Little Smile, little Shine Heart
Author
POV
sanghyun
membuka matanya pelan-pelan, sambil menyesuaikan cahaya lampu di atasnya dia
memikirkan dimana tempat dia terbaring sekarang ini dan “ini-ini rumah sakit?”
celetuk namja itu dengan wajah semakin memucat. Reflek sanghyun langsung terduduk,
“saghyun!! Kau sudah sadar?? Syukurlah.. ada yang sakit? Atau apa yang kamu
rasakan sekarang um? Aku panggil saengnim dulu neh.. kamu berbaring aja..”
sahut leeteuk tiba-tiba dengan wajah sangat khawatir beranjak keluar ruangan
dan dengan hati lega bercampur was-was dia berlari mencari dokter yang
sebelumnya menangani sanghyun. sanghyun menekan dadanya erat, dia merasakan
jantungnya berdegup dengan kencang.. dia mengkhawatirkan sesuatu yang sangat
dia takutkan.
Sekembalinya leeteuk, sanghyun tak menghiraukan pertanyaan dokter
yang menanganinya dia langsung menatap leeteuk, “jungsoo shi... ini-eum..
appa.. bukan... keluargaku--” “tenang.. aku sudah menghubungi tuan besar dan
nyonya besar... mungkin mereka perjalanan.. ah.. aniy.. mungkin sebentar lagi
sudah sampai kok.. kamu tenang neh??” leeteuk mencoba menenangkan sanghyun yang
tampak panik, tapi leeteuk salah... sanghyun semakin ketakutan mendengarkan
penjelasannya barusan. “b-bo? Me-mereka ke-kemari?” leeteuk mengangguk pelan.
“ANDWE!!” kata sanghyun panik. Dia tampak berusaha melepas selang infus.. tapi
dicegah oleh leeteuk serta dokternya. “yah sanghyun!! kau apa-apaan huh?
Hati2.. kau bisa melepaskan selang infusmu!!” kata leeteuk sambil menahan
tangan sanghyun yang hendak melepas selang infusnya. “je-jebal... bi-biarkan
aku per-pergi... nan-naneun...” sanghyun tercekat dan terdiam saat pintu
ruanganya terbuka dan.. wajah sanghyun semakin pucat. “sonsaengnim.. bagaimana
dengan anak saya?” tanya Mr. Park. “ah.. eum.. kita bicara di ruangan saya saja...”
jawab dokter. Mr. Park dan Mrs. Park tampak menatap sanghyun sejenak dan
kemudian mengikuti dokter itu. Tak berapa lama orang tua sanghyun keluar
beserta dokter, saudara2 sanghyun pun masuk bersamaan.. “hoh? Park jungsoo kan?
Kenapa bisa disini? Kenapa bisa bersama dia?” tanya Byunghee sambil menunjuk
dongsaengnya yang terbaring di bangsal. “a.. yee tuan muda... kebetulan saya
yang menemukan tuan muda sanghyun yang pingsan” jelas leeteuk dengan sopan.
“owh.. hei... kamu.. mau cari perhatian ya?” tanya cheolyong sinis menatap
dongsaengnya. “a-aniyo.. aku-aku nan gwenchana.. jeo-jeongmal” jawab sanghyun
mulai ketakutan. “aish.. pembohong. Aku tahu kamu hanya ingin diperhatikan..
iya kan? Dasar... suka menyusahkan!!!” kata cheolyong dengan tatapan sinis yang
masih terpampang di wjahnya. Sanghyun hanya menunduk dan diam saja. “a.. eum..
tuan muda cheolyong, sebenarnya sanghyun sedang sakit, jadi.. saya rasa dia
tidak bermaksud cari perhatian...” leeteuk menjelaskan. “ck... kamu diam saja..
kalau tak mau aku tendang dari keluarga kami..” . “a.. yee jeosangimnida..”. Leeteuk
yang menatap keadaan ini berusaha menolong sanghyun agar yang lain tidak salah
paham, tapi namanya juga keluarga Park yang memang tak pernah menganggap
sanghyun. yang lain hanya menatap sanghyun sinis dan tampak tak menghiraukannya
yang sedang sakit. “ah.. aku keluar dulu.. gerah disini..” kata Byunghee dan
diikuti dengan saudara2 yang lain. Kini sanghyun hanya sendiri bersama leeteuk.
Keadaan menjadi hening dan tampak canggung. “doong-aaa....” leeteuk memecah
kesunyian. Sanghyun hanya mendongak dengan tatapan sedih yang
ditutup-tutupinya. “doong-aaa... kau—kau betah?” sanghyun hanya mengerutkan
kening tampak kaget. “bet-betah? Maksudnya.. ah eummm.. gak jadi..
jeosangimnida....” sanghyun mengurungkan niatnya yang tampak ingin bertanya. Sanghyun merasa takut jika harus
berinteraksi dengan orang lain. Dia tak berani melanjutkan obrolan bersama
leeteuk, padahal dalam hatinya sangat ingin berbincang-bincang dengan hyung
barunya itu.
‘hyung.. leeteuk hyung..
mianhe... aku ingin bicara tapi aku tak tahu apa yang harus aku katakan.. aku
takut dengan appa, aku takut dengan eomma..dan aku takut dengan semua
hyungku... aku takut ditendang dari keluargaku.. aku terlalu menyayangi
mereka.. merekalah pemenuh hidupku... aku takut jika aku berbincang denganmu
dan mereka akan tahu.. pasti mereka akan semakin marah... leeteuk hyung..
jeongmal mianhe...’sanghyun
hanya membatin. Sanghyun mengalihkan pikirannnya kepada keluarganya yang mungkin
akan memarahinya abis-abisan. Dan waktu berjalan sangat cepat. Sanghyun akhirnya
bisa dirawat dirumah. Leeteuk yang sangat mengkhawatirkan sanghyun mengantarnya
kembali ke rumah. Mr dan Mrs Park beserta putra2nya enggan untuk mengantar sanghyun
kembali ke rumah. “ah.. jungsoo.. kamu urus dia ya.. saya akan ke kantor dan
sanghyun... sepulang aku dari kantor.. temui aku..”kata Mr Park. Leeteuk dan
sanghyun mengangguk. Leeteuk menuntun sanghyun ke mobilnya dan sanghyun hanya
terpaku di depan salah satu mobil mewah keluarganya. Dia menatap leeteuk.. “emm...
kenapa doong-aa? Masuk lah.. akan aku antarkan pulang.. neh..” sanghyun hanya
menatap leeteuk lekat.. dan masuk ke dalam mobil. Leeteuk tampak bingung dengan
sikap sanghyun yang tampak aneh. “eum... doong-aaa.. wae geure?” sanghyun lagi2
hanya menatap leeteuk lekat dan kini menggelengkan kepalanya pelan. ‘doong-aaa...? kekekek tampak lucu..’
batin sanghyun, sanghyun tampak ingin tersenyum tapi dia enggan
mengeluarkannya. Tapi pikirannya yang sedikit senang menghilang saat mereka
sampai di halaman rumahnya yang besar. Dia mengingat kata2 appanya tadi..
sanghyun kembali murung dan ketakutan. ‘ottokhe?
Appa.. mianhe.. aku jadi sakit.. seharusnya aku jangan sampai jatuh sakit...
tapi... ahh.. ottokhe?’ batin sanghyun lagi. sanghyun di dalam kamarnya
hanya duduk bersandar di tembok.. “appa mau apa ya?” celetuk sanghyun. tiba2
pintu kamarnya diketuk oleh seseorang. Sanghyun dengan ragu membukakkan pintu
dan leeteuk tersenyum dengan hangat menatapnya sambil membawa senampan biscuit.
Sanghyun menatap leeteuk bingung. “a-apa yang kamu lakukan..?”. “setidaknya
biarkan aku masuk donk...” jawab leeteuk dengan senyuman. Sanghyun membukakan
pintu kamarnya dan kini leeteuk melongo? ‘ini
kamar sanghyun? yang benar saja??? Mana kasurnya? Dan.. kecil sekali?? Ini sih
gudang!!’ “eum.. doong-aaa... ini ruang apa?” tanya leeteuk. “ka-kamarku”
jawab sanghyun singkat. “ha? Tapi..tapi.. mana tempat tidurnya?”tanya leeteuk
dengan tatapan tak percaya. “ji-jika tak ada urusan aku-aku permisi..”sanghyun
mempersilahkan leeteuk untuk keluar. “e.. yee.. ye gak.. gak jadi tanya deh...
ini aku bawakan biscuit.. biar kamu cepat pulih..”. “sa-say tak-”. “ngapain
kamu disini jungsoo?” tanya seseorang dari belakang leeteuk tiba2. Sanghyun dan
leeteuk menatap cheolyong yang sudah ada di pintu kamar sanghyun. “ini tuan
muda... mau memberi tuan muda sanghyun biscuit..” jawab leeteuk dengan jujur. “siapa
suruh kamu ngasih dia makanan? Dia tak usah di kasih apa2 dari dapur keluarga
Park... ingat2 itu jungsoo!” bentak cheolyong keras. “a.. tapi..tapi kenapa? Bu-bukankah
tuan muda sanghyun sama dengan tuan muda cheolyong?” tanya leeteuk hati2. “BEDA!!
Kami berbeda dengan anak itu!! Dia itu parasit! Yang hanya bisa menyusahkan eomma
dan appa saja...” jawab byunghee dibelakang cheolyong. Disana pun tampak
seungho dan changsun yang hanya menatap ke arah kamar sanghyun. “jeo-jeosangimnida...
ini-ini salah a-aku.. aku-biscuit itu-aku-aku yang min-minta” jawab sanghyun
sebelum leeteuk membuka mulutnya kembali. Dengan jawaban itu.. byunghee
mendekati sanghyun dan menampar sanghyun dengan keras. “kamu sudah mulai berani
hoh? Mentang2 kamu sakit sehingga seenaknya saja main suruh jungsoo ini itu? Jungsoo
bukan pelayanmu!!!” teriak byunghee ke telinga sanghyun. sanghyun menunduk dan
ketakutan.. “jeo-jeosangimnida..” sanghyun terus meminta maaf. Byunghee tak
peduli ucapan sanghyun yang meminta maaf, dia hanya terus menampar pipi
sanghyun kembali sampai memerah, Leeteuk hendak mengeluarkan suaranya tapi
dicegah seunghoo dengan tangan kanannya. “kau tidak perlu ikut campur.. jungsoo
shi... perlu kamu ingat.. kamu pelayan disini tapi tidak untuk sanghyun...
dia...dia bukanlah tuan kamu.. selain eomma, appa, aku, Byunghee, Changsun dan
cheolyong... permintaannya tak perlu kamu turuti..ara?” jelas seunghoo dengan
tenang. “tapi-”. “tak usah komplain jika kau tak ingin dikeluarkan!”leeteuk
berusaha membantah tapi dipotong kembali oleh changsun. Leeteukpun terdiam. “neh..
a-araso”jawabnya pasrah. Leeteuk tak ingin jauh dari sanghyun.. dia sangat
ingin mengawasinya dengan benar2 jika sampai dia keluar dari keluarga park..
bisa2 dia tak dapat kesempatan untuk menyelamatkan sanghyun. ‘sanghyun.. kenapa kamu musti berbohong? Jadi
dia tidur di ruangan kecil ini? Bahkan jika dibandingkan dengan kamarku.. masih
lebih besar kamarku disini... itupun kamar tamu.. kenapa? Kenapa keluarga park
memperlakukan sanghyun seperti ini? Apa salah salah sanghyun? bahkan sanghyun
itu keluarga kandung mereka kan? Sanghyun bukanlah anak tiri, tapi kenapa
dianak tirikan seperti ini? Bagaimna jika aku langsung mengadopsinya? Arghh...
mianhe sanghyun..’leeteuk membatin iba dan sedih. “jungsoo... keluar dari
sini... kamu pergi dan bawa mobilku.. ini kuncinya.. tolong bawa ke tempat service
neh?” kata Byunghee dengan melempar kunci mobilnya kepada leeteuk. Leeteukpun dengan
terpaksa meninggalkan sanghyun bersama saudara2nya. ‘Toh mereka bersaudara tak mungkin mereka melakukan hal yang kelewatan
kan?’ Batin leeteuk sembari keluar dari kediaman park.
Setelah
leeteuk keluar, byunghee dan cheolyongpun mengganggu sanghyun dengan segala
macam hal, dari membersihkan kamar mandi pribadi byunghee, kemudian kamar mandi
pribadi cheolyong dll.. “hyung.. changsun hyung.. seunghoo hyung.. kamar mandi
kalian ingin dibersihkan g?” teriak cheolyong. “NEH...” teriak seungho dan
changsun berbarengan. “hei! Kau dengar kan.. Kka! Sana bersihkan kamar mandi
seunghoo hyung dan changsun hyung!! ppali!!” teriak cheolyong di muka sanghyun.
sanghyun hanya mengangguk dan menuju ke kamar seunghoo terlebih dahulu. Sanghyun
memasuki kamar seungho dengan ragu.. dia mendapati seunghoo yang mengotak-atik
komputer... tak menghiraukan kedatangan sanghyun. “hyu-hyung... aku--”. “sudah
sana bersihkan! Aku keburu mau mandi ini!!” kata seunghoo dingin. “ye-yeee..”
sanghyun pun langsung masuk ke kamar mandi seunghoo dan membersihkannya. Setelah
selesai diapun langsung menuju ke kamar changsun. Saat sanghyun masuk...
changsun sedang tertidur di depan macbooknya. Sanghyun terhenti.. diapun
mendekati hyung yang dikaguminya itu. “chang-changsun hyung... changsun hyung?
hyung... hyung... bogoshipeo.. saranghae yo... anneyong.. joonie hyung..”
sanghyun hanya berkomat-kamit di depan changsun yang terlelap.. dan langsung
memasuki kamar mandi dna membersihkannya. Tanpa sanghyun sadari changsun
tidaklah tidur... dia sebenarnya hanya berpura-pura tidur saja. Changsun membuka
matanya dan hanya menatap macbooknya dengan tatapan blank.
Sanghyun merasa badany sedikit tak enak tapi dia tak menghiraukannya
karna baginya yang penting adalah nasib hari itu. mungkin hari itu adalah hari
keberuntungan sanghyun, karna Mr Park menemui tamunya yang dari luar negeri,
sehingga diapun tidak jadi pulang ke rumah. Dengan kata lain sanghyun bebas
dari bentakan appanya di hari itu. Sanghyun dengan rutinitasnya diapun keluar
di jam 10 malam, ke cafe tempat dia bekerja. Sesampainya disana, sanghyun
mendapati minuman hangat di mejanya dengan secarik catatan. “diminum sampai
habis neh...^_^”sanghyun mengarahkan pandanganya ke kanan dan kiri, dan tak ada siapa2
disana, “nugu?” celetuk sanghyun pelan. Sanghyun hanya meminumnya sampai habis
dan dia merasakan hangat menggandrungi badannya yang tadi sempat kedinginan
terkena angin malam. Dan diapun keluar dan siap untuk bekerja. Saat cafe berasa
sepi sanghyun dan yang lainnya pun hanya bercanda riang, meski sanghyun
satu-satunya yang tak mengeluarkan sepatah katapun, dia tetap mendnegarkan
celoteh2an teman2nya di cafe.“wah... sekarang bos sering kemari ya..” celetuk
teman kerjanya. Sanghyun hanya mendengarkan dengan tenang. ‘wa.. leeteuk hyung ada disini? Apa tadi dari
leeteuk hyung ya? Kalau bukan dia siapa lagi coba?’batin sanghyun tampak
senang. “wah... cheondung-aaaa?? Kau-kau tampak seperti tersenyum?? Jeongmal??”
tiba2 rekan kerja nya itu menatap sanghyun dengan takjub. Karna teriakannnya
rekan yang lainnyapun menfocuskan tatapannya ke arah sanghyun. sanghyun merasa
tak nyaman.. diapun hanya menunduk. “yah... jangan malu.. ahhhh.. kyopta..”
kata salah satu rekan kerjanya yang memancing rekan yang lainnya untuk menggoda
sanghyun. “yeeeeeeeeee...” yang lainpun bersorak.. sanghyun merona karna malu. “ya-yah!!
Ka-kalian bekerjalah..” bentak sanghyun pelan. “ye.. cold prince..” sorak yang
lainnya. Leeteuk tampak mengintip dari ruangannya, “sanghyun... kau tersenyum
huh?... aku berjanji aku akan membuatmu bisa tertawa..” kata leeteuk sambil
tersenyum ringan.
and... to be continued.. hehehehehehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar