Seungho
POV
“yah..
jangan pergi!!! Kurang- OUCH...!!!” seseorang telah memukul perutku keras dan
kedua lenganku dipegangi gerombolan mereka. Aish aku dijebak. Dalam sekejab
akupun ambruk.. tapi aku masih sadar, dengan sempoyongan aku berjalan menuju
rumahku. Sesampainya disana aku menabrak namja jangkung yang tiba2 aja muncul
di depan pintu dengan membawa.. sapu? Aku terjatuh dan dia pun terjatuh. “YAH
AISH!!! Kalau jalan lihat2 donk!” bntakku. Karna aku sangat kesal dan benci
dengan namja ini. Semenjak dia lahir..nasib sial seakan terus mengikuti.
Dulunya aku ketua geng yang tak terkalahkan dan benar apa kata eomma dan appa..
namja ini pembuat sial, buktinya saat dia pertama kali masuk ke sekolahanku!!
Dan urghhhh kenapa dia sesekolahan sama aku huh? Kenapa dia tidak sesekolahan
dengan cheolyong, byunghee atau changsun!!! Karna sekolahanku memang sulit
untuk dimasuki.. yap.. sekolahan berstandar internasional ini adalah satu2nya
sekolahan dengan banyak bea siswa dan memberikan fasilitas sekolahan terbuka..
pasti karna itu dia bisa terdampar sampai sini. Meski dia hanya sekolah 3 jam
doank!!!! Tetap aja keberadaan dia membuatku tambah sial!!! Aku hanya
menatapnya tajam.. “jeosangimnida hyung..HYUNG!!! kamu terluka” teriaknya dan
dia mulai mendekatiku, aku melepaskan tangannya dari tubuhku dengan perasaan
jijik. Dia benar2 kurang ajar!!! Beraninya dia sok perhatian.. pasti dia hanya
ingin menertawakanku!!! Aku tetap menutup mulutku dan menatapnya dingin. Aku
beranjak berdiri, “minggir!!” aku mendorongnya agar dia menyingkir dan dia
terjatuh kembali ke lantai. “ck..” akupun meninggalkannya di ruang tamu.
Sanghyun
POV
Seungho
hyung terluka.. begitu banyak darah yang keluar dari dahinya.. aku musti mengobatinya!!
Tapi dia bahkan tak mau aku sentuh.. gimana ya?? Ah!!! Aku beranjak menuju
kotak p3k dan mencari obat untuk seungho hyung.. aku segera menuju ke depan
kamarnya tak lupa aku membawakan air dan makanan untuknya. Aku mengetuk pelan
kamar kakak sulungku. Beberapa menit kemudian pintu terbuka dan seungho hyung
dengan membawa kompress di dahi menatapku dingin. “a.. eumm seungho hyung..
ini.. biar lukanya sem-” “PRANGG!!” semua yang aku pegang berserakan di lantai.
Seungho hyung mendorong nampan yang berisi air, makanan dan P3K sampai
berserakan di lantai. “hyu-hyung~~~” “Kka..” katanya dingin. Aku menahan air
mataku yang menumpuk di pelupuk mataku. ‘no cry..’ batinku. “eomma!!!! Lihat
apa yang dilakukan sanghyun!!” teriak namja di belakangku dan saat aku menoleh
Byunghee hyung lah yang berteriak. Badanku mulai terasa gemetaran. “byung-he
hyung.. jeball.. aku-aku akan membereskan ini--” “eomma!!!! Appa!! Palli
kesini..!!!” teriak byunghee hyung lagi. dalam sekejap semuanya di depan kamar
seungho hyung. “seungho!!! Kau kenapa??” teriak eomma dan mendatangi seungho
hyung dan membelai lembut dahi seungho hyung. seungho hyung hanya diam dan
menatapku dingin kembali. “kau!!!” bentak appa menatapku tajam. “a.. auw...
appa.. app-appoyoo..” appa menarik rambutku dengan kasar begitu sakit. Tapi aku
tak boleh menangis.!!! “apa yang telah kamu lakukan?!! Kenapa seungho sampai
terluka seperti ini huh?!!!!” kata appaku dengan geram, seluruh bulu kudukku
berdiri mendengar suara appa yang begitu menakutkan. “bu-bukan sa-saya app-”
“gara2 dia aku jadi begini!! Tadi di sekolahan dia memancing amarah salah satu
kakak kelas dan malah aku yang dihajar!!” kata seungho hyung. aku membelalakkan
mataku, seungho hyung berbohong! Batinku tapi aku tak bisa mengelak atau
membela diriku, aku hanya bisa diam saja menunggu..... “PLAKK” aku tersungkur.
Appa memukulku kepalaq dengan keras dengan tangannya. ‘appo... mani appo.. tapi
aku tak boleh menangis ataupun mengeluh!’ batinku menyemangati diriku sendiri.
“dug.” “enghhh” aku mengerang tertahan saat appa menendangku. Appa terus
menendangku dan memarahiku. ‘sakit sekali’ “ap-appa.. mani appo.. am-ampun...”
“ampun huh? Kamu pikir dengan meminta ampun bisa menyembuhkan seungho huh???
Dan kau memberantakan semua ini!!! Bersihkan!!! Jangan sampai ada serpihan
gelas yang tertinggal!!” bentak appa di telingaku, aku hanya mengangguk pasrah.
Dan dalam sekejab mereka semua menghilang dari hadapanku. Aku tersungkur
sendirian. Perutku mulai terasa mual2 kembali, aku selalu seakan ingin muntah
tapi hanya mual saja yang kurasa..dengan terpaksa aku harus menahan rasa sakit
yang mulai terasa di perutku. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku dan
membersihkan serpihan gelas yang pecah di depan kamar seungho hyung. tapi tiba2
seseorang melesat di hadapanku dan.. “a-a AUUUWWW!!!” aku terbelalak kaget
changsun hyung ternyata asal melesat di depanku begitu saja dan akibatnya kini
dy terduduk dan menatap telapak kakinya yang berdarah. “A.... changsunie
hyung!!! gwwenchana?” aku mendekati hyungku yang hampir tak pernah membuka
mulutnya ini. Saat aku meendekat dy langsung mendorongku keras sampai aku
terjatuh. “kka!!! Dasar orang tak diuntung!!” bentakknya. Eomma langsung datang
dan sudah bisa kalian tebak apa yang dilakukannya sekarang.. yapz.. menjambak
rambutku sampai aku merasa pusing dan sakit tapi aku hanya bisa diam tak bisa
menangis. Badanku kini menggigil kesakitan. Eomma dan changsun hyung
meninggalkanku. Aku dengan bdan dan nafas pendek2ku membersihkan serpihan gelas
tadi sampai bersih dan kembali mngerjakan pekerjaan rumahku. Aku merasa ada
yang salah dengan bdanku sekarang ini. Aku merasa sangat kedinginan dan-dan
kepalaku begitu sakit.. setelah selesai memasak, tugasku adalah memanggil
mereka dan memberitahu mereka kalau makanan sudah siap, tapi jam masih
menunjukkan jam 8 kurang 10 menit. “sep-sepuluh menit lagi..” gerutuku pelan.
Aku harus bertahan sampai mereka selesai makan.tpi kenapa waktu 10 menit ini
terasa begitu lama? Aku sudah berdiri di smping meja dan kursi makan, dan aku
merasakan badanku yang terasa sangat berat-berat dan semakin berat.
‘ha-harabeoji.. to-tolong kuatkan aku’ batinku. Bajuku terasa basah kuyup oleh
keringatku sendiri. Dan “tong teng tong teng.. teng tong teng tong..” akhirnya
pukul delapan!!! Batinku semangat,tak berapa lama mereka sudah berkumpul dan mulai
menyantap makanan pesanan mereka untuk hari ini. Yah.. mereka selalu minta yang
aneh2. Aku harus menyiapkan makanan yang mereka inginkan.. karna agar mereka
dapat makan dengan baik.. aku sangat menyanyangi mereka. Pandanganku mulai
buram... dan nafasku tersengal-sengal. ‘aku harus kuat!!!!’
Changsun
POV
Aku
memakan makan malam yang merupakan pesanan eomma, dan waw... enak sekalai...
aku menatap yang memasakan ini semua, dan ‘eh.. kenapa sanghyun begitu pucat?
Dan-dan dia gemetaran hebat begitu? Ahhh biarin ajalah.. emang cetakan dia itu
pucat.. hmmmmmm. Ck.. gara2 dy kakiku jadi cedera!! Aish.. kenapa bisa sih ada
manusia yang hanya bisa bikin orang sial!!! Tapi saat aku perhatikan kenapa dia
sampai... “srekk!!” aku menatap sanghyun yang tanpa sengaja mendorong kursi
appa dan mangkuk appa jadi sedikit tumpah! Kekekekeke sanghyun-aaa bersiaplah..
“YAH!! AISH.. KAU APA2AN HUH!!” appa menarik rambut sanghyun keras, sanghyun
tampak meringis kesakitan.. “syukurin” gerutuku. Appapun tak segan menampar
pipi sanghyun seperti biasanya sampai tampak merah dan dia tersungkur di
lantai. “kau ini tidak punya sopan santun apa? Bersihkan! Cepat! Aish.. kenapa
sie setiap hari selalu hanya ada kesialan dari kamu huh???!!” appa menarik
sanghyun agar berdiri dan menyuruh sanghyun membereskan kekacauan barusan.
“oops... sorry... sausnya tumpah!” kata Cheolyong, padahal dia sengaja
menumpahkan saus itu di wajah sanghyun pula.. kekekekke dasar anak nakal.
Sanghyun reflek mengusap-usap matanya yang terasa pedih mungkin. “sini biar gak
panas” dan byunghee hyung menuangkan segelas air putih ke kepala sanghyun. Aku
berdiri dan yang lainnya menatapku bertanya-tanya. “aku selesai makan.. aku ke
kamar dulu” kataku menjawab tatapan mereka. Dan yang lainpun mengikuti aksiku
kecuali sanghyun yang meski dengan wajah kacau dia musti membereskan semuanya.
Dan tentu saja sanghyun tak mungkin menangis atau mengeluh, saat keluar aku tak
sengaja melihat pekerja baru appaku. “hei kau.. namamu siapa?” tanyaku sedikit
penasaran. Aku menatap namja di depanku yang seperti bukan seorang pelayan.
“a.. choneun Park jungsoo imnida” diapun membungkuk memberi hormat. “owh..
pekerja baru?”. “neh”. “kalau begitu tolong belikan aku antibiotik..”. “neh
tuan muda” dia pergi keluar dan belum juga aku menikmati tiduran di depan tv
dalam sekejab dia sudah memasuki rumah besar kami kembali. “tuan muda,,, dimana
yang sakit, tadi nyonya besar menyuruh saya mengecek lukanya” kata pekerja baru
itu tiba2 sudah berdiri di sampingku berbaring. “ho? Ikke” aku hanya menunjukkan
kakiku yang terluka tadi, tapi park jungsoo kini malah menatap ke arah lain,
dia terus menatap sanghyun yang masih sibuk membersihkan meja makan penuh lemak
itu. “yah!!1 ikke!!”bentakku mengagetkan park jungsoo. “a ye-yeh
jeosangimnida..” diapun merawat luka di kakiku.
Leeteuk
POV
Tampak
sanghyun membersihkan meja....meja makan? Kenapa tidak pelayan saja? Ja-jadi
benar apa yang dikatakan manager Kim manager terpercayaku. Sanghyun
diperlakukan tidak pantas di sini. Sanghyun tampak lemah dan pucat dan tetap terus
membersihkan meja makan? “eum.. tuan muda... dia itu pelayan?” tanyaku
penasaran dan aku menatap Park changsun yang juga menatap ke arah sanghyun
dengan tatapan jijik. “hm? Dia? Dia dongsaeng bungsu kami, yaaa bisa dibilang
pelayan sih... yah.. hati2 jangan dekat2 dengan dia... dia pembawa sial. Aku
sangat benci dengannya” jelas Changsun. Tapi-tapi kenapa changsun membenci
sanghyun? Jadi apa yang dikatakan manager Kim tidak salah. Sanghyun dibenci di
sini. Kasihan sanghyun... batinku iba dan sedih. Pasti akan lebih baik jika dia
itu menjadi dongsaeng aku, aku bakalan menyayangi dan memperhatikannya..
hmmmm,,,
“karna
dulu aku gagal membuatmu bekerja untukku dan gagal membuat eommaku untuk
mengadopsimu.. dan kini aku menemukanmu lagi dan kamu bukanlah anak orng
miskin... melainkan anak dari keluarga terpandang... keluarga dengan bisnis
internasional terbesar di Busan.. keluarga Park... tapi.. kenapa kamu tetap
mencari pekerjaan? Kamu itu penuh misteri.... Park Sanghyun..” aku bicara
sendiri menatap cermin di depanku. Aku memang sedang menyelidiki tentang
sanghyun, namja kecil lucu yang dulu pernah mengambil makanan dari sampah dan
sangatlah polos, naneun Park jungsoo dari keluarga Park yang.. tak seterpandang
keluarga sanghyun.. aku anak tunggal dari keluargaku dan memang sangat
mengharapkan seorang nadongsaeng... karna appaku yang buru2 meninggalkanku di
dunia ini.. dan kini aku tinggal bersama eommaku dan seorang paman yang bisa
dibilang appa keduaq sayang appa keduaq mandul jadi aku tak mungkin memiliki dongsaeng
kecuali dengan mengadopsi.. dan saat menatap sanghyun yng mengambil makanan
dari sampah... aku sangat ingin dia jadi nadongsaengku... tapi.. jangankan jadi
nadongsaeng... saat sanghyun aku tawari bekerja ditempatku saja dia malah lari
ketakutan dan aku kehilangan jejaknya selama 10 tahun dan kini aku menemukannya
lagi... di Cafeku sendiri. Aku tak menyangka bahkan ternyata dia adalah anak
bungsu dari keluraga tempat aku bekerja!!!! Yah-yah-yah meski aku anak orang
yang mampu... aku memang hanya iseng2 saja ingin bekerja.. dan aku menilai
menjadi seorang pelayan di keluarga yang terpandang mungkin akan menarik.. dan
tak kusangka aku malah menemukan nadongsaeng impianku di sini juga. Apa ini
takdir? Apa memang seharusnya aku mengadopsi anak ini? “ahhhhhh” aku menghela
nafas dan menjatuhkan tubuhku di kasur kamarku. Aku tergolong ringan kerjanya.
Aku hanya cukup datang ke kediaman Park jam 9 pagi dan sudah cukup di rumah itu
aja kalau ada yang memanggil dan minta bantuan barulah aku melaksanakan tugas,,,
ringan bukan.. kekekekeek dan aku pulang jam 10 malam. Jadi aku musti standbye
disana dari jam 9 pagi sampai jam 10 malam.. beruntungnya aku jadi aku bisa
sambil mengawas-ngawasi sanghyun. tapi sanghyun tampak dingin terhadapku,, ck..
mau tidak ya jika dia benar2 akan aku jadikan nadongsaeng aku? Aku menatap
langit2 kamarku dan hanya berdiam memikirkan rencana kedepan. Tapi apa
rencananya??? Arghhhhh...pusing sayaaaaa... batinku.
Di
cafe Park jungsoo
Sanghyun
POV
“oh dear... please give me a glass of wine.. okay?” tanya seorang tamu
yang menanyai pelayan di sampingku. “a.. jeosangimnida ahjushi.. tapi..
maksudnya ap-apa ya?” pelayan itu tampak kebingungan, dan dia menatapku dengan
tatapan ‘cheondung-aaa tolong bantu akuuuu.. jeballl’ “eum... a glass of wine
sir? Oke.. please wait a minutes” aku menuju ke dalam dan mengambil sebotol
wine dan gelasnya, akupun menuangkan wine tersebut ke gelas seorang pelanggan yang berbahasa
inggris itu. Saat aku beranjak akan masuk lagi tiba2 pelanggan itu memegang
lenganku. “kajima... disini saja temani saya..” katanya. Akupun kembali dan
menghadapinya, “choneun kevin imnida.. kau tahu.. appaku membuatku bangkrut..!!
dia-dia benar2 kurang ajar!! Dia-dia benar2 tak pernah menganggapku anak!! Aish..
kau tau.. aku susah payah membangun bisnis kecil2anku dan di-disaat aku
sukses.. orang itu menghancurkannya... dia kurang ajar bukan? Menurutmu aku
boleh membunuh appaku huh???” aq hanya diam menatapnya. “dan juga... dialah
yang membunuh eommaku!!! Akan lebih baik bukan jika aq membunuhnya???”
lanjutnya. Aq hanya diam saja.. aq tak bisa menjawab pertanyaannya,, aq-aq tak
peduli dengan siapapun kecuali keluargaku. “ahhhh.. pasti kamu adalah the cold
prince.. iya kan??” katanya lagi. dia pasti mabuk..aku hanya diam saja tak
menanggapinya, aku terus menatapnya datar. “yah!!! Aku mengajakmu bicara!!!! Kau
tahu itu kan? Hoh?” dia memegang daguku aku menghindar. “ck...” tiba2 dia
menarik lenganku kasar sampai botol wine yang masih aku pegang jatuh dan
pecah... tak tahu apa yang telah terjadi, namja tadi menggenggam wajahku kasar
dan paksa, dia berusaha mendekatkan wajahku ke dia. Aku sangat takut, ditambah
lagi perutku mulai tak karuan sakit rasanya.. aku berusaha menghindarinya.. “aish!!!
Dasar sok jual mahal!!!” dia akhirnya memukul perutku keras.. dan aku
tersungkur.. “arghhh...” samar2 aku menatap sekelilingku yang kian gelap.. “jangan
buat keributan disini tuan!!.....” samar2 aku mednengar suara teriakkan dan
gelap.
-tbc-
menurut kalian.. mau g ya,, sanghyun yang menderita depresi berat itu untuk jadi nadongsaeng leeteuk? ahahahhahaha... enaknya mau berapa chapter ya? mollaso.. heheheheh yang penting tetap capcus deh... okeh anneyong all.. >.< terima kasih yang sudah bersedia untuk baca neh.... pay-pay..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar