dnegan sangat keras tapi tetap saja tak ada respon dari dalam. “ba-bagaimna kalau sa-saya telepon?” namja yang bernama lee joon menawarkan hal yang seharusnya aku lakukan dari tadi!! “ah..yahh.. palli” kataku.

Lee joon POV
Dengan gugup dan panik aku mencoba menghubungi ke nmor cheondung. Dan teleponpun tersambung, tapi.. kami semua dapat mendengar bunyi dering handphone cheondung dari dalam kamarnya tapi tak ada gerakan sedikitpun. Jantungku berdegup begitu kencang.. aku merasa sangat takut jika terjadi apa-apa pada cheondung, pikiranku sudah sangat kacau, tanpa pikir panjang aku langsung menggedor-nggedor pintu kamar cheondung dan meneriakinya.. “cheondung!!! Yah!! Buka pintunya.. ini aku bukan??” aku terus menggedor pintu kamar itu sampai aku merasakan sakit di kepalan tanganku. “ada kunci cadangan?” tanya seungho hyung kepda noonanya cheondung yang tampak kebingungan bersama eommanya cheondung. “a.. eum.. tak ada.. kunci cadangannya sudah hilang..” jelas noona cheondung dengan gugup. “ba-bagaimana jika pintunya didobrak saja?” usulkupun langsung ditrima anggukan dari masing-masing. Aku, kimbumshi dan seungho hyung berusaha keras mendobrak pintu kamar cheondung yang sangat kuat. Setelah 3x mencoba akhirnya pintu kamarnyapun terbuka. Kami berhamburan masuk ke dalam, dan kini aku menatap yang empunya kamar sedang tertidur pulas dengan wajah yang nampak pucat pasi.

Kimbum POV
Ku tatap sanghyun tertidur lelap, aku dengan lembut  berusaha membangunkannya tapi tak ada tanda-tanda dia bergerak, aku semakin panik maka akupun menggerakkan badannya dengan keras dan tetap sanghyun tidak membuka matanya, “ya Tuhan, bahkan sanghyun masih mengenakan pakaian yang sama saat aku terakhir melihatnnya” celetukku kaget. Orang2 yang tadinya berkerumun masuk kini mulai panik. “sanghyun! Sanghyun!!” aku menepuk-nepuk pipinya keras, dia tetap tak bangun, badannya begitu dingin, aku mengecek denyut nadinya dengan tangan gemetar, aku begitu panik dan saat aku masih mendengar denyut nadinya yang sangat lemah, aku menghela nafas sangat-sangat lega. “lemah..” celetukku. “oppa! Dia kenapa?” tanya rami dengan raut yang ku tak dapat mengartikannya. “dia pingsan, eumm rami tolong ambilkan tasku tadi di ruang tamu neh.. eomma ada air hangat? Agar sanghyun meminumnya dan juga.. kompres eomma.. tolong..” rami dan eomma pun langsung beranjak sedang dua namja yang terpaku dengan wajah sangat khawatir itu tetap berdiri di sampingku tanpa bergerak se inchipun menatapku dan sanghyun. “eum.. kalian berdua bantu eomma neh?” keduanya mengangguk dan langsung mengikuti eomma. Ramipun datang dengan membawa tasku. Aku segera mengeluarkan injeksi yang memang khusus untuk sanghyun, ‘sanghyun-aaaa.. kau kenapa??!’ batinku sambil menyuntikkan injeksi ke lengan kanannya. Tampak tak ada tanda-tanda dia bangun, akupun kembali memberikan injeksinya sampai takaran 3x sapai akhirnya sanghyun sedikit bergeming dan perlahan membuka matanya. “sanghyun?” panggilku tenang. “hyu-hyung? hyung beh belum pulang?” tanya sanghyun pelan dan sangat tak bertenaga. Pasti dia telah pingsan selama tiga hari itu, ‘ya Tuhan sanghyun kau membuatku sangat khawatir!’ batinku. “sstsst.. kamu masih lemah..” kataku lembut.

Cheondung POV
Saat perlahan q buka mata, aku merasa begitu letih dan badanku seperti tak dapat digerakkan, kenapa kimbum hyung masih disini dan menatapku dengan wajag pucat dan khawatir. Dan tiba2 mataku menangkap dua namja yang tak seharusnya dan tak mungkin bisa berada di dalam rumahku!!! Apa aku mimpi??? Aku reflek terduduk dengan cepat, “seung-leader nim? Joon- lee joon shi!!” kataku tercekat tapi tiba2 sekitarku menjadi gelap dan aku terhuyung begitu memusingkan. “sanghyun!” “cheondung!” aku mendengar dua namaku dipanggil bersamaan dengan suara khawatir? Aku sedikit tersenyum lemah mengetahui mereka mengkhawatirkanku huh? “sanghyun! Kamu masih lemah! Kamu sudah beberapa harii pingsan, makanya kamu itu masih lemah, tiduran dulu..” jelas kimbum hyung. “ping-pingsan? Nan-naneun gwenchana,,, hanya merasa sangat lelah saja kok,, dan le-leadernim.. kenapa----” . “aku sudah mencoba menelfonmu sampai beberapa kali sejak kemarin sampai sekarang sudah waktunya kerja bagi kita makanya kami datang kesini..” jelas seungho hyung memotong pertanyaanku.  Aku mencoba untuk duduk tapi badanku seperti lumpuh semua. “sejak kemarin? Iini hari apa?” tanyaku lemah nafasku terasa sangat berat. “ini rabu..” mataku terbelalak dengan jawaban joonie hyung yang singkat. “boh? MBLAQ-MBLAQkan ada scheedul!! Aku musti siap2..!” saat aku mencoba bangun lagi benar2 badanku sangat lemah sampai aku terhuyung kembali. “yah.. kamu masih sangat lemah, sudahlah.. aku sudah menghubungi kevin hyung.. kamu sementara istirahat saja dulu sampai pulih..” jelas seungho hyung. “aniy.. nan gwenchana,,naneun jeongmal gwenchana...” aku merasa sangat bersalah, aku memang selalu menjadi lubang hitam bagi MBLAQ!! Batinku getir. “tidak!! Kamu harus istirahat dulu.. kalau sudah sehat baru bisa ikut kegiatan lagi..” jelas seungho hyung. “ta-tapi secheedulnya?” tanyaku pelan. “gwen-gwencana.. aku sudah menghubungi managernim tentang kondisimu.. jadi tak papa tdk ikut dulu..” kata seungho hyung lagi. aku menatap heran terhadap orang2 yang kini berada di ruang kamarku. eomma, noona, seungho hyung, joonie hyung.. mereka tampak panik? Kenapa? Karna akukah? Mereka mengkhawatirkan aku? Batinky senang. Tapi aku benar2 merasa sangat lemah untuk saat ini, aku memejamkan mataku lagi, aku tidak mengantuk hanya saja.. badanku terasa tak bertenaga. “sanghyun-aaa.. makan duu neh?” kurasakan seseorang memegang pundakku lembut, aku menatap kimbum hyung dengan senyum manisnya. Aku hanya mengangguk lemah. Sampai akhirnya seungho hyung dan joonie hyung pamit kembali, dengan terpaksa aku meninggalkan schedule MBLAQ aku sudah memaksa untuk ikut tapi mereka semua melarangku keras.. perasaanku campur aduk, aku senang krna mereka begitu memperdulikan kesehatanku dan juga sedih karna aku telah mengecewakan A+ dan MBLAQ tentunya dengan absennya aku di jadwal tersebut. Mereka memaksaku istirahat, apa mereka sedang berakting ya? Tapi,, ini tampak sungguhan.. J

Durami POV
Sanghyun tiduran lemas, selama ini aku tak pernah menatap dongsaeng satu2nya yang aku miliki terbaring lemah seperti itu, baru aku sadari saeng aku begitu kurus dan pucat. Kulit putihnya yang terlampau putihnya membuatnya nampak seperti hantu tapi kulit itu lembut seperti bayi. Aku membersihkan lengan dan kakinya dengan air hangat, dia tampak tak terusik dengan tanganku yang membersihkan lengan hangatnya. Dia tidur dengan wajah polosnya yang lemah. Yah memang dia saengku tapi.. kenapa aku tak pernah dapat menyukainya? Setiap melihatnya aku teringat orang jahanam itu. “eumh... appa.. nan nan bogoship--- mmmnhhh” Tiba2 sanghyun mengigaukan orang yang seharusnya tak perlu dianggap ada di dunia ini. Moodku yang tdinya fine2 saja tiba2 menjadi jengkel. Aku melempar handuk bsah yang aku pegang ke arahnya yang tentunya tak mengganggu tidurnya. “ish.. bisa2nya kau menyebut-nyebut orang gila itu!!!” gerutuku sambil pergi keluar dari kamarnya dan “bruk” aku menabrak eonnieku yang kini terjatuh bersamaan denganku. “aish.. rami-aa.. kalau keluar ruangan pelan2 donk.. jadi kaget aku nya..” gerutu eonnieku sambil branjak berdiri. “mianhe eonnie.. aku sebal sama sanghyun!” kataku sambil berjalan ke arah depan Tv, eonnikupun ngikutin aku tanpa aku suruh. “memangnya dia kenapa?” . “aish.. bisa2nya dia tidur sambil sebut2 appa!!” kataku kesal. Eonnieku memang paling benci jika ada yang ngungkit2 masalah appa. “BO? WHAT THE HELL HE SAY THAT!!!” teriak eonnieku. Sedikit menyesal sih aku mengadu ke dia tentang appa, jadinya dara eonnie jadi kesal berlipat2 ganda ketimbang aku. Eonnieq memang paling menakutkan jika dia telah tersenggol masalah appa kami, yah.. appa kami telah melakukan kesalahan yang fatal terhadap keluarga kami. Eonni jika marah sangat enakutkan. Aku jadi ngeri sendiri. “i-iya eonnie.. tak tahu tuh.. menyebalkan!! Namja sendiri disini malah bikin kesal kita..” tambahku. “AISH.. miasal dia tak sakit pasti sudah bakal aku marahin dia!! Tak pernah bisa belajar dari lingkungan keluarga kita apa????!!!!” kata eoonieku kencang. “maksud noona apa?” tiba2 seorang namja menyahut pembicaraan kami. Sanghyun tiba2 saja sudah berdiri di depan kamarnya. “yah!! Mengagetkan saja kamu!!” kataku kesal. “maksudku huh? Kau tanya apa maksudku? Sanghyun kamu itu selain mengganggu ketenangan, masih saja menambahi hal2 buruk yang telah kamu lakukan disini tahu!!! aish jeongmal!!!” bentak dara eonnie dengan keras. Yang biasanya sanghyun langsung pergi atau mengalah, tapi ini dia malah tampak mengerutkan kening tanda dia marah dan manatap eonnie dengan tatapan kesalnya. Ini tidak seperti biasanya, biasanya dia akan menunduk dan mendengarkan kami tapi kali iini, “hal2 buruk apa maksud noona! Sudah aku bilang aku tak pernah mabuk2an seprti yang dikatakan oleh mereka!!! Dan sebenarnya noona itu kenapa sih tak pernah tidak memarahi dan memojokanku?!! Memang kesalahanku sebenarnya apa?” kata sanghyun yang membuatku membelalakkan mata, tak biasanya dia membantah siapapun disini, nah ini dia bahkan telah membantah dara eonni??!! “salahmu huh? Kenapa kau masih saja menyebut2 appa? What the heel you say it!!!!” teriak dara eonnie. “appa? Appa adalah appaku, appa noona juga! Kenapa memang jika aku masih memanggil appa? Aq memang sangat merindukan appa! Aku lebih mengharapkan kedatangan Appa!! Kenapa sih noona selalu membenci appa?” teriak sanghyun tak kalah emosinya mesti dia masih tampak lemah tapi wajah emosinya tetap menunjukkan kegarangannya. “sanghyun! Jaga mulut mu!!” kini eommapun ikut menatap ketus ke arah sanghyun. “sanghyun.. seharusnya kau tidak berkata seperti itu!” kataku lebih kalem daripada yang lain tapi tetap saja geram. “eomma dan noona tuh kenapa sih?? Apa sih salah appa!? Kenapa kalian membenci appa!!?” . “karna appa memang salah!!” teriak dara eonnie. “arghhh.. aish.. setiap bertanya selalu itu jawabannya!! Kalian aneh.. eomma dan noona aneh!!!” teriak sanghyun kini dengan nafas terengah-engah. “BO??? MEMANG APPA SUMBER KEHANCURAN!” kini eonnie menangis. Sanghyun menatap dara eonnie dengan tatapan bersalah. “tapi-tapi aku merindukan appa.. aku sang-” . “PLAKK” dara eonnie mendaratkan telapaknya ke pipi sanghyun. Kini sanghyun memerah dan terpaku. Aku kasian sih tapi... lebih kasian eonnie!!!! “sanghyun!!! Kamu benar-benar sukses membuat kami sakit hati huh???!!!!” kataku sambil mengikuti dara eonnie dan eomma yang menuju ke kamar eonnie.

Cheondung POV
Aku membatu, dara noona menangis, eomma dan rami noona pun ikut sedih. Aku ini apa-apaan!!! Aku telah membuat mereka menangis?? Noona menamparku, perih... tapi kenapa perih ini menyebar ke hatiku? Hatiku paling dalam. Kenapa mereka membenci appa? “appa... bogoshipeoso..” aku menjatuhkan air mataku. “aish!!! Mending aku kembali ke dorm saja!!! Gerutuku dalam hati. Tapi.. semua ini slahku.. aku harus meminta maaf.. yah.. aku musti yang meminta maaf kepada noona dan eomma. Belum juga aku sampai di kamar dara noona, dadaku sudah sangat sakit. “arghhh..” ya Tuhan... sa-sakit sekali!! Tiba2 terlintas dipikiranku untuk tahu alasan mereka membenci appa.. yah.. aku musti tahu kenapa!!! Tapi.. “arghhhh..” nafasku tersengal-sengal.  Dengan susah payah akupun memutuskan kembali ke kamarku dulu. Mending aku tanyakan bsok dan minta maaf juga. Aku memejamkan mataku stelah meminum obatku.
Suara kicauan burung dari endela kamarku terus memanggil-manggil bak alarm, akupun membuka mataku dengan malas. Badanku tak berubah, tetap letih seperti kemarin. Mungkin karna memang sekarang ini waktunya makan, huft. “yorobun.. sarapan sudah siap..” teriak rami noona. Ah... aku harus dapat jawabannya saat sarapan ini!!! Akupun segera membangunkan badanku dan cuci muka. Akupun turun, semua tampak tenang dan tak memperdulikan kedatanganku.. seperti biasanya. Baru juga aku memasukkan 3 kali suapan di mulutku, nyeri di ulu hati itu muncul,, kenapa muncul disaat yang penting gini sih??? Batinku kesal. Aku merasakan oksigen seakan berjumlah sangat sedikit. Aish... “appa.. ~_~” keluhku pelan. Aku memang suka reflek menyebut appaku hehehehe- “YAH!!!!” belum juga kelar aku ketawa dlam hati dara noona sudah menatapku dengan penuh kebencian? Sampai aku terlonjak. “KAU..!! DASAR PENGUSIK!!!!” teriaknya. “noon-noona kenapa?” . “KENAPA? INGAT2 SENDIRI!!! AISSH,, NAFSU MAKANKU JADI HILANG!!” bentak dara noona. Eomma dan rami noona pun menjadi menatapku dengan kesal. “ke-kenapasih noona dan eomma benci terhadap appa?” . “kamu mau memancing emosiku huh?” teriak noona emosi. Meski sebenarnya aku takut menghadapi dara noona yang emosi,, tapi aku musti tahu alasannya!!! “sanghyun.. sudah kubilangkan.. jangan ungkit2 masalah itu!!!” kini eomma ikut2an emosi. Sebenarnya tak tega melihat mereka marah2 seperti ini, tapi aku harus tahu alasannya!!! >.<. “TAPI APPA LAH YANG MEMBUAT KELUARGA KITA ADA!! APPA YANG SELALU MEMBUAT KITA BAHA---” “PLAK” sebelum aku selesai dengan kata2ku, aku merasakan pipiku panas, seseorang menamparku dengan sangat keras, aku terhuyung, melongo, dan shock. kini-kini bukan noona.. melainkan.... “eom-eomma? Ken-kenapa?” tanyaku, suaraku mulai gemetaran. “jeo-jeosangimnida.. cho-choneun,, mem-membuat keributan ini..” akupun membungkuk dan mataku mulai memanas, hatiku sakit.. tak hanya fisik tapi.. ‘mani appo..T^T’ akupun beranjak akan meninggalkan mereka. Aku benar2 begitu shock.

Durami POV
Kutatap kini eomma menampar pipi sanghyun keras, sanghyun tampak sangat shock dan sedih. Kasian sih dengannya tapi salah dia sendiri. Dara eonnie dan eomma sudah pergi ke kamar dara eonnie. Kini hanya aku dan sanghyun disini.. tapi sanghyun mulai beranjak keluar dari ruang makan dengan tatapan shock. “yah.. sanghyun..” dia terhenti. “kau tahu.. appa telah mencampakkan eomma dna meninggalkan kita tanpa uang sepeserpun, kau mungkin tak menyadari itu karna kau masih kecil.. bahkan semua jerih payah eonnie dirampas semua olehnya, appa tidak selamanya appa yang selalu menyanyangi keluarganya sanghyun. Paham sekarang huh?” kataku datar. Sanghyun kini ternganga dan tampak kekecewaan di wajahnya. “ti-tidak mungkin..” gerutu sanghyun pelan tapi aku masih mendengarnya. Aku berdiri dan mendekati sanghyun. “terseerah mau percaya atau tidak.. toh tak ada gunanya juga aku untuk brbohong terhadapmu... sanghyun.. bisakah kamu berhenti membuat ulah?” aku meninggalkan sanghyun dan mengikuti eomma ke kamar dara eonnie.

Cheondung POV
“bisakah kau berhenti membuat ulah” kata2 rami noona terus berputar di otakku. Aku perjalanan menuju ke dorm, yah,,, karna memang ada scheedul. Sesampainya di dorm.. bukannya ketenangan yang kudapatkan melainkan kejutan yang sedikit pahit dirasa. Q tatap semua member + seseorang yang tampak asing  tapi saat ku lihat dengan jarak dekat barulah aku tahu siapa dia. “a.. anneyonghaseyo.. ^_^ pasti iini cheondung hyung!!! owaaaa... kita baru bertemu kali ini yah hyung.. naneun.. sangbae imnida.. ^_^” kata orang asing itu dengan senyuman ringannya. Aku terpaku sesaat.. “a-ye-yee... anneyonghaseyo..” jawabku gugup dan aku segera masuk ke kamarku sendiri. Mer-mereka akan menggantiku huh??? Aish.. apa yang sedang aku pikirkan??? Calm down.. sanghyun... pasti kim sangbae hanya maen.. iya.. hanya berkunjung saja.. tapi-tapi, tanpa sadar aku terisak.. “hk-hk-hk..appa.. odiga? Aku takut appa.. jika aku tersing-kir..” aku menattap frame kecil yang selalu terpajang dimeja samping kasurku. Tiba2 handphoneku berdering membuatku terlonjak. “yah aish...” aku mengangkat hpku.
“yob-yoboseyo?”
“yoboseyo, doongie...?? gim- doongie-aa? Kau menangis?”
“hk.. an-aniyo.. aku-aku baru flu dan batuk saja.. mak-maknya begini suaranya..”
“doongie-aa... ulijima.. aku masih di philipina.. akupun steelah ini akan ke thailand.. masih-masih satu sampai dua mingguan.. kamu.. kamu kenapa menangis hum? Critakan saja.. kan ada aku.. mianhe..aku belum bisa menemanimu disana..”
“gwe-gwenchanayo.. myungso-yaa.. jangan lupa oleh2 buatku yang paling baguss ya^^”
“oke.. asal doongie janji berhenti untuk menangis..”
“aku tidak menangis..! myungsoo tenang saja.. aku baik2 saja kok..”
“atau aku akan ijin ke manager untuk ke korea sebentar?”
“andweee...! kamu focus dengan tour kmu saja... aku tidak apa-apa.. yang pnting oleh2nya..yang terbaik buat aku neh..”
“eum.. neh my baby.. ^_^”
“yah!! Aku lebih tua darimu myungsoyaaa!! Aku nie hyung mu.. bukan bayi!!”
“Ahahahaha.. forever you are my cutie baby.. kkekekekek anneyong baby boo..”
“yahh!! A---” “tut-tut-tut”
Aish.. dia memutus sambungannya, tapi meski dia ditempat yang jauh tetap saja aku merasa wajahku terasa panas.. karna kata2 myungsoo aku selalu memerah.. aku hanya senyam-senyum sendiri membayangkan bagaimana wajah myungsoo sekarang nie.. hehehehheehe
“tok-tok-tok..” tiba2 saja pintu kamarku ada yang mengetuk, aku terhenti tersenyum, “nu-nugu?” “cheondung.. waktunya berangkat rehersal.. kamu sudah bai- ah.. maksudku 30 menit lagi harus sudah siap!!” teriak seungho hyung, chakka.. tadi dia bilang apakah aku sudah baikan gtu kah? Tanpa sadar aku memasang senyumanku kembali. “aku tahu hyung.. kamu gengsi kan jika akan mengkhawatirkanku?” atau pelan. ‘aish... jangan ke Gran sanghyun!!!’ batinku. “ne-Neh hyu-leadernim..” teriakku membalasnya.
Kamipun melaksanakan rehersal kami, dan siapa sangka sangbae terus mengikuti kami, termasuk ke tempat rehersal kami. Hal ini mengundang tanya para A+, tak sedikit pula yang berteriak menyebut namanya dengan histeris. Apa mereka itu haters aku yah? Aish.. sanghyun!!! What the hell are you thinking huh!!??? Mendadak aku menjadi panik dan sedikit takut, ntah rasa takut apa akupun tak paham yang jelas bagaimana jika sangbae-jika sangbae mengambil kembali posisinya? Bagaimana jika..Arghhhhh sanghyun calm down neh,,, calm down.. aku panik sendiri dipikiranku. Tiba2 saja rasa nyeri itu mulai menyeruak dari dalam dadaku, dan seperti gerakan reflek aku langsung mengeluarkan obatku tanpa disadari oleh orang2 dan meminumnya dalam diam. Selang ebberapa menit rasa lega pundatang, perlahan nyeri itu mulai memudar, tapi perasaanku yang was-was tetap terus terasa.
Karna aku terus mengkhawatirkan hal-hal yang seharusnya tak aku pikirkan, aku menjadi tidak konsen. Saat rehersal aku terus kena semprot. Pikiranku penuh dengan kata2 noona, eomma, dan kini muncul sesosok sangbae yang membuatku merasa terganggu, iya sih dia tak mengganggu tapi ntah mengapa dengan munculnya dia aku menjadi takut jika sewaktu-waktu dia akan menggeser posisiku. Aku-aku tak mau itu terjadi!!! Batinku. “YAH!!! AISH... kamu itu serius atau tidak sih!!?? Qta sedang rehersal cheondung...... apa perlu sangbae masuk ke panggung dan menggantikanmu!! Hum?” kata joon hyung dengan teriakkan yang ertahan. Mungkin dia memang benar-benar kesal terhadapaku, tapi kata-kata terakhir joonie hyung membuatku tercengang. “ne-jeosangimnida.. aku-aku akan konsen kembali” kataku menahan tangis. Dadaku kembali nyeri.. aku mulai merasa berkunang-kunang.. aku harus menahannya!!! Batinku. Kamipun melanjutkan rehersal kami dan lagi-lagi aku tak dapat konsen, tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan botol air mineral yang setengah isi tepat mengenai dadaku. “arghh..” aku mengerang dan menekan dadaku pelan. ‘seseorang melempariku botol??? What-whats going on?’ batinku kaget. “HEII.. LEBIH BAIK ANDA TURUN DARI PANGGUNG CHEONDUNGSHI!!! DAN BIARKAN SANGBAE DEAR YANG MENGGANTIKAN ANDA!!! DIA LEBIH BAIK DARIMU!!!” teriak salah-satu fan yang ntah dari mana asal suaranya, dan dengan cepat beberapa laki-laki berbaju hitam dan berbadan tegap menyeret fan tersebut keluar dari acara, dengan cepat para fans kini saling berteriak... pro dan kntra dengan teriakkan oarang tadi. Mereka jadi adu mulut, sebagian membelaku dan sebagian lain juga membela sangbae? Aku hanya mematung termasuk member MBLAQ yang lainnya. Aku abaikan rasa nyeri di dadaku yang mulai menyeruak kembali dan air mataku yang sedari tadi tertahan kini pun tumpah. Aku terisak di depan audience yang berseteru. “oppa?? Wae geure? Uijima.. we always love yu oppa!!” teriak salah satu A+ yang menyadari aku menangis. Membuat yang lain menatapku.. aku hanya terus terisak. “aku-aku tahu akulah yang salah.. aku telah meng-mengambil posisi sangbae-shi, aku tahu benar itu,,, jeo-jeosangimnida.. tapi waktu itu aku tak tahu jika sebenarnya posisi ini adalah posisi sangbae shi.. nan-naneun.. jeosangimnida...” kataku lemas ditengah tangisanku. Tiba2 seseorang mendekapku dari  belakang, begitu erat dan A+ bungkam dan suasana hening.
“ulijima... tanpa kamu MBLAQ pun tidak akan pernah sampai seperti sekarang ini...” katanya, aku hanya terus menangis, selain dadaku terasa begitu sakit aku merasakan semua menjadi kian buram dan gelap.. samar-samar aku dapat mendengar seseorang memanggil namaku?? “oppaaaa!!!” akupun tak dapat mengingat apa yang telah terjadi.



heheheehhe bersambung dulu yach... hahaha.. mata aku agak error karnanya.. g bisa liat lapy lama2... huft... nantikan kelanjutannya aja dah... khamsahamnida...



               <<Preview      Next>>
                                    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar